Hari hari berlalu dan Molly kini sudah masuk lagi di Shiff malam dan Molly memiliki banyak waktu untuk berolah raga di pagi harinya dan latihan Gymnya.
Molly hari ini sangat bersemangat dan ia memulai dengan lari pagi di hari yang cerah ini. Matahari juga sangat mendukung Molly dengan cahaya hangatnya yang menyentuh tubuh Molly membuat hangat yang mejalar di tuhuh Molly saat lari pagi.
Molly selesai Lari pagi dan melanjutkan sarapan sehatnya. Molly masih memiliki banyak waktu dan ia habiskan untuk membereskan rumahnya dan menghitung pengeluarannya dan pemasukannya juga.
Molly mencari kesana kemari benda yang bisa ia jadikan tempat menyimpan uangnya. Molly dengan susah payahnya menyisihkan uangnya untuk di tabung, tapi karna ia tidak memiliki tabungan bank maka mau tak mau Molly menabung di rumah saja.
Celengan celengan Molly sudah penuh dan tak bisa di tambah lagi. Dan Molly juga tak meletakan sembarangan celengan celengan itu. Molly menyimpannya di tempat yang tak mungkin di pikir ada uangnya yaitu di bawah meja kompor.
Molly punya meja kompor dari sang pemilik kontrkan itu. Meja itu memiliki ruang lainya yang masih dapat Molly gunakan, untuk menyimpan bahan makanan atau pun bumbu lainnya tapi Molly memilih untuk menyimpan Celengannya di situ, tepat di tumpukan plastik belanjaan.
Molly sangat suka mengoleksi plastik belanjaan. Bukan hanya sekedar Koleksi saja, tapi Molly pikir plastik atau kresek itu masih bisa ia gunakan untuk yang lainnya. Dan Molly menyembunyikan Celengannya itu di belakang tumpukan plastik itu. Dan tersembunyilah celengan biru dan merahnya itu.
Molly teringat akan buku palsu yang ia dapatkan dari tempat kerja, hadiah dari pernikahan teman kerjannya. Suvenir pernikahan yang berbentuk buku tapi rupanya hanya palsu, itu adalah kotak yang dapat digunakan untuk menyimpan apapun.
Akhinya Molly menyimpan uangnya di dalam buku palsu itu. Dan meletakannya di tumpukan buku lainnya. Molly melihat jam di dindingnya yang sudah menunjukan pukul biasa ia turun latihan Gym.
Molly pun bersiap siap membawa barang barang yang perlu ia bawa. Tapi entah mengapa, Molly merasa tidak ingin meninggalkan Rumahnya itu. Seperti rasa malas yang tiba tiba melandanya. Tapi Molly berusaha membuang rasa itu dan berangkat dengan senandung kecil dari bibirnya.
Molly sampai di temat Gym dengan perasaan yang sama. Tapi ia berusaha menempisnya. Hari ini Mira rupanya turun Gym juga dan Molly sangat senang melihat temannya itu.
"Mira... Kok gak kasih kabar sihh..?" Mira juga terkejut melihat rupanya Molly juga turun gym.
"Aku kira kamu sibuk kerja makanya aku gak hubungi kamu..." Ucap Mira dan mulailah bincang bincang mereka yang tak ada habisnya.
Dari jauh sudah ada yang mengamati Molly dan Mira entah dengan Niat apa dan apa tujuannya.
"Selamat pagi semuanya.. Maaf ya hari ini Anggi tidak hadir karna ayahnya di kabarkan sakit lagi dan Anggi harus menjaga ayahnya agar kembali sehat lagi." Salah Satu pelatih di tempat Gym itu memulai sesi latihan dan mengabarkan keadana terkini dari pelatih sekaligus panutan beberapa anggotanya itu, termasuk Molly sendiri.
Mereka mulai dengan pemanasan bersama, Molly mengikutinya dengan senangnya dan sudah merasa lebih tenang dari pada sebelumnya.
Seseorang pun tersenyum puas dengan hal itu.
Molly dan Mira kini di sesi latihannya dan malah kedatangan tamu tak di undang.
"Wah semangat sekali ya..." Ucap seseorang dari belakang Molly dan Mira.
Sontak keduanya menoleh dan mendapati Wika dan Tika berdiri dengan gayanya. Molly memasang wajah malasnya, rupanya ia akan dihadapkan pada mereka, oleh kerna itu tadi Molly merasa tidak enak.
"Apa lagi sih... Kalian berdua mau apa?" Tanya Molly berkacak pinggangnya.
