Sejak beberapa saat lalu, Arzan hanya diam terpaku. Ia kini tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima wanita di hadapannya untuk tetap menjadi ibu susu untuk sang anak. Dokter sudah menjelaskan semua kondisi bayinya. Jadi, ia hanya bisa pasrah ketika dokter mengatakan anaknya alergi terhadap laktosa yang terkandung dalam susu formula, itu artinya ia harus menerima jika bayinya hanya bisa menerima ASI saja.
Tuan Anderson mengetahui penyebab anaknya terdiam, ia pun sama halnya dengan sang anak, bingung. Begitupun dengan Nyonya Fika, setelah ia mendengar penjelasan dokter bersama suaminya tadi, ia cukup terkejut, sedih, sekaligus lega karena cucunya masih bisa bertahan, sebab ia mempunyai ibu susu.
"Ehmm." Tuan Anderson berdehem untuk memecah keheningan yang terjadi pada keempat orang di sana.
"Jadi ... kamu dibayar oleh Vera untuk menjadi ibu susu baby Bi?" tanya Tuan Anderson pada Allura yang masih setia tertunduk.
"Be–benar, Tu–tuan," jawab Allura sambil beberapa kali mengangguk.
Nyonya Fika dan Arzan masih terus terdiam, tak ada dari mereka yang mengajukan pertanyaan apapun pada Allura.
Mendengar jawaban wanita muda di depannya, Tuan Anderson mengangguk-anggukkan kepala seraya menyentuh dagunya.
"Jadi, apa alasanmu menerima pekerjaan aneh seperti ini? Dan, apa statusmu saat ini?" tanya Tuan Anderson lagi.
Allura terlihat gugup, tangan yang tertaut di bawah meja pun sudah basah kembali oleh keringat dingin. Saat ini Allura merasa seperti seorang terdakwa yang sudah melakukan kejahatan dan tengah diadili oleh orang-orang di depannya.
Diam-diam Arzan memperhatikan gadis itu, ia sadar saat ini Allura tengah merasa sangat tertekan. Namun, ia tak ada niat untuk menghentikannya. Senyuman tipis dari bibir indahnya muncul tak kala ia melihat wanita yang menjadi ibu susu anaknya menjawab pertanyaan sang papa dengan gugup.
Kita lihat, apa yang akan dilakukan wanita itu selanjutnya. Aku juga penasaran dengan statusnya, apakah dia seorang wanita yang sudah menikah, atau seorang janda yang sudah mempunyai anak. Karena sepertinya jika memang dia wanita yang sudah menikah, tentu suaminya tidak akan membiarkan begitu saja istrinya menjadi ibu susu anak lain, gumam Arzan dalam hatinya, netra milik pria itu masih terus memperhatikan gerak-gerik wanita di depannya tanpa ada niatan untuk mengalihkannya.
"Saya ...." Allura merasa ragu untuk menyebutkan statusnya saat ini, ia takut kedua paruh baya di depannya semakin tidak menyukainya dan berbalik memandang rendah dirinya.
"Tidak apa-apa, katakan saja yang sebenarnya." Nyonya Fika angkat bicara saat melihat Allura yang ragu untuk menyebutkan statusnya.
Allura mendongak untuk menatap wajah nenek dari bayi yang ia susui, ia melihat wanita paruh baya itu tersenyum ramah padanya.
"Sebenarnya ... saya ... saya terpaksa melakukan ini semua. Saya membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Mama saya yang sedang sakit–" Allura menarik nafasnya sesaat sebelum kembali berbicara. "–Dan ... status saya masih gadis," sambungnya.
Ketiga orang di depannya seketika terdiam kala mendengar pengakuan Allura yang tentang statusnya yang masih gadis, mereka tidak menyangka jika Allura mempunyai nyali yang cukup besar. Apalagi sampai menjadi ibu susu di saat masih gadis.
"Jadi ... ini semua kamu lakukan hanya untuk mendapatkan uang?"
Pertanyaan yang terlontar dari bibir Arzan membuat Allura semakin menunduk dalam. Memang tidak salah jika mereka menganggap Allura terlalu berlebihan dalam mencari pekerjaan. Namun, mereka tidak ada di posisi Allura kala itu yang sangat membutuhkan uang.
Allura mengangguk pelan, ia sadar mungkin saat ini orang-orang di depannya sudah memandang remeh dirinya. Namun, semua itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menjadi ibu susu dari baby Bintang. Ya, nama bayi laki-laki itu adalah bintang Bintang Putra Rafindra.
Arzan, Nyonya Fika serta Tuan Anderson langsung saling bertatapan saat melihat anggukan yang di berikan oleh Allura.
Wah ... wah ... wah .... Sungguh mengejutkan, ternyata dia masih gadis, batin Arzan.
"Apakah kedua orang tuamu mengetahui apa yang kamu lakukan?" tanya Nyonya Fika.
Allura menggeleng tegas, ia memang masih menutupi pekerjaannya saat ini dari Bu Ani. Allura tidak ingin membuat ibunya khawatir dan kecewa atas apa yang sudah dilakukannya.
"Saya hanya mempunyai Mama. Saat ini beliau sedang menjalani perawatan karena penyakit jantung yang masih dideritanya," jawab Allura pelan. "Tapi setelah mendapatkan perawatan yang memadai, Alhamdulillah saat ini kondisi beliau sudah lebih baik dari sebelumnya," sambungnya.
Nyonya Fika mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti, begitupun dengan Arzan dan Tuan Anderson. Mereka mulai mengerti posisi Allura saat ini.
"Baiklah, kami mengerti. Untuk ke depannya kamu mungkin akan semakin repot karena cucuku tidak bisa minum susu formula. Jadi, kamu harus bisa setiap saat ada di sisinya," ucap Nyonya Fika.
Allura mengangguk mengerti, gadis itu sudah membulatkan tekadnya untuk menjadi ibu susu sepenuhnya dari baby Bi.
Berbeda halnya dengan Tuan Anderson, pria paruh baya itu masih sedikit menyayangkan pilihan Allura. Padahal menurutnya gadis muda seperti dia masih bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan normal. Tuan Anderson tidak mengetahui latar belakang pendidikan Allura, jadi dia masih berfikir seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Bzaa
rivera tinggal nunggu karmanya😊
2022-03-09
2
nrycdv
anaknya namanya siapa udah dipanggil baby bi aja wkwk gak aqiqah dolo😂
2022-02-24
1
Yani
Kepo thor apa pendidikan Allura
2022-02-19
4