Chap5. Hari-hari Baru

“Hai Jo” membuka pintu Leyna langsung menarik tangan Johan ke dalam kamar sambil berkata.

“Masuk” Wajahnya terlihat ceria. Teman-teman satu kos yang baru saja berkumpul di kamar Leyna keluar kamar beriringan sambil menebar senyum kepada Johan.

“Makasih ya” sebuah ciuman mendarat di pipi Johan.

Kali ini tubuh mungil gadis kesayangan Johan telah dibalut gaun feminim yang pas dengan potongan tubuhnya. Rupanya tadi Leyna sedang memamerkan hadiah ulang tahun saat teman-temannya memberi selamat.

“Selamat ulang tahun Leyna” Johan seperti biasa merangkul kepala Leyna sambil mencium keningnya.

Johan membelikan hadiah gaun yang dipakai Leyna tiga hari yang lalu, namun ia memesan layanan pengantaran siang tadi agar menjadi kejutan.

“Kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu” puji Johan.

“Itu bukan rayuan kan, bukan memuji karena bajunya kan?” Leyna merajuk manja, menggelayut di dada Johan dengan ke dua tangan melingkar pada lehernya.

Johan menjawab dengan kembali mencium kening gadis pujaanya.

“Tumben pulang lebih awal” tanya Leyna setelah Johan duduk di lantai kamar kos.

"Ya, pekerjaan sudah beres. Minggu depan mulai proyek baru, jadi tadi minta ijin refresh tenaga" jawab Johan

Johan semakin sering pulang bekerja langsung ke kos Leyna.

Bagi Johan sehari tidak melihat Leyna dunia terasa melambat seperti kura-kura kehabisan nafas. Leyna sudah hafal jam kerja Johan.

Tak pernah lagi Johan harus menunggu di depan pintu sambil dipandangi teman-teman kos Leyna seperti awal-awal berpacaran dulu. Akhir-akhir ini Leyna selalu sudah berdandan saat waktunya Johan mampir ke kos.

Bahkan beberapa kali karena baru tiba dari kampus dan baru selesai mandi, Leyna tetap mempersilahkan Johan masuk ke kamarnya meski masih bercelana pendek seperti biasanya.

“Mau jalan buat ngerayain ultah kamu Ley?” tanya Johan.

“Ke mana?” Leyna balas bertanya.

“Kamu pengin jalan ke mana?” seperti sebuah adegan drama saja, sepasang pemuda ini hanya berbalas tanya.

“Aku pengin di rumah saja, santai menikmati waktu berdua boleh?” jawab Leyna.

“Nggak pengin kemana-mana?” Tegas Johan.

“Ke mana lagi Jo, pantai …. Bosan. Malioboro.. begitu-begitu saja. Makan…. Bisa dirumah” Leyna mengetukkan jari

telunjuknya di dagu sambil matanya menerawang ke atas seakan sedang berpikir keras.

"Yaa. kalau memang kamu benar ingin santai di rumah aku sih senang-senang saja" kata Johan

“Ting-tong” bel gerbang berbunyi pertanda ada tamu yang tidak biasa berkunjung ke kos ini.

Beberapa teman kos Leyna berebut keluar menyambut. Namun sesaat dari gerbang mereka berteriak,

“Leynaaaaa ada kiriman” rupanya ada petugas pengantaran membawa kiriman untuk Leyna, sebuah kotak besar

terbungkus rapi dengan hiasan yang indah.

"Hati-hati membawanya ya neng!" terdengar suara petugas pengantaran memberi peringatan.

Leyna tak perlu keluar karena teman-temannya setengah berlari membawa bingkisan tanpa nama pengirim itu ke kamarnya.

Teman-teman kos Leyna ikut tak sabar menunggu Leyna membuka bungkusan.

Johan berbaring saja di Kasur sudut kamar sambil memandangi gadis pujaanya sibuk membuka paket dikerubuti teman-temannya.

Teman-teman Leyna langsung bersorak sambil memberi ucapan selamat lagi.

