Berbulan-bulan Johan tenggelam dalam rutinitas pekerjaan. Proyek datang silih berganti menyita hampir seluruh
waktu dan kehidupannya. Tahun berkah bagi perusahaan Johan yang pasti akan melimpahkan bonus di akhir tahun.
Hari terakhir di tahun itu, karena esok libur yang merupakan cuti bersama akan berlangsung. Setidaknya selama sepekan perusahaan tidak akan ada kegiatan.
Penat sungguh terasa di tubuh Johan setelah menyelesaikan segala urusan. Waktu sudah sore, Johan bergegas menuju mesin presensi.
Dalam perjalanan melalui lorong ruang perkantoran, dilihatnya Anna sang manajer personalia sedang berdiri di depan mesin absen. Tubuhnya yang semampai menghalangi pandangan Johan kepada mesin absen.
“Kalau mudik jangan lupa aku titip sagon ya Jo” pesan Anna, manajer personalia yang kariernya melonjak di masa muda.
Sagon adalah makanan berbahan tepung beras ketan yang digiling kasar dipadu dengan kelapa muda diparut dengan rasa manis gula. Makanan khas kampung Johan dan ibunya Anna.
Johan dan ibu Anna berasal dari daerah yang sama, sehingga faham makanan khas daerah mereka.
Anna tak lagi mudik ke kampung karena sepeninggal papanya, mama yang hidup seorang diri tanpa sanak keluarga diboyong oleh Anna ke Jogja.
“Ehmm maaf An. Aku sepertinya tidak mudik tahun ini” jawab Johan sedikit merasa tidak nyaman. Karena menolak permintaan Anna.
“Wah, ada acara penting pasti” cerca Anna seakan ingin tahu.
“Enggak sih, cuma sedang enggan saja balik kampung” jawab Johan.
“Ada masalah dengan keluarga di kampung?” Anna menyelidik.
Maklum, sebagai manajer personalia Anna dikenal sangat perhatian terhadap semua karyawan.
Bukan karena mau mencampuri urusan keluarga, secara profesional Anna berusaha menjaga performa setiap karyawan dengan cermat.
Jika ada karyawan yang memiliki masalah sehingga performanya dalam bekerja menurun, Anna dengan lihay dapat membantu mengembalikan kondisi mereka.
“Enggak. Sedang ingin diam menghabiskan waktu di Jogja saja” kilah Johan.
Mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar kantor menyusuri Lorong ruang-ruang kerja yang telah terkunci karena semua karyawan telah pulang sejak sore tadi.
“Aduh, Apakah aku keduluan nih, ada yang bikin berat pulang kampung ya?” goda Anna.
Johan tahu Anna sudah punya pacar pengusaha kaya. Tapi Anna suka menggoda karyawan bujang yang pemalu agar timbul hingga menjadi salah tingkah.
“Kamu bisa saja An, bisa makan rumput kamu kalau jadi istriku” kelakar Johan.
“Aku doyan rumput kok, boleh” Anna tertawa lepas seperti biasa kalau sedang bercanda menggoda Johan.
"Atau kamu mau menyindir aku kalau perusahaan ini terlalu kecil menggaji kamu" Anna memasang wajah serius.
"Ah, bukan, bukan itu maksudku" Johan gelagapan,Anna merasa senang bisa membuat Johan serba salah.
“Mama sudah lama kangen makanan daerah, tapi sayangnya gak ada yang dititipi ya” keluh Anna Serius.
“Lha kalian kan tinggal main saja ke kampung to, besok libur traveling ke sana” usul Johan.
“Sagon yang dikangeni mama, yang biasa kamu bawa itu Jo, kan hanya dibikin saat ada pesanan.
Ke sana cuma untuk pesan sagon kayaknya kok ya berlebihan” Kilah Anna yang sama sekali tidak suka traveling.
Mereka harus berpisah karena Anna menuju tempat parkir mobilnya, sedang Johan menuju pintu gerbang.
“Sampai ketemu tahun depan Jo, kalau sempat pulang bawakan sagon nanti duitnya aku ganti, tambah bonus deh” Anna masih tetap berharap.
“Hmmm…..” Johan hanya bergumam.
Johan sangat mengagumi Anna. Gadis muda nan cantik, dari keluarga kaya raya yang umurnya tak terpaut jauh darinya, tapi kariernya sudah melebihi Wanita paruh baya.
