Chap10. Luka Lama yang Terkuak

“Aku sebenarnya tidak suka Nike sejak dulu” meski Nike lebih tua Merry tidak menggunakan atribut mbak karena tidak suka dengan orangnya.

“Sungguh dia itu jahat” Merry memulai ceritanya

“Mas Johan pernah rusak gara-gara dia” Leyna terperanjat.

“Maksudmu?” hanya satu kata yang keluar dari mulut Leyna

“Nike itu adik kelas saat mas Johan SMP” Leyna memperhatikan Merry dengan seksama.

Merry mengajak duduk di kios yang kosong karena penghuninya tidak datang agar bisa berbincang lebih leluasa.

“Mas Johan naksir Nike sejak Nike siswa baru, siapa sih yang tidak tertarik dengan gadis secantik itu” lanjut Merry setengah iri akan kecantikan Nike.

“Tetapi tentu saja tidak hanya mas Johan yang menyukai Nike” Merry mengingat-ingat masa kecilnya.

“Kok kamu tahu kalau mas Jo naksir dia?” tanya Leyna.

“Ya, waktu itu aku masih kecil mbak, masih SD” Merry melanjutkan.

“Aku sebenarnya belum paham betul yang diceritakan mas Johan” kata Merry

“Lantas?” tanya Leyna penasaran.

“Waktu itu mas Johan beberapa kali menulis surat cinta untuk Nike” Kata Merry.

“Apa jawaban Nike?” Leyna makin tertarik mendengar ceritanya.

“Jangankan dibalas, kata teman-teman mas Johan, surat-surat selanjutnya langsung disobek begitu diterima Nike” Merry sedih mengingat kisah kakaknya.

“Terus apa hubungan dengan…. rusaknya Jo?” tanya Leyna.

“Ya, Nike itu gadis matre, dia tidak menerima mas Johan karena memilih laki-laki dari kalangan anak-anak kaya” jelas Merry

“Kok anak-anak, berarti bukan cuma satu dong?” tanya leyna.

“Iya memang, Nike sering berganti pacar sampai lulus SMP, sepertinya ia hanya memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan kesenangan” kata Merry

“Tetapi akibatnya konon kelas saat menjelang lulus SMP dia dilecehkan oleh salah satu pacarnya, kehormatannya direnggut” Leyna bergidik mendengarnya.

“Tetapi bukannya kapok, Nike malah semakin liar, sampai lulus SMA dia memanfaatkan kecantikannya untuk mengejar harta” lanjut Merry.

“Dia menjadi terkena namun terkenal keburukannyal, sehingga di usianya sekarang, dimana teman-temannya sudah menikah, tak ada satu pemudapun yang sudi mempersunting dia. Kalaupun ada yang mau dekat hanya ingin menikmati kemolekan tubuhnya”

“Aku belum melihat hubungannya dengan Jo” desak Leyna kepada Merry.

“Karena tergila-gila pada cinta pertama, selama SMA mas Johan tetap mengejar Nike meski sudah tahu perilakunya, bahkan seperti pesuruhnya diminta mengantar kesana-kemari"

"Tetapi karena tak diberi harapan cinta, mas Johan menjadi frustasi dan menyadari hanya dimanfaatkan tenaganya, hingga memutuskan untuk kuliah jauh dari kampung halaman”

“Mas Johan sangat jarang pulang, dan kudengar dia sesekali bermabuk-mabukan dengan teman-temannya. Dari cinta berbalik menjadi benci setengah mati” sesal Merry.

“Heemm. Pantas aku merasa curiga kamar teman-teman kos Jo banyak botol-botol minuman, Tapi selama ini tak pernah kudengar ia mabuk-mabukan” gerutu Leyna.

"Itu karena mas Johan mengenal mbak Leyna" kata Merry.

"Maksudmu Johan berhenti karena aku?" Merry menganggukkan kepala.