"Aahh tidak mau apa apa kok.. Cuma mau lihat mantan Mantu aku ni ngapain aja setelah cerai dengan anak aku.. Rupanya masih nafas juga ya.." Remeh Tika di hadapan banyak orang di tempat itu.
"Iya kan aku bernafas dengan nafasku sendiri bukannya dari nafas anakmu itu..." Molly mencoba melawannya sendiri.
"Ciihh.. Belagu kamu ya... Padahal dulu... Aduh... Kasian banget..." Ledek Wika juga dengan gaya lebaynya.
"Terserah ya.. Aku sudah gak punya hubungan apa apa lagi sama kalian... Tolong ya aku mau latihan dulu..." Usir Molly pada keduanya.
Bukannya pergi keduanya masih tetap di tempat itu. Tiba tiba sebuah video du salaj satu layar di tempat itu terputar. Semua orang pun menontonnya melihat apa yang di tayangkan di layar itu.
Molly pun menoleh dan meluhat video itu. Molly tak percaya dengan yang ia lihat. Itu adalah videonya yang sedang berusaha tampil cantik dan memideokannya untuk ia tanyakan kepada Dika, apakah Dika menyukainya.
Semua video itu sangatlah memalukan karna sangat aneh dan tak layak di pertontonkan kepada orang banyak seperti ini. Tentu saja dunia Molly runtuh seketika melihat video tersebut.
"Ka.. Kalian..." Molly tidak sanggup berkata kata.
Video video di layar pun terus berubah ubah dan semakin banyak video yang di pertontonkan.
"Hei.. Hentikan.. Hei..." Molly tidak terima dan Meminta untuk menghentikan video itu karna itu sangat memalukan untuknya. Itu sangat pribadi kenapa harus di pertontonkan kepada orang ramai seperti ini.
"Kenapa Molly... Ini salah satu penyemangat kamu looo... Lihat itu baju seksi itu gak muat.. Uupss bahkan robek jadinya.. Hahahaa... Kalau kamu lihat ini pasti kamu akan lebih semangat lagi biar bisa pakai itu baju lagi.. Hahahahaa..." Tawa Tika semakin membuat Molly tertekan.
"Iya bu... Kalau kamu kurus lagi pasti Kak Dika mau lagi sama kamu... Kalau kayak sekarang kan gak mungkin, kasian kan kak Dika harus beli terus baju seksinya yang belum di pakai sepenuhnya udah robek... Ahahahha..." tawa Wika juga ikut menjatuhkan Molly sedalam dalamnya.
Orang orang di sana juga tak ada yang berani menegur atau melakukan apa pun. Memanglah mereka tidak menertawakan Molly tapi tetap saja Molly merasa Malu jika mereka juga melihat videonya itu.
"Hei kalian hentikan... Kenapa suka sekali menjatuhkan Molly... Kalian belum puas mempermainkan Molly saat ia masih menjadi anggota keluarga kalian...?" Mira akhirnya bersuara membela Molly yang sudah jatuh dalam malu dan mirisnya kini Molly sudah berlinang air mata
"Eh.. Diam kamu.. Nanti kamu malah ketularan Molly tuhh.." Tika melotot pada Mira. Mira mengelengkan kepalanya dan memilih untuk menenangkan Molly.
"Molly gak usah di dengar ya... Biar aja.." Mira mengusap usap punggung Molly.
"Hahahaha... Lihat itu.. Apa tuuhh menor banget.. Ahahaha.. Sampe sekarang gak bisa kan dandannya... Makanya sini aku dandani aja..." Wika maju dan mebawa bedak tabur dan ingin ia kenakan pada Molly.
"Eehh apaan sih..?" Mira mendorong Wika yang berniat buruk pada Molly.
"Iihh apa.. Gak usah dorong dorong juga kali..." Wika juga membentak Mira tanpa malunya.
Molly sudah tak tahan lagi dan ia malah keluar dari tempat gym dengan sedikit berlari karna tak mampu terus di bully dan di rendahkan Wika dan Tika.
Tanpa Molly sadari saat berlari tanpa arah ada Mobil yang melaju dan mengarah pada Molly dan....
off dulu... besok lagi ya... like ya biar author semangat... Silahkan koment juga auhtor persilahkan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Bhebz
baru mampir lagi nih kak
2022-03-20
0
Aya Yeyet
Lanjuuut thoor n ttp semangaaaaaat..
2022-03-08
1
Lavinka
lanjut kak
2022-03-07
0