Episode 16

Hari berganti hari. Ini sudah hampir seminggu setelah kejadian di tempat Gym kamarin saat Molly di ledek Laura dan bertemu dengan Raha, teman lama menjadi baru.

Jam di dinding rumah Molly menunjukan pukul 3 sore. Molly pun berangkat ke tempat kerjanya dengan menghubungi taksi terlebih dahulu.

Molly menikmati perjalanannya menuju tempat kerja dengan musik dari radio di mobil taksi tersebut.

"Pak kasih besar donk... Biar seru perjalanan kita pak..." Ucap Molly pada sopir taksinya yang adalah langanannya dan sudah biasa mengangtar Molly ke tempat kerja.

"Iya nak... "Sopir taksi itu mengikuti kemauan Molly.

"Yeeee'eeee ra ta ta ta.. Eh... Itu kan..." Molly mengalihkan padandanganya di luar jendela mobil taksi.

"Pak pak... Stop dulu.." Pinta Molly dan sopir taksi tersebut mengikuti permintaan Molly.

"Wika..." Molly turun dari mobilnya dan menghampiri Wika yang sedang tertatih kesakitan.

"Wika kamu kenapa... Kok bisa kayak gini..." Wika sepertinya korban tabrakan untungnya Wika tidak memiliki luka yang parah hanya lecet di area lutut karna celana yang Wika kenakan bergaya bolong bolong di lututnya, maklum gaya kekinian dan melupakan keselamatan.

"Iiihhh gak usah sok peduli deh... Ini semua gara gara kamu..." Wika langsung saja menyalahkan Molly yang tak tahu apa apa.

"Wika maksud kamu apa... Kok aku yang salah sih...?" Molly juga tak terima dengan tuduhan Wika yang tak jelas itu.

"Iya kamu itu pembawa sial, makanya aku kayak gini.. Kalau gak gara gara kamu, karna siapa lagi.. Tuhhh lihat kulitku yang mulus malah ada lecetnya kayak gini.. Uuhhhh.." Pekik Wika merasa kesal dam sakit sekaligusdi saat bersamaan.

Molly rasa tak ada gunanya membantu Wika yang selalu saja menyalahkannya tentang segala hal. Molly masih ingat dulu, saat Molly membelikan bedak untuk Wika dan bedak tersebut rupanya tidak cocok atau sudah berganti merk bedak, sehingga bedak yang Molly beli tak cocok dengan Wika. Dan Wika malah menyalahkan Molly yang salah membeli bedak, padahal siapa yang salah sebenarnya. Kalau mau ya beli sendiri, atau setidaknya mengatakan bedak apa yang Wika pakai, cocok padanya.

Molly memilih untuk meninggalkan tempat itu dan berjalan masuk dalam taksinya.

"Heeehh Molly bantuin aku kenapa sih...? Kok malah pergi gitu aja bukannya tolongin juga..." Wika melihat Molly pergi dari hadapannya.

"Looohh katanya aku yang salah... Tapi kamu yang gak mau aku tolongin ya udah aku permisi.." Molly tidak ingin mendengar ocehan Wika lagi dan langsung saja masuk dalam mobil taksinya.

"Pak jalan aja pak itu orang gak mau saya tolongin..." Mobil taksi itu pun pergi tempat itu.

"Mollyyyy.....!!" Teriak Wika pada Mobil taksi Molly.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Wika? Sebenarnya Wika tadi sedang mengendarai motor maticnya dan berlalu di jalan raya yang ramai.

Saat tiba di persimpangan, Wika melihat sosok yang mirip Molly sedang bersama seseorang di tepi jalan raya. Wika pun kehilangan fokusnya dalam berkendara dan malah menabrak pengendara lain tapi beruntungnya Wika yang parahnya sedangkan yang di tabrak Wika tidak apa apa hanya motornya yang lecet akitbat tabrakan dari motor Wika.

Setelah Wika terjatuh dari motornya ia melihat wanita yang seperti Molly, dan ternyata itu bukanlah Molly tapi orang lain yang sama gemuknya dengan Molly.

Wika merasa kesal karna hanya mengira Wanita itu adalah Molly sehingga membuat gagal fokus dan menabrak motor lain. Pengendara yang di tabrak Wika pun meminta ganti rugi, karna takut du laporkan ke polisi maka Wika mengganti kerugian pengendara tersebut.

