Begitulah Takdir

Begitulah Takdir

Perkenalan

Shazfa Aysha Humaira , biasanya teman-teman memanggilku Shazfa dan mereka suka mengejekku menjadi Sasa Marisa hei hei, padahal gak ada nyambungnya kan ? Ah entahlah, asal mereka senang saja.

Saat ini aku sedang sibuk skripsi dan ada beberapa Mata Kuliah yang masih aku ambil. Aku punya tiga orang sahabat mereka adalah....

Fathulila Ghassani (Patul) ; panggilannya sebenarnya Lila tapi bukan sahabat namanya kalau nama yang cantik berubah menjadi jelek . Dia orang Sunda dan dia paling kalem diantara kami semua, tapi dia juga paling bijak dan suka menasehati kami jika kami mulai lari dari jalur, dia juga anaknya pak kyai pemilik pesantren yang letaknya tak jauh dari kampus kami.

Safia Tanisha Damanik (Sapi) ; Sama halnya dengan Safia yang sejak kenal kami namanya berubah menjadi Sapi, sadis gak sih? gak apa-apa deh dibilang sadis karena sesuai dengan cara dia ngomong yang juga sadis. Dari namanya sudah ketahuan kalau dia orang Batak, dia juga paling lemot diantara kami semua sehingga tingkat kesabaran harus naik dua level jika menjelaskan sesuatu kepadanya.

Rafeyfa Huzaifa Silaen (pipa) ; cewek bermarga Silaen ini juga namanya bagus dari Fifa menjadi celat yaitu Pipa. Dia juga orang Batak dan dia orang yang paling tomboi pastinya dia lah yang selalu melindungi kami semua. Namun cara dia berbicara sedikit lembut daripada Safia .

Hobi kami adalah makan, untung saja badan ini sangat mendukung ya, jika tidak? Ah aku tidak tahu bakal sebesar apa badan ini..

Saat ini aku punya pacar namanya Syauqi Abrar, Sebenarnya aku tak menyukainya dan aku menerimanya hanya karena ingin Balas Budi . Uqi dulunya adalah orang yang menolongku saat aku tertabrak motor, dan ternyata kami juga satu kampus jadi sejak saat itulah aku dan dia sering bertukar kabar hingga akhirnya dia menyatakan cinta. salah gak sih aku menerimanya tanpa cinta? bahkan saat diajak jalan aku sering sekali menolaknya. Hmm ya, mungkin memang salah tapi gak berdosa juga kan?

ddrrrrddd dddrrrrdddd

Ponselku terus berdering membuat mimpiku hilang begitu saja, ah siapa lagi yang mengganggu mimpi indah ku.

"Halo, apasih" ucapku saat menerima telepon tanpa melihat siapa yang menelponku.

"Satu jam lagi deh gue ngantuk banget tadi malam gue begadang tau"

"Ha? serius Lo? oke, otw"

Tut.

Panggilannya aku matiin gitu aja begitu tahu sekarang sudah siang sementara sebentar lagi adalah jadwal bimbinganku.

Aku langsung mandi, pakaian dan tentu tak sempat sarapan.

tok tok tok

Mendengar suara itu, satu kelas melihat ke arahku. Memangnya ada yang salah ya?.

"Masuk" ucap dosen pembimbing ku.

"Terimakasih Bu"

"Biasakan ucapkan salam dulu" tegur Bu dosen.

Ah iya, kenapa aku bisa lupa? sungguh memalukan.

"Assalamu'alaikum" ucapku.

"Waalaikumussalam" sahut semua yang berada di dalam.

"Lain kali jangan telat lagi, ngerti?" ucap Bu dosen itu.

Baru sekali telat dan langsung di tegur, terus selama ini kami yang selalu nungguin itu gimana ceritanya? ah okay, dosen selalu benar.

"Baik Bu" sambil mengangguk

****

Di kantin, kami memesan makanan dengan menu yang sama yaitu bakso dan teh manis dingin. Saat si pipa sedang pergi untuk memesan makanan aku melihat ada tatapan tajam dari Lila alias Patul dan Safia alias Sapi. Keren ya nama mereka? hihi.

"Kalian kenapa? awas jatuh tu mata, gede banget" celetukku.

"Shazfa sayang sekarang ceritakan sama kami kenapa kamu bisa telat?" tanya Patul dengan lembut.

