Bab 2

Allura terdiam, setelah ia mengantarkan Viana sampai ke parkiran, dirinya terus termenung memikirkan pekerjaan yang di tawarkan oleh Viana padanya beberapa saat lalu.

Flashback on

Saat hari mulai beranjak petang, Viana berpamitan pulang pada Allura. Dengan segera Allura mengantarnya hingga parkiran motor. Namun, setelah sampai di sana Viana tidak segera menaiki kendaraannya, justru gadis itu terlihat gelisah sehingga membuat Allura penasaran.

"Na, kamu kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Allura seraya menatap serius Viana.

"Aku ... aku ... sebenarnya ada yang mau aku sampaikan padamu," jawab Viana dengan gugup.

Allura mengernyitkan keningnya, ia semakin menatap lekat sahabatnya itu.

"Ada apa? Bicaralah, jangan membuatku penasaran seperti ini," pinta Allura.

"Sebenarnya kemarin sepupuku baru saja datang ke rumah, dia meminta bantuanku untuk mencarikan orang yang berniat menjadi ibu susu untuk anak majikannya."

"Lalu, apa hubungannya denganku?"

"Aku ... aku fikir kamu mau menerima pekerjaan itu. Lagipula gajinya sangat besar. Jika kamu berniat, aku akan segera menghubungi sepupuku. Harap-harap pekerjaan itu masih ada dan belum terisi oleh orang lain." Viana menjawab pertanyaan Allura dengan cepat, ia tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan sahabatnya dengan pekerjaan itu. Namun, setelah dipikir-pikir tidak ada salahnya jika dia menyampaikan tawaran itu pada Allura.

Allura semakin menautkan keningnya setelah mendengar jawaban dari Viana, dia memang sangat membutuhkan pekerjaan, tapi pekerjaan yang Viana tawarkan itu menurutnya sangat gila dan anti mainstream.

"Aku tidak bermaksud untuk menyinggungmu, Ra. Hanya saja, menurutku kamu perlu memikirkan kembali tawaranku ini. Bayaran yang akan dia berikan itu tiga kali lipat dari bayaran baby sitter biasa," ucap Viana sebelum Allura menjawab ucapannya.

"Bagaimana caranya aku bisa menyusui, sedangkan aku sendiri masih gadis? Jika hanya untuk menjadi baby sitter, mungkin aku akan segera menerimanya. Tapi untuk ibu susu ... aku tidak yakin bisa," jawab Allura pelan.

Menjadi ibu susu saat masih gadis? Bagaimana rasanya? batin Allura.

Viana membuang tatapannya ke arah lain, ia tidak bisa memaksa Allura untuk melakukan pekerjaan itu. Karena menurutnya pekerjaan itupun sangat aneh didengar oleh kalangan masyarakat sepertinya. Meskipun memang pekerjaan itu ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Orang-orang lebih memilih untuk memberikan susu formula pada bayinya, jika dia tidak mampu memberikan ASI. Jadi, menurutnya hal itu sangat aneh.

"Coba kamu fikirkan lagi, Ra. Dia juga tidak sembarang akan memberikan ASI itu. Dia akan menyuruh orang itu untuk memeriksakan kesehatannya dan menjalani terapi sebelum waktu lahiran tiba. Saat ini wanita itu sedang hamil tujuh bulan dan dia tidak berniat untuk menyusui anaknya. Jadi, dia meminta sepupuku untuk mencarikan ibu susu secara diam-diam," jawab Viana sembari menyentuh kedua bahu Allura.

"Baiklah. Aku akan memikirkannya lagi. Tapi aku tidak berjanji akan menerima pekerjaan itu," ucap Allura sekenanya. Ia sudah tidak nyaman dengan pembicaraannya saat ini.

"Ya sudah, aku pulang dulu. Fikirkan baik-baik tawaranku ini. Semua yang kamu lakukan saat ini untuk Ibu Ani." Viana mulai memakai helm-nya sebelum ia menghidupkan mesin motor, lalu menjalankan kendaraannya diantara kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya itu.

Allura menatap kepergian Viana dengan pandangan yang sulit diartikan. Setelah melihat kendaraan Viana yang sudah jauh, Allura pun kembali ke ruangan tempat mamanya berada.

