Chap : 2 Perselingkuhan Danu

Embun menyiapkan air hangat untuk Danu mandi.

"Mas Danu, Ini air mandinya sudah siap." Seru Embun dari dapur setelah menuangkan air panas di ember untuk Danu mandi sepulang kerja (mungkin).

"Iya Embun. Sebentar. Mas masih ada urusan sama Boz."jawab Danu dari halaman belakang. Pria itu sedang menelpon Yura.

Yura dan Danu adalah rekan kerja dipabrik. Mereka menjalin hubungan gelap sejak 2tahun terakhir.

"Kayla mana Embun?"Danu yang memasuki pintu penghubung halaman belakang dan dapur itu berjalan mendekat.

"Dikamarnya, mas Danu. Handuk sudah Embun masukkan di kamar mandi ya Mas."ucap Embun sambil melanjutkan memasak untuk makan malam.

"Makasih ya Embun. Masak apa?"berdiri diambang pintu kamar mandi. Mencium aroma sedap dari masakan Embun.

"Kesukaan mas Danu. Apa coba tebak?"

"Gulai ikan ya?"Danu bersemangat.

Danu memang menyukai masakan gulai ikan buatan Embun. Masakan Embun memang enak. Mungkin bila dia membuka warung makan, akan sangat laris nantinya.

"Iya mas, cepetan mandinya."Embun masih mengaduk-aduk masakannya.

Setelah mandi, Malam itu Danu, Embun, dan Kayla makan malam bersama.

"Ayah."Kay memberanikan diri untuk meminta pada ayahnya.

"Ada apa kay?"

Besok kan Minggu. Kita kepantai ya ayah? Sudah lama kita tidak pergi kepantai bersama. Kay rindu suasana itu." ucap gadis polos itu.

"Baiklah Kay. Ayah sediakan waktu hari minggu besok untuk kay. Khusus untuk kay."Mengusap rambut Kayla lembut.

"Benarkah?"Kay girang."Janji ya Ayah?"

"Janji." menautkan jari kelingkingnya dengan jari Kay yang lebih dulu terangkat kearahnya.

_______

Diruang keluarga usai makan malam. Embun mendekati Danu yang sedang nonton tv. Tak ada kayla disana. Anak itu sedang belajar dikamarnya.

"Mas,Itu didepan mobil siapa?" Tanya Embun hati-hati takut menyinggung suaminya.

"Punya bos."jawab Danu sedikit malas.

"Kok sama Mas?"tanya Embun lagi penasaran.

Danu menghela nafasnya, "Itu punya bos, Mas beli, nyicil."

Embun terkejut, untuk makan mereka sehari-hari saja Embun masih harus ikut bekerja. Tapi Danu malah membeli mobil yang sebenarnya tidak perlu. Nyicil lagi. Sudah pasti akan ada pengeluaran tiap bulannya.

"Kok Mas tidak bicara dulu dengan Embun?"

"Kenapa? Udah terlanjur juga. Malulah kalau tidak jadi." Balas Danu mulai kesal terlihat dari nada bicaranya.

"Tapi Mas Danu, setidaknya Mas Danu bicara dulu dengan Embun. Kita tidak perlu mobil, Mas." ucap Embun pelan. "Sekolah Kay lebih butuh. Sudah dua bulan ini belum bayar SPP."

"Jadi kamu nyalahin Mas?" Danu meninggikan suaranya, tidak terima."Makanya, jadi istri itu yang pinter ngatur keuangan. Jangan boros."

Embun menarik nafasnya, sakit rasanya mendengar ucapan suaminya. Padahal Embun sudah berusaha agar jatah bulanan bisa cukup untuk mereka bertiga.

"Mas dapat promosi jabatan. Makanya Mas berani ambil kredit mobil. Lagian itu punya bos Mas sendiri." ucap Danu sedikit kesal.

"Mas naik jabatan?"tanya Embun memastikan.

"Iya Embun istriku. Mas sudah jadi SPV sekarang." terang Danu bohong.

Dia sudah terlalu lama menyembunyikan mobil yang sudah dari tahun lalu dia beli. Danu ingin membawa pulang mobilnya, tapi dia juga tak ingin Embun curiga, dan bertanya macam-macam. Danu juga tak mau mengatakan yang sebenarnya jika dia sudah menjadi kepala bagian produksi.

Danu tak ingin menambah jatah bulanan untuk Embun. Danu harus menyimpan uang nya untuk Yura wanita selingkuhannya.

"Kalau begitu, apa uang sekolah Kay bisa ditambah, Mas? Kasihan dia, kalau nunggak terus." tanya Embun takut-takut. Dia tau Danu baru saja membeli mobil. (kredit maksudnya)

"Ya ampun Embun. Kamu ngerti tidak sih? Mas kan baru saja beli mobil dan itu tidak murah. Kamu dong yang harusnya pinter-pinter ngatur uang biar cukup."

