Satu bulan berlalu semenjak kejadian bedak Wika. Satu bulan ini juga Molly berusaha menjadi yang terbaik, Molly bangun pagi dan mengerjakan pekerjaan dapurnya dan juga cucian bajunya, bukan hanya baju Mollu saja, baju Dika, baju Wika, dan tentu saja sang nyonya rumah Tika. Molly tampa ragu mengerjakan semua itu demi mendapatkan maaf dari Wika dan Tika, biarlah Molly mengalah saja masalah bedak itu. Biarlah mereka terus berpikir Mollylah yang bersalah.
Di dapur sudah siap semuanya tinggal membantu Dika siap siap ke kantornya. Molly menyiapkan bekal, Molly menyetrika baju Dika dan tiba tiba Wika datang dengan bajunya uang sekeranjang penuh.
"Kak ini baju aku sama ibu di setrikain juga ya.. Oohh ya duluanin baju sekolah aku ya mau aku pake hari ini yang ini. Liat" Setelah memerintahkan kakak Iparnya Wika berlalu masuk kamarnya lagi.
Molly kembali mengelengkan kepalanya saja. Tapi walaupun demikian Molly tetap melakukan apa yang Wika perintahkan.
Molly meletakan baju Wika yang akan dia pakai hari ini di paling atas dan malai menyetrika baju Dika.
Dika yang baru bangun tidur langsung bersiap siap dan mencari Molly untuk menanyakan bajunya.
"Molly mana Bajunya..?" Tanya Dika datang kapada Molly yang tengah sibuk menyetrika baju Tika.
"Ini mas. Ini juga celananya." Molly menyerahkannya pada Dika. Dika pun tersenyum dan melanjutkan kegiatan bersiapnya.
Molly pun juga sama menlanjutkan pekerjaannya. Pukul 6.30 molly sudah meyiapkan makanan di meja makan. Orang orang penghuni rumah pun mulai berdatangan dan sarapan bersama.
Ya semua cukup baik belakangan ini karna Molly siap melakukan apapun yang di perintahkan Tika dan Wika.
Satu minggu berlalu dan perlakuan Molly sebagai pembatu buta gaji pun masih berlaku. Tapi entah mengapa juga satu minggu ini Dika sedikit berubah, kadang Dika pulang terlambat sama seperti malam ini.
Pukul delapan malam di jam dinding rumah Molly. Tapi sang suami belum terlihat batang hidungnya.
"Ck.. Haduh.. Mas Dika mana sih.. Kok gak pulang pulang?" Molly resah dengan Dika yabg tak kunjung pulang.
Akhirnya terdengar motor di depan rumah dan Molly yakin itu adalah Dika yng baru pulang, dengan cepat Molly menyambut kepulangan Dika.
"Mas kok pulangnya lambat?" Pertanyaan yang pantas di ajukan seorang istri uang khawatir.
"Gak papa.. Tadi aku lembur lagi. Makanya pulang lambat. Dah kamu tidur duluan aja, aku capek banget, nanti abis mandi aku tidur juga. Ayo.." Ajak Dika. Molly pun menurutinya dan mempercayai alasan Dika.
Satu bulan berlalu lagi tapi kondisinya semakin aneh menurut Molly, lagi lagi Dika pulang terlambat. Dan setelah pulang pasti dengan alasan lembur dan masalah pekerjaan lainnya.
Malam ini juga seperti itu, Molly yang bosan menunggu akhirnya memutuskan untuk beres beres kamarnya, karna sangkin ingin bersihnya molly menggeser sofa satu satunya di dalam kamarnya itu. Tapi anehnya Molly malah menemukan beberapa foto wanita wanota cantik dengan baju baju seksi dan tampaknya foto itu di ambil di atas ranjang. Molly mulai berprasangka buruk, siapa lagi pemiliknya kalau bukan pemilik kamari ini juga karna tak akan ada orang lain yang masuk kamarnya.
Ini pasti milik Dika, tapi kenapa Dika menyimpan foto foto seperti itu. Bukankah dia punya Molly.? Pasti itu pertanyaan siapa pun yang juga akan melihat hal ini.
Beruntungnya hari ini juga adalah hari gajian Dika dari kantornya, Molly ingin melihat berapa gaji yang Dika dapatkan setelah lembur berkali kali selama bulan ini. Molly pun menyimpan lagi foto itu di bawah sofa itu.
