Bercerai? Apa itu artinya dia bebas? batin Malvin menatap Embun penuh harap. Wanita itu terdiam dengan wajah sendunya. Membuat Malvin tak bisa menahan diri lagi.
Malvin menyambar bibir Embun, membelit lidahnya dan menyusuri longga mulut Embun. Tangannya melingkar kuat ditubuh gadis itu, mencoba memberinya kenyamanan.
Embun terdiam. Dia masih terkejut oleh ciuman dadakan yang Malvin berikan. Ciuman yang lembut sangat lembut. Hatinya menolak. Namun tubuhnya yang sudah lama tak tersentuh oleh Danu bertindak lain. Embun membalas ciuman Malvin.
mereka berciuman sangat lama, menggulum dan lidah bergelut lembut didalam rongga mulut. Tangan Embun melingkar di leher Malvin.
Malvin terus memberikan Embun ciuman hangat dan lembut. Membuat wanita itu terbuai hingga lupa jika dia baru saja membuang airmata berharganya untuk seorang Danu.
Hingga Malvin mengakhiri sentuhan bibirnya di bibir mungil Embun. Wajah mereka mulai berjarak. Malvin menatap lembut pada wanita diatas pangkuannya. Bibir Embun bahkan sampai merekah setelah ciuman mereka. Malvin mengusap lembut bibir itu dengan jempolnya.
"Maaf, Aku melukai bibirmu." ucap Malvin saat dilihatnya ada luka kecil di bibir Embun. Karena dia menggigit sayang bibir itu saat mereka berciuman tadi.
Malvin meraih dagu Embun dan hendak menciumnya lagi. Namun Embun sudah berdiri. bangun dari pangkuan Malvin.
Wajahnya berubah. Dia terlihat bingung dan sedikit menyesali apa yang sudah mereka lakukan.
"Ma-maaf. A-aku, ini tidak seharusnya terjadi. A-aku akan mengambil Kay sekarang." ucap Embun terbata. berjalan cepat ke lantai atas dimana kamar Catty berada.
Embun meruntuki dirinya sendiri, apa yang telah dia lakukan? Dia merasa bodoh dengan membalas ciuman Malvin. Pria yang tak seharusnya. Walau Malvinlah yang memulai tetap salah jika dia membalasnya. Dia merasa seperti wanita yang haus akan belaian saja.
Bodoh!
Embun memasuki kamar Catty , dua gadis cantik itu tidur diatas ranjang dengan berselimut tebal menghalau dingin. Embun mengncang tubuh Kay pelan, agar gadis itu bangun.
"Kay... Kayla."
"Kayla, ayo bangun nak."
"Kayla."
Kayla membuka matanya. mengerjap sesaat,
"Ibu sudah datang?"
"Heemm... Ayo pulang." ajak Embun membantu Kayla bangun.
"Hati-hati, jangan sampai Catty terbangun."
Setelah menutup pintu kamar Catty, mereka menuruni tangga di ujung tangga malvin sudah berdiri. Menatap Embun dengan pandangan yang berbeda. Tatapan penuh cinta dan sayang terpancar disana. Bahkan kini lebih besar, mungkin karena sudah tau Embun akan secara resmi berpisah dengan Danu. Malvin sudah tak mau menahan diri lagi.
"Kalian benar-benar akan pulang?" tanya Malvin menatap lekat pada wajah Embun.
"Iya Mr. Malvin."Menundukkan wajahnya. kikuk.
"Kenapa tidak tidur disini saja? Ini sudah terlalu malam." ucap Malvin menyarankan." Masih ada banyak kamar kosong disini."
"Ini masih jam Setengah 10. Masih belum terlalu malam. Kami baik-baik saja."
"Tidak. Aku tidak akan mengijinkan kalian kembali."
Embun menatap protes pada Malvin. Siapa dia sampai bisa tidak mengijinkan untuk kembali?
"Kay masih mengatuk. Ini juga sudah terlalu malam. bagaimana jika terjadi sesuatu pada kalian? Atau kay jatuh karena mengantuk? Naik motor dimalam hari sangat berbahaya."
"Tidak apa Mr.Malvin. kami baik-baik saja. terimakasih atas kebaikan anda. " Embun pamit.
"Biar aku mengantar kalian."Malvin menawari.
"Tidak. terima kasih." tolak Embun cepat. Setelah ciuman mereka tadi membuat Embun sedikit merasa canggung.
"Aku memaksa."
Akhirnya, Malvin mengantar mereka. Motor Embun ditinggal dikediaman Malvin, pria itu berjanji besok pagi akan mengantar motornya sampai kerumah.
Embun duduk di kursi penumpang depan. Sementara Kayla, tidur dikursi belakang. Didalam mobil berwarna Abu-abu itu mereka melaju dalam keheningan.
Malvin fokus menyetir, pikiran Embun sudah berkelana entah kemana. Tanpa tersadar dia menyentuh bibirnya beberapa kali. Malvin meliriknya.
"Apa itu sakit?"
"heemmm?"
"Bibir mu yang terluka. Apa itu sakit?" gurat cemas terpancar di wajah Malvin.
"Aaa.. tidak." Embun menunduk.
Malvin menghentikan mobilnya didepan sebuah apotek 24jam.
"Tunggu sebentar." Malvin keluar dari mobil, memasuki apotek. tak lama dia sudah kembali dengan menggenggam sesuatu ditangannya.
