Chap 14 : Kemarahan Danu

Dikediaman Danuarta.

"Kay, kalau kamu tidak pulang segera, akan ku adukan pada ayahmu kamu kelayapan seharian meninggalkan istri tercintanya yang sedang hamil ini sendirian dirumah. Xixixixi..."melipat tangan didada.

Setengah jam berlalu suara deru mesin mobil Danu sudah terdengar dihalaman rumah. Yura tersenyum licik.

"Habis kamu Kay."berguman pelan, berjalan dengan riang kedepan menyambut suaminya.

Begitu sampai di depan pintu, Yura memasang wajah dan tubuh lesu.

"Kenapa sayang? Kok lesu gitu."berjalan diteras.

"Capek Mas."bergelayut manja di lengan suaminya masuk kedalam rumah.

"Loh kamu ngapain aja seharian kok bisa capek?" Danu duduk di sofa ruang tamu melepas sepatu dan jasnya.

"Biasa lah mas, beresin rumah. Masak buat mas Danu juga kan?!"memasang wajah memelas dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Kok beresin rumah? kenapa nggak istirahat aja sih?"

"Kan nggak mungkin aku biarin rumah berantakan." memukul-mukul pelan bahunya sendiri,"Capek mas beresin sendiri."

"Sendiri? Kay kemana? dia nggak bantuin?"sedikit terkaget.

"Dia.."bersikap pura-pura agak ragu mau mengatakannya. Danu semakin penasaran,tiba-tiba dia teringat pesanan istrinya.

"Aduuh, sayang, takoyaki kamu ketinggalan di mobil."menepuk jidatnya karena lupa. Yura tersenyum.

"Biar Yura yang ambil mas." Yura mengambil kunci mobil.

"Nggak usah. biar mas saja."berdiri.

"Nggak usah mas, Yura aja. Mas Danu kan capek pulang kerja."menekan bahu suaminya agar duduk lagi .melangkah lebih dulu kedepan."Istirahat aja."

Danu tersenyum lebar.

"perhatian sekali istri baru mas ini padahal dia lagi hamil."bergumam senang.

"Kay!"memanggil putrinya dari ruang tamu.

"Kayla!" mengeraskan suaranya memanggil Kay sekali lagi.

"Ngapain anak itu? Ayahnya pulang kok...."kesal.

Yura yang menunggu timing yang tepat dibalik pintu muncul.

"Ada apa sih mas? kok teriak-teriak gitu?"Yura muncul dengan kresek berisi takoyaki pura-pura tak tau.

"Kayla mana?"

"Hmmm.. itu mas Danu.."

"Apaaa? Kemana dia?"

"Mas Danu jangan marah ya. Jangan marahi Kayla."pura-pura memohon.

"Apa sih sayang? Jangan bikin mas kek gini donk."penasaran bercampur kesal.

"Kayla sejak pulang sekolah pergi."

"Pergi?"mulai tersulut emosinya."Pergi kemana?"

"Biasa mas, dipanti. Teempat ibunya. Makanya aku dari tadi apa-apa sendiri. Sekarang capek banged."mengeluh duduk disamping Danu.

"Apaaa??" makin emosi.

"Mas Danu jangan marah. ya? Pliiss. Aku udah deket sama kayla, jangan buat dia jadi benci gara-gara Mass marahin dia karena aku."berakting memelas.

Danu sudah sangat marah, terlihat dari wajahnya yang merah dan urat diwajahnya yang terlihat menonjol keluar. Tangannya yang mengepal kuat memukul pinggiran sofa.

"Anak itu....."menggeram.

"Mass... plisss." dengan wajah memohon.

Bagus mas, lanjutkan marahmu, marahlah yang banyak dan tendang anakmu keluar dari rumah ini. batin Yura

"Ini nggak bisa dibiarkan. Aku mau ke panti. Kamu disini aja."berdiri berjalan keluar rumah. Yura tersenyum licik.

"Mas, jangan mas."menyusul pura-pura mencegah.

"Mas Plis jangan. Kasian Kay."

"Yura! Jangan mencegah mas. Mas mau sekalian ngomong sama Embun. Bisa saja Kay dihasut Embun agar membangkang."masih tersulut emosi.

"Aku ikut mas kalau gitu."

"Nggak usah kamu dirumah aja."

"Mas! aku nggak mau kalau mas sampai kalap. Aku ikut."memaksa.

Hihihi nggak mungkin lah aku melewatkan tontonan menarik dipanti nanti. batin Yura.

Mobil Danu terparkir sembarang di halaman Panti. Dengan wajah marahnya Danu keluar dari mobil, berteriak seperti orang kesetanan.

"Kay!"

"Embun!"

"Kay!"

"Kayla!"

Kayla dan Embun keluar bersamaan.

"Ada apa ini mas? kenapa berteriak-teriak?"Embun mendekat.

PLAAAKKK!

Kepala Embun terhempas kesamping, namun dia masih berdiri ditempatnya.

"Ibu." Kay ketakutan memeluk lengan ibunya dari belakang yang ditampar oleh Danu.

"Apa salahku mas?"Embun menegakkan tubuhnya, Mata wanita itu sudah mengembun.

