Chap18. Sial Kamu Jo

“Wah kamu ikut menjemput Anto?” Tanya tuan Hartanata melihat Anto berdiri di dekat pak Sukirman. Sopir pribadi

itu menginjak kaki Anto yang terbengong agar bereaksi terhadap pertanyaan tuan mereka.

“Ek Ih, Iya, Pak. Maaf saya kesiangan jadi berpakaian seadanya” Anto tergagap. Tuan Hartanata memukul pelan jidat Anto degan bawah kepalan tangannya tanda ia sangat menyayangi pegawainya itu.

“Kamu ini seperti melihat hantu saja hanya karena aku tinggal pergi lima hari” Kata tuan Hartanata.

“Eh bukan begitu Pak, tadi barusan asyik ngobrol dengan pak Sukirman” Anto tergagap-gagap menjawab pertanyaan tuan Hartanata, sebab sebenarnya tidak menyangka kalau akan bertemu tuannya saat  pengantar sepupunya.

Rupanya pesawat dari Singapura yang  transit di lampung ini yang menjadi pesawat tumnpangan Johan ke Jakarta.

“Mamah, kalian bareng pak Kirman, biar aku naik rangernya mandor saja” Tuan Hartanata memang memiliki hobi off road. Di usianya yang telah melampaui setengah abad, tak menyurutkan kesenangan Tuan Hartanata menjelajah pedalaman.

Apalagi selama kesepian dan gundah saat putrinya menghilang, Anto menjadi pendamping yang sangat menenteramkan hatinya dengan keterampilannya mengendalikan kendaraan melewati medan yang berat.

Tuan Hartanata menemukan Anto sebagai salah satu pegawai yang sangat frustasi ketika Tuan Hartanata membeli perkebunan yang sekarang dipercayakan kepada Anto.

Namun sikapnya yang pantang menyerah dan banyak memberi masukkan, hingga kebun yang dia tangani menjadi kebun unggulan, menjadikan Tuan Hartanata menyayangi dan mengagumi Anto.

“Anda terlihat jauh lebih muda kalau Bahagia dan banyak senyum begitu pak” Anto memang sudah biasa  penggoda Tuannya untuk sekedar menghibur agar tuannya Bahagia.

Kalaupun mendapat marah atau ucapan kasar dari bosnya, baginya itu hanya guyonan. Kehidupan di jalanan dan perkebunan memberinya Latihan hati baja terhadap kerasnya kehidupan.

“Kamu ini kalau ada maunya pasti ada saja kata rayuan” Tuan Hartanata berkata sambil terus menatap jalanan didepan.

Anto menjalankan ranger tak tergesa-gesa seperti kebiasaan saat bersantai dengan tuan Hartanata.

“Sungguh Pak, hanya sepekan Nona Leyna pulang, bapak terlihat sungguh segar dan bahagia” puji Anto

“Kamu belum pernah merasa kehilangan To. Mana paham artinya kebahagiaan menemukan yang hilang. Dekat perempuan saja belum pernah kulihat” Tuan Hartanata tak pernah merasa berjarak jika bersama Anto.

“Bapak saja yang belum tahu kisahku” batin Anto, namun bibirnya tetap menyunggingkan senyum.

“Gimana To, anakku cantik kan? Kamu belum pernah ketemu kan, karena dia lari saat awal-awal aku beli perkebunan?” cerca Tuan Hartanata.

“Iya tentu cantiklah pak, Mirip mamanya kan” puji Anto.

“Hush, mamanya itu istriku, bukan selera kelasmu” Tuan Hartanata membentak, Anto sampai kaget sampai tak sengaja menekan gas hingga mobil melonjak.

“Hati-hati To, Biarpun istriku jadi janda aku gak akan rela” Anto mengangkat kaki dari pedal gas dan menekan

rem.

Pikiran tentang Nike serta kedatangan Johan sebenarnya masih mengganggu, sehingga candaan Tuan Hartanata membuatnya kaget.

“Ha ha ha ha, gimana kamu menghadapi perempuan kalau seperti ini caramu bertingkah laku” goda Tuan Hartanata.

Anto jadi sungguh-sungguh malu kena dikerjain Tuan yang disegani oleh semua orang yang bertemu dengannya, namun sering bercanda jika hanya berdua dengan Anto.

“Andai punya mantu, aku pengin pria sepertimu, kamu To?” Anto kembali melonjakkan rangernya.

