Bab 13

Saat ini Allura tengah menyuapi Ibu Ani dengan ditemani Viana. Mereka bertiga masih berkumpul di sana, Allura dan Viana tidak henti-hentinya mengucap kata syukur karena Ibu Ani sudah siuman.

"Ana, Ibu sangat berterima kasih padamu karena selalu ada untuk Allura, dia pasti sangat sedih melihat kondisi ibu yang lemah seperti ini," ucap Ibu Ani seraya membelai kepala Viana.

"Aku pasti akan berusaha semampuku untuk terus menemaninya, Bu. Ibu tidak perlu menghawatirkan Lura jika dia sedang bersamaku," jawab Viana.

"Iya, Ma. Mama tidak perlu mengkhawatirkanku. Apalagi aku mempunyai sahabat sebaik Viana, aku pasti akan selalu baik-baik saja jika bersamanya," timpal Allura.

Ibu Ani menatap haru kedua gadis di depannya, ia sudah menganggap Viana seperti anaknya sendiri. Ia merasa beruntung karena Allura memiliki sahabat sebaik Viana yang mau menemaninya di saat senang dan tidak meninggalkannya di saat susah.

"Semoga Ibu cepat sembuh, agar bisa cepat kembali pulang," ucap Viana.

"Amiin." Allura dan Ibu Ani kompak mengamini ucapan Viana, lagipula tidak ada orang yang betah berlama-lama di rumah sakit, mereka pun berharap kondisi Ibu Ani cepat kembali stabil agar bisa rawat jalan di rumah.

Saat ketiganya masih berbincang, tiba-tiba ponsel milik Viana berdering dan menghentikan percakapan mereka. Viana dengan segera mengambil ponselnya yang berada di dalam tas dan melihat siapa orang yang sudah memanggilnya.

Allura sedikit mengernyitkan kening kala melihat Viana yang terdiam sembari menatap ponselnya yang masih berbaring.

"Na, ada apa? Kenapa panggilannya tidak kamu jawab?" tanya Allura memecahkan lamunan Viana.

"Hah, oh, i–iya. Aku ... aku jawab telepon dulu di luar," ucap Viana dengan gugup seraya bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu.

Allura dan Ibu Ani yang melihat hal itu hanya menggeleng pelan. Mereka tidak mengetahui siapa yang menelepon Viana, hingga membuat gadis itu terdiam.

"Viana sepertinya cukup terkejut saat menerima panggilan itu. Apa dia sedang mempunyai masalah?" tanya Ibu Ani yang merasa heran karena sikap Viana tadi.

"Aku tidak tahu, Ma. Sepertinya dia menerima panggilan yang cukup penting," jawab Allura sambil melihat di mana Viana berada.

Tak berapa lama kemudian, Viana masuk kembali ke ruang rawat itu dan segera menghampiri Allura seraya berbisik pelan.

"Ra, Nyonya Vera ingin berbicara denganmu," bisiknya sambil memperlihatkan layar ponsel menampilkan panggilan yang masih tersambung.

Ibu Ani hanya melihat tingkah kedua gadis itu tanpa berniat untuk bertanya lebih lanjut. Allura melirik takut pada mamanya, sebelum ia meminta izin untuk keluar sambil menerima panggilan dari Rivera.

"Bu, Lura izin terima telepon di luar dulu," ucap Allura pelan pada Ibu Ani. Meskipun sedikit heran dengan wajah anaknya, Ibu Ani pun hanya mengangguk sesaat dan memberikan Allura izin.

Setelah melihat anggukan dari mamanya, Allura pun bergegas berjalan keluar dan menerima panggilan dari Rivera.

"Halo, Nyonya. Ini saya, Allura."

"Allura, dengarkan saya baik-baik. Bisakah kamu segera ke ruang persalinan?" tanya Rivera tiba-tiba, Allura juga bisa mendengar suara berat Rivera dari seberang sana.

Allura mengernyit heran karena Rivera memintanya untuk ke ruang persalinan.

"Kenapa saya harus ke sana sekarang, Nyonya?"

"Cepat ... jangan banyak tanya. Aku ... aku sudah menunggu kedatanganmu di sini bersama dokter yang akan membantu kelahiran," jawab Rivera.

Sejak kedatangannya setengah jam lalu ke rumah sakit, Rivera mengeluh sakit di bagian bawah perutnya. Namun saat dokter memeriksanya, tiba-tiba ketuban miliknya pecah dan saat ini dia sedang menunggu pembukaan selanjutnya.

"Apa ... apa Nyonya akan melahirkan sekarang?" tanya Allura memastikan keadaan Rivera di seberang sana.