"Itulah Mas maksud Embun. Mas Danu harusnya ngajak Embun diskusi dulu sebelum beli mobil. Kita masih punya tanggungan sekolah Kayla, Mas."jelas Embun.

"Kamu ini cerewet banged sih? Udah terlanjur kebeli, malulah kalau dibalikin lagi." Danu berdiri meninggikan suaranya karena emosi. Bola matanya sudah membulat sempurna seolah keluar dari tempatnya.

Embun menatap suaminya yang sudah meninggi itu. Embun menundukkan kepala, menggigit kecil bibirnya. Embun menarik nafas dan hembuskan.

"Maaf Mas." ucapnya, harus ada yang mengalah bila Suaminya itu sudah marah, jika mau pernikahannya langgeng. "Embun hanya kasihan sama Kay. Biar nanti Embun pikirkan gimana buat sekolah Kay."

"Kamu mau bilang kalau Mas ini tidak perduli dengan sekolah Kayla begitu?"

"Bukan begitu Mas."

"Nanti Mas kasih uang buat sekolah Kay. Awas saja kalau dipakai buat yang lain." ucap Danu berjalan ke kamarnya.

Embun menghela nafas sabar.

_____

Malam itu Embun terbangun dari tidurnya untuk kekamar mandi. Saat kembali Danu tidak ada diranjang kamar. Embun berjalan mencari-cari suaminya. Kemana dia? Kenapa tengah malam tak ada dikamar? Sayup Embun mendengar suara orang berbicara di halaman belakang rumah. Embun berjalan perlahan, dilihatnya Danu sedang menelpon.

"Mas?"

Danu menoleh dengan wajah kaget, lebih tepatnya tegang.

"Kamu masuk dulu. Ini ada telpon dari pabrik." ucapnya sedikit gugup.

Tanpa curiga Embun mengangguk dan kembali kekamar. Tak lama, Danu masuk.

"Ada apa Mas?"

"Ada sedikit masalah di pabrik. Pekerja yang masuk malam tidak ada yang mandori." alasan Danu, "Aku harus ke pabrik sekarang."

"Malam-malam begini, Mas?"

"Iyaaaa. Namanya juga SPV, harus siap." Danu mengganti pakaiannya.

"Ini udah jam dua belas loh, Mas." Ucap Embun kawatir.

"Inilah gunanya Mas beli mobil. Kalau pake mobil pas ada panggilan kek gini aman." Danu menyelesaikan mengganti pakaiannya."Sudah ya. Mas berangkat dulu."

Embun mencium tangan suaminya.

"Hati-hati ya, Mas."

Setelah mengantar suaminya sampai depan dan memastikan mobil suaminya sudah tidak terlihat lagi. Embun kembali masuk kedalam rumah.

Danu yang mengendarai mobilnya, mengeluarkan hpnya. Menelpon Yura.

"Sayang, Mas dalam perjalanan. Kamu mau titip dibeliin apa?"

"Martabak aja, Mas."

"Yang di jalan Suprapto itu?"

"Iya, Mas."

"Oke. Sabar ya sayang. I love you."

"Iya Mas, ditunggu. I love you too."

Setelah menutup telponnya, Danu membeli martabak yang kebetulan jam segitu belum tutup. Setelah membeli martabak. Danu menyetir mobil nya ke rumah Yura. Danu memasuki rumah dengan kunci cadangan. Danu menghidupkan saklar yang kebetulan ruangan itu tampak remang.

Ceklap.

Lampu menyala, ruangan itu begitu terang. Dengan wajah girangnya Danu mendekat pada Yura yang menyuguhinya pemandangan yang menakjubkan. Wanita itu menyambutnya dengan memakai linggeri yang menggoda. Tentu saja Danu langsung memeluknya, menghujaninya dengan kecupan.

"Kamu makin cantik dengan linggeri ini sayang." pujinya melihat tubuh molek Yura lalu menciumnya lagi.

"Kejutan buat Mas Danu, karena sudah rela datang malam-malam demi Yura."

"Kalau buat wanita cantik sepertimu, walau tiap malam harus datang. Mas pun bersedia."

"Beneran?" bertanya manja dalam. pelukan Danu.

"Tentu saja. Apapun buatmu Sayang." Danu kembali mangut Yura dengan mesra merengkuh tubuh indah yang berbalut linggeri.

Ciuman mereka menjadi semakin panas hingga malam yang dingin itu menghangat bagi dua insan yang tenggelam dalam hasrat mereka.

______

Terpopuler

Comments

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

Lah bukan nya Lo yang bilang dia harus pinter-pinter ngatur uang?!! kek anj tau gak nih laki kk gini☺️

2024-03-10

0

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷

laki kk bab* gini patut untuk di lelang😆😁

2024-03-10

1

Wkwkwkk

Wkwkwkk

dasar lelaki tkng celup

2024-02-08

2

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!