Pak Sukirman yang menyetir dibelakang ranger sampai geleng-geleng kepala kebingungan melihat gerakan ranger yang dikemudikan Anto.

“Ha ha ha. Bapak ini ada-ada saja” Anto mengelak dari topik pembicaraan setelah berhasil menguasai keadaan kembali.

“Sungguh ini To. Aku ingin anakku menikah dengan pria biasa saja, yang bisa memperlakukan wanitanya dengan hormat. Aku dulu sempat ditolak dan terus dihina oleh mertuaku, namun aku tetap memperlakukan hormat kepada istriku, hingga sekarang istriku mampu mendorong suksesku seperti ini” Kisah Tuan Hartanata.

“Bukannya Nona Leyna sudah ada pacar yang membuat dia sampai gelap mata Pak? Pasti Nona sangat mencintai dia” tanya Johan.

“Aku lebih suka pemuda yang mau bekerja keras mengurus perkebunan, bukan anak manja yang menjual warisan demi jabatan” tegas tuan Hartanata

“Jangan mudah menilai orang seperti saya Pak” elak Anto.

“Kenapa? Apa kamu mau mengatakan selama ini aku bisa kamu bodohi” selidik Tuan Hartanata

“Bukan pak, setiap orang punya masa lalu, tak terkecuali saya” kata Anto.

“Apa ada yang kamu sembunyikan dariku, atau kamu hanya mau menghindar dan mau mengatakan putriku terlalu jelek begitu?” Tuan Hartanata menatap Anto, menjadikan konsentrasinya agak terganggu, hingga membelok ke gerbang rumah tuannya agak mendadak dan tajam.

“Wah. lama-lama kamu bisa membunuhku To” omel tuan Hartanata sambil turun dari ranger.

“Maaf pak” hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Anto berlari menuju mobil yang dikemudikan pak Sukirman untuk membantu menurunklan barang-barang. Ia sudah hafal tuan Hartanata tak pernah mau dibantu turun dari ranger, meski hanya sekedar dibukakan pintu.

Terlihat Leyna keluar dari mobil. Kulit sawomatangnya terlihat sangat cantik dibalut pakaian yang warnanya sangat cocok. Gaun mewah yang pasti dibeli saat masih di Singapura.

“Apa iya Johan hanya berteman dengan gadis ini, tapi mana mungkin johan berani memacari gadis yang lebih kaya darinya” Anto terkesiap dalam hatinya berguman.

Anto tahu betul, Johan adalah pria miskin yang selalu minder menghadapi wanita, apalagi wanita kaya seperti Leyna. Johan bisa mati gaya.

Merasa dipandangi seorang pria yang membantu keluarganya, Leyna melemparkan senyum yang membuat darah Anto terhenti.

“Kamu mau membantu atau Cuma mau melihat hantu?” Pak Sukirman mengagetkan Anto dengan berbicara didekat telinga Anto.

Buru-buru Anto menarik koper memasuki rumah besar itu.

***

Tak seperti biasanya tuan Hartanata mengunjungi mes sore hari. Ada perkara penting yang harus dibicarakan dengan para mandor.

Administrasi perusahaan melaporkan produksi sawit ada penurunan, Anto mengumpulkan para mandor di mes

besar tempatnya tinggal.

Anto memandangi HPnya yang bergetar, sebuah pesan  dari Johan segera dibukanya.

"Maaf To, Nike belum bisa ditemui"

"Dua-tiga hari ke depan jika sudah kuserahkan kukabari"

Anto membalas :

"Pastikan kamu sendiri yang menyerahkan ya Mas, Aku hanya percaya kepadamu"

"Beres" balas Johan kembali.

Sementara  Leyna yang bosan di rumah saja ikut ke mes, berkeliling memeriksa dan sesekali bertanya ke penghuninya.

Semua mata pria melotot melihat putri tuan Hartanata, namun Leyna tak memperdulikannya.

“Namamu siapa?” selidik Leyna.

“Siswo Nona” Jawab pemuda yang sedang duduk mengobrol diteras mes karyawan.

“Saya Kirman, Sukirman” jawab orang yang disebelahnya.

“Nama kalian khas banget ya seperti dari daerah tertentu, kamu berasal dari mana?” tanya Leyna kembali.

Malu-malu kedua orang itu menyebutkan nama kampungnya sambil setengah berbisik. Namun karena Leyna tahu

betul nama dan letak kampung itu, Leyna terbelalak dan mengejar dengan pertanyaan.

“Rumahmu dekat dengan pasar?” kejar Leyna.

