Episode 11

Dika tak percaya dengan nominal yang ia lihat di layar komputer. Dika menoleh kepada Molly

"Coba hitung ulang! Masa semuanya segitu harganya?" Molly pun mengikuti apa yang dikatakan Dika.

Satu persatu barang-barang Laura dan Dika kembali di scan molly. Dengan saksama jika meneliti setiap barang yang di scan Molly, takut takut jika Molly menambahkan harga dari barang-barang tersebut, tapi nyatanya tidak ada tambah menambah dari Molly.

Memang segitu harganya. Nominal yang sama pun keluar seperti yang pertama tadi, Dika meneliti barang-barang yang Laura dan Dika pilih tadi, maksudnya barang-barang yang diambil dari Moli tadi titik Dika menoleh ke sekitarnya, banyak pasang mata yang juga melihatnya bahkan tadi para pengunjung yang mengantri di kasir 1 juga melihat dan memandang Dika dan Laura dengan aneh.

Membeli barang-barang mahal tapi tidak yakin dengan harga yang tertera di layar komputer, Bukankah itu aneh.

"Silakan siapkan sejumlah uang seperti yang diterterakan di layar komputer Tuan, Nyonya..." ucap Molly dengan santainya.

Laura masih belum sadar jika Dika saat ini bingung dengan keuangannya, Dika takut kalau saldo di kartu kreditnya tidak mencukupi nominal yang tertera di layar komputer.

" Padahal barang-barang yang tuan dan nyonya beli ini sangatlah bagus kualitasnya loh, Sayang kalau tidak jadi dibeli. Saya bungkus ya.."ucap mulai lagi sambil memandang barang-barang yang ada di mejanya.

Hati Laura bergemuruh, Bagaimana tidak seorang Molly yang ia kenal dulu sangat sabar, polos, tapi kini berubah drastis, bahkan Laura juga mengakui kalau sekarang Molly lebih kurus daripada sebelumnya.

"Kita jadi beli, Iya kan sayang... " ucap Laura sambil menggandeng tangan Dika, seolah memamerkan hubungannya dengan Dika sang mantan suami dari Molly.

Dika semakin panik dengan ucapan Laura, jika saldonya tidak mencukupi maka jika akan benar-benar malu di depan banyak orang seperti saat ini. Dan jika Dika mengembalikan barang-barang yang sudah ia dan Laura pilih maka itu pasti akan sangat memalukan juga di depan orang-orang tersebut dan terlebih lagi di depan molly.

"Rasain kalian berdua, Baru tahu ya kalau mau lihat juga bisa jahil, Ayo aku mau lihat nggak kau bayar itu semua barang..." gumam Molly dalam hatinya.

Dika celingak-celinguk memperhatikan sekelilingnya

"Laura kita kembalikan setengahnya ya, kita beli setengahnya saja... " Bisik Dika pada Laura, Laura terkejut mendengar ucapan Dika. Laura kira Dika memiliki uang yang banyak dan cukup untuk membayar semua belanjaan mereka tadi, tapi nyatanya Dika malah takut uangnya kurang dan pastinya akan membuat malu mereka berdua sendiri di hadapan banyak orang seperti ini.

Laura sendiri tidak membawa uang kasnya ataupun kartu kreditnya karena ia pikir ia sedang berbelanja dengan Dika yang ia pikir mempunyai banyak uang, apalagi mereka hanya pergi berbelanja ke minimarket, tapi nyatanya ke beradaan Molly di minimarket itu justru membuat bencana besar seperti ini. Bencana besar untuk Laura dan Dika, sukacita untuk molly. Dari belakang Dika dan Laura ada lagi pelanggan yang ingin melakukan pembayaran

"Woi cepat woi, lama nih nunggu. Kalau nggak mampu bayar udah balikin aja... " ucap salah satu pelanggan di belakang Dika dan Naura.

Ucapan itu sangat membekas di indra pendengaran Dika dan Laura, ucapan yang seperti merendahkan mereka, padahal egonya sangat tinggi. Malulah jika mereka harus mengembalikan barang-barang yang yang sudah mereka bawa tadi.

"Maaf ya bisa cepat itu pembeli yang lain mau melakukan pembayaran Kalau tuan dan nyonya lama-lama disini Kasihan yang lain... " ucap Molly juga semakin mengipas-ngipas api yang membara di hati Dika dan juga Laura.

Mau tak mau jika mengeluarkan kartu kreditnya dan meminta Molly melakukan transaksi menggunakan kartu kredit tersebut. Molly pun melakukannya tanpa paksaan, setelah menggesek kartu tersebut rupanya benar dugaan Dika, kartu kreditnya atau saldonya tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran.