Dika pun pulang dan seperti biasa Molly menyambutnya, Dika pun mandi dan Molly pun beraksi. Dia mulai mencari slip gaji Dika bulan ini. Molly menemukannya dan membacanya, tidak ada yang berubah, gajihnya seperti biasanya.
"Apa apaan ini..?" Guamam Molly seorang diri "Katanya lembur tapi gajinya kok gak nambah, aku kira ya gajinya nambah donk." Molly pun mendengar Dika akan selesai mandi pun menyimpan lagi slip gajinya di dalam tas Dika.
Molly memutuskan untuk menyelidiki semuanya sendiri. Besok ia akan mengikuti Dika.
Dika seperti biasa pun berangkat ke kantornya dengan mengunakan motornya Molly pun mengikutinya dengan taksi yang sudah Molly pesan juga.
molly sampai di kantor Dika dan Dika sudah masuk ke dalam kantornya. Pagi berganti siang, dan siang berganti sore, ini jam Dika pulang kantor normalnya. Dan Dika pulang di jam normal seperti dulu. Tapi saat di perjalanan pulang Dika bukannya mengarah pulang tapi malah berbalik arah dengan jalan pulang.
Molly tetap mengikutinya tanpa menghiraukan telpon dari Tika sejak tadi.
Dika berhenti di sebuah klub dengan orang orang yang asing dan aneh di mata Molly. Dika masuk ke dalam Klub itu dan mau tak mau Molly mengikutinya.
Molly memang sudah curiga dangan tempat ini. Molly pun mengamati gerak gerik Dika yang menghampiri wanita wanita cantik dan seksi itu, terlihat mereka sangat akrab atau sengaja mengakrabkan diri dengan Dika yang baru masuk itu. Dan akhirnya Dika mengandeng satu wanita.
Mata Molly membulatkan matanya Dika mencium mesra wanita itu dan membawanya ke dalam kamar.
Molly menangis maratapi kamar itu, tapi tiba tiba tangis itu berubah menjadi amarah yang tak tertahankan mengingat hampir dua bulan ini Dika lambat pulang, dan artinya selama itu pula Dika bersenang senang di sini. Dan Molly kembali mengingat beberapa bulan ini usahanya menjadi yang terbaik malah di belakangnya Dika bermesraan dengan wanita seperti ini.
Molly tak tahan lagi Molly pun mendobrak pintu kamar itu dan mengeluarkan ponselnya merekam apa yang tengah suami tercinta dan seorang wanita tak dikenal itu bersenang senang.
"Ini... Ini yang kamu lakuin Dika, Ini?" ucap Molly terus merekam Dika dan Wanita itu yang menghentikan permainan mereka dan terkejut karna Molly yang tiba tiba masuk da merekam mereka berdua.
"Molly kamu..?" Dika terkejut Molly mengikutinya dan menangkap basahnya seperti ini. Dika dengan kemampuannya mengambil paksa ponse Molly dan mematikannya rekaman itu.
"Molly kamu ini apa apaan?" Tanya Dika berteriak membuat banyak orang yang menonton tayangan gratis dan langsung itu.
"Dika aku ini istrimu.. Aku susah susah di rumah kira kamu kerja dan lembur dan segalanya malah asik asik di sini dengan wanita j*l*Ng seperti ini.. Aku kurang apa Dika..?" Teriak Molly tak mau kalah juga.
"Hahahaha... Molly Molly.. Coba kamu bandingkan kamu sama mereka, bahkan mereka pun lebih baik dari kamu, mereka cantik dan bertubuh indah dan sangat memuaskan aku, sementara kamu? Cih" Dika melipat tangannya di dadanya yang tak mengenakan apa pun itu.
"Dika..." Lirih Molly sedih mendengar tuturan dari Dika.
"Apa betulkan.. Coba kamu lihat tubuhnya indah, cantik, sementara kamu.. Lama lama jijik aku tahu gak... Apa salahnya donk aku cari yang bisa puasin aku..?" Ucap Dika semakin menjadi dan mengeluarkan jati dirinya yang sesungguhnya.
Molly menggeleng gelengkan kepalanya berkali kali tak percaya apa yang dia dengar.
"Aki tu sudah bosan dengan kamu, lebih baik kalau kamu tidak mau sakit hati seperti ini maka mari kita bercerai sepertinya lebih baik seperti itu." ucap Dika lagi dengan santainya.
