Anak-anakku Bukan Benihku

Anak-anakku Bukan Benihku

Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna

“Aku ingin lebih dekat sama kamu” kata Johan sedikit malu.

“Maksudnya?” jawab Leyna pura-pura bodoh. Menghadapi lelaki pemalu menjadi keisengan tersendiri.

“Tidak sekedar teman, aku ingin lebih dekat dari itu” tegas Johan.

"Maksudnya?" Leyna mengulang-ulang jawaban saja.

"Emmm... ya.... ingin jadi orang istimewa begitu?" keluh Johan.

"Maksudmu Pacar?" Tegas Leyna.

"Tidak sekedar pacar, lebih istimewa lagi?" Johan sendiri kebingungan dengan apa yang harus diungkapkan.

"Lha yang lebih dari sekedar pacar, apa? Suami?" Leyna berusaha mengejar kejelasan dari arah permintaan Johan.

“Emang bisa?” menghadapi Leyna, Johan menjadi makin kurang percaya diri. Suaranya bergetar.

“Yaaa…. Kita coba saja dulu” Jawab Leyna seenaknya.

"Kok dicoba dulu?" Jawaban Leyna terasa tidak tegas di telinga Johan.

"Kan kita belum mengenal sepenuhnya, nanti kamu kecewa kalau tahu aku" kilah Leyna.

Jawaban Leyna hanya dianggap sebagai alasan untuk menghindar saja oleh Johan.

“ya.. kita coba saja” ringan dan terkesan seenaknya Leyna, gadis mungil itu menjawab.

Prambanan, susunan batu dibawah pohon dara siang hari yang panas menjadi cukup semilir. Sepasang pemuda  diam membisu menikmati angin sepoi yang mengusir kegerahan siang.

Johan pemuda pemalu kepalanya berkecamuk berbagai pikiran yang ingin diungkap, memandangi wajah gadis yang ditaksirnya.

Merasa tampang maupun strata sosial yang terpaut jauh dengan gadis yang ada dihadapannya, ia tak kuasa mengeluarkan kata-kata.

Keberhasilannya mengajak si gadis ke Candi Prambanan ia anggap sebuah kebetulan saja karena si gadis adalah mahasiswa luar pulau yang baru sebulan menginjakkan kakinya ke Jogja, dan punya keinginan melihat Prambanan secara langsung.

Berdua mereka terdiam tak ada kata yang dapat diungkapkan, sesekali Johan melirik ke arah Leyna. Ia mencoba menebak apa yang ada didalam pikiran gadis itu.

Johan butuh jawaban yang pasti, namun ia bersabar untuk tidak membuat gadis itu marah.

Tiba-tiba Leyna merebahkan badannya di tumpukan batu tempat mereka duduk. Johan berusaha menahan kepala Leyna yang akan direbahkan ke arah batu yang menojol diantara tumpukan.

Johan memberikan kakinya sebagai bantal agar kepala Leynalebih nyaman.

Mereka melanjutkan kesunyian, namun bagi Johan kerelaan Leyna meletakkan kepala di pangkuan adalah jawaban bahwa Leyna tidak keberatan memenuhi permintaannya.

"Kita jalan lagi yuk" ajak Leyna tetap dalam posisi berbaring dengan kepala di pangkuan Johan

Sebenarnya Johan masih enggan. Ingin menikmati kebersamaan yang baru saja dia rasakan. Jawaban yang meski tidak memiliki kepastian, namun sudah membuat lega hatinya.

"Tunggu agak condong dulu mataharinya Ley, masih Panas" Johan beralasan.

Mereka masih terdiam.

Namun beberapa saat kemudian Leyna bangkit dari rebahan, mengebaskan debu batu yang menempel pada celana jeans dan baju kasulnya, dan berkata :

"Masih beberapa candi kecil yang belum kulihat" Leyna menarik tangan Johan.

Ini adalah sebuah kemajuan, karena sejak berkenalan belum pernah mereka bersentuhan tangan, apalagi bergandengan.

"Oke" akhirnya Johan beranjak dari batu tempatnya duduk.