"Maaf tuan, apa Tuan memiliki uang cash atau kartu kredit lainnya untuk melakukan pembayaran karena kartu tuan yang ini sepertinya tidak mencukupi pembayaran masih kurang 10 juta lagi, itu untuk harga tas branded ini dan juga jam tangan ini. " Ucap Moly memberitahukan kekurangan uang yang Dika sudah duga sejak awal orang-orang yang berdiri di belakang Dika pun berdecih bahkan ada yang tertawa.

"Oh rupanya uangnya kurang toh..." ucap salah satu pengunjung minimarket tersebut, yang lain pun ikut tertawa mendengar ucapan sang pembeli tersebut.

Dika dan Laura mau tak mau memasang wajah malu mereka. Molly juga rasanya ingin tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kedua orang tersebut

"ini baru permulaan Dika Herlambang..." gumam Molly dalam hatinya.

"Laura Apa kau punya uang cash atau kartu kredit bantu aku membayarnya..." Laura mendelik mendengar ucapan Dika,

"Maaf Dika aku juga tidak membawa dompet atau kartu kreditku, karena aku kira kamu bawa banyak uang..." Dika memutar matanya Jengah mendengar ucapan Laura

"Apa kamu tidak lihat uang dalam ATM ku urang untuk membayar semua belanjaan bodohmu itu, sudah kembalikan barang-barangnya kamu yang kembalikan aku nggak mau tahu..." Titah Dika kepada Laura.

"Loh kok aku aku...?" Laura berkacak pinggang nya.

"Iyalah harus kamu masa aku? Ini semua kan belanjaan mu... "

ucap Dika lagi jengkel mendengar jawaban dari Laura.

"Ini bukan belanjaanku, kamu lihat sendiri kan tadi Molly memilih barang-barang ini. Aku tidak terima jika perempuan seperti dia bisa membeli barang-barang ini makanya aku tunjukin kamu jelas lebih bisa daripada dia. Bukannya berterima kasih kamu malah marah-marah ke aku..."

Molly yang melihat dan mendengar perdebatan tersebut dan merasa dirinya di seret-seret di dalam urusan Mereka pun mulai bersuara.

"Maaf sebelumnya aku disini pekerja dan tugas-tugasku adalah menyusun menyusun barang, melihat expired dari barang-barang tersebut, mengecek kebersihan barang-barang tersebut, dan mengecek juga Apakah ah barang-barang tersebut masih aktif dan sebagainya salah jika kalian mengira aku sedang ingin membeli barang atau menginginkan barang-barang mahal ini karena tadi aku hanya melihat dan memeriksa, bukannya berbelanja. Bukankah kalian sendiri yang menginginkan barang-barang tersebut saat aku mengeceknya. Aku melihat barang-barang tersebut masih bagus maka aku serahkan pada kalian karena kalian yang meminta... Kenapa aku yang disalahkan?" Semua orang di sana tertawa juga mendengar penjelasan dari Molly

"Oh iri sama Mbak penjaga minimarketnya tuh makanya maksa buat beli eh tapi tahu tahunya duitnya nggak cukup hahaha..." Ucap Pengunjung lainnya juga yang masih mengantri.

"Gak sia sia juga kita antri lama ni... Ada juga huburan murahan yang bikin ketawa ngakak..." Seru orang lain lagi di minimarket itu.

"Iiihhh... Laura kembalikan ini semuanya sekarang....!!" Titah Dika dengan wajah yabg sangat marah dan memerah juga karna menahan malunya.

Mau tak mau Laura mengembalikan semua barang barang itu. "Maaf kami gak jadi beli." Laura mengembalikan barang barang itu pada Molly dan Molly hanya tersenyum dan menerimanya.

"Makanya lain kali kalau mau belanja, pikir pikir dulu, cukup gak tuh duit, kalau cuma mau saingi mbak penjaganya buat apa sok kaya.. Ingat belanja itu yang bijak, mana kebutuhan primer dan mana kebutuhan Sekunder(Anak Admin paham.). Mana kebutuhan dan mana keinginan." Ucap salah seorang wanita yang juga mengatri di antrian tersebut.

Off dulu kawan... makasih ya udah mau mampir dari novel sebelah.. , kasih like banyak banyaknya ya.. Dan hasilnya author akan up tiap hari....

Terpopuler

Comments

SkySal Alfaarr

SkySal Alfaarr

Bukan anak admin juga paham kok Thor, ajaran sekolah dasar itu mah

2022-02-24

0

SkySal Alfaarr

SkySal Alfaarr

Ucap Molly lgi mungkin

2022-02-24

0

Yuresia Ca

Yuresia Ca

asli...

2022-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!