Chap 8 : berpisah

Bercerai? Apa itu artinya dia bebas? batin Malvin menatap Embun penuh harap. Wanita itu terdiam dengan wajah sendunya. Membuat Malvin tak bisa menahan diri lagi.

Malvin menyambar bibir Embun, membelit lidahnya dan menyusuri longga mulut Embun. Tangannya melingkar kuat ditubuh gadis itu, mencoba memberinya kenyamanan.

Embun terdiam. Dia masih terkejut oleh ciuman dadakan yang Malvin berikan. Ciuman yang lembut sangat lembut. Hatinya menolak. Namun tubuhnya yang sudah lama tak tersentuh oleh Danu bertindak lain. Embun membalas ciuman Malvin.

mereka berciuman sangat lama, menggulum dan lidah bergelut lembut didalam rongga mulut. Tangan Embun melingkar di leher Malvin.

Malvin terus memberikan Embun ciuman hangat dan lembut. Membuat wanita itu terbuai hingga lupa jika dia baru saja membuang airmata berharganya untuk seorang Danu.

Hingga Malvin mengakhiri sentuhan bibirnya di bibir mungil Embun. Wajah mereka mulai berjarak. Malvin menatap lembut pada wanita diatas pangkuannya. Bibir Embun bahkan sampai merekah setelah ciuman mereka. Malvin mengusap lembut bibir itu dengan jempolnya.

"Maaf, Aku melukai bibirmu." ucap Malvin saat dilihatnya ada luka kecil di bibir Embun. Karena dia menggigit sayang bibir itu saat mereka berciuman tadi.

Malvin meraih dagu Embun dan hendak menciumnya lagi. Namun Embun sudah berdiri. bangun dari pangkuan Malvin.

Wajahnya berubah. Dia terlihat bingung dan sedikit menyesali apa yang sudah mereka lakukan.

"Ma-maaf. A-aku, ini tidak seharusnya terjadi. A-aku akan mengambil Kay sekarang." ucap Embun terbata. berjalan cepat ke lantai atas dimana kamar Catty berada.

Embun meruntuki dirinya sendiri, apa yang telah dia lakukan? Dia merasa bodoh dengan membalas ciuman Malvin. Pria yang tak seharusnya. Walau Malvinlah yang memulai tetap salah jika dia membalasnya. Dia merasa seperti wanita yang haus akan belaian saja.

Bodoh!

Embun memasuki kamar Catty , dua gadis cantik itu tidur diatas ranjang dengan berselimut tebal menghalau dingin. Embun mengncang tubuh Kay pelan, agar gadis itu bangun.

"Kay... Kayla."

"Kayla, ayo bangun nak."

"Kayla."

Kayla membuka matanya. mengerjap sesaat,

"Ibu sudah datang?"

"Heemm... Ayo pulang." ajak Embun membantu Kayla bangun.

"Hati-hati, jangan sampai Catty terbangun."

Setelah menutup pintu kamar Catty, mereka menuruni tangga di ujung tangga malvin sudah berdiri. Menatap Embun dengan pandangan yang berbeda. Tatapan penuh cinta dan sayang terpancar disana. Bahkan kini lebih besar, mungkin karena sudah tau Embun akan secara resmi berpisah dengan Danu. Malvin sudah tak mau menahan diri lagi.

"Kalian benar-benar akan pulang?" tanya Malvin menatap lekat pada wajah Embun.

"Iya Mr. Malvin."Menundukkan wajahnya. kikuk.

"Kenapa tidak tidur disini saja? Ini sudah terlalu malam." ucap Malvin menyarankan." Masih ada banyak kamar kosong disini."

"Ini masih jam Setengah 10. Masih belum terlalu malam. Kami baik-baik saja."

"Tidak. Aku tidak akan mengijinkan kalian kembali."

Embun menatap protes pada Malvin. Siapa dia sampai bisa tidak mengijinkan untuk kembali?

"Kay masih mengatuk. Ini juga sudah terlalu malam. bagaimana jika terjadi sesuatu pada kalian? Atau kay jatuh karena mengantuk? Naik motor dimalam hari sangat berbahaya."

"Tidak apa Mr.Malvin. kami baik-baik saja. terimakasih atas kebaikan anda. " Embun pamit.

"Biar aku mengantar kalian."Malvin menawari.

"Tidak. terima kasih." tolak Embun cepat. Setelah ciuman mereka tadi membuat Embun sedikit merasa canggung.

"Aku memaksa."

Akhirnya, Malvin mengantar mereka. Motor Embun ditinggal dikediaman Malvin, pria itu berjanji besok pagi akan mengantar motornya sampai kerumah.

Embun duduk di kursi penumpang depan. Sementara Kayla, tidur dikursi belakang. Didalam mobil berwarna Abu-abu itu mereka melaju dalam keheningan.

Malvin fokus menyetir, pikiran Embun sudah berkelana entah kemana. Tanpa tersadar dia menyentuh bibirnya beberapa kali. Malvin meliriknya.

"Apa itu sakit?"

"heemmm?"

"Bibir mu yang terluka. Apa itu sakit?" gurat cemas terpancar di wajah Malvin.

"Aaa.. tidak." Embun menunduk.

Malvin menghentikan mobilnya didepan sebuah apotek 24jam.

"Tunggu sebentar." Malvin keluar dari mobil, memasuki apotek. tak lama dia sudah kembali dengan menggenggam sesuatu ditangannya.

