Chap 11 : Membawa luka

"Kamu nggak masak Sayang?" Danu duduk di meja makan, melihat Yura yang sedang menuangkan bungkusan yang dia beli di warung pagi tepi jalan.

"Aku kan kerja mas, mana sempat."beralasan.

"Kayla mana?"

"Lagi mandi tuh!" menunjuk dengan dagunya.

"Oiya mas, Aku ada sarapan spesial buat mas." Yura meletakkan piring kecil dengan tutup diatasnya didepan Danu duduk.

"Apa ini?"penasaran

"Lihat aja." duduk tak jauh dari Danu, berpangku tangan.

Danu membuka tutup itu. diatas piring kecil itu ada sebuah test pack dengan dua garis disana. Bibir Danu terangkat, senyumnya mengembang dan berubah jadi tawa, menatap pada Yura.

Yura mengembangkan senyum lebarnya.

"Kamu hamil?"

Yura mengangguk penuh semangat.

"Aaaa... sayang!" Danu berdiri dan memeluk Yura. Menggendongnya pelan dan berputar. Lalu menghujaninya dengan kecupan, berakhir pada bibir seksinya. memangut bibir itu lama.

Sepasang mata suci itu ternodai lagi oleh pasangan yang belum resmi menikah itu. Mereka masih menunggu akta perceraian Danu yang kini tinggal menghitung hari saja.

Kay, dengan wajah marah dan sedih yang bercampur itu berlari memasuki kamarnya. Bulir kristal keluar dari mata beningnya. Dia membenamkan wajahnya dibantal.

"Ibuuu!!"tangisnya.

_______

"Kenapa Kay?"

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Embun mengelus rambut Kay, saat dia baru turun dari motornya sepulang kerja dari resto.

Kay memeluk ibunya erat. Menenggelamkan wajahnya disana.

"Kay? Ada apa?"

Kay menatap sendu ibunya. Kay kembali menenggelamkan wajahnya.

"Apa Ayah memarahimu?"

Kay menggeleng.

"Apa gurumu yang memarahimu?"

Kay menggelang.

"Lalu kenapa wajahmu begitu. Heeemm?"

Kay masih terdiam memeluk ibunya. Dibelakang Kay, agak jauh Embun melihat Catty.

"Ada apa dengan nya?" menggerakkan bibir tanpa bersuara. Catty hanya mengangkat bahunya.

"ayo masuk. Ibu membawa sesuatu. Heemm?"

Embun mengambil beberapa kresek yang terkait di motornya, menuntun Kay masuk. Mengajak Catty serta beberapa anak panti.

Embun membagi Roti John pada masing-masing anak dan pengurus panti. Embun tersenyum melihat wajah-wajah senang dan ceria itu.

"Ramai sekali. Sedang pembagian apa?" Suara yang tiba-tiba muncul di samping telinga Embun, membuatnya terlonjak dan memalingkan kepala ke samping. Malvin berdiri dibelakang Embun dengan sedikit membungkukkan tubuhnya. Bibir mereka hampir bersentuhan.

Embun sedikit menggeser tubuhnya kesamping, Wajah Malvin terlalu dekat, hingga membuat Embun sedikit tak nyaman. Malvin tersenyum lucu menegakkan punggungnya.

"Ini... Ada roti john pemberian dari bos tempat saya bekerja." jelas Embun. "Beliau tau saya tinggal dipanti dan dengan murah hatinya membagi beberapa kotak roti untuk kami. Anda mau?"

"Aku juga dapat?"

"Masih ada lebihan."mengambil potongan roti.

"aaaaa..." Malvin membuka mulutnya.

Embun menatap heran.

"Tangan ku penuh. Aaaaa..." menunjukan tangannya yang masing-masing membawa barang. Sebenarnya hanya tas kerja dan overcoatnya.

Embun menyuapkan roti kemulut Malvin yang terbuka. Malvin menggigit sebagian. lalu mengunyahnya.