Itu semua makin membuat Wika kesal bukan main. Saat yang bersamaan Molly lewat jalan itu dan melihat Wika sedang terduduk di pinggir jalan dan meringis kesakitan.

Itulah yang terjadi pada Wika dan membuatnya malah marah marah pada Molly yang sebenarnya yang hendak menolongnya. Tapi siapa sangka Molly bukannya menolongnya, Molly malah berlalu pergi dari hadapan Wika.

Dengan tenanga yang ada Wika bangkit dan mengendarai motornya lagi dan memilih untuk pulang saja.

Wika sampai di rumah dan masuk dengan tertatih tatih.

Dika yang melihat kedatangan Wika dengan aneh, karna dengan tertatih

"Wika kamu kenapa...?" Dika menghampiri Wika dan membawanya dudik di sofa.

"Kak aku tadi tabrak..." Ucap Wika sambil menahan sakitnya.

"Buuuu... Ibu... Ini Wika kecelakaan buuu..." Panggil Dika pada Tika yang kini sedang di dapur sibuk memasak.

Mendengar Wika mengalami kecelakaan Tika meninggalkan dapur dengan terburu buru dan terkejut melihat Wika uqng tertatih tatih.

"Ya ampun... Wika kenapa nakk.." Tika juga panik, sedangkan Dika ia mencari kotak P3K untuk mengobati luka lecet Wika.

"Tadi Wika kecelakaan di jalan buu... Aduh sakit banget..." Rintih Wika menahan sakitnya.

Dika mengobati luka Wika dengan telaten dan setelah semuanya beres barulah Dika dan Tika menanyakan kronologinya pada Wika.

"Bagaimana bisa kamu kecelakaan Wika...?" Tanya Dika.

Wika pun menceritakan ceritanya, Dika dan Tika mendengarkan dengan seksama dan mengerti apa yang terjadi pada Wika.

"Lalu Mollynya pergi begitu saja?" Tanya Tika.

"Iya buu... Bukannya nolong dia malah pergi, kayaknya dia senang banget liat Wika luka kayak gini Bu..." Wika semakin menambah bumbu dalam ceritanya.

"Ciiihhh anak itu... Lihat aja nanti ibu kasih pelajaran dia.." Tika menatap ke luar rumahnya sepertinya Tika mendapat ide bagus untuk mengerjai Molly.

Sementara itu Dika terdiam dan tidak. mengerti tentang cerita Wika.

"Kamu bilang kamu lihat Molly dengan seseorang, siapa orang itu Wika, laki laki kah..?" Tanya Dika malah penasaran dengan Molly.

"Bukan kak..." Ucap Wika malu dengan yang terjadi.

"Bukan apanya...?" Dika masih tidak paham.

"Sebenarnya itu bukan Molly aku hanya salah lihat dan kehilangan fokus saat berkendara. Dan aku malah menabrak pengendara lainnya." Ungkap Wika lagi.

"Ciihhh Makanya mata itu di jaga... Bukanya di rusak.." Ucap Dika dan pergi berlalu dari ruang tengah itu.

"Ya kan tetap aja kak... Gara gara pikir Molly aku hilanh fokus, kalau aja gak gara gara pikir Molly pasti itu gak akan terjadi kak.." Ucap Wika lagi dan Dika tak mendengarnya karna sudah menuju kamarnya.

"Bu... Ini bau apa ya kok gak enak banget bu..." Tegur Dika mencium bau yang aneh di penciumannya.

"Hah.. Bau? Astaga.. masakan ibu..." Tika berlari ke dapur dan melihat ikan gorengnya sudah gosong dan minyaknya sudah menghitam karna ikut gosong juga.

"Ya ampun... Ibu... Kok ceroboh gini sih... Susah looo Dika beli Ikan segar ini.. Berapa tuh duit Dika habis... Dan ibu buat gosong lagi..." Dika semakin kesal dengan semua yang terjadi.

Entah mengapa setiap tentang Molly semua itu membuat Dika kesal dan marah marah tak jelas. Mungkin Dika kesal dengan Molly yang masih bertahan tanpanya dan malah lebih baik tanpanya membuatnya merasa kalah dari Molly.

Dika..

Terpopuler

Comments

Aya Yeyet

Aya Yeyet

Orang yg otaknya kerdil biasanya gitu tuh bisanya nyalahin orang terus .

2022-03-08

0

SkySal Alfaarr

SkySal Alfaarr

Hahaha otak siapa yang salah siapa

2022-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!