Flashback off

Apa aku terima saja tawaran itu? Tapi, bagaimana bisa aku menjadi ibu susu di saat aku sendiri masih gadis? Bayarannya memang besar dan mungin akan cukup untukku dan Ibu. Aku juga bisa menabung untuk biaya operasi, Tapi, jika ibu mengetahuinya suatu saat nanti bagaimana? Apa yang harus aku katakan? pertanyaan-pertanyaan itu terus terngiang di kepalanya bak kaset rusak dan membuatnya sedikit pening.

Di sisi lain, Allura juga tidak bisa mengabaikan kondisi ibunya yang semakin memburuk. Jika tidak ditangani secepatnya, mungkin ia akan kembali kehilangan orang yang selama ini menjadi tempatnya bersandar.

"Ibu, aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Allura pelan seraya mengecup punggung tangan Ibu Ani yang mulai keriput.

Saat ini dirinya tidak bisa menghubungi keluarga pihak mamanya, ponsel jadul yang ia miliki sudah di jual untuk membeli obat Ibu Ani beberapa hari lalu. Jadi, saat ini Allura sama sekali tidak memiliki alat komunikasi apapun.

Lagi-lagi hanya suara embusan napas kasar dan berat yang Allura lakukan. Hati, pikiran, serta tubuhnya sudah sangat terasa lelah, tapi ia masih berusaha untuk tetap tegar di sela-sela kesulitan yang menerpa hidupnya.

Kamu bisa Allura, kamu kuat, kamu bukan wanita yang lemah. Ingat Ra, Mama masih sangat membutuhkanmu, kamu harus kuat demi Mama. Jangan sampai kamu kehilangan beliau karena terlalu lama berfikir.

Kata-kata itu terus Allura rapalkan dalam hatinya saat ia sedang dalam keadaan yang lemah dan ingin menyerah. Setidaknya Allura menuntut dirinya sendiri untuk selalu berusaha agar melakukan apa yang bisa saya lakukan, meskipun pada akhirnya dia harus menerima kenyataan lain nantinya.

Saat masih sedang termenung, tiba-tiba monitor yang terpasang untuk memantau detak jantung Ibu Ani berbunyi sangat nyaring, hal itu membuat Allura terkejut dan segera memencet tombol darurat yang ada di samping brankar mamanya.

Hingga tak lama kemudian, datanglah dokter jaga beserta perawat yang akan memeriksa keadaan Ibu Ani.

Allura terus memerhatikan semua kegiatan dokter itu dengan khawatir dan cemas, hatinya sangat tidak menentu. Sedangkan saat ini tak ada orang yang bisa memberikan semangat padanya, hingga membuat Allura hanya bisa terdiam ditemani air mata yang kembali menetes.

Ya Tuhan, Mama ... semoga Mama cepat sembuh. Aku akan melakukan apapun yang terbaik untuk Mama. Maafkan aku jika keputusanku kali ini membuat Mama kecewa, batin Allura.

Ibu Ani kembali tenang setelah tadi dokter memeriksanya. Beliau sempat mengalami kejang-kejang dan hal itu yang membuat monitor tadi berbunyi.

"Dokter, apa yang terjadi pada Mamaku?" tanya Allura dengan khawatir saat ia melihat dokter itu membereskan kembali stetoskopnya.

"Ibu Ani mengalami kejang-kejang. Beliau memang tidak sadarkan diri, tapi pendengarannya masih tetap berfungsi. Jadi, usahakan untuk selalu berbicara positif di depannya agar alam bawah sadarnya tetap tenang dan tidak membuat beliau merasa tertekan," pesan dokter itu.

"Baik, Dok. Saya mengerti, terima kasih atas sarannya."

"Sama-sama, tetap sabar, ya!"

Allura hanya tersenyum tipis sembari mengangguk samar menanggapi ucapan dokter itu. Ia kembali duduk di kursi samping brankar mamanya, ia kembali menggenggam tangan Ibu Ani setelah dokter dan perawat yang menanganinya pergi.

Aku akan menerima tawaran Viana. Demi bisa mengobati Ibu, aku akan melakukan apapun yang masih bisa kulakukan, batin Allura penuh tekad.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

menarikkk

2022-03-09

1

Murniati Budi Utami

Murniati Budi Utami

emang bisa keluar susunya klo gadis?

2022-03-07

1

Ilham Risa

Ilham Risa

Hai kak mampir yuk ke novel aku yang berjudul "suamiku posesif berlebihan" makasih kaka🙏

2022-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!