"Kayla!" Embun meninggikan suaranya.
"Kenapa kamu disini? Kamu tidak sekolah?" Embun tersadar ini jam 9pagi. Dan anaknya malah berada didepannya."Kamu bolos?"
Kayla sesenggukan tanpa menjawab.
"Kenapa kamu tidak sekolah nak?" Ucap Embun lembut sedikit kecewa.
"Kay mencari ibu. Hiks hiks hiks."
"Bodoh! Kenapa mesti mencari ibu? Ibu tidak kemana-mana." Embun sekuat tenaga menahan air mata dan kesedihannya.
Embun menghela nafasnya.
"Apa Kayla tidak mau tinggal dengan Ayah?"ucapnya lembut tak ingin membuat anaknya semakin menangis.
Kayla menggeleng."Kayla ikut ibu saja."
Embun memeluk anak gadisnya.
"Dengarkan ibu Kay. Kayla sayang Ibu tidak?"
Kayla mengangguk.
"Kayla sayang Ayah?"
Kayla menggangguk.
"Ibu dan Ayah juga sayang Kayla."
"Lalu kenapa Ibu dan ayah tidak tinggal bersama Kayla? Hiks hiks hiks."protes Kay.
Embun mengusap air mata Kayla.
"Kayla, tinggallah bersama Ayah."pinta Embun pelan.
"Ibu juga?"
"Tidak."airmata Embun meluruh tanpa aba-aba.
"Ibu tidak bisa."mengusap pipi.
"Apa karena Ayah mengusir Ibu? Ayah jahat! Ayo pulang bu, kita bujuk Ayah bersama."rengek Kayla menarik tangan ibunya.
"Jika kita memohon Ayah pasti mengijinkan. Ayo pulang bu."Kayla merengek lagi tangisnya makin keras menggoyang-nggoyangkan tangan ibunya.
Air mata Embun luruh lagi, turun dengan deras membanjiri pipinya.
"Ibu tidak bisa sayang."ucap Embun lirih.
"Bukankah ibu sayang Kay? Kenapa tak bisa? Ayo buu. Kita pulang."Kayla terus merengek dengan tangis nya pecah."Hiks hiks. Ayo kita bujuk ayah sama-sama. Hiks hiks hiks."
"Kay...."
"Ayoo buu..." menarik tangan Embun lagi.
"Kay....?"
"Ayooo!"merengek semakin keras.
Embun tak kuat lagi dia peluk anaknya. Keduanya menangis bersama.
Malvin yang masih berdiri tak jauh dari mobilnya mengusap wajahnya.
"Pemandangan macam apa ini?" gumamnya kesal.
Kesal karena dia pun tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya orang asing. Orang luar yang kebetulan mengenal mereka. Dia sudah mencoba menawarkan bantuan, Namun Embun menolak.
______
Hari itu Kayla jadi tidak sekolah. Dia hanya menunggui ibunya bekerja diresto.
6Jam berlalu, saatnya mereka pulang. Sesampainya dipanti sudah sore, Embun dan kay memasak didapur, menyiapkan makan malam. Kayla memotong bawang dan tempe dimeja tak jauh dari Embun yang memasak. Mereka saling memunggungi.
"Kay." panggil Embun tanpa berbalik dan masih mengaduk masakan.
"Iya bu, " memotong bawang.
"Tinggallah dengan Ayah. Saat pagi kamu bersekolah, Jika sudah pulang nanti, datanglah kepanti menemui ibu. Heeemm?"
Kay terdiam.
"Kamu setuju nak?"
Kay masih terdiam. "Dengan begitu kamu masih bisa bersama kami berdua secara bergantian. Ibu akan mengantar kamu pulang sebelum ayah kembali. Bagaimana?"
Kayla masih terdiam melanjutkan memotong bawang.
"Kay! Jawab ibu." Embun menoleh, namun tidak pergi dari tempatnya memasak.
"Baik bu."Air mata kay menetes melanjutkan memotong tempe.
Setelah semua siap, Embun menyisihkan sekotak sayur dan Tempe goreng untuk Kayla makan dirumah. Kay memasukkannya kedalam tas. Sore itu pukul 17.00 Embun mengantar Kayla kembali kerumah Ayahnya. Danu belum pulang kerja. Syukurlah.
Setelah memastikan Kayla masuk kedalam rumah, Embun pergi. Tak berapa lama dari arah berlawanan mobil Danu masuk kehalaman. Danu keluar dari dalam mobilnya, bersama Yura.
"Selamat datang diistanaku Ratu ku." ucap Danu membukakan pintu mobil untuk Yura.
Gadis itu keluar dari mobil menatap rumah yang cukup besar itu. Dengan senyum puas penuh kemenangan diwajahnya.
Dengan mesra Danu dan Yura yang bergelayut di lengan Danu melenggang masuk kedalam rumah. Mata Yura menyapu seisi ruangan menatap dengan senyum bahagianya.
Sebentar lagi aku akan menjadi nyonya rumah ini.
"Yura!"
Yura menoleh dan langsung disambut kecupan dari Danu. Dalam ruang tamu yang terang benderang oleh cahaya lampu hias yang menggantung dilangit-langitnya.
Kedua manusia itu saling membelit lidah. bergelayut dan memeluk dengan mesra tak menyadari pasang mata bocah suci yang menatap mereka dari ambang ruang tengah.
"Ayah!"
Kay tak sengaja menyamplak Vas hias yang kebetulan berada tak jauh dari Kay berdiri.
PRAAANNNGGGG !