"Hmmm... ini enak."

Embun tersenyum hangat.

"Heem... Ini juga laris didepan resto. Kebetulan ada yang jual siang ini."

"Aaaaa..." Malvin membuka mulutnya lagi.

Embun menyuapkan lagi sisa potongan roti Malvin pun ikut memajukan kepalanya. Hingga jari Embun menyentuh bibir Malvin.

Mata Malvin menatap hangat wajah Embun. Membuat gadis itu sedikit kikuk segera mengalihkan pandangan serta tubuhnya. memindahkan kembali potongan roti-roti yang masih ada di atas meja.

Malvin mengunyah rotinya, mata pria itu masih menatap lekat pada Embun.

"Daddy!"

Malvin menoleh, melihat Catty berlari kearahnya. Malvin merentangkan tangannya, menyambut hangat pelukan gadis kecilnya. dengan berjongkok, bertumpu pada kedua lututnya.

"Daddy kapan sampai? kenapa Catty tak tau?"mengerucutkan bibirnya menatap wajah daddy Malvin.

"Baru saja, princess." Malvin mencium pipi putrinya.

"Kenapa Catty nggak liat Daddy tadi."

"Kamu terlalu asyiik main dengan Kay."

"Oohh yaa?"terlihat berfikir."Daddy, ada saus dibibirmu."

"Oh ya? Bersihkan."

Catty mengambil tissu yang ada diatas meja disamping Embun. Mengusap bibir Daddy yang masih tertinggal saus.

"Di pipi mu juga ada saus." Malvin menunjuk pipi Catty.

"Ini salah Daddy."cemberut mengelap pipinya sendiri dengan tissu.

Malvin tergelak. Embun ikut tersenyum melihat Ayah dan anak itu. Malvin menoleh, hingga tatapannya bertubrukan dengan mata Embun. Melihat Embun yang tersenyum manis dari bawah.

"Kamu cantik..." ucapnya beralih memandang Catty."Kalau tersenyum."

Entah pada siapa kalimat itu ditujukan. Catty atau Embun. Embun menunduk kembali pada aktifitasnya. Catty menyambut ucapan Daddynya dengan pelukan , minta gendong.

"Kamu sudah besar Catty sudah 8tahun." ucap Malvin, namun masih tetap menggendong putrinya.

"Kamu makin berat." keluh Malvin berjalan kekerumunan anak-anak.

"Daddy!"bersemu merah. Embun tersenyum lagi melihat ayah dan anak itu. Mata Embun melihat Kay yang termenung agak jauh, melihat menatap Catty dan Daddynya.

Embun berjalan mendekati anaknya.

"Kamu kangen ayah?"duduk disamping Kay,

Kay menggeleng.

"Kenapa wajahmu begitu. heemm?"

"Ibu."

"Iya Kay sayang."

"Ini pertama kalinya Kay iri melihat Catty."menatap jauh Catty yang bermanja pada Daddy. Embun memeluknya.

"Sayang. Kamu masih punya ayah."menghibur anak gadisnya.

"Ayah...." ucapan Kay terhenti melihat mobil ayahnya memasuki halaman panti.

Baik Embun, ataupun Kay terkejut, kenapa Danu bisa ada disini? Bukankah ini belum waktunya pulang kerja?

Danu keluar dari dalam mobil. Ada seorang wanita didalam mobil itu. wanita itu tertinggal disana. Dia adalah Yura.

Danu berjalan dengan sebuah berkas ditangannya. Embun mendekat, begitupun Kay. Namun gadis kecil itu bersembunyi dibalik tubuh ibunya.

"Ada apa mas?"berhenti.

"Ini!"

Danu melempar kasar berkas yang dia bawa kemuka Embun. Embun mengambilnya sebelum jatuh.

Berkas Akta cerai.

"Itu milikmu!"Ucap Danu,"Aku sudah menyimpan bagianku."

Embun tersenyum lucu.

"Mas kemari untuk menyerahkan ini?"

