Bukan Sekedar Ibu Susu

Bukan Sekedar Ibu Susu

Bab 1

Seorang gadis tengah duduk di taman sendirian, ia sedang berusaha untuk meredam kesedihan yang tengah dirasakannya. Beberapa saat yang lalu, dirinya mendapat kabar jika sang mama masuk rumah sakit karena di temukan pingsan oleh tetangganya.

Gadis itu bernama Allura Saputri, dia tinggal berdua dengan mamanya yang bernama Ibu Ani. Ibu Ani mengidap penyakit jantung. Semenjak sang ayah meninggal, dialah yang bekerja keras banting tulang punggung keluarga.

Allura memang sudah terbiasa hidup susah, tapi kali ini ia merasa seakan dunianya bertambah hancur tak kala melihat mamanya terbaring lemah tak sadarkan diri.

Dokter menyarankannya untuk segera melakukan operasi terhadap Ibu Ani. Jika tidak, kemungkinan nyawanya akan semakin terancam, sedangkan saat ini Allura tidak mempunyai uang banyak. Jangankan untuk biaya operasi, untuk bayar kontrakan bulan ini pun dia tidak ada.

Selama ini dirinya hanya bekerja sebagai kasir di sebuah toko baju yang jaraknya tak jauh dari rumah kontrakan. Allura tidak mempunyai ijazah tinggi, hingga dia cukup kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Ya Tuhan, aku harus kemana mencari biaya untuk operasi Mama? Biayanya juga sangat besar pula, gumam Allura seraya menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangan.

Allura merupakan anak tunggal, ia tak mempunyai keluarga dekat di kota itu. Keluarga ibunya pun sama susahnya seperti dia, sedangkan ia sendiri tak mengetahui tentang keluarga sang ayah. Sejak kecil Allura hanya hidup bertiga dengan ayah dan ibunya di kota itu.

Setelah kepergian sang ayah akibat kecelakaan beberapa bulan lalu, kehidupan ia dan Ibu Ani semakin terasa sulit, di tambah kondisi mamanya yang kini semakin memburuk.

Saat Allura masih terdiam, tiba-tiba Viana datang menghampirinya. Viana merupakan teman paling dekat Allura, gadis itu tak pandai bergaul, jadi dia hanya memiliki satu teman saja.

"Ra, bagaimana keadaan Ibu Ani saat ini?" tanya Viana yang berhasil membuat Allura terkejut lantaran kedatangan gadis secara tiba-tiba.

"Ya Tuhan, Na. Bisa tidak jangan mengejutkanku seperti itu?" Allura sampai memegangi dadanya yang berdegup kencang.

"Ck, ya maaf, Ra. Lagi pula kenapa kamu melamun kaya gitu? Sampai-sampai aku datang dan duduk pun kamu tidak menyadarinya." Viana menunjukkan raut wajahnya yang tengah merajuk. Sebenarnya ia tidak benar-benar merajuk, hanya saja ia ingin sedikit menghibur sahabatnya yang tengah bersedih dengan raut wajah lucunya.

"Ya maaf, Na. Aku tidak bermaksud untuk mendiamkanmu. Tapi sat ini aku sedang sangat-sangat bingung," jawab Allura dengan kepala yang menunduk dalam.

Viana menatap iba sahabatnya. Andai dia orang kaya, pasti akan segera membantunya.

"Ra, maaf. Lagi-lagi aku tidak bisa membantumu di saat susah seperti ini." Viana mengusap bahu Allura pelan, ia sangat faham dengan kesusahan yang tengah di rasakan oleh kawannya itu.

"Tidak apa-apa, Na. Justru aku berterima kasih karena kamu tidak meninggalkanku di saat aku kesusahan seperti ini," jawab Allura seraya menampakkan senyum terbaiknya, meskipun matanya sudah bengkak akibat terlalu lama menangis dan jejak air mata yang mengering, ia tidak ingin semakin terlihat menyedihkan di mata sahabatnya.

"Kemari, biarkan aku memelukmu. Meskipun aku tidak bisa membantumu membiayai pengobatan Ibu Ani, tapi aku tidak keberatan untuk mendengarkan ceritamu. Aku juga akan berusaha untuk mencarikanmu pekerjaan tambahan," ucap Viana yang kini tengah memeluk sahabatnya, Allura.