Danu dan Yura menoleh bersamaan kearah bunyi yang memaksa mereka menghentikan nikmatnya berciuman.
"Kay!"
"Anakmu mas?" Yura terkejut.
"Iya." Danu mendekati Kay."Kamu nggak apa-apa?" melihat Kay menyeluruh memastikan tak ada yang terluka. Yura melihat malas pada ayah dan anak itu.
"Siapa dia yah?"
"Masuklah dulu. Biar ayah yang bereskan."
"Ayah! Siapa tante itu." Kay terlihat sedikit marah meninggikan suaranya.
"Kay!"sentak Danu."Masuk kekamar!"tegasnya.
Kay melihat tidak suka pada Yura yang juga melakukan hal yanga sama. Lalu berjalan memasuki kamarnya.
"Mas, kok dia disini sih?"protes Yura mendekat setelah Kay sudah tak terlihat lagi.
"Kay anakku Yura." Danu membereskan serpihan Vas yang berhamburan, menyapunya dan menyoroknya kedalam serokan.
"Mas!"
"Apa sayang. Sebentar. Mas buang ini dulu." Danu keluar melewati pintu depan dan membuang pecahan vas kedalam bak sampah.Kembali lagi.
Yura sudah duduk bak Ratu di sofa. Menatap sinis pada Danu. Danu duduk bersimpuh di depan Yura. menggenggam kedua tanganya, memcium lembut punggung tangan wanita itu.
"Sayang." Yura memalingkan wajahnya.
"Lihat mas."Pinta Danu tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Yura."Yura sayang."
"Apa mas? Mas bilang kita tidak akan tinggal dengan anak itu."merajuk.
"Mas nggak bilang begitu. Mas bilang nanti kita pikirkan."
"Mas Danu!"
"Yura, Kay anak yang baik dan penurut, Mas yakin nanti kamu akan suka padamu. Cobalah berdamai padanya dulu. Kamu mau jadi istriku bukan?"
Yura masih sedikit merajuk, tapi juga mulai luluh.
"Cobalah mengenal Kay. Cintai dia seperti kamu mencintai aku. Heemm?"Danu merayu.
"Aku akan lebih lebih lebih mencintai kamu jika kamu mau melakukannya untukku. Ya sayang?"
Yura memaksakan sedikit senyumnya. "Baiklah! Aku akan mencoba. Untuk mas."
Danu tersenyum bahagia. Dia mengangkat tubuhnya dan memajukan wajahnya mengecup lembut bibir Yura. Sekali lagi mereka berciuman. saling membelit lidah cukup lama.
_____
Makan malam di rumah Danu.
Mereka tidak masak hanya memesan makan lewat aplikasi. Lalu bersantap bersama. Kay duduk terdiam menatap ayah dan wanita asing yang menggantikan ibunya itu.
"Kay. Jangan menatap tante Yura seperti itu."tegur Danu.
"Ayah! kenapa membawa wanita asing masuk kedalam rumah? saat ibu tidak ada?"cemberut dengan nada tak suka.
"Kay!" sentak Danu menatap tajam pada putrinya.
Yura tersenyum menyentuh tangan Danu dan beralih menatap lembut pada Kay.
"Jangan seperti itu. nanti dia jadi tidak suka padaku."bisiknya pelan namun masih terdengar oleh telinga Kay. Tentu saja. Kay harus dengar dia membelanya didepan ayahnya. Danu menghela nafasnya.
"Sebentar lagi Yura akan menjadi mamamu juga. bersikap ramahlah padanya." menurunkan sedikit emosinnya.
Kay tersentak kaget.
"Ayah? Bagaimana dengan ibu?"protes Kay marah.
"Ayah dan ibu sudah berpisah sayang."Danu menjelaskan dengan masih mengontrol emosinya."Mama Yura yang akan menjadi ibumu nanti."
"Ayah!" Kay terlonjak makin tidak suka. Tentu saja Gadis itu marah meluapkan emosinya.
"Ayah! Tega sekali ayah pada ibu? Ayah mengusir ibu dan membawa wanita ini..."
"Kay! Jaga bicaramu!"sentak Danu lagi dengan tangan yang mengepal.
Airmata Kay meluruh, membanjiri pipinya. "Ayah...."lirihnya.
"Masuk kekamar!"dengan nada tinggi.
"Mas."
Kay melirik benci pada Yura.
"Masuk!" Danu melotot dengan intonasi tinggi pada Kay.
Kay berlari tanpa menghabiskan sisa makan malamnya. Dengan keras dia menutup pintu kamarnya, tangisnya makin pecah dan memeluk bantal dikasurnya.
"Ibuu!!"lirihnya..
Diruang makan.
"Mas."ucap Yura lembut menyentuh tangan Danu. "Jangan terlalu keras padanya. Nanti dia semakin membenciku. Bukankah mas bilang aku harus berdamai dengannya. Kalau mas seperti ini bagaimana aku bisa mendekatinya?"
"tapi, dia sudah bersikap kurang ajar padamu."masih emosi.
"Itu wajar mas. Dia hanya belum menerimaku. Biar aku membujuknya. Mas jangan terlalu keras pada Kay."
Danu tersenyum, sedikit melonggarkan kepalan tangannya.
"Baiklah Yura, kamu memang yang terbaik."
Yura merangkul manja lengan Danu dengan senyuman licik diwajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
anjing222
2024-02-07
1
oppa seo joon
bangke
2024-01-24
2
Lyeend
Semoga Yura culas supaya ditinggalkan Danu
2023-06-11
1