Leyna bangkit dan menubruk Johan yang senyum-senyum nakal di sudut kamar. Menghujani dengan ciuman tanpa peduli teman-temannya geleng-geleng kepala di tengah kamar.

Sebuah kue ulang tahun besar dikeluarkan dari kemasan paket bertuliskan “Selamat ulang tahun ke 20 Leyna tersayang by Johan”, membuat Leyna semakin enggan meninggalkan kamar kos.

“Bang, ini Leyna doang yang dapet, kami gak kebagian” si centil Lusi penggoda yang suka usil jika Leyna dan Johan sedang asyik berdua mulai keisengannya.

"Yeee... emang Leyna mau diduakan" ledek teman-teman yang lain.

"Lah itu kue sebesar itu mana mungkin dihabiskan si mungil Ley sendirian Lus" Kata Johan

"Yah, Kebagian sisanya doang ntar" sungut Lusi.

“Tenang Lus, aku tahu. Kamu ini meski kurus makanmu banyak kan?” Johan terus menggoda Lusi. Leyna hanya senyum-senyum saja di samping Johan sambil erat memegang tangan, sesekali meremas jemari Johan.

“Huh, gak lakinya gak gadisnya sok tahu saja” ketus Lusi pura-pura marah.

“Lah kamu mau nggak makan besar?” goda Johan.

“Halah Gombal, mana berani traktir kita kalau dihadapan Leyna, bisa kena kartu merah nanti” Lusi ini mulutnya memang pedas bak karet gelang.

“Jagain tuh pintu gerbang, tapi awas jangan sampai buncit ntar perutmu karena menghabiskan menu. Ntar pacarmu panik dikiraaa.....” ujar Johan.

Leyna cuma senyum-senyum saja. Dia sudah hafal teman kosnya yang satu ini.

“ting-tong” ditengah kemelut kamar Leyna, bel pintu gerbang kembali bergema.

Kali ini sebuah mobil box menurunkan paket tumpeng dan nasi kotak serta beberapa kardus snack.

Anak-anak kos kegirangan dan berlarian membantu memasukkan semua makanan ke ruang depan yang biasa mereka gunakan untuk santai bersama.

“Sudaaaah, semua mandi dan berdandan, kita rayakan hari kelahiran princes kita” ujar Johan

“Banyak banget makanannya, boleh undang pasangan dong bang, boleh nggak ini bang?” teriak anak-anak kos saling bersahutan.

“Emang punya?” Johan melirik kearah Lusi, sambil mendongakkan dagu seakan menunjuk ke arah Lusi.

“Gua mah 2 porsi jatah pasangan juga kuat habisin sendiri bang, jangan meremehkan” ujar Lusi sungguh terlihat kesal.

Karena pacar Lusi sedang magang di luar kota dan hanya pulang setiap akhir pekan, kali ini dia hanya bakal menjadi penonton kemesraan teman-temannya.

Sementara Lusi sibuk berbaku kata dengan Johan, teman-teman kos yang lain sibuk membuka kardus-kardus kiriman karena ingin melihat isinya.

“eh.eh. yang itu jangan dibuka!” sergap Johan

“Memang kenapa bang?” anak-anak menatap kepada Johan.

“Buat keluarga bapak kos” jawab Johan

"Nanti biar Leyna yang antarkan ke rumah sebelah" Lanjut Johan.

"Ih, tega amat, masa princes disuruh-suruh kayak pembantu" Lusi sok sinis, sepertinya ia benar-benar mulai kesal.

"Halah, kamu ini perhatian atau sekedar kesal sama kejombloanmu" Johan nemu saja kalimat menggoda. Lusi menjulurkan lidahnya.

“Sini, biar aku saja yang antar” ketus  Lusi menyahut tak lagi memperdulikan godaan Johan.

"Nggak ada maksud tersembunyi dibalik kerelaanmu itu kan Lus" Johan belum mau berhenti menggoda.

Cubitan keras Leyna yang sedari tadi menggelayut tak mau lepas dari lengan johan mendarat di pinggang. Mengigatkan agar tak kebablasan menggoda temannya. Johan malah tertawa terkekeh-kekeh.

