Epoisode 17

Dika sangat marah dengan apa yang terjadi, ikan yang ia beli dalam perjalanan pulangnya dan dimasak oleh ibunya malah gosong dan membuat Dika dan keluarganya tidak memiliki lauk malam ini tentu saja jika tidak ingin memakan ikan gosong tersebut.

Belum lagi Wika yang sedang menahan sakitnya memang hanyalah lecet sedikit tapi walaupun lecet sedikit yang namanya Wika ya tetaplah Wika karena dia adalah anak yang sangat manja, Ia tidak pernah terluka sedikitpun Oleh sebab itu saat Wika mendapatkan sedikit saja luka maka ia akan merasakan sakit yang sangat teramat. "Aduh ini tuh gara-gara si Molly lihat aku sakit sekali aduh..." Rintih Wika dari ruang tengah.

Sedangkan Dika dan Tika di dapur menangani ikan gosong tadi. Emosi Dika semakin tak tertahankan rasanya ingin sekali ia menghajar apapun yang ada di depannya untuk menghilangkan emosinya.

"Ini semua karena Molly, Molly pasti mendoakan kita yang tidak-tidak makanya mulai dari aku jatuh dari motor, ikan yang Kakak beli gosong, dan nanti pasti ada lagi yang terjadi Percayalah padaku Kak...!" pikiran yang masih labil milik Wika malah mengompori sang kakaknya yang seharusnya sudah dewasa, tapi entah mengapa pikir Dika juga tidak bisa dewasa dan malah lebih mempercayai Wika.

Sementara itu Molly melewati shif panjangnya malam ini dengan lebih Sibuk karena banyak sekali pelanggan yang datang untuk berbelanja meski dalam malam hari karena tadi sore Dewi pemilik dari mini market tersebut baru saja membuat pengumuman di media sosialnya maupun di depan minimarket nya dimana ia mengatakan kalau ada beberapa barang yang sedang turun harga atau dalam promosi, Maka hal itu membuat banyak sekali pelanggan yang datang untuk berbelanja ke minimarket tersebut dan sebagai pekerja di minimarket tersebut, Molly harus siap dengan hal itu.

Sekarang jam menunjukkan pukul jam 10 malam barulah mulai bisa beristirahat walaupun hanya duduk duduk di kursi yang tersedia di minimarket disebut

"Aku lelah sekali... " ucap Molly sambil mengipas-ngipas ih tangannya ke wajahnya.

" Kalau begitu minumlah dulu ini..." seseorang menyodorkan minuman dingin untuk Molly. Molly pun menerima minuman tersebut

"Terima kasih... " Molly menerima minuman tersebut tanpa melihat Siapa yang memberikannya minuman. Laki-laki itu tersenyum melihat Molly yang sangat kelelahan itu menerima minuman yang ia berikan.

Setelah beberapa menit kemudian barulah Molly sadar seharusnya ia melihat Siapa yang telah berbaik hati padanya dan memberikannya minuman.

"Eh..." laki-laki itu tersenyum akhirnya Molly sadar akan keberadaannya. Rupanya itu adalah Raha, Raha juga melihat Pengumuman itu di salah satu media sosial yang ia miliki, Raha mengingat nama tempat Molly bekerja dan nama minimarket yang tertera di media sosialnya itu sangat sama seperti nama tempat kerja yang pernah Molly katakan pada saat di tempat gym.

Raha mencari lokasi dari minimarket tersebut, Akhirnya sudah larut malam barulah Raha menemukan lokasi minimarket tersebut. Dan saat yang bersamaan juga Raha menemukan Molly yang tengah beristirahat karena lelah setelah melayani para pelanggan yang datang ke minimarket tersebut berbondong-bondong.

"Raha kamu kok di sini Kenapa enggak kabari aku dulu? Dan kenapa malah kamu yang terakhir aku minuman Seharusnya kan aku yang traktir...? " Molly mulai berceloteh kepada Raha dan hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Aku tidak sengaja melihat pengumuman di salah satu media sosial yang mengatakan minimarket ini sedang promosi beberapa barang dan kebetulan barang-barang tersebut aku butuhkan oleh sebab itu aku coba-coba mencari lokasi nya karena seingatku kamu juga bekerja di sini eh ternyata Iya kamu ada di sini Sekalian saja kan..." ucap Raha Molly mengangguk-anggukan kepalanya paham karena tentu saja Pengumuman itu tadi diperuntukan oleh orang banyak dan Raha juga menemukan pengumuman tersebut.

"Lalu kenapa kamu malah mentraktirku Harusnya kamu datang kepadaku dan menagih janji ku untuk mentraktirmu?" ucap Molly lagi.

"Aku hanya melihat seseorang sedang kelelahan karena baru saja selesai bekerja, Ya tentu saja kan kita harus saling membantu satu sama lain..." Raha sangat pintar menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Molly.

meninggalkan Molly dan Raha yang bertemu di minimarket, di kediaman Dika jika masih emosi dengan apa yang terjadi hari ini, kata lapar di perutnya membuat emosinya semakin tak stabil mungkin benar yang dikatakan orang biasanya jika perut lapar maka semakin tinggi emosi atau amarah yang akan dirasakan oleh orang itu dan itu sepertinya terjadi pada Dika.

Ditambah lagi hasutan hasutan dari ibu dan juga Wika pada Dika membuat kita semakin menjadi-jadi seperti api yang jika sedang akan padam malah ditiup oleh angin maka akan besar kembali apinya.