"Gue itu, anu... hehehe ketiduran" sambil menggaruk telinga

"Kok bisa? aih kamu mah, untungnya tadi mood Bu Rosnida gak jelek-jelek amat, iya kan Pi?"

"Eh asal kau tau aja ya Tul , itu anak kalau gak aku telpon dia juga gak bakal datang tadi karena sibuk dengan mimpinya, parah gak tuh" ucap Sapi

"Eh eh, jangan salahkan mimpi gue dong, gue tadi mimpi indah dan lagi gue tadi malam tuh bergadang tau" ucapku membela diri sementara Patul dan Sapi saling menepuk jidatnya

"Napa tuh jidatnya pada ditepuk semua hahaha" celetuk Pipa yang baru ikut gabung.

"Abaikan aja Pa, eh ngomong-ngomong mana baksonya? laper gue" sahutku

"Sabar ya ibu negara, entar juga datang" kata Pipa.

Pesanan pun datang, aku langsung melahapnya, tak ada percakapan diantara kami, sungguh suasana menjadi hening .

"Hai, boleh gabung gak?" kata seseorang yang baru saja datang bersama temannya. Dia adalah uqi dan Bastian sahabatnya.

"Boleh kok, gabung aja" sahut Patul yang langsung dapat tatapan tajam dariku.

Tanpa menunggu lama Uqi dan Bastian pun duduk dekat kami, terutama Uqi yang langsung mengambil tempat di sebelahku. Jujur saja, aku jadi malas walaupun dia adalah pacarku.

"Udah lama yank?" tanya Uqi sementara aku langsung tersedak.

"Uhukk uhkkk" Uqi langsung mengambilkan minum untukku

"Kalau makan pelan-pelan dong" ucapnya lembut.

"Ah hehehe iya maaf" sahutku.

Didepan mejaku sedang asik tiga sekawan berbincang-bincang , siapa lagi kalau bukan Sapi Patul dan Bastian. Sedangkan Pipa memilih untuk diam menikmati makannya. Pipa termasuk orang yang kalem jika bertemu dengan lawan jenis karena biasanya dia memang hidup di lingkungan pesantren.

"Nanti pulang kampus jalan yuk" ajak Uqi

"Maaf deh yank, Sha gak bisa " tolakku langsung

"kenapa gitu?"

"emh Sha mau------"

Mampus gue, mau apa nih gue juga ga tahu, bathinku.

"Iya mau apa sayang?"

"Ha iya, Sha mau ke pesantren nemanin Patul, iyakan Tul?" ucapku sedangkan yang ditanya menatapku seperti ingin menerkam saja.

Lalu aku memberikan isyarat melalui mata kepada Patul.

"I----iya.." ucapnya.

"Memangnya mau ngapain Sa? Aku kok ga diajak? Akukan juga mau ikut" sahut Pipa

"Iya nih main ninggalin aja bah" ucap Sapia

"Kalian juga ikut dong, gimana sih"

"Kalau gitu kami boleh ikut gak?" tanya Bastian

"ENGGAK!" sahut kami bersamaan.

"Emh giniloh Bas, gak mungkin loe ikut karena kami mau ke pesantren, apa yang bakal ditanya Abah kyai nanti kalau ngelihat anak gadisnya bawa cowok, iyakan Tul?" ucapku memberikan alasan

"Iya maafin Lila ya kak" ucapnya pelan .

"Iya Lila gak apa-apa. ya sudah kami kembali ke kelas dulu ya semua, oh iya sayang nanti chat aku ya kalau sayang udah sampai, okay?" ujar Uqi sedangkan aku hanya mengangguk.

Setelah Uqi dan Bastian pergi, aku langsung menatap mereka dengan perasaan yang campur aduk. punya sahabat kok gini amat?!.

"Ughhhh kalian ngeselin banget sih" ucapku

"Woy salah kami apalagi" sahut pipa

"Kenapa gak bisa di ajak kerjasama gitu? gue tu malas ketemu Uqi, gak tahu kenapa hufhhh"