“Lus, anak bapak kos masih kelas 1 SMP lho, jangan kebangetan” goda Johan, Lusi bersungut-sungut membawa bungkusan special sambil diiringi tawa teman-temannya.

Leyna menambah keras cubitan ke lengan Johan.

Lusi segera berlalu membawa paket untuk bapak kos.

“Kalau kalian belum mau mandi, aku numpang mandi duluan ya” kata Johan.

“Dasaaar kebiasaan” teriak anak-anak kos kompak, sambil mencibirkan bibir ke arah Johan. Johan sudah biasa menumpang mandi di kos Leyna jika mampir setelah pulang dari bekerja.

“Yang awas tuh kalian, Awas jangan kebiasaan mengintip” goda Johan.

"Huuuh, gak nafsu" teriak anak-anak.

Ya semenjak Leyna menerima Johan dengan hati lebih terbuka, hubungan mereka menjadi lebih nyaman.

Anak-anak kospun menjadi semakin akrab karena Johan lebih sering mampir dan membawa oleh-oleh yang selalu menjadi rebutan.

Episodes
1 Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2 Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3 Chap3. Perubahan yang Meragukan
4 Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5 Chap5. Hari-hari Baru
6 Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7 Chap7. Cuti Mendadak
8 Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9 Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10 Chap10. Tamu tak Diduga
11 Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12 Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13 Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14 Chap13. Papa, Aku Pulang
15 Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16 Chap15. Luka yang tak Disengaja
17 Chap16. Menguak Modus Pelarian
18 Chap17. Maafkan Aku Nike
19 Chap18. Sial Kamu Jo
20 Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21 Chap20. Godaan Sang Malam
22 Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23 Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24 Chap23. Tertangkap Basah
25 Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26 Chap25. Wajah Menyesatkan
27 Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28 Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29 Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30 Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31 Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32 Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33 Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34 Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35 Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36 Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37 Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38 Chap38. Lamaran Modal Nekat
39 Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40 Chap40. Pengkhianatan Erni.
41 Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42 Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43 Chap43. Terjebak Konflik
44 Lagi sakit berat.
45 Chap44. Rencana Pernikahan
46 Chap45. Minggat (Lagi)
47 Chap46. Diijinkan
48 Chap47. Bimbang
49 Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50 Chap49. Main Srondol Saja
51 Chap50. Selangkah lagi
52 Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53 Chap52. Deburan Jantung Hati
54 Chap53. Malam Pengantin
55 Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56 Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57 Chap56. Pesta Besar
58 Chap57. Test Pack
59 Chap58. Grand Opening
60 Chap59. Mabuk berat
61 Chap60. Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2
Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3
Chap3. Perubahan yang Meragukan
4
Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5
Chap5. Hari-hari Baru
6
Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7
Chap7. Cuti Mendadak
8
Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9
Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10
Chap10. Tamu tak Diduga
11
Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12
Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13
Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14
Chap13. Papa, Aku Pulang
15
Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16
Chap15. Luka yang tak Disengaja
17
Chap16. Menguak Modus Pelarian
18
Chap17. Maafkan Aku Nike
19
Chap18. Sial Kamu Jo
20
Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21
Chap20. Godaan Sang Malam
22
Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23
Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24
Chap23. Tertangkap Basah
25
Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26
Chap25. Wajah Menyesatkan
27
Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28
Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29
Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30
Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31
Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32
Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33
Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34
Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35
Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36
Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37
Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38
Chap38. Lamaran Modal Nekat
39
Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40
Chap40. Pengkhianatan Erni.
41
Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42
Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43
Chap43. Terjebak Konflik
44
Lagi sakit berat.
45
Chap44. Rencana Pernikahan
46
Chap45. Minggat (Lagi)
47
Chap46. Diijinkan
48
Chap47. Bimbang
49
Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50
Chap49. Main Srondol Saja
51
Chap50. Selangkah lagi
52
Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53
Chap52. Deburan Jantung Hati
54
Chap53. Malam Pengantin
55
Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56
Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57
Chap56. Pesta Besar
58
Chap57. Test Pack
59
Chap58. Grand Opening
60
Chap59. Mabuk berat
61
Chap60. Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!