Dicerai Karena Dekil(Dinikahi Bos Mantan Suami)
Dalam sebuah kamar hotel , sepasang pria dan wanita berbaring dan saling mendekap setelah usai permainan panas mereka.
"Mas,kapan kamu mau menceraikan istri kamu yang dekil itu?" tanya si wanita sambil melingkarkan tangan nya di perut si pria.
"Sabarlah Yura sayang, beri mas waktu. Mas nggak mungkin tiba-tiba menceraikan dia tanpa alasan." jawab si pria pada wanita bernama Yura yang didekapnya.
"Tapi sampai kapan Mas Danu? Aku sudah lelah main sembunyi-sembunyi kek gini." keluh Yura sedikit merajuk.
"Sabar Yura sayang. Secepatnya aku akan menceraikan dia,Kita harus sabar dan menunggu waktu yang tepat."Ucap Danu mengecup punca kepala Yura.
"Terserah mas lah. Tapi Mas Danu, ingat ya ,aku tak mau kalau harus mengasuh anak si dekil itu."
"Dia juga anak ku Yura. Tak mungkin juga aku menelantarkannya."
"Tapi aku tak mau dia tinggal dengan kita Mas."
Danu menghela nafasnya.
"Ya sudah. Besok saja kita bicarakan lagi." Danu mendekap erat Yura meraih wajahnya dan memangutnya. Sekali lagi mereka meneruskan aksi panas mereka.
_____
Sebening Embun 25 tahun. Wanita cantik yang tersembunyi dibalik kulit dekil dan berjerawatnya. Bukan karena dia tak mampu merawat diri. Embun memang sudah mencoba beberapa skincare murah yang bisa dibelinya. Maklum, Danu suaminya tak mampu membelikannya skincare atau sekedar kosmetik pun tidak.
Danu yang seorang mandor pabrik itu, gaji bulanannya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Dan untuk biaya sekolah Kayla anak semata wayang mereka yang kini duduk di bangku kelas 2 SD.
Kehidupan keluarga mereka cukup harmonis. Namun semenjak Danu mengenal Yura, dia tidak lagi memiliki hasrat pada istrinya Embun. Hingga beberapa bulan belakangan ini Embun tidak pernah lagi melayaninya di kamar tidur.
Embuh sudah beberapa kali mencoba merayu, menggoda suaminya. Namun, Semua itu tidak membuahkan hasil. Danu selalu berkilah capek. Capek. Dan Capek. Embun pun memaklumi, tanpa curiga sedikitpun.
Siang ini Embun bermaksud untuk menjemput Kayla disekolah. Skalian Embun mau mampir ke Panti tempat dia dibesarkan dulu. Embun memang tumbuh dan besar dipanti. Dia yang ditinggalkan begitu saja dihalte di pungut oleh Bu Retno. Pemilik panti. Hingga Embun lulus sekolah dan menikah dengan Danu.
Hingga kinipun Embun masih sering berkunjung kepanti. Sering membantu Bu Retno mengurus panti. Embun Mengendarai sepeda motornya, menuju sekolah Kay. Begitu sampai di depan gerbang sekolah, Kay sudah menunggu.
"Ibu!"panggil Kayla mendekati Embun yang baru saja menyetandarkan motornya.
"Ibu lama ya sayang?"
"Enggak kok Bu, ini baru saja keluar. terus ngobrol bentar sama teman. Eh, ibuk dah datang. hehe." Kay nyengir.
"Ikut ibuk kepanti ya Kay."
"Iya ibuk. Kemarin Kayla juga udah janjian sama Catty di panti." Kay duduk membonceng ibunya.
Embun langsung menggas motornya menuju panti. Sesampainya dipanti dan Kayla turun dari motor, disambut oleh Catty yang berlari dari dalam bangunan bernuansa joglo jawa itu.
"Kayla, Aku sudah menunggumu lama sekali." rengek Catty manja merangkul lengan Kay.
"Aku baru pulang sekolah Catty."ucap Kay lembut. "Kenapa kamu tidak sekolah saja di sekolahanku?"
"Daddy tidak mengijinkan."Catty cemberut.
Kedua bocah itu sudah bicara dengan asyik yang entah apa. Embun hanya memandang keduanya dengan senyum lucu. Mereka sudah seperti saudara saja.
Catty adalah gadis kecil seumuran Kay. Dia blasteran yang memilih homeschooling sejak mommy-nya pergi. Mommy Catty seorang indo yang setahun lalu meninggal kecelakaan. Sementara Daddynya seorang Warga negara asing yang menetap sementara di negara ini, dikarenakan bisnisnya memang menjamur di beberapa kota.
Daddy Malvin yang kebetulan menemani Catty ke panti tersenyum ramah saat melihat Embun memasuki area panti. Mereka memang sudah beberapa kali bertemu, dipanti dan diluar panti. Tentu saja karena kedua anak mereka yang lengket berteman.
