Chap 9 : Tinggal dipanti

"Apa pria itu mengusirmu?"

Embun terdiam hanya menatapa Malvin yang terlihat sedang menguasai emosinya. Pria itu menjadi tak sabar, dia mendadak meminggirkan mobilnya dan berhenti. Meraih tengkuk Embun dan menciumnya. Membelit lidahnya, Embun terlonjak kaget tiba-tiba mendapat ciuman dari Malviin, dia awalnya menolak, memberontak. Namun Malvin begitu kuat memeluknya dan mencium lembut Bibir Embun. Hingga akhirnya, gadis itu pasrah dan ikut menikmati ciuman dari Malvin.

Mereka saling membelit lidah, saling bertukar saliva, menjelajahi rongga mulut terdalam. Hingga tubuh Malvin bergoyang.

"Tuan Malvin."menggoyang lengan Malvin.

Tuaann?"

Malvin tersadar. menyapu pandangan ia didalam mobil yang berhenti, melihat Embun disampingnya menatap bingung padanya.

"Anda baik-baik saja?"

"Aaa.. iya." Malvin kembali melajukan mobilnya.

Shiitt!! Akhir-akhir ini aku membayangkan yang tidak-tidak.

(Ternyata Malvin tak seberani itu. itu semua hanya bayangannya😒 )

"Kita akan kemana Tuan Malvin?" Embun mengulang pertanyaannya tadi.

"Sarapan. Kamu belum sarapan kan? Aku juga lapar."Ucap Malvin dengan sedikit senyum diwajahnya.

"Pasti karena lapar aku jadi membayangkan yang tidak-tidak." bergumam pelan.

"Anda mengatakan sesuatu Tuan Malvin?"

"Tidak!"menjawab cepat."Tidak usah diperdulikan."

Mobil Malvin melaju menjauhi hiruk-pikuk kota menuju sebuah pegunungan. Disalah satu sudut bukit yang hijau dan asri, Malvin menghentikan laju mobilnya.

Disana ada sebuah resto yang menyuguhkan pemandangan hijau diatas bukit. dibawahnya terlihat kota yang mengecil. perlu waktu satu setengah jam untuk sampai disana. Resto itu cukup ramai walau hari masih sangat pagi. Terlihat dengan beberapa deret kendaraan yang terparkir. dan beberapa pengunjung yang duduk menikmati pemandangan.

Malvin dan Embun memilih salah satu tempat duduk yang sedikit menjorok ke arah jurang. Ada pagar pembatas dari kayu yang tertata rapi disana.

Hawa sejuk dipagi hari sangat terasa. Aroma rumput dan semilir angin yang menggoyangkan dedaunan bergemrisik menambah suasana keasriannya.

Embun menutup matanya menghirup udara, mengganti oksigen diparu-parunya.

"Tempat yang bagus. Sangat menenangkan."

Embun menyapu pandangannya menikmati pemandangan Hijau yang mengelilingi.

Malvin tersenyum menatap wanita yang kini duduk didepannya itu. Mereka hanya bersekat meja.

Malvin menangkup wajah Embun agar melihat kepadanya, mencondongkan tubuhnya kedepan lalu melumaat pelan bibir Embun yang menggoda itu. Lidah Malvin menelisik masuk kedalam mulut Embun berbelit dengan lidahnya. Gadis itu bahkan tidak menolaknya. Dia membalas ciumannya.

"Tempat ini cukup jauh dari kota. Kenapa membawa saya kemari? Tuan Malvin." Suara Embun kembali membuyarkan lamunannya.

"Tuan Malvin?"

"Haaa... iya. Sekali-sekali menjauhi kota membuat pikiran jadi fresh." Menjawab asal.

Shhiitt!! Apa yang kupikirkan? Kenapa pikiranku kotor sekali. Mengusap kasar wajahnya.

Malvin tersenyum lucu dengan pikirannya sendiri.

"Anda baik-baik saja?" menatap aneh.

"Iya! Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh refreshing."

Merefresh otak ku yang kotor ini.

"Pekerjaanku membuatku sangat lelah akhir-akhir ini."beralasan.

Pesanan datang. Seorang waiters meletakkan Semangkuk soto didepan Malvin dan semangkuk lagi di depan Embun. Lalu meletakkan lagi piring yang didalamnya ada beberapa gorengan dan sate.

"Teh hangat dan kopi Mbak?"

"Saya kopi." ucap Malvin ramah dengan senyuman tentunya. Membuat Waiter wanita itu gugup dan salah tingkah melihat keramahan dan ketampanan Bule ber anak satu itu.

"Selamat menikmati."

Seusai menyelesaikan tugasnya, waiters itu pergi.

Malvin dan Embun menyantap soto hangat yang menggugah selera. Hp Malvin berbunyi. Pria itu mengambil hpnya disaku celana jeansnya. Dengan seberkas senyum tersungging diwajahnya.

"Catty!" menunjukkan layar hpnya pada Embun.

Kenapa dia harus menunjukkannya padaku? Embun tersenyum lucu.

"Morning my baby?"

("Dad? where are you?")

"Sarapan."

("Dimana? kenapa meninggalkan Catty?")

"Kamu tidur Honey."

("Daddy! Teganya Daddy meninggakkan Catty. Cat......")mulai merajuk.

"Ada aunty Embun disini." ucap Malvin dengan senyum menggoda melihat kearah Embun.

