Bab 3

Keesokan harinya, Allura menunggu Viana yang akan kembali datang ke rumah sakit. Dia bertekad akan menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh Viana kemarin padanya.

Semoga pekerjaan itu masih ada, aku sangat berharap masih bisa menyelamatkan Mama melalui pekerjaan itu, batin Allura dengan penuh harap.

Setelah Allura mengelap tubuh Ibu Ani, dia kembali terdiam sembari menatap kosong wanita yang sudah mengandung dan melahirkannya. Meskipun kini kemungkinan Ibu Ani untuk sembuh sangatlah kecil, tapi dia masih ingin berusaha untuk melakukan yang terbaik. Apapun yang akan terjadi setelahnya, dia masih berharap Ibu Ani bisa diselamatkan.

Hingga waktu menunjukkan pukul sepuluh, barulah Allura bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan. Bahkan untuk makan pun jatahnya kini dikurangi demi bisa berhemat.

Hari ini Allura memilih untuk bekerja masuk siang, beruntung atasannya mengerti keadaan dia dan mengizinkannya masuk siang, lalu akan pulang setelah malam hari.

Sesampai di kantin, Allura segera memesan mie instan cup yang harganya lebih murah di bandingkan dengan nasi. Bukan Allura tak ingin makan nasi, tapi uang tabungan yang ia miliki semakin menipis.

Saat Allura masih menikmati makanannya, tiba-tiba seseorang datang mengejutkannya dengan menepuk bahu gadis itu dan hampir membuatnya tersedak. Beruntung mie yang Allura makan itu tidak pedas karena ia bukan pecinta rasa itu. Namun, tetap saja membuatnya cukup tersiksa.

"Ya Tuhan, Viana! Kamu sengaja mau buat aku tersedak, ya!" sergah Allura saat ia menoleh dan melihat Viana yang tengah berdiri dengan wajah bersalahnya.

"Maaf, Ra. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu tersedak seperti tadi," ucap Viana seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Lalu, tatapannya teralihkan pada cup mie instan yang hampir tandas.

"Kamu makan mie instan lagi, Ra?" tanya Viana.

Tanpa aba-aba, gadis itu menyambar mie cup di hadapannya dan hendak dia buang. Namun, gerakannya terhenti saat Allura mencengkeram pergelangan tangannya.

"Kamu mau bawa kemana mie cup itu?"

Viana menyimpan kotak makanan yang dibawanya di hadapan Allura. Tadi dia memang berniat untuk membawakan makanan pada sahabatnya.

"Nih, makan nasi! Kamu jangan sampai sakit akibat terus-menerus mengkonsumsi mie instan," ucap Viana.

Allura menatap haru sahabatnya, dia merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena memiliki sahabat seperti Viana.

"Terima kasih, Na. Kamu benar-benar sahabat terbaikku." Allura memeluk Viana, dia tidak peduli jika sudah menjadi tontonan orang-orang yang sedang berada di kantin itu.

"Sama-sama, Ra. Sekarang, kamu makan dulu," ucap Viana seraya mulai membuka kotak makanan yang dibawanya.

Allura mengangguk menyetujui ucapan Viana, dia sendiri pun sudah sangat kelaparan karena tadi malam Allura melewatkan makan malamnya.

Viana terus memerhatikan Allura yang tengah menikmati makanannya, ia merasa sangat iba sekaligus takjub pada wanita itu. Andai dirinya berada di posisi Allura, belum tentu ia akan sekuat dan setabah temannya saat ini.

Selesai dengan makanannya, Allura segera merapikan kembali kotak makanan itu. Dia juga menyisakan sebagian makanannya untuk dinikmatinya malam hari nanti.

"Ra, kenapa kamu tidak menghabiskan makanannya?" tanya Viana saat dia melihat masih ada makanan yang tersisa di dalam kotak itu.

"Sengaja aku sisihkan untuk nanti malam, Na."

Lagi-lagi Viana menggeleng pelan setelah mendengar jawaban Allura. Menurutnya ini masih sangat siang, tapi Allura sudah memikirkan untuk nanti malam.

"Tapi sekarang masih siang, Ra. Sayang kalau tidak habis, untuk nanti malam aku akan membawakannya lagi," ucap Viana, kemudian ia membuka kembali kotak itu dan menyuruh Allura untuk menghabiskan makanan yang disisakannya tadi.

