Chap 17 : Kemarahan Embun

Embun dan Malvin sedang menikmati es dawet saat mekanik menghampiri

"Udah selesai mbak."

"Makasih mas, duduk dulu,udah kupesenin es dawet."balas Embun.

"Wah jadi ngrepotin mbak." duduk juga, saat pak penjual dawet menyodorkan es dawet padanya.

"panas gini enak nya nge es dawet mas." ucap Embun diselingi tawa kecil."Yang rusak apa?"

"tadi cuma saya service sama ganti busi aja." balas Mas mekanik menyerupit es dawetnya. "terus besok bawa aja kebengkel. Ada beberapa part yang musti diganti."

"Aaah iya mas." wajah Embun sudah agak berubah."habis berapa ya mas buat benerin yang tadi?"

"Itu udah diurus sama Josh, Mbak."

"Josh?" heran.

"Yang tadi hubungi aku mba, mbaknya nggak kenal?"

Embun beralih menatap Malvin.

"Orangmu?"

Pria itu hanya tersenyum tipis.

Setelah membayar Mereka kembali. Embun membongcengkan Malvin, karena pria itu tak bisa mengendarai motor.

"Kemana aku harus mengantarmu, Mal?"

"Karena ini masih sore, bagaimana jika kita berkencan?"

Embun tergelak.

"Apa?"

"Date."ucap Malvin sedikit mengeraskan suaranya agar tak kalah oleh deru suara angin."What do you think?"

Embun terkekeh.

"Aku tidak ingin berkencan."

"Kalau begitu, ayo kita main? Kita berteman kan?"nego Malvin tak menyerah.

"Apa kamu mengganti kata-katamu yang intinya sama saja."

"Kamu berhutang padaku. Kamu bilang akan bermain bersama." Malvin masih berusaha.

"Bersama Kay dan catty, Mal." Embun menegaskan dengan menahan senyum.

"Mereka tidak ada. Ayolah. Just a moment. Friend?" Malvin sedikit memaksa."Remember?"

Embun tertawa geli.

"Baiklah." Akhirnya.

Embun membawa motornya mengelilingi kota, Mereka berhenti sesaat di sebuah alun-alun yang ramai sore itu. Berjalan-jalan mengikuti arus lautan manusia. Juga menyempatkan diri untuk membeli camilan. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Aku antar kamu pulang Mal."Ucap Embun saat memasuki belokan ke kawasan tempat Malvin tinggal."Sebagai Ojek. Jadi kamu harus membayarku nanti."

Malvin tergelak.

"Baiklah. Berapa tarifmu?"

Kini giliran Embun yang tertawa.

"Mahal. Kamu nggak akan sanggup membayar."

Motor itu berhenti tepat di depan gerbang rumah Malvin.

"Disini saja ya."

Malvin turun dan berdiri disamping motor Embun.

"Terima kasih." ucapnya, mencium ringan pipi Embun, membuat mata Embun membelalak kaget.

"Bayaranmu." seloroh Malvin."Aku tidak punya uang. Tarifmu mahal."

Embun tertawa lucu.

"Aku pulang."pamitnya.

"Hati-hatilah."

Motor Embun sudah berjalan cukup, saat Malvin meneriakkan ucapan yang membuat Embun tertawa kecil.

"Terima kasih untuk kencannya." seru Malvin mencorongkan tangannya didepan mulutnya. Lalu tertawa lucu, saat dilihatnya Embun melambaikan tangannya.

Motor Embun membelok kejalan yang memasuki area panti. Dikejauhan Dia sedikit terkejut saat dilihatnya Kay sedang duduk berjongkok di depan gerbang panti yang terbuka. Embun menghentikan motornya.

"Kay?"

Kayla mangangkat kepalanya, wajahnya sudah dipenuhi airmata dan pipi nya terlihat merah. Hati Embun bergetar. Ada apa ini? Kenapa Kay seperti itu? kenapa wajahnya memerah seperti habis kena pukul?

______

Kayla masih menjalani masa hukumannya, tidak boleh keluar rumah kecuali saat sekolah. Siang itu Kay sedang membereskan rumah. Yura sedang mengambil libur karena merasa tak enak badan (katanya). Yura hanya bermalas-malasan saja. Danu sedang pergi bekerja saat itu. Hingga Yura bisa begitu leluasa memperlakukan Kay sesuka hatinya.

Gadis kecil itu mengepel lantai sesuai yang Yura minta. Wanita dewasa yang sedang hamil itu bertingkah seperti nyonyah yang berkuasa. Kay disuruhnya mengepel berulang-ulang. Setelah gadis itu menyelesaikan urusan dapur.