("What?" Daddy! #&#*#*#*$&$&#")mengomel tak jelas..

Malvin menyodorkan hpnya kearah Embun, mengisyaratkan agar Embun yang berbicara.

Embun menunjuk dirinya sendiri. Malvin mengangguk.

"Catty?" sebut Embun menempelkan hp Malvin ketelinganya.

Tak lama mereka terlibat percakapan yang entah apa, hingga akhirnya Embun menutup panggilan. Dan menyerahkan hpnya pada Malvin.

"Lain kali ajaklah Catty juga Tuan Malvin."Senyum geli.

"Kay juga."

Seketika wajah Embun berubah.

"Ada apa?"

"Tidak."Canggung.

"Kenapa dengan Kay?"

"Tidak! Hanya, aku sangat merindukannya. Sekarang dan nanti. Kami akan sedikit berjarak. Perceraian tentu akan berdampak buruk pada anak-anak bukan?"

"Iya. tapi lebih baik berpisah dari pada terjebak dalam hubungan yang toxic."

"Anda berfikir begitu?"

"Apa alasannya menceraikanmu?"

Embun tersenyum lucu.

"Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang jika...."

"Aku dekil."

"Apaa?"

"Aku jelek. Aku berjerawat. dan..."tertawa lucu lagi.

"Alasan macam apa itu?" menatap Embun tak percaya."Bukan karena wanita lain?"

Embun menatap tak suka mata Malvin.

"Maaf."

"Mungkin juga karena ada wanita lain."ucap Embun lemah.

"Lalu sekarang dia mengusirmu dari rumah?"

"Saya memang harus pergi dari sana. Kami sudah bukan suami istri lagi. Dan hari ini berkas kami masuk ke pengadilan." Jelas Embun pelan.

"Kemana tujuanmu?"

"Mungkin kepanti. Aku sudah bicara dengan bu Retno semalam. Dan dia tidak keberatan."

"Bagaimana dengan Kay?"

"Kay, akan tinggal dengan Ayahnya."ucap Embun lagi,Ada gurat kesedihan diwajahnya yang coba dia sembunyikan.

"Aku tak punya apapun untuk diberikan. Dengan pekerjaanku sekarang aku tidak yakin bisa..." airmata Embun menetes tanpa permisi.

"Maaf" Bahu Embun berguncang, dia terisak pelan menundukkan wajahnya.

Malvin mengusap lengan Embun mencoba memberinya ketenangan dan energi positif.

Wanita itu masih menangis lirih. Hingga Malvin tak tahan lagi. Malvin berpindah duduk disamping Embun, memeluk tubuh lemah itu dan membawa wajahnya kedada. Memeluk erat wanita rapuh yang sok tegar itu.

"Menangislah sebanyak yang kamu mau." Mengecup kepala Embun beberapa kali. Entah wanita itu merasakannya atau tidak. Embun masih tenggelam dalam tangisnya.

"Bahu dan dadaku selalu ada untukmu." memeluk lebih erat.

______

Malvin dan Embun sudah dalam perjalannan kembali. Embun terdim melihat keluar jendela. Wajah sendu itu masih disana.

"Bawa saya ke panti saja Tuan Malvin." lirih Embun.

"Tinggallah dirumahku."

"Maaf?" menoleh meminta penjelasan.

"Dirumahku, sedang kekuarangan pekerja. Kamu bisa tinggal skaligus bekerja dirumahku. Jika kamu mau." beralasan.

"Terimakasih atas kebaikkan. Saya ingin tinggal dipanti saja ditempat saya dibesarkan."

"Baiklah. Aku tidak akan memaksa. Tapi, jika. kamu butuh sesuatu, jangan sungkan untuk menghubungiku. Okey?"

"Terima kasih atas kebaikannya Tuan Malvin."

"Jangan memanggilku begitu. Malvin saja."

Embun tersenyum hangat.

"Baiklah."

Setibanya di panti, Embun terkejut melihat Kay sedang duduk termenung di teras depan. Kay mendongak melihat ibunya datang dengan membawa tas besar. Kay berlari menghambur memeluk Ibunya.

"Ibuuu!!! Kenapa meninggalkan Kayla? Ibu nggak sayang Kayla lagi?" tangisnya membuat Embun lemas. Air matanya melolos tanpa permisi tanpa bisa diajak kompromi.

"Kay...." mensejajarkan tubuhnya dengan Kayla. Menatap wajah basah anak gadisnya. Meski wajahnya sendiripun basah oleh airmata. Embun mengusap lelehan bulir bening diwajah Kay.

"Kay dengarkan ibu. Ibu tidak pernah meninggalkan Kay. Ibu hanya disini. dipanti. kita hanya akan terpisah sebentar. Kay bisa kapanpun menemui ibu. Huuumm?"

"Kay juga disini saja ibu? Kay mau sama ibu." tangis Kayla lagi.

_____

Terpopuler

Comments

Mama lilik Lilik

Mama lilik Lilik

yaellah Thor PHP aja authornya😱

2024-03-19

0

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

tidak menarik sama sekali ... belum apa2 juga sudah main cium ciuman yg cerita sebenarnya menarik jadi sangat tidak menarik jelek

2024-03-03

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

kasian kay korban dri ke egoisan ayahnya

2023-07-23

4

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!