Karakternya yang ramah dan supel serta periang menambah kharisma kecantikannya.
Umur Anna satu tahun diatasnya.dengan paras yang secantik itu, jika dikampung mungkin sudh beranak tiga di usianya.
Johan berlari-lari kecil menuju halte dekat kantornya.bersamaan ia masuk halte, sebuah bis yang bertrayek kearah tempat kosnya sedang melaju pelan menuju halte tersebut.
Perjalanan tak terlalu lama karena jam pulang kerja yang biasa membikin macet jalanan jogja sudah berakir satu jam yang lalu.
Trans Jogja tak terasa telah sampai ke halte dekat kos Leyna. Johan sengaja selalu naik Trans Jogja karena penat setelah bekerja dapat ia lampiaskan dengan terlelap sesaat di moda angkutan yang tak terlalu ramai saat ia menaikinya.
Hari ini ia ingin langsung pulang ke kos Leyna, ingin mengajak menikmati malam tahun baru bersama wanita yang dikaguminya.
Menyusuri gang menuju kos Leyna Johan berjalan tak terlalu tergesa-gesa. Johan sudah mandi sekalian di kantor sebelum pulang, karena pekerjaan sore tadi membuat tubuhnya penuh dengan peluh.
Johan sudah terbiasa membawa pakaian ganti jika berangkat bekerja. Tas punggung yang selalu menemaninya menjadi tempat sarana pelengkap kebutuhan hariannya.
Sesampai di kos Leyna suasana cukup sepi. anak-anak kos pada jam-jam begitu asyik mendekam di kamar masing-masing. Johan langsung menuju pintu kamar dan mengetuk pelan.
“Hai Jo” seperti biasa Leyna mengintip dahulu dari balik pintu.
“Tunggu Sebentar” Leyna Kembali menutup pintu. Johan sudah hafal, Leyna akan mengganti celana pendek yang biasa ia kenakan saat di kos setiap Johan datang.
Sebenarnya Johan sudah seringtak sengaja melihat Leyna mengenakan celana pendek saat membuka pintu kamar.
Gadis mungil itu terlihat seksi dengan celana pendek yang melekat pas di tubuhnya.
“Masuk” Leyna terlihat cantik dengan kaos putih dan sudah berganti celana panjang jeans ketat yang membalut tubuhnya. Johan tak henti memandang gadis yang dicintainya itu meski ia masih ragu apakah Leyna benar-benar menerimanya sebagai kekasih.
“Nanti malam antar aku ya Jo” pinta Leyna.
“Ke mana” Johan berharap. Ia sedikit heran. Tumben Leyna meminta ditemani.
“Anak-anak UKM mau tahun baruan di kos Bella yang ada halamannya luas” jawab Leyna
“Oh, Bella yang pacarnya ketua UKM itu” tanya Johan.
“Iya, kamu kenal kan sama bang Roy pacar Bella” tanya Leyna
“Kenal” Ujar Johan mantap.
Roy adalah ketua UKM yang diikuti Bella, dimana saat Johan masih aktif di UKM tersebut Roy merupakan
mahasiswa baru yang memilih kegiatan yang sama dengan Johan sebagai senior. Johan sempat satu tahun berinteraksi dengan Roy.
“Banyak anak-anak yang ikut?” tanya Johan.
“Nggak juga sih, Cuma anak-anak yang gak pulang kampung saja” jawab Leyna.
"Acaranya apa?" tanya Johan penasaran.
"Nggak tahu juga sih, sepertinya cuma bakar-bakar saja sambil menunggu pergantian tahun" Jawab Leyna
Johan memberhatikan Leyna yang berbincang dengannya sambil berjalan mondar-mandir di kamar entah menyiapkan apa.
“Sebentar ya Jo” Leyna keluar kamar menuju kamar teman yang lain.
Johan membaringkan diri di kasur, sementara Leyna sibuk dengan beberapa urusan dengan teman-teman kosnya. Tak terasa lelah yang menghinggapi seluruh tubuh Johan membawa lelap yang tak tertahankan.
Johan membawa perubahan sikap Leyna yang menjadi lebih nyaman dalam menanggapi dirinya ke dalam mimpi.
Johan bermimpi indah meski tetap dilingkupi keraguan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Yudhi Nita
Bakar2 apa thor...
2022-03-04
0
Yudhi Nita
enak sagon 😋
2022-02-26
0