“Soal Nike, semenjak ibunya sakit, ia mulai bekerja di salon kecantikan untuk membantu membiayai ibunya” Merry melanjutkan kembali ceritanya.

"Nike berhenti bertualang dan mencari pekerjaan" Lanjut Merry

“Ibunya mendesak agar Nike segera menikah seperti teman-temanya dengan harapan ada tempat bergantung masa depan dan dia sembuh dari kegilaanya"

"Bingung tak ada pemuda yang mau menikah dengannya, Nike mulai melirik mas Jo jika mas Jo sedang pulang kemari” kata Merry.

“Nike bersikukuh bahwa keluarganya masih ada hubungan famili dengan bapak, bahkan di wisudanya, Nike menyusul ke kampus dan bersikeras menginap, padahal kami sekeluarga pulang. Karena memaksa, Nike dititipkan  ke kos cewek sebelah kos mas Johan”

“Ibu tahu?” tanya Leyna

“Tahu apanya?” Merry balik bertanya

“Kalau Nike masih famili” tegas Leyna.

“Awalnya ibu tidak tahu, tetapi akhirnya bapak membuka tabir gelap yang selama ini dipendam, bapak yang  mendesak Mas Johan menerima Nike, tetapi justru membuat mas Johan tidak mau pulang ke kampung halaman tiga tahun belakangan, sampai ibu sakit ini karena memikirkan mas Johan”

“Yah, sejak kecil mas Johan tidak pernah cocok dengan pendapat bapak”

“Kalau soal kakakmu menyukai Nike, apakah ibu juga tahu?” tanya Leyna.

“Nggak, Ibu nggak pernah tahu, Mas Johan tertutup soal begitu dengan ibu. Dia hanya bercerita kepadaku setiap

malam, sampai aku bosan. dan bapak memaksa mas Johan tanpa sepengatahuan ibu. Ibu tahunya cuma ketemu saudara lama saja” Merry menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Entah mengapa sesak di dada Leyna justru menghilang. Hatinya justru berangsur tenang mendengar cerita Merry.

“Apakah ini yang kamu katakana aku belum mengenal penuh keluargamu Jo?” tanya Leyna dalam hati.

“Kita pulang saja Mer” ajak Leyna setelah mereka terdiam cukup lama.

Merry hanya mengangguk mereka beranjak dari tempatnya berbincang.

Setiap mengingat cerita masa kecilnya dia sangat sedih, karena ia merasa kehilangan kakak yang sangat dicintai.

Ia bagai hidup sebatang kara meski ayahnya sangat memanjakannya.

Merry sering merasa iri dengan teman-teman yang bisa tumbuh dan bermain bersama saudaranya.

Dibantu kakak jika menemui kesulitan dalam sebuah permasalahan. Sungguh Johan terasa agak asing baginya saat ini karena masa pertumbuhannya tidak bersama.

“Lho mana jajannanya” tanya Johan melihat kedua gadisnya kembali dengan tangan kosong.

“Gak jualan pedagangnya” jawab Merry sekenanya.

“Tadi aku lihat buka tuh” desak Johan

“Sudah pulang kali, habis lebih awal” Merry tetap seenaknya, padahal dia tidak kemana-mana, hanya ngobrol di kios kosong.

Johan memandang ke arah Leyna. Leyna melemparkan senyum manisnya. Johan jadi terbungkam.

“Mana Nike” tanya Merry.

“Hush, kamu ini lho, panggil mbak begitu” sergah ibu Johan, Wanita yang selalu mengedepankan tata-krama dan kesopanan, meski hatinya sebenarnya memendam rasa sakit dalam berkeluarga.

“eh iyaa, maaf bu” Merry tak mau berbantah dengan ibunya yang baru saja merasa Bahagia dengan kepulangan mas Johan. Ia tidak ingin ibunya banyak beban pikiran.

“Ayo kita sarapan, semua sudah siap” Ibu Johan sudah biasa menyiapkan makan keluarga sendiri. Di rumah itu tak pernah memiliki asisten rumah tangga.

