Episode 5

Kini senam bersama anak anak SD sudah selesai, Molly berpamitan pada anak anak sekolah itu.

"Kak nanti tiap hari jumat datang ya.. Kita olah raga sama sama lagi, kami juga mau lihat perkembangan kakak, apa berhasil turunkan berat badannya." Ucap Seorang anak perempuan pada Molly.

Molly tentu merasa sangat di dukung dengan semangat yang baru saja anak perempuan itu berikan. "Sip.. Pasti kakak datang tiap hari Jumat dan senam bareng bareng adek adek yang cantik dan ganteng ganteng ini.." Semua anak anak yang tadinya menertawai Molly kini malah mendukungnya dan memberikan semangat dan dukungan mereka pada Molly.

Kini Molly dalam perjalanan pulangnya. Kadang Molly harus mengelap keringatnya yang mengalir dari kening dan menuju pipi tembem Molly.

Ada ibu ibu yang tadi melihat Molly senam di sekolahan "Hei kamu itu kelas berapa nak?" Tanya ibu ibu itu sambil tertawa.

"Ada apa ya bu...?" Molly tak mengerti yang ibu ibu itu bicarakan.

"Kamu itu kelas berapa, kok udah pulang aja? Anak anak yang lain belum pulang kok..." Barulah Molly paham akan topik pembicaraan sang ibu ibu itu.

Molly hanya melemparkn senyumannya. "Maaf ya bu.. Saya ikut senam karna saya ada tekad, dan ada kemauan. Bukan berarti jika saya ikut anak SD senam maka saya juga menjadi anak SD. Lagi pula ya bu... Sehat loo yang namanya senam, dari pada ibu terus melihat ponsel ibu seperti itu kan ibu kurang gerak, mending saya mau berusaha untuk kurus lagi dari pada kurus tapi malah diem diem aja dan nantinya malah gendut lagi kayak saya sekarang." Setelah mengatakan itu molly berlalu tanpa mendengarkan ocehan lain sang ibu ibu itu.

Molly terus berjalan dan menikmati perjalanannya. Molly kemudian bertemu lagi dengan seorang yang mungkin hanya tua beberapa tahun saja dari Molly.

"Hei.. Saya tadi lihat looo kamu senam sama anak anak SD di situ tadi.. Bagus sih.. Tapi saya gak yakin kamu bisa kurus kayak yang kamu mau.." Ucapnya langsung tanpa basa basi.

"Iya.. Aku tahu, mungkin mustahil dan aneh di mata kalian, tapi gak ada salahnyakan kalau aku coba, hasilnya itu belakangan aja, yang penting usaha dulu kak.." Molly terus menebarkan senyumnya saja. Sang wanita itu terdiam sejenak.

Wanita itu kemudian melihat tubuhnya sendiri. Tubuhnya memang tak segemuk Molly di depannya tapi jika ia tidak mencoba yang Molly lakukan, ia takut tubuhnya juga akan lebih besar dari yang sekarang.

"Eeem ya dek.. Benar.. Eemm aku boleh ikut juga gak.. Aku udah berkeluarga, anakku kelas 1 SD. Dan tubuhku.. Kamu liat sendiri. Aku boleh ikutan ya olah raga kamu..." Ucap Wanita itu.

"Wah.. Boleh donk kak.. Kakak namanya siapa? Nama aku Molly." Molly mengulurkan tanganya.

"Aku Ira.. Eeemm besok kamu masih olah raga?" Tanyanya ragu ragu.

"Eemm besok aku lari pagi aja kak Ira. Mau ikut..?" Ajak Molly.

"Eemm Boleh deh kamu lewat aja rumahku, ayo aku tunjukan jalan ke rumahku, tadi pagi aku lihat kamu lari pagi pagi juga, pas aku antar anakku eh aku liat kamu udah di sekolah dan ikut mereka senam. Aku Pengen juga tapi malu.." Molly dan Ira pun berjalan pulang, kebetulan Ira dan keluarganya juga mengontrak di tempat yang sama.

"Ini Rumahku.. Besok lewat ya.. Ku tunggu looo.." Molly mengiyakan dan setelah itu Molly berpamitan dan pulang ke kontrakannya.

"Gak aku sangka banyak juga wanita wanita yang sudah berkeluarga juga yang mau kembalikan bentuk tubuhnya, heheh aku kira cuma aku.. Dan itu juga untuk ambisiku" Tekad Molly bagaikan tercas dengan adanya yang mau ikut dirinya untuk menurunkan berat bedan.

Molly makan siang, siang ini Molly makan siang hanya di temani pudding yang ia buat subuh subuh tadi saja sebelum ia berangkat lari pagi.

"Katanya kan Pudding adalah makanan yang cocok untuk diet dan ampuh untuk menunda lapar dan cepat kenyang.." Sambil membaca baca Artikel di ponselnya dan mencari cari lagi apa saja makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.

"Iihh ini juga kayaknya mudah, Teh hijau dan juga kopi, wah bisa nih bisa.." Molly berusaha sebisa mungkin menurunkan berat badanya.

Saat sedang asik membaca artikel dietnya Mira menelponnya.

"Hai Moll.. Kita besok ke temoat Gym yuk.. Aku ada dapat info dari suami aku kalau gym di dekat sini tuh baru buka dan lagi cari anggota anggota yang mau latihan gym kita berdua boleh tuh ikutan.. Mau gak.. Biar badan kita dua makin langsing gitu.." Ajak Mira dari sebrang telpon dengan semangatnya.

"Wah.. Boleh tuh boleh.. Mau.. Tapi besok aku lari pagi dulu dan setelah itu baru kita berangkat ke tampat Gymnya ya.." Molly juga antusias dengan info dari Mira.