Waktu berjalan semakin larut sekarang Molly sedang kembali beristirahat, beberapa menit yang lalu Raha meninggalkan minimarketnya tersebut, Molly menepati janjinya dengan mentraktir Raha, dan akhirnya Molly meneraktir Raha roti dan juga selai, dan sambil berbelanja Raha juga mengambil waktu untuk bersama Molly sejenak.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam mungkin memang tidak ada pelanggan atau pengunjung yang datang di jam-jam tersebut Tapi tetap saja Molly masih terjaga.

Dika yang tak tenang di kamarnya dan terus membayang bayangkan Molly akhirnya memilih untuk menghubungi molly. Ponsel mulai berdering, melihat nama yang tertera di layar ponselnya tersebut, nama Dika tertera disana rasa malas merasuki tubuh Molly rasanya tidak ingin menerima atau menjawab panggilan tersebut. Tapi Molly merasa khawatir tiba-tiba mengingat Wika mengalami kecelakaan di jalan rumah mungkin saja ini penting.

"Iya halo kenapa hubungi malam-malam seperti ini? Apa kamu sudah tidak ada kegiatan lain?" ucap molly saat menerima panggilan tersebut

"Halah sok sibuk kamu ya, Molly bisa nggak sih kamu tuh menjauh dari keluarga aku dan berhenti memberikan pengaruh pengaruh buruk, kamu lihat hari ini tadi Wika mengalami kecelakaan karena dirimu, dan kenapa kamu malah tidak menolongnya adalah meninggalkan dia begitu saja Padahal dia membutuhkan pertolongan setidaknya antar dia ke rumah ini kenapa tidak ada sama sekali tanggung jawab dari kamu?"

Sungguh pertanyaan yang aneh di telinga siapapun, Molly tidak merasa melakukan apapun, tidak merasa melakukan kesalahan dan masalah Wika, Wika jatuh dari motornya karena kurang konsentrasi dari Wika sendiri tidak ada sangkut-pautnya dengan Molly dan mengenai Molly yang meninggalkan Wika dan tidak ingin menolongnya karena Wika sendiri yang terus membentak-bentak Molly, daripada Molly terus meladeninya lebih baik segera pergi dari tempat tersebut karena merasa dirinya tidak dibutuhkan dan malah disalahkan.

"Maaf aku tidak merasa salah sedikit pun yang salah itu adikmu Kenapa dia tidak fokus di jalan, kenapa malah memikirkan orang lain? Dan kenapa aku tidak menolongnya, Kenapa dia malah menyalahkan aku karena ia jatuh dari motornya karena tidak konsentrasi, dia terus menyalahkan aku dan membentak aku disitu, aku rasa dengan dia membentak bentak aku seperti itu berarti dia tidak membutuhkan pertolongan ku maka lebih baik aku pergi dari tempat itu daripada terus di salahkan dengan hal yang tidak aku lakukan..." tegas Molly pada Dika dari telepon.

"Iya memang benar Itu semua memang benar, Tapi jika bukan karena kamu maka Wika tidak mengalami hal itu, dia terus memikirkanmu dan menganggap orang lain adalah dirimu makanya Iya tidak tidak fokus, Aku tahu kamu marah pada aku Tapi tolong jika adikku atau kerabatku yang lain yang mengalami kesulitan tolong bantulah bukan malah pergi dan membiarkannya begitu saja...." Molly sama sekali tidak memahami pemikiran dari Dika pemikiran bodoh dari mana yang Dika ambil ini.

"Iya Dan ini semua sama seperti kejadian Beberapa bulan yang lalu saat aku salah membelikan bedak untuk Wika, Coba kamu pikir baik-baik jika Wika membelinya sendiri atau Wika katakan Bedak apa yang cocok padanya maka wajahnya tidak akan hancur seperti itu dan kenapa dia malah selalu menyalahkan aku atas semua kesalahan yang ia lakukan sendiri, Dika kamu itu sekolah tinggi, pendidikanmu memadai kenapa Masalah bodoh seperti ini kamu menjadi bodoh juga?" sindiran dari Molly kepada Dika.

"Aku tidak bodoh yang bodoh itu kamu, asal kamu tahu kamu wanita terburuk yang pernah aku temui, kamu sok cantik, kamu berdandan dengan menor, Coba kamu lihat bentuk tubuhmu sekarang Apakah sama dengan bentuk-bentuk tubuh wanita lainnya dan yang lebih membuatnya bodoh kamu berusaha menurunkan Berat badanmu itu juga bodoh Molly... " tak sanggup terus mendengar ocehan ocehan tak berarti dari Dika, Moli menutup teleponnya dan segera menonaktifkan ponselnya.

Molly menangis dengan apa yang dikatakan tentang dirinya tadi, Mungkin Dika melupakan Kenapa bisa Molly seperti itu. Dan untuk masalah Molly menurunkan berat badannya kenapa Dika masih merepotkannya, Bukankah sekarang jika sudah tidak memiliki hak lagi untuk mengatur mengatur Molly Sesuka dirinya.

off dulu kawan panjang kali sudah... like ya.. rate bintangnya juga favoritkan ya...

Terpopuler

Comments

Aya Yeyet

Aya Yeyet

Keluaga Dika setes ya nyalahin Molly mllu,

2022-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!