"Tidak! Aku ingin menjemput Kay." Danu mengambil sesuatu dari balik jasnya."Dan menyerahkan ini! Kamu boleh datang. Aku sengaja mengundangmu."senyum licik.

Danu mengulurkan sebuah undangan. Undangan pernikahannya dengan Yura.

"Mas Danu akan menikah?"sedikit kaget.

"Tentu saja. Pria tampan dan mapan sepertiku, sudah pasti dan harus menikah lagi dengan wanita cantik tentunya." Dengan sombongnya Danu menunjuk Yura yang duduk di kursi penumpang.

Yura yang merasa ditunjuk. tersenyum sinis dan keluar dari dalam mobil. Melenggang dengan angkuhnya mendekati Danu, memeluk manja lengannya.

"Dia calon istriku. Dan mama sambung Kay." tersenyum menghina.

Embun tersenyum lucu, matanya sudah mengembun. namun sekuat mungkin dia bertahan agar tak tumpah.

"Selamat ya." tersenyum tegar.

"Ayo mas, kita pulang. Aku tak tahan berada disini."rengek Yura manja.

"Iya sayang. tentu saja."tersenyum.

Danu beralih menatap anaknya yang berdiri dibelakang Embun.

"Ayo Kay. Kita pulang." ajak Danu.

"Nggak. Kay disini saja dengan ibu."

Wajah Danu berubah.

"Kay." menggeram.

Embun berbalik menatap lembut anak gadisnya.

"Pulanglah. Besok kemari lagi,"dengan suara parau.

"Ibu..."Air mata Kay sudah menetes. Memeluk ibunya. lalu berlari kearah mobil Danu, membuka pintu belakang dan masuk.

Embun hanya bisa menatap getir pada anaknya. Namun Embun harus kuat. Tidak ada airmata yang boleh jatuh didepan Danu.

Tanpa mengatakan apapun Danu menyusul memasuki mobilnya, terlebih dahulu membukakan pintu untuk Yura. Mobil silver itu bergerak dan menghilang di belokan halaman Panti.

Embun masih menatapnya. Lututnya tiba-tiba lemas, engselnya seolah sudah lepas. Embun ambruk, sepasang tangan menahannya, tubuh yang hangat menyentuh tubuhnya dari belakang. Embun menoleh.

"You okey?"

Air mata Embun lolos juga. membanjir dan menganak sungai disana.

"Aku bisa membantumu. Membalas mereka."

______

Terpopuler

Comments

Bajul Sayuto

Bajul Sayuto

cerita SAMPAH ANJING

2024-02-28

0

Lia Fitria

Lia Fitria

Kasian Kayla belum menikah saja ayang nya sudah bentak".Apa lagi nanti kalau sudah nikah

