Allura menyempatkan dirinya untuk pulang ke rumah, ia mengambil baju dan mencuci baju kotornya terlebih dulu sebelum kembali lagi ke rumah sakit, sedangkan Viana masih berada di rumah sakit untuk menemani Ibu Ani.
Setelah beberapa pekerjaan di rumahnya selesai, barulah Allura kembali lagi ke rumah sakit. Seperti rencana awalnya, mereka berdua akan menemui sepupu Viana beserta majikannya. Mereka sudah berjanji untuk bertemu di sebuah restoran yang ada di dekat dengan rumah sakit.
***
Arzan tidak mengerti, kenapa sampai saat ini istrinya masih belum menemui dia di rumah sakit, padahal sebelumnya dia sudah meminta Dokter Nandi untuk menghubunginya.
Hari sudah siang begini, tapi kenapa Vera belum juga kemari? Dan, dia hanya mengutus Pak Ujang untuk menemaniku sementara waktu. Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan, sampai-sampai tidak mempunyai waktu untuk mengurus suaminya sendiri? tanya Arzan dalam hatinya.
Pria itu kesal karena sedari pagi dia belum bisa menghubungi Rivera. Setelah beberapa saat kemudian, Arzan pun kembali mencoba untuk menelpon Rivera, panggilannya memang terhubung, tapi tidak di jawab oleh sang istri.
Arzan semakin kesal, lantas ia hendak melemparkan ponsel yang sedang digenggamnya. Namun, belum sempat ponsel itu melayang Pak Ujang sudah terlebih dulu mencegahnya.
"Tuan, itu HP saya. Jangan dibanting atuh, kan, saya teh tidak punya lagi," ucap Pak Ujang saat melihat ponselnya yang hendak dilemparkan oleh Arzan.
"Ck." Arzan lupa jika dirinya saat ini sedang tidak memegang alat komunikasi miliknya sendiri, termasuk identitasnya pun ikut terbakar karena disimpan di dashboard mobil.
Meskipun sedikit takut, Pak Ujang segera mengambil barang miliknya. Ia tidak ingin alat komunikasi satu-satunya itu menjadi korban atas kekesalan majikannya.
"Pak, tolong carikan saya ponsel baru. Suruh Edwin untuk memberikannya siang ini juga. Saya tunggu!" titah Arzan.
Pak Ujang pun segera mengangguk dan mulai menghubungi Edwin yang merupakan asisten pribadi majikannya. Edwin sendiri tidak mengetahui tentang kecelakaan yang menimpa Arzan, jadi sampai saat ini pria itu belum datang menemuinya.
***
Di tempat lain, kini empat orang wanita tengah terduduk, saat ini mereka berkumpul di sebuah restoran sesuai janjinya tadi pagi. Allura tidak percaya jika wanita yang hendak menggunakan jasanya adalah seorang model yang sangat ia kagumi.
Wah, aku sangat tidak menyangka jika ternyata Rivera enggan untuk menyusui anaknya, tapi alasannya kenapa? tanya Allura dalam hatinya. Tatapan gadis itu tidak lepas dari perut buncit wanita yang selama ini ia kagumi.
"Apa kamu benar akan bersedia untuk menjadi Ibu susu dari anakku?" tanya Rivera seraya menatap gadis di depannya.
Allura mengangguk segan, ia tidak tahu arti tatapan Rivera yang sebenarnya.
"Benar, Nyonya. Saya bersedia untuk menyusui bayi Anda sampai usia dua tahun," jawab Allura seraya mengangguk pelan.
"Baiklah. Ada beberapa persyaratan yang harus kamu penuhi sebelum menjadi Ibu susu untuk anakku, karena aku tahu tidak semua wanita bisa langsung menyusui anaknya, apalagi kamu belum pernah hamil. Jadi, kita harus melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan. Setelah kamu dinyatakan sehat, barulah kita akan mulai melakukan terapi serta mempersiapkan semuanya." Rivera mulai menerangkan apa apa saja yang harus dilakukan oleh Allura sebagai calon ibu susu untuk anaknya.
Allura yang tidak begitu mengerti dengan tahapan-tahapan persyaratan sebagai ibu susu, dia hanya mengangguk dan mengikuti semua perkataan Rivera.
"Maaf, Nyonya. Apakah saya boleh mengetahui alasan Anda tidak mau menyusui bayi Anda sendiri?" tanya Allura, meskipun ia sangat takut melihat raut wajah dingin Rivera, tapi itu tidak membuat ia kehilangan rasa ingin tahunya.
"Bukan urusan kamu! Kerjakan saja apa yang seharusnya kamu kerjakan, jangan pernah berani-beraninya mencari tahu alasanku!" jawab Rivera dengan tegas, ia bukanlah orang yang ramah.
Andai ia tidak memiliki kecantikan dan tubuh yang bagus, mungkin saat ini dirinya juga akan sulit mencari pekerjaan. Jadi Rivera memanfaatkan kelebihan yang ia punya untuk mencari ketenaran.
"Baiklah, saya mengerti, Nyonya." Allura kembali menundukkan kepalanya.
Mereka berdiskusi hingga memakan waktu hampir satu jam lamanya. Sebagai permulaan, Rivera juga menyanggupi untuk membayar biaya perawatan Ibu Ani. Setelah nanti anaknya lahir dan Allura mulai bekerja, barulah ia mau melunasi semua biaya rumah sakit ibunya.
Allura juga tidak melupakan persyaratan yang diberikan oleh Rivera padanya, diantaranya; yang pertama, Allura tidak diijinkan untuk membicarakan tentang pekerjaannya pada orang lain, ia hanya boleh mengakui jika dirinya bekerja sebagai baby sitter saja. Yang kedua, Allura harus bisa menutup rapat statusnya sebagai ibu susu pada orang lain termasuk keluarganya sendiri dan yang terakhir, Allura tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan yang pedas.
Semua persyaratan itu Allura setujui tanpa ada bantahan, untuknya saat ini yang terpenting ia bisa membiayai pengobatan Ibu Ani, minimal sampai saat uang miliknya terkumpul untuk membiayai operasi yang harus segera dilakukan oleh mamanya itu.
Selesai perbincangan itu, Allura dan Viana pun segera pamit untuk kembali ke rumah sakit. Sebelum mereka pergi dari restoran, Rivera sempat bertanya tentang tujuan Allura serta Viana dan ternyata Rivera pun mempunyai tujuan yang sama, yaitu rumah sakit tempat mamanya Allura berada.
"Apa Mamamu dirawat di sana?" tanya Rivera saat mereka hendak keluar dari restoran.
"Iya, Nyonya. Mamaku dirawat di sana sejak dua hari yang lalu," jawab Allura seraya mengangguk. Kini hanya tinggal mereka berdua karena Viana dan sepupunya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Hari ini Rivera membebastugaskan sepupu Viana, sehingga dia bisa ikut pulang bersamanya.
"Oh, begitu."
Wanita hamil itu mulai memasuki mobil yang di bawanya, tanpa ada niat untuk mengajak Allura bersamanya. Allura sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, menurutnya sikap orang kaya memang sedikit berbeda dan ia tidak mau ambil hati atas apapun yang mereka lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Bzaa
bisa ya seorang ibu gak mao menyusui anaknya sendiri... kasian anaknya...
2022-03-09
1
Katherina Ajawaila
kan payudara bisa kendor, tapi gn salah air susu yg ngk keluar bisa jadi kanker payudara. dasar Rivera, mentang2 model, jgn2 itu bukan anak suami nya pula
2022-02-23
4
naviah
semangat thor💪
saya udh like+ favorit
2022-02-21
3