Johan juga mengebaskan debu dari celananya, karena memang tumpukkan batu yang mereka tempati bukan tempat duduk yang diperuntukkan pengunjung. Batu-batu itu adalah bagian candi yang masih berserakan karena belum berhasil direstorasi.

Sambil menggandeng tangan Johan, bisa dikatakan setengah menyeret, menuju candi-candi kecil yang membuat penasaran Leyna setengah berlari.

Sebenarnya Johan sendiri selama ini hanya sampai ke candi induk saja jika berwisata ke prambanan. Maka berkeliling ke candi kecil adalah kesempatan ia mengenal lebih jauh warisan budaya leluhur ini.

"Mengapa selalu ada dupa di candi-candi ini Jo" Johan terkesima, selama ini Leyna belum pernah menyebut namanya.

"Kurasa ini salah satu perangkat ibadah masyarakat yang menggunakan Prambanan sebagai tempat beribadah" Jawab Johan berusaha sok tahu.

"Aku sendiri belum pernah membaca referensinya" lanjut Johan.

Ya selama ini jika ia dan teman-temannya ke tempat-tempat wisata di seputar Jogja, ya sekedar mencari hiburan karena jenuh di kos saja.

"Hmmm..ternyata seram juga ya berkeliling Prambanan" ujar Leyna.

"Aku malah tak pernah berfikir demikian, Jogja sebagai kota budaya cukup biasa bagiku ada hal-hal yang unik dalam keseharian mereka, apanya yang seram" balas Johan.

"Yaaa, aku kan belum pernah melihat dupa yang menyala di antara sesajen begini. Batu-batu berwarna hitam inimenambah suasana magis. Untung kita kesini masih siang.

Johan dan Leyna memuaskan diri berkeliling sambil berkhayal bagaimana masyarakat masa lampau menggunakan candi prambanan ini.

Matahari mulai condong ke barat saat seluruh candi yang ingin dilihat Leyna telah dituntaskan. Pengunjung sudah mulai berkurang, tinggal beberapa turis asing yang ditemani guide mereka.

"Kita pulang Jo, sudah cukup sore. Aku juga sudah puas berkeliling. Kakiku capek sekali" kata Leyna.

"Oke, mau kugendong" Johan sedikit berjongkok di hadapan Leyna.

"Maumu, ogah" dan "Buk" sebuah pukulan mendarat di punggung Johan, membuatnya meringis.

"Lihat itu jalur pulang sangat jauh lho" rayuan Johan berusaha menggoda Leyna.

"Biarin, itulah gunanya kita dikaruniakan kaki yang sehat" Leyna terlihat serius.

"He he he... kapanpun kamu mau princes" Johan mulai berani menggoda, Leyna jadi memerah mukanya.

Sepanjang jalan pulang hati Johan berbunga-bunga.Tak henti-henti ia menggoda leyna yang sesekali minta berhenti karena terlalu capek berkeliling.

"Sudah, ayo aku gendong saja, kamu terlihat begitu tersiksa" akhirnya Johan tidak tega melihat Leyna meringis sambil sesekali membungkukkan badannya.

"Ah, kamu ini mau mencari kesempatan saja" Leyna tetap menolak rayuan Johan dan memilih berhenti agak lama setelah pintu keluar utama terlihat tak lagi terlalu jauh.

Johan berdiri didepan Leyna dan menatapnya iba. Leyna mendongak dan melihat Johan, merekapun bertatapan dan saling melempar senyuman.

Leyna merantau jauh dari lampung untuk kuliah di Jogja satu bulan yang lalu. Johan yang baru saja mulai bekerja di perusahaan swasta enam bulan adalah lulusan dari kampus tempat Leyna saat ini kuliah.

Tempat kos Johan yang dekat kampus belum ditinggalkan karena kontrak penempatannya baru diperpanjang menjelang dia lulus.

Leyna yang bekerja kelompok di kos khusus cewek di sebelah kos Johan, segera mencuri perhatian Johan yang anak-anak satu kosnya sering diminta tolong kos cewek sebelah.

Awalnya Johan enggan saat diajak teman Leyna yang kos disebelah untuk berkunjung ke kos Leyna. Sikapnya setiap bertemu selama membantu mahasiswa baru menghadapi orientasi membuatnya ciut nyali.

