Bab 5

Allura tidak ikut mengantar pria itu ke ruang UGD. Selepas ia turun dari mobil ambulans, Allura segera berpamitan pada dokter yang akan menangani korban. Allura cukup tenang karena kebetulan dokter itu mengenali korban.

Setelah berpamitan, Allura bergegas menuju ruang rawat Ibu Ani karena ia harus segera menemui Viana, mungkin saat ini gadis yang merupakan sahabatnya itu tengah khawatir sebab dirinya datang terlambat.

Benar saja, Ketika Allura membuka tirai penghalang antar pasien, Viana segera memeluknya. Bahkan gadis itu sempat memutar tubuh Allura dan menitinya satu persatu.

"Ya Tuhan, Ra. Kenapa kamu pulang terlambat? Dan kenapa pula wajahmu kusut cemong begini? Apa yang terjadi? Kamu tidak mengalami hal buruk, kan?"

Berbagai pertanyaan Viana ajukan pada Allura, gadis itu sangat khawatir saat ia datang dan tidak menemukan Allura di samping Ibu Ani. Kekhawatirannya semakin memuncak saat ia sudah menunggu satu jam lamanya, tapi sahabatnya itu tidak kunjung menampakkan diri. Sedangkan ia sendiri tidak bisa menghubunginya karena Allura tidak memiliki ponsel.

Allura tersenyum tipis saat ia melihat reaksi Viana yang tengah mengkhawatirkannya. Perasaan takut yang sedari tadi ada di hatinya perlahan menguap oleh perhatian kecil yang Viana berikan padanya.

"Aku baik-baik saja, Ana. Kamu tidak perlu khawatir seperti ini," ucap Allura dengan sedikit mendorong pelan tubuh Viana.

"Bagaimana aku tidak khawatir, Ra. Kamu pulang dengan berjalan kaki malam-malam, sedangkan jalan yang kamu lalui itu sangat rawan terjadi kejahatan," ujar Viana tanpa melepaskan tangannya dari bahu Viana.

"Kamu tenang saja, Na. Aku pasti bisa jaga diriku sendiri," jawab Allura.

Viana mengangguk samar, ia cukup percaya jika Allura bisa menjaga dirinya, tapi tetap saja rasa khawatir itu ada.

"Terus, ini wajah kamu kenapa sampai cemong-cemong seperti ini? Seperti habis kebakaran saja." Selidik Viana sembari menunjuk pipi Allura.

"Oh, ini ...."

"Ini kenapa Allura?" desis Viana dengan tidak sabaran.

Allura memutar bola matanya dengan malas, terkadang ia sedikit kesal terhadap Viana yang mempunyai sifat tidak sabaran.

"Mungkin ini cuma kotor karena asap aja, Na. Tadi aku sempat membantu seseorang yang sedang mengalami kecelakaan," jawab Allura dengan santai seraya melepaskan tas kecil yang sedari tadi tersampir di bahunya.

Lain halnya dengan Viana, gadis itu seketika membulatkan matanya saat mendengar jawaban Allura.

"Ra, kamu jangan becanda," ucapnya sambil menudingkan jari telunjuknya tepat di hadapan Allura.

"Aku sedang tidak bergurau, Na. Bahkan korbannya pun ada di rawat di sini." Allura menyingkirkan jari telunjuk Viana di depan wajahnya dan berjalan menuju toilet yang tersedia di ruangan itu.

Viana menatap sahabatnya itu dengan wajah tidak percaya. Namun, di sisi lain ia juga merasa bangga karena temannya bisa membantu orang itu.

***

Di ruangan lain, lebih tepatnya ruang VIP rumah sakit. Seorang pria tengah berbaring tidak sadarkan diri sejak beberapa jam yang lalu. Tak ada keluarga yang menemaninya.

Kelopak mata pria itu mulai terbuka sejak dari tadi hanya bergerak-gerak saja.

Di mana aku? gumam pria itu lemah. Tak ada seorang pun di ruangan itu selain dirinya. Hingga tak berapa lama kemudian, pria itu menoleh ke arah suara pintu yang terbuka.

"Kamu sudah sadar, Zan?" tanya dokter yang merupakan sahabatnya dari korban.

Pria yang di panggil Zan itu hanya mengangguk samar. tubuh yang seakan terasa remuk dan kepala yang terasa pening membuat ia enggan untuk bergerak.