"Kamu itu bisa ngepel yang bener nggak sih?" sentak Yura kesal, "Lihat disana masih kotor. pergunakan dirimu dengan benar."

Kay menatap sengit Yura. Ingin dia melawan, namun Kay masih teringat akan ayah dan ibunya. Kay harus menahan diri.

Deru suara mobil Danu terdengar memasuki area halaman. Dengan cepat Yura berdiri hendak merebut pel yang dibawa Kay. namun bocah itu menggeser tubuhnya, hingga Yura yang tidak bisa menjaga keseimbangannya oleng dan jatuh.

Kay melihatnya dan tersenyum miring. Yura yang jatuh terjerembab itu menatap sengit padanya.

"Kau...." Sengit Yura menahan sakit dipinggangnya. Muncul Danu diambang pintu.

Yura mulai beracting. "Aaaaa... sakit!"

"Ada apa ini?" seru Danu terkejut. melihat kay yang memegang pel dan Yura yang terjerembab di lantai.

"Kaaayyy.... membuatku jatuh Mas!" adu Yura merengek dengan airmata diwajahnya.

Danu terlihat marah sekali."Apaa? Apa itu benar Kay?"

"Tidak ayah!"Wajah Kay sudah berubah ketakutan."Mama Yura jatuh sendiri."

"Bohong!" sergah Yura tak terima. "Lihat aku Mas! Aaahh.. perutku!"

Wajah Danu sudah semakin marah. Dia menghampiri Yura."Mana yang sakit?"

"Perutku mass... Aaaahh...." rengek Yura kesakitan.

Danu meradang, dia melihat Kay dengan mata melotot. mendekati gadia yang gemetar ketakutan itu dan melayangkan tamparan diwajah gadis kecil itu.

"Anak tak tau diri! Bisa-bisa nya kamu menyakiti mamamu yang sedang hamil ini? Dimana perasaanmu hah?" Danu yang kalap hendak kembali menampar Kay.

"Ampun Yah! Ampuni Kay! Maafkan Kayla yah." pilu Kay memohon.

Namun pria itu terlihat semakin kalap, dia melepas tali pinggangnya dan memukul tubuh mungil itu beberapa kali tanpa memperdulikan Kay yang memohon ampun.

"Aaahh.. Mas Danu!" jeritt Yura. Danu menoleh, tampak warna merah mengalir dikaki istrinya. Membuat Danu makin kalap dan panik.

Danu menarik Kay kedalam kamarnya. Menghempas tubuh gadis itu begitu saja.

"Ayah belum selesai. Setelah ini jika terjadi apa-apa pada mama Yura dan adikmu, kamu akan mendapat masalah besar." ancam Danu membanting pintu dengan kuat dan menguncinya.

Danu berlari menghampiri Yura dan sesegera mungkin membawanya ke RS.

Kay yang menjerit dan menggedor pintu berulang meminta pembebasan akhirnya terkulai lemas didepan pintu dengan airmata dan rasa perih ditubuhnya.

Kay menangis meratapi nasibnya nanti. Bagaimana dengan ibu? Dan sudah pasti Kay dan ibunya yang akan disaalahkan. Kay terbangun dari duduknya. Dia mengambil ranselnya memasukan beberapa baju dan buku sekolahnya.

Kay memakai jaket untuk menutupi luka ditangannya. Dengan cepat Kay yang menggendong ranselnya itu membuka jendela kamarnya lalu melompat keluar. Kay berlari menjauh dari rumah ayahnya.

Kayla berlari secepat yang dia mampu menuju panti. sesampainya didepan panti Kaki kayla tiba-tiba lemas. Gadis cantik itu duduk berjongkok didepan panti dan membenamkan wajahnya diantara lututnya. Tak lama Kay mendengar suara motor berhenti didepannya.

"Kay!"

Kayla mengangkat wajahnya.

Ibuuuu... air mata Kay meluncur deras tanpa aba-aba.

______

Didalam kamar Embun yang terpisah dari rumah utama Panti. Embun mendudukkan anak gadisnya yang masih terisak itu. Embun membuatkannya teh hangat dan menawarinya roti bakar yang masih hangat, yang tadi dibelinya bersama Malvin.

Embun melihat Kay menyeluruh, gadis itu sedang meminum teh hangatnya. Wajah sembab yang memerah, ada seperti luka merah ditangan Kay yang tersembunyi dibalik jaketnya.

Embun menyibakkan lengan jaket anaknya. Embun terkejut. bekas luka memanjang tercetak disana.

"Apa ini Kay?" suara Embun bergetar, "Kenapa tanganmu begini?"