"Sudah, jangan banyak tanya! Cepatlah datang kemari!" teriak Rivera tertahan.

Allura mengangguk dengan cepat seakan Rivera melihat apa yang dilakukannya, gadis itu tampak panik saat mengetahui jika Rivera hendak melahirkan bayinya.

"Baik, Nyonya. Saya akan segera ke sana." Allura segera memutuskan sambungan teleponnya dan berjalan cepat menuju bangsal tempat di mana mamanya berada.

Sesampai di kamar mamanya, Allura segera memberi kode pada Viana. Beruntung sahabatnya itu mengerti dengan kode yang Allura berikan, Viana segera mengalihkan perhatian Ibu Ani dengan mengajaknya berbincang mengenai banyak hal tentang dirinya.

Saat Ibu Ani sudah larut dalam perbincangan dengan Viana, Allura segera menghampiri dan berpamitan padanya dengan mengatakan jika ia harus segera berangkat kerja.

"Ibu tunggu di sini dengan Ana, Lura pamit kerja dulu," dustanya.

Allura sadar jika dirinya sudah membohongi sang mama, tapi ia tidak dapat melakukan apapun karena sudah terikat perjanjian dan ia harus mempertanggungjawabkannya.

Ibu Ani terlihat ragu untuk memberikan izinnya, tapi melihat mata Allura yang menyiratkan permohonan, akhirnya ia pun mengizinkan Allura pergi dan membiarkan sang anak menjalankan kewajibannya untuk terus memenuhi tanggung jawab pada pekerjaannya.

"Ya sudah, kamu hati-hati di jalan dan segera cepat kembali setelah pekerjaanmu selesai," ucap Ibu Ani.

Allura tersenyum kaku saat mendengar ucapan sang mama. Beliau tidak mengetahui jika Allura hanya pergi ke ruangan bersalin, yang mana tempat itu masih berada di rumah sakit yang sama.

"I–iya, Ma. Aku ... aku akan segera kembali setelah pekerjaan selesai," jawab Allura dengan cepat sebelum ia menghilang dari pandangan Ibu Ani dan Viana.

Allura berjalan menuju ruangan bersalin dengan perasaan yang takut serta gugup, ia was-was jika harus mulai menyusui anak majikannya saat itu juga. Namun, untuk saat ini ia sudah tidak bisa lagi menghindar karena Allura sudah menerima sebagian bayaran dari Rivera.

Ya Tuhan, aku sangat gugup sekali, batin alura sambil terus melangkah menuju tempat dimana Rivera dan dokter yang akan menangani persalinannya berada.

Setelah Allura melewati beberapa ruangan rumah sakit, akhirnya ia sampai di tempat di mana Rivera akan menjalani persalinan. Allura melihat dokter kepercayaan Rivera yang menanganinya sudah berdiri di depan ruangan persalinan.

Allura juga sempat melihat keadaan di sana, ruangan itu sepi dan tak ada keluarga Rivera, maupun suaminya. Yang ada hanya dua dokter, dua perawat dan Rivera sendiri yang tengah terbaring sambil merintih kesakitan karena kontraksi yang dialaminya.

Kenapa di sini tidak ada keluarga Nyonya Rivera? Bahkan suaminya pun tak ada, batin Allura. Wah, kasihan sekali Nyonya Rivera, mau lahiran pun suaminya tidak ada di sisinya, sambungnya lagi.

"Anda tunggu di sini, Nona," perintah dokter yang tadi menunggu kedatangan Allura.

Allura yang tidak mengerti apa-apa hanya mengangguk samar sambil terus memperhatikan bagaimana proses persalinan itu terjadi.

Ya Tuhan, tolong kuatkan mentalku untuk menyaksikan semua ini, batin Allura seraya memejamkan matanya dengan rapat. Gadis itu benar-benar sangat takut saat ini. Meskipun dirinya pernah melihat video proses melahirkan, tapi jika melihatnya langsung ia tidak pernah dan tidak tega.

Setelah menunggu hingga hampir satu jam semenjak ia memasuki ruangan, barulah suara mahluk kecil itu terdengar nyaring, tanpa sadar Allura tersenyum dan mengembuskan napas lega.

"Alhamdulillah," gumamnya pelan.

Sepasang dokter dan perawat segera memeriksa keadaan bayi Rivera, sedangkan yang lainnya mengurus Rivera yang terbaring lemah. Ada beberapa pengecekan yang dilakukan oleh dokter itu pada sang bayi untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

jgn2 arzan taunya istrinya yg menyusuinya😁

2022-03-09

1

Angle

Angle

bukan baru 7 bulan hamilnya?

2022-02-24

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

tugas baru utk Allura. sukses y

2022-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!