"Oh jadi loe bohong bilang mau ke pesantren?" selidik Pipa

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Rohma

Rohma

seru

2024-02-13

0

Siti Asiah

Siti Asiah

aku mampir sini Thor 😀🤩

2023-07-29

0

Lalu

Lalu

masih nyimak

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Di Pesantren
3 Ustadz Sakha
4 Dia Lagi
5 Antara Syauqi dan Sakha
6 Jangan panggil gue Mbak!
7 #6
8 Ke Pesantren Lagi
9 Gue bukan mbak-mbak!
10 Astaga, jumpa lagi?
11 Siapa meninggal?
12 Hijrah
13 Lelaki itu...
14 Anak Tomboy Jatuh Cinta
15 Fifa Geulis ya...
16 Di Aula Pesantren
17 Jodoh sama siapa?
18 Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19 Dasar Kulkas berjalan!
20 Gara-gara salah nama
21 Membagikan Kuesioner
22 Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23 Keputusan
24 Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25 Di Warung
26 Merindukanmu
27 Jodohnya Patul
28 Reaksi Gus Sakha
29 Keputusan Gus Sakha
30 Nikah Dadakan
31 Hari Pertama Setelah Sah
32 Patul
33 Sidang Skripsi
34 Kerumah Patul
35 Benar-benar mengejutkan
36 The guys
37 Anu
38 Lamaran Pipa
39 Gus Fathan Kenapa?
40 Ternyata
41 Kembaran?
42 Gue dimana ni?
43 Cerita Pipa
44 Alasan Gus Fathan
45 Kok loe lagi sih, Bim?
46 Pria Misterius
47 Keputusan Pipa
48 Pipa...
49 Hari yang Baru
50 49
51 Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52 Kedatangan Ustadz baru
53 Ustadzah?
54 KOK BISA?
55 Akhi Fillah
56 Sampai demam
57 Ternyata...
58 Pulang kampung
59 Mengatakannya...
60 Sasa!
61 Akhirnya...
62 Khitbah Dadakan
63 Humaira
64 Kembali ke Pesantren
65 Kehebohan!
66 Menuju Halal
67 Nasihat Mama
68 SAH
69 Setelah Sah!
70 Menuju 21+
71 Gol! (area 21+)
72 Kembali Masuk
73 Kakak Ipar
74 Pamit dengan Abah
75 Pindahan campur Nasihat Papa
76 Kejutan
77 Mas keren, ya?
78 Cemburu
79 Hukuman untuk Sasa
80 Kedatangan Bima
81 Pamit dengan calon mertua gak jadi
82 Masih Pamit
83 Di Kampus
84 Menunggu suami pulang
85 Nasihat Ayah Pipa
86 Khitbah Pipa
87 Bu Nita ber aksi
88 Bu Nita vs Sasa
89 Perlawanan Sasa
90 Sikap Aneh Sasa
91 Bau, Mas!
92 Kepulangan Pipa
93 Sakit Perut
94 Sasa Hamil
95 Nemanin Suami ke Kampus
96 Dasar, Wanita Ular!
97 Merajuk!
98 Baikan
99 Sampai di Pesantren.
100 Surprise
101 Persiapan Pernikahan Pipa
102 Mommy & Daddy
103 Terungkap!
104 Firasat Sapi
105 Reaksi Sapi
106 Lima tahun kemudian
107 Kedatangan Sahabat Lama
108 Someone looking for me?
109 Kisah Sapi 1
110 Kisah Sapi 2
111 Kisah Sapi 3
112 Kisah Sapi 4
113 Kebersamaan The Guys
114 Tingkah anak-anak aneh!
115 Kebimbangan
116 Hawa!
117 Cinta
118 Kami takut di DO, Pak!
119 Jumpa Kakek
120 Di Sungai
121 Wanita berdaster
122 Masa Lalu Gus Sakhi
123 Cemburu
124 Antara Gus Sakhi dan Ratih
125 Ratih
126 Kepergian Sasa
127 Mencari Sasa
128 Keberadaan Sasa
129 Melahirkan si Kembar
130 Azma dan Azmi
131 Azma di Kampusnya
132 Azmi dan Syahla'
133 Kejanggalan
134 Mevlan dan Zahra
135 Kepulangan Fakhi
136 Sampai rumah
137 End
138 SEASON 2 Eps 1
139 Season 2 Eps 2
140 Season 2 Eps 3
141 Season 2 Eps 4
142 Season 2 Eps 5
143 Season 2 Eps 6
144 Season 2 Eps 7
145 Season 2 Eps 8
146 Season 2 Eps 9
147 Season 2 Eps 10
148 Season 2 Eps 11