Gadis kecil itu menangis lagi. Kini hati embun semakin tersayatt.

anakku. Apa yang terjadi? - Embun memeluk anaknya dan bulir bening melolos begitu saja.

"Apa ayah yang melakukannya?" tanya Embun pelan dengan suara parau.

Kay menangis, hanya menangis tanpa mau menjawab. Embun semakin memeluk tubuh anak gadisnya. dia tak ingin bertanya lagi, dia tau Kay pasti masih syok.

Embun dengan telaten mengoleskan salep ke luka Kayla yang masih sesenggukan namun sepertinya dia sudah tenang.

Malam itu Kay tidur dalam pelukan ibunya. Disana dia bisa merasa tenang. Embun tak mngucapkan apa-apa. Namun dia bertekat, besok pagi dia akan menemui mantan suaminya Danu. Menuntut penjelasan kenapa Kay sampai memiliki luka seperti itu.

______

Ke esokan paginya Embun benar-benar mendatangi rumah Danu. Dia melihat adanya mobil silver dihalaman depan. itu artinya Danu ada dirumah.

Dengan segera Embun mengetuk pintu rumah. Ketukan yang semakin lama semakin tak sabar.

"Mas Danu!" seru Embun yang makin tidak sabar. Diambilnya hp dalam tasnya.

Lalu melakukan panggilan telpon. Suara dering hp Danu terdengar tak jauh. Pintu dibuka. Wajah Danu yang memerah dengan rahang yang mengeras, tampak pula deretan giginya yang dia tunjukan. Menandakan dia juga sama marahnya dengan Embun sekarang.

"Kau apakan Kay?"Menatap Danu dengan wajah marahnya. Mata yang menyala dan menantang.

"Oh jadi anak itu kabur ke tempatmu hah?"

"Apa? Kabur? Apa yang sudah kau lakukan padanya Mass?" sentak Embun kehilangan kesabarannya.

Apa maksud mas Danu kabur? Apa dia mengurung Kay? Apa yang sudah dia lakukan? sampai Mas Danu tega memperlakukannya seperti ini? batin Embun.

"Apa kau tau apa yang sudah dia lakukan?"Danu berbalik menyentak Embun dengan mata yang masih melotot.

"Aku tidak tau, juga tak mau tau. Kau sudah menyakitinya. Kay anakmu!" tak kalah sengit.

"Dia anakku sebelum kau meracuni pikirannya?"

"Apa kau bilang? Siapa yang pertama berhianat disini? Kamu mass!"

Danu mengangkat tangannya hendak menampar Embun, namun tangan itu sudah Embun tahan dengan tangannya sendiri yang memegang hp hingga benda pipih itu terjatuh dan terbelah.

"Aku nggak akan kena tampar dua kali oleh orang yang sama Mas."sengit Embun dengan emosi yang sudah meluap."Kau sudah menyakiti anakku. Masih mau memukulku juga? Kenapa? Apa karena wanita itu?"

Danu tertawa jengkel.

"Iya! Karena Kay, Yura hampir keguguran."ujar Danu dengan mata yang hampir keluar dari rongga matanya.

"Apaa?"Embun tak percaya."Kay masih anak-anak. picik sekali kau menyakitinya, untuk hal yang belum tentu dia lakukan dengan sengaja."

"Aku tidak perduli, apapun itu dia sudah membuat Yura mengalami pendarahan."

Embun terdiam. dia melihat Danu dengan pandangan jijik dan menyesal.

"Aku mengerti. Aku akan membawa Kay pergi. Dia akan tinggal bersamaku."

"Bawa saja dia! Ingatlah! Tak ada sepeserpun untuk kalian!"tegas Danu sengit.

Embun tertawa jengkel.

"Jangan memohon pada kami untuk kembali!"

"Tidak sudi!"sinis Danu dengan mata yang makin membesar.

"Kamu akan menyesal Mas." Embun mengambil hp nya yang terburai dilantai itu, lalu pergi meninggalkan Rumah Danu dengan emosinya yang masih belum dapat dia atasi.

"Aku pasti akan membalasmu Mas, Kalian pasti akan menyesal sudah membuat Kay terluka." gumam Embun bertekat.

Terpopuler

Comments

Sulfia Nuriawati

Sulfia Nuriawati

laki bego tolol goblok pengen d ulek biar otaknya bs d pk dg bener

2024-04-02

0

Lisa Yen

Lisa Yen

sebenarnya tdk di ksh ung sama danu pun tdk papa embun , kau bisa sekolahkan ank mu jgn takut

2024-04-10

0

Lisa Yen

Lisa Yen

sebenarnya klu 1 ank aj msh sangkup tu di sekolahkan lo ,

2024-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!