“Tolong Mer, bawa makanan-makanan ini ke meja makan” pinta ibu Johan.

“Biar saya bantu bu” Leyna mendekat dan hendak mengambil wadah makanan.

“Sudah, tidak etis kalau tamu harus melayani diri sendiri di rumah yang dikunjunginya” kata ibu Johan

Merry mengedipkan mata ke arah Leyna, memberi kode agar tidak membantah.

Johan mendekat ke Leyna dan hendak menggandeng tangannya, namun Leyna menepis halus. Johan menyangka Leyna malu dihadapan keluarganya jika diperlakukan terlalu mesra.

“Ayo makan yang banyak ya nak Leyna, ibu hanya bisa menyajikan maasakan sederhana” perintah ibu Johan

“Iya bu ini sudah cukup” leyna menjawab sambil mengambil nasi dari tempatnya dipindahkan ke piring di hadapannya.

“Maaf lho ya, masakan desa. Pasti tidak seenak kalau di kota” ibu Johan biasa berbasa-basi.

“Sama saja bu, toh di kota saya juga makan nasi, sayur dan lauk. Ini malah lengkap sekali. Makan besar ini bu” kilah Leyna.

“Yaa kalau di kota mungkin cara memasaknya berbeda” Panjang sekali bas abasi ibu Johan.

“Sama saja bu” Leyna sampai kebingungan hanya mengulang-ulang kalimatnya.

“Sudah silahkan makan, ibu beres-beres dapur dulu” kata ibu Johan

“Bapak tidak makan sekalian bu?” tanya Leyna ramah.

“Bapaknya Johan sudah berangkat kerja, sudah sarapan kesukaanya nasi goreng yang ibu buatkan tadi” Ibu Johan melangkah ke dapur kembali

Bertiga Johan, Leyna dan Merry makan bersama di meja makan. Ayah dan ibu Johan memang terbiasa tidak makan bersama anak-anaknya terutama jika ada teman mereka. Mereka memberi kebebasan agar anak-anak merasa nyaman menikmati hidangan.

“Aku ingin pulang Jo” ujar Leyna disela-sela makan.

“Uhfp” Merry terbatuk sampai nasi menyemprot dari mulutnya.

Johan menghentikan makan dan mendongak menatap Leyna

"Nggak jadi tiga hari, kamu kan sudah janji" sergah Johan

“Aku lupa ada bimbingan skripsi besok” kilah Leyna terlihat ia tak telalu bernafsu.

Makan sambil menunduk menatap piring nasinya.

Johan menatap adiknya, yang hanya membalas dengan mengangkat kedua pundaknya tanda tak mau ikut campur.

"Aku bisa pulang sendiri Jo, Tidak perlu kamu antar" Lanjut Leyna.

Johan kehilangan nafsu makannya. Air mukanya terlihat sangat kecewa.

"Bukan hanya kamu yang bisa kecewa Jo" rutuk Leyna dalam hati.

"Teman. Aku hanya teman setelah kau peluk semalaman?" Leyna hampir menangis, namun dipaksanya melemparkan senyum kala ibu Johan melewatinya.

