Danu dan Yura bersiap untuk jalan-jalan.
"Mas, Kita ke Wonderfull World saja yuk. Udah lama aku nggak kesana." Yura memoles bibirnya dengan lipstik didepan meja rias.
"Iya. Asal nggak kepantai saja. Disana ada Kay, nggak enak kalau nanti dia lihat." Danu menyisir rambut Yura yang lembab.
"Iya." Yura sedikit merajuk memonyongkan mulutnya. Danu tersenyum menyelesaikan menyisirnya.
"Ya sudah. Ayo berangkat."
Yura berdiri dan berbalik.
"Coba Mas lihat. Sudah cantik belum?"goda Danu melihat wajah kekasihnya. Yura tersenyum manis.
"Cantik."Danu mengecup pelan bibir Yura.
"Mas, nanti rusak lipstiknya."bersuara manja.
"Hehe... Iya sayang."Danu tersenyum lebar.
"Ayo." Danu menggandeng mesra kekasihnya itu.
Setelah membeli tiket Danu dan Yura membeli makanan ringan di foodcourt dulu. Popcorn dan segelas besar minuman dingin sudah ditangan.
"Kita mau naik apa dulu, Mas?" Yura merangkul manja lengan Danu.
"Kamu mau naik apa?" Danu balik bertanya.
"Pinginnya semua,Mas." Yura nyengir.
"Itu aja dulu, Mas, gimana?" Yura menunjuk wahana bianglala.
Danu tersenyum mengangguk menyetujui. Mereka berjalan tanpa menyadari adanya pasang mata yang mengikuti arah mereka berjalan dan menghilang oleh kerumunan.
Mata Embun berkelana, jantung nya berdetak lebih kencang, menggedor rongga dadanya, begitu menyakitkan. Mata Embun terasa panas. Embun merasa melihat Danu.
Mata Embun terus mencari diantara kerumunan orang di taman bermain itu. Namun Embun tak menemukan orang yang dia cari. Malvin menatap bingung Embun. Apa yang Embun lihat? Kenapa wajahnya berubah tegang? Apakah dia melihat yang tak seharusnya? Apa yang dia cari ditengah kerumunan itu?
Embun kembali duduk. Embun menunduk, pikiran buruk bergelayut indah disana, pandangan matanya seolah menyangkal sekaligus penuh tanya.
Apakah benar itu Mas Danu? Tapi Mas Danu sedang kerja, tak mungkin dia disini? Mungkinkah dia bohong? Jika iya, itu sangat keterlaluan. Bagaimana dia bisa membohongi anaknya sendiri? Membiarkan Kay menangis menagih janji yang dia ingkari.
Jika itu benar Mas Danu, siapa wanita disebelahnya? Apakah Mas Danu selingkuh? Embun bermonolog. Dia masih tak percaya. Kenapa orang itu terlihat seperti Danu?
"Are you okey?" Suara Malvin mengagetkannya. Embun menoleh, "Iya,Saya tidak apa-apa."
"Kamu terlihat pucat. Yakin kamu baik-baik saja?" Malvin terdengar kawatir.
"Saya ketoilet dulu. Boleh saya titip Kay?"
"Sure."
Embun berjalan menuju toilet umum. Tapi matanya masih berkeliling mencari Danu suaminya. Embun yakin melihat suaminya tadi. Tapi seharusnya Danu sedang bekerja dipabrik. Bukan disini. Haruskah Embun menelpon? Sekedar bertanya? Tapi bagaimana bila suaminya malah marah? pikiran itu terus berkecambuk menyakiti hatinya.
Embun memasuki toilet menghela nafasnya. Mungkin itu memang bukan Mas Danu.
Aku harus percaya padanya, kami memiliki anak, tak mungkin Mas Danu selingkuh. batin Embun meyakinkan diri.
Embun menatap kaca yang memantulkan wajah dirinya. Embun menggembungkan pipi, melihat jerawatnya yang semakin banyak dan kulitnya yang kusam.
Mau bagaimana lagi, dia tak punya uang untuk membeli skincare. Jatah bulanan yang Danu berikan tidaklah cukup. Untuk memenuhi kebutuhan kadang Embun harus mencari sendiri.