Malvin memasuki mobil, menutup pintu disampingnya. Dia membuka tutup salep yang dibawanya, mengeluarkan isinya dan mencondongkan tubuh nya ke arah Embun.
Dengan lembut dan perlahan, Malvin mengoleskan salep dibibir Embun yang sedikit terkoyak.
"Sakit tidak?" Embun menggeleng pelan.
"Tidak perih?" Embun menggeleng lagi.
"Im sorry." ucap Malvin. "Aku akan melakukannya lebih lembut lagi."
Embun terkesinap. Apa? Melakukannya lebih lembut lagi? Apa dia bermaksud menciumku lagi? Seperti itu?
Malvin kembali memancangkan matanya kedepan. Mengendarai dengan fokus sempurna menuju rumah Embun.
Begitu mobil terparkir sempurna dihalaman. Embun hendak membangunkan Kay namun ditahan oleh Malvin.
"Biar aku saja yang menggendongnya. Jangan dibangunkan."
Malvin mengangkat tubuh Kay.
"Dimana kamarnya?"
Embun berjalan lebih dulu, membuka pintu depan, aroma lilin masih tertinggal disana. Hidung Malvin sedikit mengernyit, matanya menyapu seisi ruang tamu. banyak lilin kecil disana sini yang telah padam.
Mereka berjalan menuju kamar Kay. Sebenarnya Malvin sedikit terkejut, suasana dan hiasan dirumah itu, dari pintu depan hingga ruang tengah tertata sangat romantis dan indah. Tapi mengapa Embun justru mendapatkan talaknya? Mengapa suaminya malah menceraikannya? Benar-benar tidak tau bersyukur.
Malvin membaringkan tubuh Kay di kasur kamarnya. Embun menyelimuti tubuh Kayla agar gadis itu merasa hangat.
Mereka keluar dari kamar Kay,berjalan hingga mereka sampai di depan ruang tamu.
"Apa kamu tak ingin menawariku kopi atau teh Embun?" Ucap Malvin karena mereka sempat terdiam sejenak.
"Ini sudah sangat larut."
Malvin tersenyum tipis.
"baiklah. Aku pulang dulu. Jangan segan menelponku jika terjadi sesuatu." pamit Malvin.
Pria itu sedikit mendekatkan tubuhnya pada Embun. Mengecup dahi Embun membuat gadis itu sedikit terlonjak kaget.
"Mulai sekarang aku tidak akan menahan diri lagi."
Malvin menghilang bersamaan dengan mobil abu-abunya dibalik tikungan. meninggalkan Embun yang penuh tanya dikepalanya.
_____
Pagi itu. Malvin berjalan menuruni tangga dengan riang. Masih terlalu lagi untuk sarapan. Pak Niar kepala pelayan dirumah itu menyapa tuannya.
"Aku harus pergi, dimana Jo anakmu?"
"Jo di depan tuan sedang mencuci mobil anda."sahut pak Niar.
"Minta dia bersiap aku akan mengajaknya."
"Baik."
"Catty masih dimana?"
"Masih tidur tuan."
"Ya sudah. jangan dibangunkan. Biarkan saja."
Malvin mengendarai mobil nya menuju rumah Embun, dengan Jo mengikuti dibelakang mengendarai motor Embun. sesuai janjinya pagi-pagi sekali dia mengantar motor Embun.
Belum sampai halaman rumah Embun, Malvin terkejut melihat Embun berjalan dengan tas besar didepannya. Dia menghentikan laju mobilnya. begitupun dengan jo. Malvin mengisyaratkan pada Jo untuk menjaga jarak.
"Whats Up?" Malvin turun dari kendaraannya menghampiri Embun.
"Apa yang anda lakukan disini sepagi ini Mr.Malvin?"Embun heran melihat Malvin didekat rumahnya.
"Aku bermaksud mengantar motormu. Untuk apa tas besar itu?"
"Aah.. Iya, motor saya masih dirumah anda ya? Saya pindah pagi ini."
"Apa? kemana?"
Embun hanya tersenyum hangat.
"Kemana kamu akan pindah?"
"Itu.."
"Dimana Kay?"
"Kay masih dirumah dengan Ayah..." Belum sempat Embun menyelesaikan kalimatnya dia sudah ditarik tangan Malvin masuk kedalam mobilnya. Menutup pintu samping dan Dia sendiri berlari kecil mengitari separuh mobil dan memposisikan diri dibelakang stir.
"Pakai sabuk pengamanmu."
"Kita mau kemana Mr. Malvin?"memasang sabuk pengaman.
Malvin melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota. Tangannya mencengkram kuat roda yang dipegangnya. Hingga tampak urat-urat tangannya. Rahangnya sudah terlihat mengeras menahan yang bergejolak didadanya.
"Kita mau kemana Mr.Malvin?"melihat Malvin.
"Tuan Malvin?"Meninggikan suaranya.
Cengkraman tangan Malvin mengendor.
"Dia mengusirmu?"
Embun terdiam..
"Apa dia mengusirmu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷
iya Mr Malvin dia mengusir ku bilang gitu embun
2024-03-10
1
𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷
HAHAHWHAHQHWHWH LANGSUNG NYOSOR GAK TUH😭😭
2024-03-10
0
meMyra
anak uda satu lho thor..masa masih gadis sih😂
2024-03-02
0