Episode 9

Selamat membaca dan nikmatilah cerita yang author persembahkan ini.. Baca yang tenang dan tetap santai..

Dika memicingkan matanya tak percaya dengan yang dikatakan Wika. Bagaimana bisa seorang Molly bisa dapat mendekati seorang pelatih Gym bahkan pemiliknya sekaligus. Dika benar benar tidak dapat membayangkannya.

"Ahh kamu ini paling orang itu cuma simpati aja Sama Molly. Gak mungkin sampai Molly punya cowok sekeren itu." Ucap Tika sambil memunguti tanah dari vas bunganya yang pecah di buat Wika, padahal kalau ini Molly yang memecahkan sudah pasti Molly akan di teriaki sampai satu RT.

Tiba tiba terlintas di pikiran Dika jika Molly berhasil memgembalikan bentuk tubuhnya maka Molly akan kembali seperti dulu saat di mana Dika jatih cinta melihat kecantikan Molly. Maka jangankan seorang pelatih gym, Molly mungkin bisa mendapatkan seorang yang lebih bahkan.

Dika tiba tiba kesal dan memilih pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Dika membuka lemari pakaiannya hendak berganti pakaian dan memilih untuk berjalan jalan sore ini.

Saat Dika mengambil satu bajunya foto Molly dan Dika ketika masih berpacaran jatuh, foto itu ada sekitar dua lembar. Dika mengambilnya dan memperhatikan Molly yang masih dengan tubuh indahnya, dan wajah cantiknya.

Molly seperti ini karna selama menikah dengan Dika Molly tidak pernah mementingkan dirinya sendiri, Molly mengunakan uangnya untuk hal yang di pakai bersama. Jangankan membeli skincare atau semacamnya, dapat membeli lauk di dapur pun Molly sudah bersyukur, tapi mertuanya dan juga Wika tidak pernah mengerti Molly dan selalu menyalahkan Molly bahkan masalah kulit yang Molly miliki punya pun selalu di permasalahkan, padahal sebelum Molly dan Dika resmi menikah, Molly sangat di sanjung oleh keluarga Dika, Kulitnya yang putih, mulus dan tubuhnya yang sedang sedang saja saat itu.

Tapi kini Molly selalu di salahkan dengan dirinya yang tak melakukan perawatan, padahal jika Molly mengikuti apa yang Tika dan Wika lakukan pada kulit mereka maka di dapur mungkin sesuap nasi saja tidak akan ada. Karna semua itu adalah uang yang Molly sisihkan dari gaji Dika yang tak seberapa, lain Dika mebagi uangnya dengan adik dan Ibunya dan sisanya Molly yang pegang, tapi jika bahan makanan di dapur tidak ada maka uang yang Molly punyalah yang berkorban.

Lalu bagaimana dengan uang Tika dan Wika, ya tentu saja untuk berbelanja keperluan mereka saja. Tapi jika di dapur tidak ada lauk maka Mollylah yang salah karna salah dalam mengatur uang yang Dika berikan.

Kembali pada Dika yang mengeleng gelengkan kepalanya, "Gak mungkin itu bakal terjadi, dengan tubuh yang sebesar itu biar sampe balik ke jaman batu pun gak akan bisa." Dika memasukkan foto itu lagi ke dalam lemarinya dan keluar dari kamarnya.

***

Kini Molly dan Mira sedang berjalan jalan di sebuah taman yang ada di kota ini. Taman yang tak terlalu ramai tapi ada beberapa orang juga yang sedang berkumpul walau hanya dua sampai tiga orang saja.

Molly dan Mira rencananya akan merayakan turunnya berat badan mereka, Mira yang turun sebanyak 15 kilo dan Molly yang turun sebanyak 30 kilo. Molly unggul setengah lebih tinggi dari pada Mira karna Molly diet ketat sedangkan Mira hanya olah raga dan masalah makanan Mira tidak dapat jamin karna apa yang ia makan akan di makan keluarganya juga, jika Mira mengutamakan makanan dietnya saja maka itu tidak adil untuk keluarga kecilnya itu. Oleh sebab itu apa yang kaluarganya makan itu juga yang Mira makan.

Lain halnya dengan Molly yang berhasil turun drastis dan juga karna dietnya yang aman tak ada gangguan dari pihak mana pun. Oleh karna itu Molly lebih berhasil dengan penurunan berat badannya.