149 Season 2 Eps 12
150 Season 2 Eps 13
151 Pengumuman
152 (Bukan Up) Tsunami Pernikahan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Perkenalan
2
Di Pesantren
3
Ustadz Sakha
4
Dia Lagi
5
Antara Syauqi dan Sakha
6
Jangan panggil gue Mbak!
7
#6
8
Ke Pesantren Lagi
9
Gue bukan mbak-mbak!
10
Astaga, jumpa lagi?
11
Siapa meninggal?
12
Hijrah
13
Lelaki itu...
14
Anak Tomboy Jatuh Cinta
15
Fifa Geulis ya...
16
Di Aula Pesantren
17
Jodoh sama siapa?
18
Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19
Dasar Kulkas berjalan!
20
Gara-gara salah nama
21
Membagikan Kuesioner
22
Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23
Keputusan
24
Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25
Di Warung
26
Merindukanmu
27
Jodohnya Patul
28
Reaksi Gus Sakha
29
Keputusan Gus Sakha
30
Nikah Dadakan
31
Hari Pertama Setelah Sah
32
Patul
33
Sidang Skripsi
34
Kerumah Patul
35
Benar-benar mengejutkan
36
The guys
37
Anu
38
Lamaran Pipa
39
Gus Fathan Kenapa?
40
Ternyata
41
Kembaran?
42
Gue dimana ni?
43
Cerita Pipa
44
Alasan Gus Fathan
45
Kok loe lagi sih, Bim?
46
Pria Misterius
47
Keputusan Pipa
48
Pipa...
49
Hari yang Baru
50
49
51
Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52
Kedatangan Ustadz baru
53
Ustadzah?
54
KOK BISA?
55
Akhi Fillah
56
Sampai demam
57
Ternyata...
58
Pulang kampung
59
Mengatakannya...
60
Sasa!
61
Akhirnya...
62
Khitbah Dadakan
63
Humaira
64
Kembali ke Pesantren
65
Kehebohan!
66
Menuju Halal
67
Nasihat Mama
68
SAH
69
Setelah Sah!
70
Menuju 21+
71
Gol! (area 21+)
72
Kembali Masuk
73
Kakak Ipar
74
Pamit dengan Abah
75
Pindahan campur Nasihat Papa
76
Kejutan
77
Mas keren, ya?
78
Cemburu
79
Hukuman untuk Sasa
80
Kedatangan Bima
81
Pamit dengan calon mertua gak jadi
82
Masih Pamit
83
Di Kampus
84
Menunggu suami pulang
85
Nasihat Ayah Pipa
86
Khitbah Pipa
87
Bu Nita ber aksi
88
Bu Nita vs Sasa
89
Perlawanan Sasa
90
Sikap Aneh Sasa
91
Bau, Mas!
92
Kepulangan Pipa
93
Sakit Perut
94
Sasa Hamil
95
Nemanin Suami ke Kampus
96
Dasar, Wanita Ular!
97
Merajuk!
98
Baikan
99
Sampai di Pesantren.
100
Surprise
101
Persiapan Pernikahan Pipa
102
Mommy & Daddy
103
Terungkap!
104
Firasat Sapi
105
Reaksi Sapi
106
Lima tahun kemudian
107
Kedatangan Sahabat Lama
108
Someone looking for me?
109
Kisah Sapi 1
110
Kisah Sapi 2
111
Kisah Sapi 3
112
Kisah Sapi 4
113
Kebersamaan The Guys
114
Tingkah anak-anak aneh!
115
Kebimbangan
116
Hawa!
117
Cinta
118
Kami takut di DO, Pak!
119
Jumpa Kakek
120
Di Sungai
121
Wanita berdaster
122
Masa Lalu Gus Sakhi
123
Cemburu
124
Antara Gus Sakhi dan Ratih
125
Ratih
126
Kepergian Sasa
127
Mencari Sasa
128
Keberadaan Sasa
129
Melahirkan si Kembar
130
Azma dan Azmi
131
Azma di Kampusnya
132
Azmi dan Syahla'
133
Kejanggalan
134
Mevlan dan Zahra
135
Kepulangan Fakhi
136
Sampai rumah
137
End
138
SEASON 2 Eps 1
139
Season 2 Eps 2
140
Season 2 Eps 3
141
Season 2 Eps 4
142
Season 2 Eps 5
143
Season 2 Eps 6
144
Season 2 Eps 7
145
Season 2 Eps 8
146
Season 2 Eps 9
147
Season 2 Eps 10
148
Season 2 Eps 11
149
Season 2 Eps 12
150
Season 2 Eps 13
151
Pengumuman
152
(Bukan Up) Tsunami Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!