Namun teman Leyna bersikeras bahwa Leyna adalah gadis yang ramah. Setelah pertemuan pertama di kos Leyna, Johan berkunjung sendiri dan Leyna meneriima dengan baik. Bahkan orolan dan candaanya seakan mereka telah mengenal cukup lama.

Setelah usaha mengenal yang cukup Panjang, satu bulan setelah masa orientasi kampus selesai, Johan punya kesempatan pendekatan ke kos Leyna dan berhasil mengajaknya jalan ke Candi Prambanan.

Johan menyadari kencan atau berpacaran di candi Prambanan menanggung mitos yang tidak mengenakkan, namun keinginan Leyna melihat karya luhur budaya bangsa telah dipendam sejak masih di kampung halaman. Hanya ke Candi Prambanan Leyna bersedia diajak keluar saat itu. Johan harus siap menerima resikonya.

Terpopuler

Comments

Yudhi Nita

Yudhi Nita

Candi Prambanan ... Wah Author tau banget ya soal Candi ini. btw, uwu banget Thor Johan n Leyna... 😍

2022-02-26

2

lihat semua
Episodes
1 Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2 Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3 Chap3. Perubahan yang Meragukan
4 Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5 Chap5. Hari-hari Baru
6 Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7 Chap7. Cuti Mendadak
8 Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9 Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10 Chap10. Tamu tak Diduga
11 Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12 Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13 Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14 Chap13. Papa, Aku Pulang
15 Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16 Chap15. Luka yang tak Disengaja
17 Chap16. Menguak Modus Pelarian
18 Chap17. Maafkan Aku Nike
19 Chap18. Sial Kamu Jo
20 Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21 Chap20. Godaan Sang Malam
22 Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23 Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24 Chap23. Tertangkap Basah
25 Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26 Chap25. Wajah Menyesatkan
27 Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28 Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29 Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30 Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31 Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32 Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33 Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34 Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35 Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36 Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37 Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38 Chap38. Lamaran Modal Nekat
39 Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40 Chap40. Pengkhianatan Erni.
41 Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42 Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43 Chap43. Terjebak Konflik
44 Lagi sakit berat.
45 Chap44. Rencana Pernikahan
46 Chap45. Minggat (Lagi)
47 Chap46. Diijinkan
48 Chap47. Bimbang
49 Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50 Chap49. Main Srondol Saja
51 Chap50. Selangkah lagi
52 Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53 Chap52. Deburan Jantung Hati
54 Chap53. Malam Pengantin
55 Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56 Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57 Chap56. Pesta Besar
58 Chap57. Test Pack
59 Chap58. Grand Opening
60 Chap59. Mabuk berat
61 Chap60. Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2
Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3
Chap3. Perubahan yang Meragukan
4
Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5
Chap5. Hari-hari Baru
6
Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7
Chap7. Cuti Mendadak
8
Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9
Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10
Chap10. Tamu tak Diduga
11
Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12
Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13
Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14
Chap13. Papa, Aku Pulang
15
Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16
Chap15. Luka yang tak Disengaja
17
Chap16. Menguak Modus Pelarian
18
Chap17. Maafkan Aku Nike
19
Chap18. Sial Kamu Jo
20
Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21
Chap20. Godaan Sang Malam
22
Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23
Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24
Chap23. Tertangkap Basah
25
Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26
Chap25. Wajah Menyesatkan
27
Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28
Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29
Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30
Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31
Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32
Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33
Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34
Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35
Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36
Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37
Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38
Chap38. Lamaran Modal Nekat
39
Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40
Chap40. Pengkhianatan Erni.
41
Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42
Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43
Chap43. Terjebak Konflik
44
Lagi sakit berat.
45
Chap44. Rencana Pernikahan
46
Chap45. Minggat (Lagi)
47
Chap46. Diijinkan
48
Chap47. Bimbang
49
Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50
Chap49. Main Srondol Saja
51
Chap50. Selangkah lagi
52
Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53
Chap52. Deburan Jantung Hati
54
Chap53. Malam Pengantin
55
Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56
Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57
Chap56. Pesta Besar
58
Chap57. Test Pack
59
Chap58. Grand Opening
60
Chap59. Mabuk berat
61
Chap60. Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!