Hari ini Embun libur mengantar makanan. Sudah 2hari ini memang dia libur kerja.
Embun keluar dari toilet berpapasan dengan Yura, namun Embun tidak tau karena belum mengenal kekasih suaminya. Berbeda dengan Yura yang menoleh.
Apa yang si dekil itu lakukan disini? Bukankah seharusnya dipantai? batinnya.
Yura tersenyum licik.
Mungkin bila dia melihat kami nanti akan bagus, Mas Danu bisa langsung menceraikan dia dan menikah denganku. Pikir Yura lagi memasuki toilet.
Danu terkejut, melihat Embun baru saja keluar toilet. Apa yang Embun lakukan disini? Bukankan seharusnya dia dipantai? Apa Kay juga disini? pikir Danu panik.
Gawat jika Kay melihatnya disini. Danu menyembunyikan diri agar tak terlihat oleh Embun. Mata Danu mengikuti kemana arah Embun menghilang. Danu harus menghindari arah itu. Dia akan membujuk Yura agar mau berpindah tempat.
"Mas?" Yura sudah berdiri disampingnya.
"Yura." Danu gelagapan.
"Ada apa Mas?" Yura pura-pura bertanya,
Mas Danu pasti sudah lihat Embun tadi. Awas saja kalau ngajak pindah tempat Mas. batin Yura kesal.
"Tidak ada Yura. Bagaimana kalau kita makan dulu." ajak Danu mencoba membawa Yura pergi.
"Makan dimana Mas?"
"Bagaimana kalau coba makan diseafood di jalan yos sudarso? Disana terkenal enak."
Huh. Kamu pasti nggak mau kita nanti ketemu anak istrimu itu kan mas? batin Yura makin kesal.
"Enggak mau Mas, Aku mau naik wahana disini. Kalau Mas mau makan disana. Sana pergi sendiri." ketus Yura meloyor pergi.
"Yura sayang.." wajah Danu sudah mulai frustasi menyusul kekasihnya. Danu yakin Yura tadi berpapasan dengan Embun tadi ditoilet.
"Kamu ketemu Embun ditoilet?"
Yura menatap kesal Danu.
"Iya. Aku tadi melihat Istri cantikmu itu. Wajahnya makin glowing dan mulus." sindir Yura merendahkan. ''Mas mau kita pergi dari sini biar dia tidak lihat kan?"
"Tidak Mas! Aku tidak mau. Aku sudah cukup mengalah. Terserah mas mau bagaimana. Aku akan tetap disini."
Danu menghela nafasnya. Danu bingung, tak mungkin dia menyuruh Embun pergi, dia sudah berbohong sedang kerja sudah membatalkan rencana pergi dengan Kayla. Bila dia menyuruh Embun pergi malah akan membongkar kebohongannya. Embun pasti curiga.
Apalagi Kay, tak mungkin dia masih sanggup merusak kesenangan Kay bermain. Dia sudah mengecewakannya. Tapi Danu juga cinta dengan Yura, dia tak ingin Yura marah. Bagaimana ini? Kenapa malah jadi serumit ini?
Danu menyusul Yura, hendak membujuknya lagi, namun Danu melihat di ujung sana diantara kerumunan orang-orang Embun dan Kay berjalan ke arah Yura yang juga berjalan kearah sebaliknya. Sebentar lagi mereka akan berpapasan. Danu menghentikan langkahnya. Dia bingung sekaligus tegang. Tubuhnya panas dingin, keringat mengucur ditubuhnya. Bagaimana ini?
Kay!
______
Readers kita selamatkan Danu tidak? Atau kita buat Danu tertangkap basah? Gimana menurut kalian?
Komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Cuci muka yg bersih Mbun..ngak usah pake scincare..mshal..suamimu lgi gila
2024-09-20
0
Sulfia Nuriawati
laki² yg g pantas d perjuangkan, mw istri cantik tp pelit, sm slingkuhan royal blm pernah d jepit k pintu tu laki😡😡😡
2024-04-02
1
Ipeh Saripeh
saya berharap ayah sdan suami seperti Danu mendapatkan karma besar
2024-03-22
0