Malvin memasuki mobil, menutup pintu disampingnya. Dia membuka tutup salep yang dibawanya, mengeluarkan isinya dan mencondongkan tubuh nya ke arah Embun.

Dengan lembut dan perlahan, Malvin mengoleskan salep dibibir Embun yang sedikit terkoyak.

"Sakit tidak?" Embun menggeleng pelan.

"Tidak perih?" Embun menggeleng lagi.

"Im sorry." ucap Malvin. "Aku akan melakukannya lebih lembut lagi."

Embun terkesinap. Apa? Melakukannya lebih lembut lagi? Apa dia bermaksud menciumku lagi? Seperti itu?

Malvin kembali memancangkan matanya kedepan. Mengendarai dengan fokus sempurna menuju rumah Embun.

Begitu mobil terparkir sempurna dihalaman. Embun hendak membangunkan Kay namun ditahan oleh Malvin.

"Biar aku saja yang menggendongnya. Jangan dibangunkan."

Malvin mengangkat tubuh Kay.

"Dimana kamarnya?"

Embun berjalan lebih dulu, membuka pintu depan, aroma lilin masih tertinggal disana. Hidung Malvin sedikit mengernyit, matanya menyapu seisi ruang tamu. banyak lilin kecil disana sini yang telah padam.

Mereka berjalan menuju kamar Kay. Sebenarnya Malvin sedikit terkejut, suasana dan hiasan dirumah itu, dari pintu depan hingga ruang tengah tertata sangat romantis dan indah. Tapi mengapa Embun justru mendapatkan talaknya? Mengapa suaminya malah menceraikannya? Benar-benar tidak tau bersyukur.

Malvin membaringkan tubuh Kay di kasur kamarnya. Embun menyelimuti tubuh Kayla agar gadis itu merasa hangat.

Mereka keluar dari kamar Kay,berjalan hingga mereka sampai di depan ruang tamu.

"Apa kamu tak ingin menawariku kopi atau teh Embun?" Ucap Malvin karena mereka sempat terdiam sejenak.

"Ini sudah sangat larut."

Malvin tersenyum tipis.

"baiklah. Aku pulang dulu. Jangan segan menelponku jika terjadi sesuatu." pamit Malvin.

Pria itu sedikit mendekatkan tubuhnya pada Embun. Mengecup dahi Embun membuat gadis itu sedikit terlonjak kaget.

"Mulai sekarang aku tidak akan menahan diri lagi."

Malvin menghilang bersamaan dengan mobil abu-abunya dibalik tikungan. meninggalkan Embun yang penuh tanya dikepalanya.

_____

Pagi itu. Malvin berjalan menuruni tangga dengan riang. Masih terlalu lagi untuk sarapan. Pak Niar kepala pelayan dirumah itu menyapa tuannya.

"Aku harus pergi, dimana Jo anakmu?"

"Jo di depan tuan sedang mencuci mobil anda."sahut pak Niar.

"Minta dia bersiap aku akan mengajaknya."

"Baik."

"Catty masih dimana?"

"Masih tidur tuan."

"Ya sudah. jangan dibangunkan. Biarkan saja."

Malvin mengendarai mobil nya menuju rumah Embun, dengan Jo mengikuti dibelakang mengendarai motor Embun. sesuai janjinya pagi-pagi sekali dia mengantar motor Embun.

Belum sampai halaman rumah Embun, Malvin terkejut melihat Embun berjalan dengan tas besar didepannya. Dia menghentikan laju mobilnya. begitupun dengan jo. Malvin mengisyaratkan pada Jo untuk menjaga jarak.

"Whats Up?" Malvin turun dari kendaraannya menghampiri Embun.

"Apa yang anda lakukan disini sepagi ini Mr.Malvin?"Embun heran melihat Malvin didekat rumahnya.

"Aku bermaksud mengantar motormu. Untuk apa tas besar itu?"

"Aah.. Iya, motor saya masih dirumah anda ya? Saya pindah pagi ini."

"Apa? kemana?"

Embun hanya tersenyum hangat.

"Kemana kamu akan pindah?"

"Itu.."

"Dimana Kay?"

"Kay masih dirumah dengan Ayah..." Belum sempat Embun menyelesaikan kalimatnya dia sudah ditarik tangan Malvin masuk kedalam mobilnya. Menutup pintu samping dan Dia sendiri berlari kecil mengitari separuh mobil dan memposisikan diri dibelakang stir.

"Pakai sabuk pengamanmu."

"Kita mau kemana Mr. Malvin?"memasang sabuk pengaman.

Malvin melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota. Tangannya mencengkram kuat roda yang dipegangnya. Hingga tampak urat-urat tangannya. Rahangnya sudah terlihat mengeras menahan yang bergejolak didadanya.

"Kita mau kemana Mr.Malvin?"melihat Malvin.

"Tuan Malvin?"Meninggikan suaranya.

Cengkraman tangan Malvin mengendor.

"Dia mengusirmu?"

Embun terdiam..

"Apa dia mengusirmu?"

Terpopuler

Comments

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

iya Mr Malvin dia mengusir ku bilang gitu embun

2024-03-10

1

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

HAHAHWHAHQHWHWH LANGSUNG NYOSOR GAK TUH😭😭

2024-03-10

0

Minn

Minn

anak uda satu lho thor..masa masih gadis sih😂

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!