Saat Embun berpamitan pun Malvin hanya menganggguk di kejauhan. Tanpa memperdulikan Danu. Hingga keluarga kecil itu hilang ke dalam Mobil silver mereka dan menjauh. Malvin menatap nanar.
Dalam perjalanan pulang kerumah dari panti, Malvin flash back.
-Flash back-
Malvin yang baru saja menjamu rekan kerjanya keluar dari sebuah ruangan private di restoran yang cukup terkenal. Tanpa sengaja matanya menangkap sepasang pria dan wanita yang tidak tau malunya bercumbu di depan ruangan yang mereka pesan. Lalu mereka berjalan mendahului dengan mesra. Mereka adalah Yura dan Danu.
Malvin tidak begitu perduli karena memang tidak mengenal mereka. Itu juga hal. yang biasa dia saksikan. Namun berbeda rekan kerjanya yamg memberi reaksi berbeda.
"Seperti ABG saja. tidak tau malu. Jika itu di negara Tuan Malvin. saya masih bisa memaklumi. Tapi ini disini. ckck."Ucap rekannya melihat ke arah Danu dan yura.
Malvin menanggapinya dengan senyuman saja.
"Bukankah Dia manager produksi di pabrik Coren?" ucap rekannya yang lain."Bukankah itu salah satu anak cabang perusahaan mu Tuan Malvin?"
"Saya tidak begitu mengenalnya." balas Malvin singkat.
-Flash back off-
Malvin mengeratkan genggamannya pada stir. Rahangnya mengeras mengingat kejadian beberapa saat lalu. Dia kembali teringat ucapan Embun.
"Suami saya bekerja di pabrik."
"Kami sangat harmonis."
"Mungkin karena saya selalu menyertainya dari bawah. Sejak dari Mas Danu sebagai seorang buruh pabrik lalu menjadi mandor, dan kini sudah jadi SPV. Semoga dimasa depan kami bisa lebih baik."
"Benar. dia sedang bekerja. Apa yang saya kawatirkan."
Klebatan-klebatan suara dan wajah Embun bermain-main dikepala Malvin. Membuat rahangnya makin mengeras. Gigi-giginya bergemeletuk menahan amarahnya.
"Dia dihianati. Dan dia tidak tau."Malvin bergumam pelan. Lalu memukul stirnya."Shiitt!!"
Di tempat lain di waktu yang hampir bersamaan. Embun berjalan memasuki rumahnya bersama Kayla. Danu berjalan dibelakang setelah memarkirikan mobilnya.
"Embun. bisa kita bicara sebentar?" ucap Danu duduk diteras.
"Iya mas, Embun masuk sebentar. Mas mau dibuatkan kopi?"
"Hmmm... Kopi juga mau. kalau ada pisang goreng atau apapun mas juga mau."
Embun tersenyum tipis.
"Iya Mas. ini ada kue yang tadi aku buat dipanti. Mau?"
"Boleh. Kue buatanmu juga enak."
Embun masuk kedalam rumah. membuat kopi dan menyiapkan potongan kue diatas piring. lalu membawanya keteras.
"Ini mas."meletakkan kopi dan kue.
"Kayla mana?"
"Dikamar mas."Duduk disamping Danu.
"Mas Danu mau bicara apa?"
Danu menyeruput kopinya.
"Embun. Bisakah kamu sedikit membenahi wajahmu dan membuat kulitmu lebih cerah?"
Embun tersentak kaget.
"Kenapa mas?"
"Kalau teman mas kesini biar mas tidak malu."ucap Danu.
"Kemarin Mas bertemu dengan rekan kerja mas, istrinya cantik dan mulus sekali. Mas juga ingin Istri mas seperti itu juga."
"Mungkin dia melakukan perawatan mas."
"Masa ya kamu tidak bisa?"
"Bisa mas. tapi uangnya yang tidak cukup."
"Ya sudah. mas beri kamu 100rb buat beli skincare."mengangsurkan uang berwarna merah pada embun.
Embun tertawa lucu. Produk skincare yang paling murah saja harga 150rb an. Itupun tidak begitu berimbas dikulit Embun.
"Kenapa?"Danu terlihat tidak terima melihat Embun sedikit tertawa.
"Tidak. ini pertama kalinya Mas memberi uang Embun untuk perawatan."ucap Embun pelan menerima uang dari Danu.
"itu karena Wajahmu yang hancur itu embun. Mas malu sama teman mas. 3hari lagi ada cara ditempat teman mas. mas malu kalau membawamu yang masih dekil begini. berjerawat lagi."gerutu Danu memakan kue buatan Embun.
Embun tertawa lucu lagi.
"Maksud mas Danu, Embun harus sudah putih bersih dan tidak berjerawat lagi dalam waktu 3hari itu?"
"Iyalah. kan sudah mas kasih uang 100rb buat beli skincare."
"Mas, nggak ada yang instan. Apalagi untuk kulit, tetap melalui proses, dan itu tidak bisa hanya dalam hitungan seminggu dua minggu mas. ini mas malah minta 3hari." Embun mencoba memberi pengertian.