"Anda sudah lama Mr. Malvin?"
Malvin mengangguk dengan senyum ramah diwajahnya.
"Jika anda masih ada pekerjaan,Saya akan menjaga Catty. Saya bisa mengantarnya pulang nanti." ucap Embun,
Embun memang biasa menjaga Catty dan mengantarnya pulang saat sudah waktunya. Karena kesibukan, Malvin sering menitipkan Catty pada Embun. Orang yang dia percayai saat ini.
"Tidak. Saya sedang senggang sekarang."
"Begitu. Baiklah. Saya permisi dulu." Embun pamit kebelakang.
"Aah... Embun."
Embun menghentikan langkahnya. Menoleh kearah Malvin.
"Apa kamu senggang? Saya ingin membeli sesuatu untuk panti. Tapi saya tidak tau apa yang mereka butuhkan. Jika kamu tidak keberatan, maukah kamu mengantar kami?"
"Tentu saja." Menyambut dengan senang hati. "Saya bicara dulu dengan Bu Retno."
"Tolong, jangan katakan apapun pada beliau tentang niatku ini."pinta Malvin.
"Aaaahh, baiklah." tersenyum maklum. "Saya hanya ingin menyapa dulu." Embun pamit.
Setelah berpamitan dengan orang Panti, Embun dan Malvin, tentu saja kedua bocah SD itu ikut menyertai, berangkat menuju mall ternama di kota itu. Dengan menggunakan mobil Malvin.
Saat didalam Mall mereka membeli beberapa peralatan sekolah untuk anak-anak panti, beberapa kebutuhan dapur, dan yang terakhir Catty ingin membeli barang couple yang sama untuk Kayla.
Saat mereka sedang memilih beberapa barang, Embun seperti melihat sosok Mas Danu, Suaminya. Embun mencoba mengikuti sosok itu, sekedar memastikan. Benar atau tidak. Namun dia kehilangan jejak. Malvin mengikutinya.
"Whats up?"
"Saya seperti melihat Mas Danu tadi." Mata Embun masih berkeliling mencoba mencari.
"Ini hari sabtu. Bukankah seharusnya dia bekerja?" Ucap Malvin menarik lengan Embun.
"Aahh.. Benar. Apa yang saya pikirkan?"Embun tersenyum dengan sedikit dipaksakan.
"Ayo kembali."ajak Malvin melepaskan tangan Embun,"Anak-anak pasti mencari kita."
Embun berjalan mengikuti Malvin kembali ke tempat dimana Kayla dan Catty mencari barang yang mereka inginkan.
Tak jauh dari lokasi mereka, Danu dan Yura sedang berjalan bergandengan memilih produk kosmetik untuk Yura.
"Mas Danu. Bagaimana kalau aku pake itu?" Yura menunjuk Linggeri yang terlihat di ujung konter tak jauh dari tempat mereka memilih kosmetik.
"Pasti cantik dan seksi sayang."Danu berucap sambil menyentil hidung Yura dengan senyuman mesumnya.
"Ayo beli itu Mas."ajak Yura manja.
"Tentu saja. Apapun untukmu."
Mereka akhirnya berjalan kearah kounter Pakaian dalam. Yang bertolak belakang dengam tempat Embun dan yang lainnya berada.
_____
Embun,Malvin,Catty dan Kayla berhenti disebuah resto yang berada didalam mall. Mereka memesan beberapa makanan dan minuman.
Kayla dan Catty asyik dengan benda yang mereka beli bersama. Sebenarnya hanya sebuah boneka, yang disana terukir nama mereka. Tapi itu saja sudah membuat mereka bahagia.
Embun menatap mereka dengan senyuman sambil mengaduk-aduk minumannya. Malvin meliriknya.
"Apa yang kamu pikirkan?"
"Tidak."
"Apa kamu masih penasaran dengan sosok yang kamu lihat tadi?" tebak Malvin, yang sepertinya tepat terlihat diwajah Embun berubah.
"Bukankah seharusnya dia bekerja sekarang?"
"Iya benar."Embun membenarkan.
"lalu apa yang kamu kuwatirkan?"tanya Malvin lagi,"Apa kamu tidak percaya pada suamimu?"lanjut Malvin yang tentu menyentil Embun.
"Benar. Apa yang aku pikirkan?"walau berkata begitu, hati Embun masih bertanya.
Siapa pria itu? Kenapa mirip sekali dengan Mas Danu? Dan siapa wanita yang merangkul manja padanya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
meMyra
insting seorang istri biasanya tidak pernah salah sih
2024-02-29
1
meMyra
tapi untuk perempuan lain ada tuh uangnya
2024-02-29
0
Dhea Setya
kaqe
2024-02-01
1