2024-02-13

1

oppa seo joon

oppa seo joon

q ga ridho Kl si embun nanti balikan lagi sm si bangkee itu

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chap : 1 permulaan dulu
2 Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3 Chap : 3 Penghianatan
4 Chap : 4 pertemuan
5 Chap 5 : Penghianatan Danu
6 Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7 Chap 7 : perceraian
8 Chap 8 : berpisah
9 Chap 9 : Tinggal dipanti
10 Chap 10 : Pertengkaran kecil
11 Chap 11 : Membawa luka
12 Chap 12 : Air mata Embun
13 Chap 13 : Diamnya Kay
14 Chap 14 : Kemarahan Danu
15 Chap 15 : Aku mencintaimu
16 chap 16 : Meeting tahunan
17 Chap 17 : Kemarahan Embun
18 Chap 18 : Mencari Malvin
19 Chap 19 : Rencana
20 Chap 20 : Rencana 2
21 Chap 21 : restu
22 chap 22 : Restu 2
23 Chap 23 : Dimulai
24 Chap 24 : Dimulai 2
25 Visual
26 Chap 25 : Pesona Embun
27 Chap 26 : Percaya padaku
28 Chap 27 : hari berikutnya
29 Chap 28
30 Chap 29 : Terungkap
31 Chap 30 : rekahan
32 chap 31
33 Chap 32
34 Chap 33
35 Chap 34
36 Chap 35
37 chap 36
38 Chap 37
39 Chap 38
40 chap 39
41 chap 40
42 chap 41
43 chap 42
44 chap 43
45 chap 44
46 chap 45
47 chap 46
48 Chap 47
49 chap 48
50 Chap 49
51 chap 50
52 Chap 51
53 chap 52
54 chap 53
55 chap 54
56 chap 55
57 Chap 56
58 chap 57
59 Chap 58
60 chap 59
61 Chap 60
62 Chap 61
63 chap 62
64 Chap 63
65 Chap 64
66 chap 65
67 chap 66
68 Chap 67
69 chap 68
70 chap 69
71 Chap 70
72 chap 71
73 chap 72
74 chap 73
75 chap 74
76 chap 75
77 Chap 76 Ini udah End aja
78 Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79 boncap lagi ya.
80 Boncap apa season dua nih?
81 Lanjutan
82 Chap 84
83 chap 85
84 Chap 86
85 Chap 87
86 Chap 88
87 Chap 89
88 Chap 90
89 Chap 91
90 Chap 92
91 Chap 93
92 Chap 94 extra part End
93 Pengumuman.
94 Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chap : 1 permulaan dulu
2
Chap : 2 Perselingkuhan Danu
3
Chap : 3 Penghianatan
4
Chap : 4 pertemuan
5
Chap 5 : Penghianatan Danu
6
Chap 6 : Awal dari sebuah perpisahan
7
Chap 7 : perceraian
8
Chap 8 : berpisah
9
Chap 9 : Tinggal dipanti
10
Chap 10 : Pertengkaran kecil
11
Chap 11 : Membawa luka
12
Chap 12 : Air mata Embun
13
Chap 13 : Diamnya Kay
14
Chap 14 : Kemarahan Danu
15
Chap 15 : Aku mencintaimu
16
chap 16 : Meeting tahunan
17
Chap 17 : Kemarahan Embun
18
Chap 18 : Mencari Malvin
19
Chap 19 : Rencana
20
Chap 20 : Rencana 2
21
Chap 21 : restu
22
chap 22 : Restu 2
23
Chap 23 : Dimulai
24
Chap 24 : Dimulai 2
25
Visual
26
Chap 25 : Pesona Embun
27
Chap 26 : Percaya padaku
28
Chap 27 : hari berikutnya
29
Chap 28
30
Chap 29 : Terungkap
31
Chap 30 : rekahan
32
chap 31
33
Chap 32
34
Chap 33
35
Chap 34
36
Chap 35
37
chap 36
38
Chap 37
39
Chap 38
40
chap 39
41
chap 40
42
chap 41
43
chap 42
44
chap 43
45
chap 44
46
chap 45
47
chap 46
48
Chap 47
49
chap 48
50
Chap 49
51
chap 50
52
Chap 51
53
chap 52
54
chap 53
55
chap 54
56
chap 55
57
Chap 56
58
chap 57
59
Chap 58
60
chap 59
61
Chap 60
62
Chap 61
63
chap 62
64
Chap 63
65
Chap 64
66
chap 65
67
chap 66
68
Chap 67
69
chap 68
70
chap 69
71
Chap 70
72
chap 71
73
chap 72
74
chap 73
75
chap 74
76
chap 75
77
Chap 76 Ini udah End aja
78
Boncap Nih karena banyak yang protes. wkwkwk
79
boncap lagi ya.
80
Boncap apa season dua nih?
81
Lanjutan
82
Chap 84
83
chap 85
84
Chap 86
85
Chap 87
86
Chap 88
87
Chap 89
88
Chap 90
89
Chap 91
90
Chap 92
91
Chap 93
92
Chap 94 extra part End
93
Pengumuman.
94
Bab Pengumuman karya terbaru. Baca ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!