"Ckckck."Kamu malah membantah. mau bikin mas malu kamu Embun?"Danu kesal.
"Sudah! pokoknya buat kulitmu lebih bagus dan paling tidak wajahmu itu tidak berjerawat dan mulus saja." Danu melangkah masuk kedalam rumah.
Embun hanya menghela nafas sabarnya.
Selama 3 hari ini Embun memang berusaha semakin membuat kulit kusamnya menghilang, dengan lebih sering menggunakan sabun dan lulur yang murah, agar uang yang Danu berikan cukup. Embun juga membeli beberapa produk skincare ecer yang murah.
Embun memang sedikit lebih cerah. Namun bagi Danu. Embun masih terlihat kucel.
"Ini hasil kerja kerasmu selama 3 hari?" menatap remeh pada Embun.
"Kan embun sudah bilang mas, tidak bisa instan."
"Ck. kalau begini. Mas tidak bisa mengajakmu Embun. kamu dirumah saja sama Kayla. kalau ikut malah bikin malu nanti." Danu melenggang pergi.
Embun hanya menghela nafasnya dan mengurut dadanya. Sabaaarr!
______
Siang itu Embun kepanti membuat cake untuk aniversary pernikahannya dengan Danu.
"Kamu membuat kue lagi?"
Suara Malvin mengagetkannya, Embun menoleh.
"Mr. Malvin. Apa yang anda lakukan disini?"
"Mencari air dingin." menunjukkan gelas berisi air dingin lalu menegaknya.
Embun tersenyum hangat.
"Hari ini adalah aniversery pernikahan kami. saya bermaksud memberi Mas Danu kejutan."
"Begitukah? Dia pasti akan sangat senang."
"Semoga begitu. Saya bermaksud menitipkan Kay nanti di panti. Saya ingin menghabiskan malam ini bersama suami saja. Yahh.. mungkin kami bisa membalik keadaan yang beberapa minggu ini sedikit tak enak." Mata Embun menerawang jauh.
"Hmmm.. bagaimana jika, Kay ikut kami saja?"tawar Malvin."Catty pasti senang jika Kay menginap."
"Aahh... Tidak Mr. Malvin. tidak perlu sampai menginap. Mungkin jam 10an malam saya sudah akan menjemputnya."
"Baiklah. Mereka pasti sangat senanh jika memiliki waktu bersama lebih banyak."
Mereka malah berakhir mengobrol didapur. Malvin juga ikut membantu walau tak banyak.
Hingga waktu nya tiba, Embun kembali kerumah seorang diri. menyiapkan rangkaian Aniv romantis nya dengan Danu.
Meja sudah ditata. Lilin-lilin kecil aroma terapi siap disusun. Embun juga sudah berdandan cantik dengan gaun tanpa lengan yang sedikit menggoda.
Embun memastikan lagi Danu sudah membaca pesannya juga menyetujui akan datang. Suara deru mobil terdengar di halaman rumah.
Danu melangkah melewati teras. Embun bersiap menyambut.
Ceklek. pintu dibuka dari luar.
Embun menunggu Danu dengan perasaan yang tidak karuan. Jantungnya mengentak kuat seolah mau lepas saja dari rongganya. Nafas embun sudah tak beraturan menunggu reaksi Danu.
Danu terdiam diambang pintu rumahnya. melihat sekeliling yang tampak remang dengan pencahayaan lilin disana sini.
"Ada apa ini embun?" tanya nya heran berjalan kearah embun.
"Happy aniversary Mas!" Embun menyambut dengan hangat Danu yang tampak mematung tampa memberikan balasan pelukan untuk istrinya.
"Embun..."
"Mas, Aku sudah menyiapkan pesta kecil untuk kita." menuntun tubuh Danu ke meja makan.
sudah ada cake yang di hias dengan indah disana.
"Kay dimana?"
"Kay di panti mas, aku titipkan disana tadi."menarik kursi untuk Danu duduk.
"Embun. kita harus bicara." ucap Danu serius.
"Ada apa mas?" menatap Danu dengan antusias.
"Kita... kita bercerai saja embun. Aku mentalakmu."
Bagai disambar petir. Embun mematung tak percaya.
"Apa mas?"
"Aku mentalakmu Embun."Mata Danu terlihat yakin dengan wajah yang serius tanpa ampun.
"Aku menjatuhkan talak 2 padamu."
JEEDDAAARRR....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Akbar Razaq
dasar setan kenapa cuma talak 2 gak 3 sekalian nanggung toh siapa juga yg mau balikan sama yg senentar lagi jadi gembel
2024-09-21
0
Sunarmi Narmi
Klo kusam gunakan krim mlm krim siang Mbun...pelembab biar kulit kenyal...ini authornya lgi kepingin scinkare ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-09-20
0
𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞✨🌷
100 ribu mana cukup njirr skin care yg biasa gue pake aja 360 itu aja lagi di diskon 85 ribu bangke laki gak nabat gue beli glutathione-c aja 100 lebih 🗿
2024-03-10
6