Bab 8

Allura sampai di rumah sakit saat Rivera tengah memasuki mobilnya, ada rasa penasaran dalam hatinya Allura kala melihat itu.

Kenapa Nyonya Vera hanya sendirian? Apakah keluarganya masih harus di rawat? Tapi, sepertinya bukan keluarga terdekatnya, batin Allura seraya terus melangkah menuju bangsal tempat Ibu Ani berada.

Saat dirinya hendak berbelok di dekat lift, tiba-tiba tubuhnya di tabrak seseorang yang sedang terburu-buru. Namun, Allura bisa melihat dengan jelas jika pria itu adalah salah satu pasien rumah sakit.

"Apa, sih, di rumah sakit lari-lari," gerutunya seraya menatap punggung pria yang baru saja menabraknya.

Tak lama setelah pria itu melewatinya, ada pria lain yang juga sama menabraknya lagi dan kini tengah mengejar pasien.

Bruk

Kali ini bo*ong Allura mendarat sempurna di atas ubin yang keras hingga membuatnya terpekik kesakitan.

"Aduh, kenapa lari-lari lagi, sih?!" geramnya.

Pria yang terakhir menambraknya pun segera berbalik untuk menolong Allura.

"Aduh, maaf, Nona. Saya teh tidak sengaja," ucap pria itu seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Allura, kemudian ia mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Lagi pula, kenapa Bapak lari-lari? Ini, kan rumah sakit, Pak. Untung saya yang Bapak tabrak, bagaimana jika pasien lain, hah? Lain kali jangan lari-lari seperti itu lagi, Pak. BAHAYA." Allura mengomeli pria di depannya dengan menekan perkataannya di akhir kalimat.

Namun, Allura melihat pria yang sedang berdiri di depannya itu tak menatapnya, melainkan pria itu menatap pria lain yang tadi sempat menabraknya.

"Iya, iya, Nona. Saya mengerti. Tapi mohon maaf, sekarang saya teh sedang sibuk, tuh lihat."

Bapak itu menunjuk pada pria yang tengah terduduk lesu di halaman luar rumah sakit, seraya matanya menatap mobil yang baru saja keluar dari area rumah sakit.

"Saya teh harus ngejagain majikan saya dulu," sambungnya.

Allura tak bisa lagi berkata-kata, ia hanya mengangguk samar dan membiarkan bapak-bapak menghampiri pria yang kini tengah tertunduk.

Tunggu, sepertinya aku pernah melihat pria itu, gumam Allura sembari memperjelas tatapannya agar bisa melihat pria yang masih menunduk itu. Bahkan tanpa sadar keningnya pun ikut mengkerut dan meneliti wajahnya.

Lho iya, dia yang semalam aku tolong, serunya dalam hati saat ia mengetahui jika pria itu adalah korban kecelakaan yang tadi malam ditolongnya.

Setelah melihat pria itu berlalu bersama dengan pria tadi, Allura pun kembali melanjutkan langkahnya.

***

Arzan dan Pak Ujang baru saja sampai di dalam ruang rawat VIP miliknya. Di sana, sebagian barang-barangnya sudah berantakan. Pa Ujang sempat melirik ke arah Arzan yang tengah membuang muka ke tempat lain. Saat kedatangan nyonya—nya tadi, Arzan menyuruh Pak Ujang untuk keluar terlebih dulu dan hal itu ia manfaatkan untuk ke kantin.

"Tuan, ini teh kenapa berantakan seperti ini?" tanya Pak Ujang seraya melihat ke setiap sudut ruangan itu.

"Sudahlah, itu bukan urusanmu. Panggil OB untuk merapikan semua kekacauan ini," perintah Arzan tanpa mengalihkannya dari jendela ruangan itu.

Pak Ujang pun tak berkata apa-apa lagi, ia segera keluar dari ruang rawat Arzan untuk memanggil petugas kebersihan.

Sepeninggalan Pak Ujang, Arzan mengusap wajahnya dengan kasar, beberapa saat yang lalu sudah terjadi keributan antara ia dan istrinya, Rivera.

Flashback on

Saat Arzan tengah memejamkan matanya, pintu ruangan itu tiba-tiba dibuka kasar oleh sang istri, Rivera. Hal itu membuat ia dan Pak Ujang yang tengah duduk di kursi tunggu seketika terperanjat kaget.

Blam

Arzan dan Pak Ujang segera melihat orang yang baru saja datang ke ruangan itu. Mereka melihat Rivera yang tengah berdiri seraya berkacak pinggang.

"Ve, apa yang kamu Lakukan? Tidak bisakah kamu membuka pintunya secara perlahan?" tegur Arzan saat melihat Rivera yang mulai melangkah masuk ke ruang rawatnya.