Episodes
1 Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2 Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3 Chap3. Perubahan yang Meragukan
4 Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5 Chap5. Hari-hari Baru
6 Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7 Chap7. Cuti Mendadak
8 Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9 Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10 Chap10. Tamu tak Diduga
11 Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12 Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13 Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14 Chap13. Papa, Aku Pulang
15 Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16 Chap15. Luka yang tak Disengaja
17 Chap16. Menguak Modus Pelarian
18 Chap17. Maafkan Aku Nike
19 Chap18. Sial Kamu Jo
20 Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21 Chap20. Godaan Sang Malam
22 Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23 Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24 Chap23. Tertangkap Basah
25 Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26 Chap25. Wajah Menyesatkan
27 Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28 Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29 Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30 Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31 Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32 Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33 Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34 Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35 Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36 Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37 Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38 Chap38. Lamaran Modal Nekat
39 Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40 Chap40. Pengkhianatan Erni.
41 Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42 Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43 Chap43. Terjebak Konflik
44 Lagi sakit berat.
45 Chap44. Rencana Pernikahan
46 Chap45. Minggat (Lagi)
47 Chap46. Diijinkan
48 Chap47. Bimbang
49 Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50 Chap49. Main Srondol Saja
51 Chap50. Selangkah lagi
52 Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53 Chap52. Deburan Jantung Hati
54 Chap53. Malam Pengantin
55 Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56 Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57 Chap56. Pesta Besar
58 Chap57. Test Pack
59 Chap58. Grand Opening
60 Chap59. Mabuk berat
61 Chap60. Pesta Perpisahan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chap1. Pertemuan yang Tak Sempurna
2
Chap2. Ciuman yang Tak Diharapkan
3
Chap3. Perubahan yang Meragukan
4
Chap4. Malam Tahun Baru nan Biru
5
Chap5. Hari-hari Baru
6
Chap6. Akhir Pekan yang menyebalkan
7
Chap7. Cuti Mendadak
8
Chap8. Perjalanan yang Melelahkan
9
Chap9. Mengenal Keluarga Calon Mertua
10
Chap10. Tamu tak Diduga
11
Chap10. Luka Lama yang Terkuak
12
Chap11. Tugas Penting, Proyek di Luar Kota
13
Chap12. Susah Sinyal, Derita di Pedalaman
14
Chap13. Papa, Aku Pulang
15
Chap14. Kaget dan Kehilangan Arah
16
Chap15. Luka yang tak Disengaja
17
Chap16. Menguak Modus Pelarian
18
Chap17. Maafkan Aku Nike
19
Chap18. Sial Kamu Jo
20
Chap19. Mengapa Harus Pergi Ley?
21
Chap20. Godaan Sang Malam
22
Chap21. Jangan Nodai Kehormatanku Jo
23
Chap22. Dendang Hati Dua Sejoli
24
Chap23. Tertangkap Basah
25
Chap24. Silancur Gelora Muda Penuh Cinta
26
Chap25. Wajah Menyesatkan
27
Chap26. Terhanyut dalam Dingin Malam Pegunungan
28
Chap27. Terjebak Dibawah Selimut
29
Chap28. Membangun Karier di Ibukota
30
Chap29. Membuka Peluang sang Mantan
31
Chap30. Lelaki-lelaki Kekar tak Dikenal
32
Chap31. Noda Mantan, Jejak tak Terhapuskan
33
Chap32. Papa Pulang dengan Tangan Hampa
34
Chap33. Bidadari Penyelamat itu Bernama Anna
35
Chap34. Permulaan dari Ketidakjujuran
36
Chap35. Pulanglah Ley, Tenangkan Hatimu
37
Chap36. Jadikan Aku Istrimu Jo
38
Chap38. Lamaran Modal Nekat
39
Chap39. Dendam nafsu Dewa.
40
Chap40. Pengkhianatan Erni.
41
Chap41. Kabar yang Mengejutkan
42
Chap42. Malam Kunjungan Tuan Hartanata
43
Chap43. Terjebak Konflik
44
Lagi sakit berat.
45
Chap44. Rencana Pernikahan
46
Chap45. Minggat (Lagi)
47
Chap46. Diijinkan
48
Chap47. Bimbang
49
Chap48. Akhirnya Tergelincir Juga
50
Chap49. Main Srondol Saja
51
Chap50. Selangkah lagi
52
Chap51. Perjalanan Keluarga Besar
53
Chap52. Deburan Jantung Hati
54
Chap53. Malam Pengantin
55
Chap54. Rindu yang Terlunaskan
56
Chap55. Kehebohan Menjelang Fajar
57
Chap56. Pesta Besar
58
Chap57. Test Pack
59
Chap58. Grand Opening
60
Chap59. Mabuk berat
61
Chap60. Pesta Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!