"Kamu tu licik banget ya? Mau memonopoli Kay. Karena aku menyerahkan hak asuh Kay padamu. Bukan berarti kamu bisa seenaknya begini."ujar Danu dengan mata mendelik dan rahang mengeras.

"Apa maksud mas?"

"Aku sudah minta Kay untuk menemani Yura yang sedang hamil dirumah. Kamu pasti menghasut dia kan agar kemari?"geram Danu.

"Kamu ngomong apa Mas Danu? Siapa yang menghasut?"Embun masih tak mengerti yang Danu katakan.

"Kamu nggak kasihan apa sama Yura? Dia lagi hamil muda,tubuhnya sangat lemah. Dan masih harus bekerja berat."sinis Danu menatap nyalang.

"Ayah. Kay sudah ijin tadi sama Mama Yura."Kay memberanikan diri menyela melihat ibunya terus dipojokkan. Walau terlihat jelas dia ketakutan dan hampir menangis.

"Kay! Masuk kemobil. kita pulang sekarang!"menatap Embun dengan mata yang dipenuhi amarah.

"Kay disini saja Yah, besok kayla libur. Kay pingin....."

"MASUKK!"berteriak dengan mata molototi Embun. Wanita itu tak bergeming, dalam pandangannya, melihat sisi Danu yang tidak dia ketahui.

"Pulanglah Kay, bawa tasmu."ucap Embun akhirnya.

"Ibuuu.." Kay mulai menangis.

"Ambil tasmu nak."ucap Embun lembut tersenyum pada Kayla. mengelus kepala anak itu.

Sambil menangis Kayla berlari kedalam panti mengambil tasnya lalu keluar lagi dengan menenteng tasnya.

"Kalau Mas Danu menyakiti Kay. Aku tak akan memaafkanmu."

"Hahaha.. Kayla anakku! Berani sekali kamu mengancamku."mengusap rambutnya kebelakang.

"Sebagai hukuman, aku tidak mengijinkan Kayla kemari."

Embun tersenyum getir. Ia bahkan tak diijinkan menemui anaknya sendiri. Embun menyesalkan dirinya sendiri. Kenapa dia dulu mau menikah muda, hingga tidak mengenyam pendidikan tinggi walau dia sudah ditawari beasiswa. hingga dia hanya bisa bekerja paruh waktu di resto.

Inilah kelemahannya, Embun selalu terdesak oleh biaya sekolah Kay, sementara dia hanya pekerja serabutan. Dia selalu takut tak bisa membiayai sekolah Kayla, Tak bisa memberi Kayla kehidupan yang layak. Dia saja hanya menumpang dipanti.

"Teganya kamu Mas, Memisahkan anak dengan ibunya."

"Kamu boleh mengambil Kay jika mampu membiayai hidupnya. Hahaha.... Kamu pasti tidak sanggup kan? Lihat dirimu.."mendorong bahu Embun.

Embun tertawa kecil.

"Tuhan memang memberimu segalanya Mas, tapi sekiranya Dia tidak memberimu hati...."

Danu mendelik mengangkat tangannya hendak memukul Embun lagi. Wanita itu sama sekali tidak mengedipkan matanya.

Tangan Danu melayang, tangan lain sudah mencengkram menahannya. Danu menoleh kearah sosok yang menahannya. begitupun dengan Embun.

"Hanya laki-laki rendah yang memukul wanita."

Danu mendelik, wajahnya sudah merah padam. campuran antara marah dan malu.

"Siapa kau? Jangan ikut campur."menggeram.

"Aku hanya orang asing yang kebetulan ada disini. Menyaksikan drama yang tak seharusnya dilihat mata anak-anak." ucapan tajam Malvin menunjuk Anak-anak panti dengan kepalanya.

Yura mendekat. Melihat keadaan seolah tidak berpihak pada mereka.

"Ayo mas. Kita pulang!" mengusap lengan suaminya.

Kedua pria itu masih beradu pandang dengan tatapan yang sama tajamnya.Danu mencoba menarik tangannya yang dicengkram kuat Malvin melepaskan tangannya dengan mendorong, hingga Danu sedikit terpental kebelakang.

"Ayo mas!"Yura menarik lengan Danu.

Mereka akhirnya memasuki mobil dan pergi. Dengan membawa Kayla bersama mereka tentunya.

Embun masih menatap jejak mereka menjauh, matanya yang berembun meluncur bebas dipipinya.

Didalam mobil.

Danu memukul-mukul kesal stir mobilnya.

Siapa pria asing itu? kenapa dia terlihat familiar. Aku pernah bertemu dengannya dimana? Shiitt! batinnya.

Terpopuler

Comments

Lisa Yen

Lisa Yen

embun lbh baik hak asuh ank itu di perjuanhkan , sesusah apa pun kita tapi ank sama kita , klu ank sama ayahnya ap lg punya ibu tiri mental ank akan ngedrop

2024-04-10

0

Sri Rahayu

Sri Rahayu

laki-laki ga punya ati

2024-03-05

1

Wkwkwkk

Wkwkwkk

bikin sengsara aja si Danu

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!