Arzan Rafindra, seorang pria keturunan Arab yang baru berusia tiga puluh tahun. Ia juga merupakan pengusaha muda yang sukses. Saat ini dirinya tengah menantikan kehadiran seorang bayi dari hasil pernikahannya dengan seorang model yang bernama Rivera Carolline.

"Kenapa aku bisa sampai di sini, Nan?" tanya Arzan pada Dokter Nandi.

Dokter Nandi dan Arzan sudah saling mengenal sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Mereka tak mengira jika pertemanannya bisa berlangsung selama hampir lima belas tahun lamanya, apa lagi keduanya pernah saling berjauhan dan tak saling berkomunikasi.

"Apa kamu tidak ingat? Kamu mengalami kecelakaan yang hampir saja membunuhmu, Zan?" tanya Dokter Nandi dengan menggebu. "Andai saja tak ada orang yang menemukanmu, mungkin saat ini aku sedang di rumahmu," sambungnya pelan di akhir kalimat.

Arzan hanya menatap sekilas raut wajah Dokter Nandi. Menurutnya, Dokter Nanti itu sangat lebay dan berlebihan.

"Sudahlah, Nan. Jangan berlebihan seperti itu. Buktinya sekarang aku sedang baik-baik saja." Arzan membuang pandangannya ke arah lain, ia terlalu malas melihat raut wajah Nandi.

Nandi menggeleng pelan melihat tingkah Arzan yang terkesan cuek, padahal dirinya benar-benar mengkhawatirkan dia.

"Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi, Zan?" tanya Dokter Nandi seraya mendudukan diri di kursi samping ranjang pasien.

Arzan menengadah, ia mencoba untuk kembali mengingat hal sesaat sebelum kejadian.

"Mungkin aku hanya terlalu lelah saja, Nan," jawabnya dengan singkat tanpa bertele-tele.

Dokter Nandi kembali menggeleng pelan, ia melipat kedua tangannya di depan dada seraya menatap lulus pria yang masih terbaring lemah itu.

"Aku salut padamu. Di saat seperti ini pun kamu masih terlihat santai. Apa kamu juga tidak ingin mengetahui siapa yang sudah menolongmu?" tanya Dokter Nandi.

"Mungkin besok pagi dia akan kemari dengan berbasa-basi ingin menjengukku dan akhirnya meminta imbalan padaku," celetuk Arzan dengan ekspresi dingin dan sulit diterka.

Dokter Nandi tak bisa lagi mengatakan apa-apa. Ia tahu kehidupan Arzan yang dipenuhi sandiwara, bahkan istrinya pun tiidak benar-benar tulus mencintainya.

"Sudahlah, kamu jangan berprasangka buruk dahulu. Aku yakin, gadis ini gadis baik-baik," ucap Dokter Nandi yang berusaha untuk merubah pemikiran Arzan kali ini.

"Kenapa Vera tidak kemari? Apakah kamu tidak memberitahukan kondisiku padanya?" tanya Arzan yang menanyakan penyebab Rivera sang istri tak ada di sampingnya.

"Aku minta maaf. Pihak rumah sakit sudah beberapa kali menelpon rumahmu, tapi tak ada yang menjawabnya. Apakah kamu masih menyuruh pelayanmu untuk pulang setelah pekerjaan selesai?" Dokter Nandi ingat jika Arzan hanya menggunakan dua pelayan di rumahnya dan mereka akan pulang saat sore hari.

"Iya. Apa kamu tidak menghubungi ponsel Vera? Setidaknya dia harus tahu jika aku mengalami kecelakaan akibat berusaha mencari makanan yang diinginkannya."

Dokter Nandi terlihat sedikit iba pada nasib rumah tangga sahabatnya. Entah alasan apa yang ada di balik sikap Arzan yang terkesan patuh dengan semua keinginan istrinya, Rivera.

"Aku sudah berusaha untuk menghubungi istrimu, tapi ponsel miliknya tidak aktif. Saat aku menyuruh seseorang untuk ke rumahmu, dia berkata jika rumah itu sepi. Satpam yang berjaga pun tak ada yang mengetahui kemana Vera pergi," jelas Dokter Nandi yang langsung membuat Arzan menghela napas panjang dan berat.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

lanjuttttt...

2022-03-09

1

Fazillah Saad

Fazillah Saad

suka awal cerita nya...

2022-02-21

1

Yani

Yani

Wah kayanya calon majikannya Allura

2022-02-19

9

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!