"Eehh Molly kita rayainnya ini kayak apa sih?" Tanya Mira karna sudah lelah mungkin berjalan jalan saja, kurang rasanya kalau tidak berbelanja sesuatu.

"Emangnya apa yang pas...?" Tanya Balik Molly.

"Gini aja kamu kan dari dulu suka banget tuh susu coklat, nah kita beli aja susu coklat gimana, sekali kali kan minum susu gak apa apa kata Pak Anggi." Molly menganguk anggukan kepalanya setuju.

"Ooh ya Ra.. Kita ketempat aku di minta kerja aja mau gak..? Sekalian aku liat liat tempatnya..." Ucap Molly semangat.

Mira pun mengiyakannya dengan cepat karna minimarket itu juga tidaklah jauh dari tempat Mira dan Molly saat ini.

Keduanya menuju Motor Mira di parkirkan, dan tak sengaja berpapasan dengan Dika. Dika sampai sampai tak fokus karna melihat Molly yang tampak lebih kurus dan tak segemuk dulu saat masih bersamanya.

"Apa itu tadi Molly..?" Dika menghentikan Motornya dan memperhatikan Molly yang naik motor Mira dan keduanya meninggalkan taman itu. Molly tak mengenali Dika karna helm yang Dika kenakan berkaca Hitam sehingga Molly tidak dapat melihat dengan jelas wajah Dika.

Dika terus memperhatikan Molly yang sekarang tak takut lagi bila naik motor, karna sangat terlihat tubuhnya tidak seperti dulu lagi.

"Oooyyy Dika ngapain di situ.. Sini dong..." panggil seseorang yang adalah kawan Dika yang sudah berjanjian bertemu di taman ini.

"Ya ya.. Oke..." Dika masih tak percaya apa yang ia lihat barusan.

"Semoga saja tidak lebih kurus dari itu.." Dika mengelus dadanya dan pergi menuju teman temanya.

***

Molly dan Mira sudah berada di minimarket yang ingin Molly kunjungi. Minimarket yang cukup ramai, untuk luas ya cukup luaslah untuk sebuah Minimarket.

Seorang wanita melihat kedatangan Molly dan juga Mira.

"Molly..." Ucap Dewi yang rupanya juga ada di tempat itu.

"Eeeh mbak.." Molly juga terkejut rupanya Dewi juga ada di tempat itu.

"Bagus kamu datang hari ini Moll... Ke sini dulu yuk..." Ajak Dewi dan Molly serta Mira pun mengikuti Dewi dari belakang.

"Molly kamu mulai besok kerja ya... Ini peratan kamu, ini ada bead nama, untuk baju belum ada ya karna stok baju toko kita juga sudah habis, kemarin saya baru pesan lagi, Tapi kamu tenang aja nanti kamu pasti dapat kok baju kerjanya ya." Ucap Dewi dengan bersemangat mungkin karna Dewi memang orang yang seperti itu. Untunglah ada orang sebaik Dewi yang bisa memberikan Molly pekerjaan.

"Wah ini aja saya sudah senang mbak.. Bisa kerja apa lagi.. udah seneng banget mbak..." Ucap Molly lagi.

"Oohhh ya kamu ke sini mau ngapain tadi cari sayakah?" Tanya Dewi.

"Aahh rencananya tadi saya sama teman saya ini mau reyain turunya berat badan kami berdua mbak, karna berat saya turun 30 kg dan Mira turun 15 kg. Makanya ke sini mau beli Susu coklat untuk rayainnya dan sekalian saya mau liat tempat mbak ini..." Ucap Molly dan Dewi sangat senang mendengarnya.

"Wah... Kalau gitu saya traktir deh Susu coklatnya gimana? Hadiah karna kamu sudah turun berat badanya." Dewi mengedipka matanya dan tentu saja Molly dan Mira sangat senang mendengarnya.

off dulu.. Satu hari 2 bab looo author update untuk pembaca pembaca novel ini... Semangat ya bacanya karna Author semangat banget nih ketiknya. Jangan lupa Like dan komentar ya.. Dan masukkan dalam daftar favorit kalian... terima kasih...

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

mampir dong ke gadis Pemimpi nya Bhebz

2022-02-28

0

Aya Yeyet

Aya Yeyet

Dika mulai kebakaran jenggot nih liat Molly dah kurusan

2022-02-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!