Allura tidak segera menuruti keinginan Viana, sudah bisa makan nasi hari ini pun, ia sangat bersyukur. Akan tetapi jika harus menyusahkan temannya lagi, tentu saja Allura tidak mau.

"Sudahlah, cepat habiskan makanan itu!" perintah Viana saat melihat Allura yang hanya diam saja.

"Tapi, Na–"

"Tidak ada tapi-tapian, Ra. Mama sudah memasakkan makanan itu untukmu, dia pasti akan sedih jika tahu kamu tidak memakan habis masakannya." Viana menampilkan wajah sedihnya sembari mengambil ponsel yang akan ia gunakan untuk menelepon mamanya.

Allura segera menghentikan gerakan Viana, ia kembali menghabiskan makanan itu dalam beberapa suapan sehingga membuat Viana tersenyum lebar dibuatnya.

"Sudah puas, cantik?" tanya Allura dengan menatap kesal Viana, sedangkan Viana sendiri segera mengangguk beberapa kali sambil tersenyum lebar.

Setelah makanan itu benar-benar tandas, Allura dan Viana pun menyempatkan diri untuk berbincang sesaat. Allura juga mengutarakan niatnya yang akan menerima tawaran Viana kemarin sore.

"Na, apa ... apa ... sepupumu sudah menemukan orang yang tepat untuk menjadi ibu susu anak majikannya?" tanya Allura dengan gugup.

Viana menatap lekat temannya, tadinya ia pikir Allura tidak akan pekerjaan itu. Apalagi setelah melihat reaksinya kemarin sore yang langsung menolaknya tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Hei, jangan menatapku seperti itu," sergah Allura saat melihat Viana yang menatap lekat dirinya.

"Bukan. Apa kamu serius mau menerima tawaran kerjaan itu?" tanya Viana untuk memastikannya lagi.

Allura menunduk sesaat, keputusannya kali ini sudah bulat, ia akan melakukan apapun agar bisa membiayai pengobatan mamanya, Ibu Ani.

"Aku harus mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Mamaku. Jika hanya mengandalkan gajian dari toko baju, sampai kapanpun uangnya tidak akan cukup. Jadi, aku akan berusaha melakukan apapun semampuku," jawab Allura pelan.

Viana mengusap bahu Allura, ia berusaha menyalurkan semangat untuk sahabatnya.

"Kamu yang sabar, Ra. Yakinlah jika Ibu Ani pasti akan kembali sembuh," ucap Viana. Kemudian gadis itu mengambil ponsel untuk menghubungi sepupunya yang masih bekerja.

Allura terus memerhatikan gerak-gerik Viana, cukup lama mereka menunggu hingga panggilan itu di jawab oleh sepupu Allura.

Viana mulai membicarakan niat Allura yang bersedia untuk menjadi ibu susu anak majikannya, bahkan Allura juga sempat berbicara sesaat dengan majikan sepupu Viana. Setelah perbincangan itu selesai, mereka sepakat untuk bertemu besok siang.

"Ra, kamu benar-benar serius akan melakukan pekerjaan itu? Waktunya sampai dua tahun, lho. Lalu, bagaimana nanti dengan pasanganmu? Apa kamu tidak takut dia akan curiga?" cecar Viana.

Allura kembali memikirkan ucapan Viana, apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu ada benarnya. Namun, untuk saat ini Allura belum memikirkan hubungan yang lebih serius. Lagi pula ia yakin, jika pria yang akan menikahinya akan mau menerima semua kekurangannya.

"Aku akan tetap jujur padanya, Na. Jika dia memang jodohku, maka dia tidak akan keberatan dengan kondisiku. Lagi pula saat ini aku belum memikirkan hal itu, Na." Allura tersenyum kecil di akhir kata.

Viana tidak mengetahui perasaan Allura yang sebenarnya, tentu saja gadis itu merasa gugup, cemas, bahkan ada setitik ketakutan yang hinggap di hatinya. Namun, bukan Allura namanya jika ia tidak bisa menutupi semua perasaan itu.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat otorrr...

2022-03-09

1

Lenny Setiamuni

Lenny Setiamuni

maaf emang bisa seorang gadis jadinibu susu, trus bakal ada air susu nya gitu?

2022-02-24

0

Anita_Kim

Anita_Kim

nyesek banget jadi Alura.

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!