“Tidak Nona, saya kira-kira satu setengah kilo ke arah selatan, kalau siswo hampir tiga kilo” jawab.

“Satu setengah kilo ke selatan?” Tanya Leyna memastikan Kirman mengangguk.

“Dekat dengan penggilingan padi di pinggir jalan itu ya?” Kirman membelalakan mata, bibirnya menyunggingkan senyuman.

“Loh, Nona kok tahu?” air muka Leyna menjadi bercahaya.

“Kamu kenal dengan mas Johan?” Leyna setengah berteriak, Kirman dan Siswo agak kaget juga.

“Mas Johan yang sebelah pasar” tegas Leyna.

“Oh, mas Johan yang itu kemarin mengunjungi Kepala Mandor Anto? Kami ngobrol rame-rame sampai pagi” Darah Leyna berdesir, jantungnya menghentak keras.

“Malah kami bersama minum-min..” belum selesai Siwo berucap..

“Plak” telapak tangan kirman menampar mulut Siswo yang lancang.

“Sudah-sudah jangan bertengkar saya tahu kebiasaan kalian” cegah Leyna sambil melempar senyum, kedua orang itupun rukun kembali.

Kirman melanjutnkan :

“Katanya kesasar mencari alamat temannya tetapi tidak ketemu Non, jadi menginap di sini semalam, dan langsung pulang kemarin pagi.

“Jadi benar yang kulihat kemarin di Bandara. Sial kamu Jo, Mataku tak akan menipuku” hardik leyna dalam hati.

Episodes
1 Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2 Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3 Chap3. Perubahan yang Meragukan
4 Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5 Chap5. Hari-hari Baru
6 Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7 Chap7. Cuti Mendadak
8 Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9 Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10 Chap10. Tamu tak Diduga
11 Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12 Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13 Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14 Chap13. Papa, Aku Pulang
15 Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16 Chap15. Luka yang tak Disengaja
17 Chap16. Menguak Modus Pelarian
18 Chap17. Maafkan Aku Nike
19 Chap18. Sial Kamu Jo
20 Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21 Chap20. Godaan Sang Malam
22 Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23 Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24 Chap23. Tertangkap Basah
25 Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26 Chap25. Wajah Menyesatkan
27 Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28 Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29 Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30 Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31 Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32 Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33 Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34 Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35 Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36 Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37 Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38 Chap38. Lamaran Modal Nekat
39 Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40 Chap40. Pengkhianatan Erni.
41 Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42 Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43 Chap43. Terjebak Konflik
44 Lagi sakit berat.
45 Chap44. Rencana Pernikahan
46 Chap45. Minggat (Lagi)
47 Chap46. Diijinkan
48 Chap47. Bimbang
49 Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50 Chap49. Main Srondol Saja
51 Chap50. Selangkah lagi
52 Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53 Chap52. Deburan Jantung Hati
54 Chap53. Malam Pengantin
55 Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56 Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57 Chap56. Pesta Besar
58 Chap57. Test Pack
59 Chap58. Grand Opening
60 Chap59. Mabuk berat
61 Chap60. Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2
Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3
Chap3. Perubahan yang Meragukan
4
Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5
Chap5. Hari-hari Baru
6
Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7
Chap7. Cuti Mendadak
8
Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9
Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10
Chap10. Tamu tak Diduga
11
Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12
Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13
Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14
Chap13. Papa, Aku Pulang
15
Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16
Chap15. Luka yang tak Disengaja
17
Chap16. Menguak Modus Pelarian
18
Chap17. Maafkan Aku Nike
19
Chap18. Sial Kamu Jo
20
Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21
Chap20. Godaan Sang Malam
22
Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23
Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24
Chap23. Tertangkap Basah
25
Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26
Chap25. Wajah Menyesatkan
27
Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28
Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29
Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30
Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31
Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32
Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33
Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34
Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35
Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36
Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37
Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38
Chap38. Lamaran Modal Nekat
39
Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40
Chap40. Pengkhianatan Erni.
41
Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42
Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43
Chap43. Terjebak Konflik
44
Lagi sakit berat.
45
Chap44. Rencana Pernikahan
46
Chap45. Minggat (Lagi)
47
Chap46. Diijinkan
48
Chap47. Bimbang
49
Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50
Chap49. Main Srondol Saja
51
Chap50. Selangkah lagi
52
Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53
Chap52. Deburan Jantung Hati
54
Chap53. Malam Pengantin
55
Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56
Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57
Chap56. Pesta Besar
58
Chap57. Test Pack
59
Chap58. Grand Opening
60
Chap59. Mabuk berat
61
Chap60. Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!