Molly memilih untuk keluar dari tempat itu dengan berlari sebisanya dengan mata yang penuh dengan air matanya.
Sesampainya di rumah Molly di suguhkan dengan amarah Tika.
"Kamu dari mana aja Molly.. Lihat tu cucian di dapur udah numpuk, baju aku juga perlu di cuci Molly" Teriak teriak Tika.
"Cukup..! Cukup semuanya berhenti.. Aku juga punya perasaan bu.. Mas Dika di luar sana sedang asik asikkan dengan wanita lain aku melihatnya sendiri bu.. Anak ibu itu selingkuh.." Terika Molly juga tak terima terus di salahkan.
"Oohh biarin aja, memang sepatutnya itu yang Dika lakuin dari dulu. Dan itu buat kamu berani gini ya...?" Tika terus menghujami Molly dengan ucapan ucapan kasarnya.
"Iya aku berani, karna Dika sudah ceraikan aku, dan aku juga sudah gak mau jadi babu kalian, sudah cukup penderitaan ini." Banyak tetangga tetangga yang di sekitar itu mendengarkannya dengan baik dan jelas. Mugnkin ini akan menjadi gosip hangat besok.
Dika pun pulang dan semakin menambah sakit hati Molly. "Kemasi barang barang kamu kalau kamu memang setuju cerai sama aku. Tapi aku rasa kamu gak akan seberani itukan.. Heh.. Tanpa aku kamu itu gak bisa apa apa." Ucap Dika sombong.
"Siapa bilang?" Molly menghapus airmatanya dan menatap mereka di depannya dengan berani. "Aku akan pergi malam ini juga tanpa kalian minta pun aku pergi, gak ada lagi yang bisa kalian perintah semau kalian, gak ada lagi yang bakal cuci baju kalian, gak ada lagi yang siapin makanan buat kalian, kalian selama ini udah enakkan jadi nyonya dan tuam di rumah ini dan aku sebagai babunya. Tapi setelah ini tidak akan ada lagi." Molly masuk ke dalam kamarnya dan mengemasi barang barangnya, Molly membawa semua barang barangnya dan malam itu juga Molly meninggalkan rumah itu.
"Molly tunggu..." Ucap Dika tiba tiba.
Molly menghentikan langkahnya. "Dimana warisan ibumu dulu, dia bilang kamu harus membaginya dengan aku..." Ucap Dika tak tahu malu.
"Warisan? Ooohh udah aku belanjaain untuk keperluan dapur sama keperluan ibu dan Wika, sudah habis..." Molly dengan segera pun berlalu pergi meninggalkan rumah biadab itu.
Molly memandang rumah yang selama 2 tahun ini menjadi tempat berlindungnya dan tempat sakit hatinya di kumpulkan. Molly kini memiliki tekad yabg sangat besar. Ia sangat ingin membalaskan dendam yang kini masih ada di hatinya, ia ingin Dika dan Keluarganya menjilat ludah mereka sendiri.
Molly hendak menjual warisan dan periasan yang ia punya tapi Molly mengurungkan lagi niatnya itu karna itu satu satunya peninggalan sang ibu.
Molly mengeluarkan uang tabungannya dj celengan berbentuk babinya di dalam tabungan itu rupanya ada uang senilai 3 juta rupiah. Molly tak menyangkanya karna menurutnya jarang Mollly mengisinya dengan uang. Molly hany menyisihkan uang yang Dika berikan padanya dan menyimpannya selama beberapa tahun ini. Tabungan Molly bukan hanya itu saja, karna Molly membedakan uang seratus ribu dengan uang 50 ribu. Jadi Molly miliki 2 buah tabungan yang sama sama di dalam celengan berbentuk babi itu.
Dengan uang yang ada Molly mengontrak sebuah rumah kecil dan perjalanan hidupnya di mulai dari sini.
Tiga bab siap.. selamat membaca.
Rajin nabung ya guys biar kayak Molly..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Kirana Pramudya
Semangat selalu Molly✊🏻✊🏻
2022-03-22
0
Aya Yeyet
Ayok semangat moly
2022-02-23
0
Bhebz
aku mampir nih, jgn lupa follback ya di gadis Pemimpi by Bhebz
2022-02-19
1