"Iya, Nyonya. Apa yang dikatakan Tuan ada benarnya. Apalagi Nyonya, kan saat ini teh sedang hamil besar. Kasian bayinya kalau sampai terkejut," ucap Pak Ujang sedikit mengingatkan.

"Ck, udah. Gak perlu sok mengingatkan hal yang kayak gituan, kamu nggak tahu apa-apa. Pergi keluar sekarang juga!" tunjuknya pada Pak Ujang.

Pak Ujang memang sudah terbiasa dikasari oleh Rivera. Jadi, ia hanya mendesah kasar seraya melangkah keluar dari ruangan itu meninggalkan tuan dan nyonya—nya.

Arzan hanya memerhatikan perlakuan sang istri dalam diam, ia mencoba untuk mengingat-ingat penyebab perubahan drastis pada istrinya.

"Ve, apa yang sebenarnya sedang terjadi padamu? Aku tahu kamu tidak menyukaiku sejak awal, tapi kenapa sekarang tingkahmu semakin menjadi? Harusnya kamu bisa menahan semua emosi itu dan belajar sedikit bersabar," ucap Arzan.

Pernikahan mereka bukan dilandasi rasa cinta, melainkan sebuah kesepakatan yang terjadi diantara kedua orang tuanya. Rivera sampai saat ini tidak bisa menerima jika dirinya dijadikan penebus hutang keluarganya, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebagai pemberontakan, kehamilannya pun ia jadikan alasan dirinya membenci Arzan agar wanita itu bisa menindas pria di depannya.

"Sudah kukatakan jangan berbicara dengan nada seperti itu padaku, aku tidak menyukaimu, Arzan?!" teriak Rivera hingga suaranya menggema di ruangan itu.

Arzan memejamkan matanya untuk menghalau rasa kesal yang kini hinggap di hatinya, ia merasa sudah gagal karena tidak bisa membuat Rivera menerimanya. Namun, untuk saat ini ia juga tidak bisa membiarkan Rivera pergi membawa anaknya begitu saja. Semarah apapun dirinya pada Rivera, ia tidak akan sampai melukainya.

"Lalu, kamu ingin aku berbicara seperti apa dan bagaimana?" tanya Arzan dengan rendah.

Meskipun terkadang ia selalu melampiaskan kekesalannya pada Rivera di belakang, tapi jika sedang berada di depannya, Arzan selalu bersikap baik dan setenang mungkin.

"Ck, aku kemari hanya untuk setor wajah saja padamu. Aku tidak berniat untuk menemanimu di sini, kamu tahu 'kan, aku juga punya kerjaan yang lebih penting daripada hanya sekedar menguruskan orang sakit saja." Rivera menatap sinis pada Arzan, ia sudah muak berlama-lama dengan pria yang masih menyandang status sebagai suaminya itu.

"Ve, cobalah ingat ... kamu ini masih hamil, kasihan anak kita jika kamu terlalu bekerja keras. Aku masih bisa menafkahimu," ucap Arzan. Ia masih mencoba untuk meluluhkan hati Rivera, ia hanya berfikir tidak mungkin untuk mengakhiri pernikahannya yang belum ada genap satu tahun. Apalagi dalam sejarah keluarganya tak ada perceraian, jadi sebisa mungkin ia harus mempertahankan pernikahan itu.

"Anak lagi, anak lagi, kapan sih bayi ini keluarnya? Menyusahkanku saja," gumam Rivera pelan.

Namun, Arzan bisa mendengar semua gumamannya. Ia pun hanya bisa menghela nafas panjang.

"Ve, cukup?! Apa kamu tidak merasa berlebihan? Bukankah kamu hanya kesal padaku saja? Lalu, kenapa kamu melampiaskan kekesalan itu padanya juga?" tanya Arzan yang sudah geram saat mendengar kata-kata kasar dan umpatan Rivera pada anaknya.

"Lebih tepatnya kalian semua yang membuatku geram! Aku kesal pada kalian semua!" ucap Rivera seraya mulai melemparkan barang-barang yang tersusun rapi di ruangan itu hingga menjadi berantakan. Setelah puas mengacak-acak ruangan itu, Rivera pun pergi dengan menghentakkan kakinya.

Sedangkan Arzan mencoba untuk menyusul Rivera karena ia belum selesai berbicara. Akan tetapi, kondisinya yang lemah membuat ia kesulitan untuk menyusul ibu hamil yang sedang berjalan cepat itu.

Flashback off

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

😚duhhhhh jdi aku yg kezelnya😄

2022-03-09

1

mamak"e wonk

mamak"e wonk

istri cap DURALEX...😡😡😡😈

2022-02-28

0

Angle

Angle

hamil2 gila oiy...

2022-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!