"Oke.." Sambungan telpon pun terputus dan Molly melanjutkan Makan siangnya itu, tapi Molly tidak dapat menghabiskan puddingnya itu karna ia merasa sudah sangat kenyang.

"Wah benar juga ya.. Mudah kenyang.. " Molly memegangi perutnya yang serasa kenyang memakan pudding itu.

Molly binggung haru melakukan apa setelah ini. Molly memperhatikan seluruh ruangan di rumah kontraknya itu. Akhirnya Molly memilih untuk beres beres ruangan saja hitung hitung adalah olah raga juga untuk tubuhnya dan sekalian bersih bersih rumah tempat ia melewati panasnya matahari dan dinginnya malam untuk beberapa bulan ke depan.

***

Pagi ini Molly dan Ira lari pagi, Molly sangat bersemangat dan begitu pula dengan Ira.

"Wah gak aku sangka ya... Lari pagi kayak gini aja bisa bikin keringatan kayak gini.. Apalagi kalau tiap hari ya.." Ira mengelap elap keringatnya dengan tangannya.

"Iya donk.. Di jamin walaupun sedikit demi sedikit berat badan kitab bakal turun seiring kita sering olah raga kak.." Ucap Molly juga kini keduanya hanya berjalan santai menuju pulang.

"Iya.. Selama ini aku mau sih olah raga tapi kadang rasa malas dan belum lagi mikir pekerjaan kita di rumah sebagai istri buat jadi mager. Akhirnya hilang deh niat olah raganya." tutur Ira dan membuat mereka berdua tertawa bersama sama.

Molly sampai di kontrakannya dan langsung mandi dan siap siap untuk berangkat ke rumah Mira dan mereka berdua akan mendaftar untuk mengikuti latihan gym

"Kamu bisa Molly..." Ucap Moly melihat pantulan dirinya di cermin

***

Molly dan Mira kini tiba di salah satu gedung dua lantai saja. Dengan gambar dan model model yang tengah melakukan Gym. Karna ini adalah tempat gym yang Mira ceritakan dari dalam telpon.

Mereka berdua masuk dan mulai mendaftarkan diri. Karna tempat itu baru di buka maka pendaftarannya murah hanya 200 ribu satu orangnya dan jangka waktu latihannya satu minggu.

Molly merasa sangat beruntung bisa ngegym dengan murah seperti ini. Dan pastinya ini akan membantu penurunan berat badan Molly.

Bukan hanya Molly dan Mira yang datang dan mendaftar di tempat itu. Banyak orang lain juga sudah di tempat itu. Mereka saling pandang dan setelah itu memandang Molly dan Mira dengn tatapan tak suka, jijik, merendahkan, tak percaya, dan masih banyak lagi.

Molly sedikit terganggu dengan tatapan orang orang itu. Tapi Molly menoleh pada Mira yang sepertinya tak merasa terganggu sama sekali.

"Ayolah Molly masa kamu kalah di buat Mira, lihat Mira tidak terpengaruh sama sekali, Aku juga harus bisa juga demi bentuk tubuhku yang semula. Semangat Molly.." Molly menguatkan ambisinya untuk Kurus lagi.

Orang orang masih terus berbisik bisik tentang Molly karna tubuhnya yang sangat gemuk itu. Mereka tidak percaya jika Molly bisa menurunkan berat badannya itu.

Ada seorang pelatih Gym yang mendengar pembicaraan para oran orang itu yangm menilai Molly dengan tubuhnya. Sang pelatih melihat Molly, pelatih itu bisa melihat bagaimana kesungguhan yang Molly miliki.

Pelatih itu mulai mengambil alih semua perhatian anak anak didik barunya itu.

"Selamat pagi semunya.. Perkenalkan nama saya Anggi Yudha, saya adalah pelatih kalian. Selamat datang ya.. Tadi saya gak sengaja dengar dengar ada yang remehin seseorang. Siapa?" Rupanya Anggi bukanlah laki laki yang suka mendengar orang lain menilai seseorang sesukanya.

Para orang orang yang tadi banyak sekali bicaranya tentang Molly pun pura pura tak tahu dan pura pura polos. Pelatih itu melihat ke arah Molly dan tersenyum.

"Saya paling senang hari ini lihat ada peserta yang itu.." Anggi menunjuk Molly yang berdiri paling belakang. Tapi dirinyalah yang paling mencolok.

"Dia hari ini datang dengan dengan tubuhnya seperti itu dan kalian silahkan menilainya sesuka kalian, tapi lihat saja satu bulan dia latihan di sini maka kalian mungkin tidak akan mengingat tubuhnya yang sekarang." Ucap Pelatih itu sungguh yakin dengan Molly. Molly pun sama ia sangat bersemangatnya sekarang karna pelatih itu sangat mendukungnya.

Molly dan Mira kini latihan gym dengan langkah langkah yang di intruksikan oleh Anggi si pelatih.

Keringat bercucuran dan tubuh semakin segar yang Molly rasakan. Dan ini semakin menambah semangatnya. Molly mulai menghayalkan bagaimana jika nanti ia akan kurus, mungkin akan sangat menyenangkan pikirnya.

1 bab udah nyusul lagi.. wah.. Dalam satu hari ini Author udah up dua bab.. Mana nih bayarannya.. Ssstt.. Cukup di bayar pake like dan komentar kalian dan jangan lupa favoritkan..

Terpopuler

Comments

Aya Yeyet

Aya Yeyet

Semangat molly..

2022-02-23

0

Bhebz

Bhebz

hai Molly mampir lagi dong di Gadis Pemimpi by Bhebz, kita diet sama2

2022-02-22

0

Camut gemoy

Camut gemoy

semangat Molly.
semangat juga buat kakak author.💪

2022-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!