Allura kembali meneteskan air matanya saat ia mendengar ucapan Viana.

"Terima kasih, Na. Kamu memang sahabat terbaikku."

Allura dan Viana sudah cukup lama berteman, Allura juga sangat kenal dengan keluarga Viana. Keluarga gadis itu selalu bersikap baik dan ramah padanya, bahkan kakak laki-laki Viana ada yang memendam rasa padanya.

Setelah perasaan Allura lebih baik, ia pun melepaskan pelukan Viana sembari mengusap matanya yang kembali berair.

"Na, tolong kamu bantu aku untuk mencarikan pekerjaan lain, ya! Aku tidak apa-apa jadi pembantu juga, yang penting halal," pinta Allura, dia tahu jika ada salah satu kerabat Viana yang bekerja di sebuah rumah mewah, ia berharap bisa bekerja di sana karena konon katanya gajinya sangat besar.

Viana menimang permintaan Allura, saat terakhir kali ia bertemu dengan kerabatnya, memang ia mendengar selewat jika di rumah itu sedang membutuhkan pekerja tambahan. Namun bukan layaknya pembantu biasa, melainkan baby sitter yang merangkap sebagai 'Ibu Susu'.

"Iya, nanti akan kucoba tanyakan pada sepupuku yang bekerja di sana, semoga saja masih membutuhkan tenaga pekerja," jawab Viana sembari tersenyum tipis.

Sepertinya aku tidak mungkin memberitahukan Allura tentang pekerjaan itu. Aku merasa sayang, dia 'kan masih gadis, meskipun masih bisa menyusui tanpa harus hamil terlebih dulu, batin Viana.

"Terima kasih, Na."

Allura terlihat mendesah kasar saat mendengar jawaban Viana, tak mudah baginya mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Latar pendidikan memang tidak menjamin sebuah kesuksesan, tapi tidak adanya latar pendidikan yang memadai juga membuat sebagian orang sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.

Keduanya sama-sama terdiam, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Setelah beberapa saat dalam keheningan, Allura pun mengajak Viana untuk menemui mamanya yang sedang di rawat di ruang perawatan bersama tujuh pasien lainnya.

Ibu Ani di tempatkan di ruang umum, sehingga terkadang membuat Allura harus bersabar jika ada pihak pasien lain yang berbincang dengar suara keras. Bukan ia tak mau menempatkan mamanya di ruangan yang bagus, tapi ia tak mempunyai biaya lebih untuk membayarnya.

Saat Allura dan Viana memasuki ruangan, ada beberapa kerabat pasien lain yang tengah berbincang dengan nada tinggi dan tertawa terbahak-bahak tanpa memedulikan kenyamanan pasien lain. Terkadang Allura heran dengan sikap mereka, meskipun di sana ada tanda yang berupa stiker dilarang berisik, tapi tidak dihiraukannya.

Allura sedikit beruntung karena Ibu Ani kali ini di tempatkan di sisi paling ujung ruangan itu, sehingga tidak terlalu membuatnya terusik dengan kebisingan yang dibuat oleh keluarga pasien lain.

Allura dan Viana menatap monitor yang terus memantau detak jantung Ibu Ani. Setiap kali matanya tertuju ke sana, sewaktu itu pula hatinya berdebar khawatir jika tanda itu tiba-tiba menjadi garis lurus.

Viana menatap Ibu Ani dengan sedih, ia sudah menganggap Ibu Ani layaknya ibu sendiri. Wanita paruh baya itu selalu ramah padanya, bahkan saat dirinya tengah memiliki masalah, sebelum ia berbicara pada keluarganya, pasti Ibu Ani—lah tempat pertama kali ia mengadu.

"Ra, kamu yang sabar, ya ... semoga Ibu cepat sembuh dan bisa kembali lagi berkumpul," ucap Viana seraya menyentuh bahu Allura yang tengah duduk di kursi samping ranjang Ibu Ani.

"Aku juga berharap seperti itu, Na. Aku benar-benar tidak tega melihat Mama terbaring seperti ini," jawab Allura.

Terpopuler

Comments

🩸Annya

🩸Annya

aku mampir

2023-01-30

0

Luthfi Natasa

Luthfi Natasa

nyimak dulu Thor

2022-06-26

1

Agunh Tuti Sugesti

Agunh Tuti Sugesti

sepertinya bagus novel ini

2022-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!