"Assalamu'alaikum" ucap Lila yaitu anak dari Abah kiyai.
"Waalaikumussalam" sahut Kami semua.
"Maaf Gus Sakha, teman ana tidak sengaja"
"Nggih Ning, dak apa-apa.". jawabku Lalu beberapa saat wanita tersebut protes pada Ning Lila karena merasa dia tidak bersalah.
Bahkan sampai diajak temannya pergi pun dia tetap protes, dasar makhluk aneh. Tapi keanehannya itu membuatku penasaran dengannya. siapa wanita itu? apa dia santri disini? atau saudara Abah kiyai? eh tapi tunggu, tadi kata Ning Lila itu temannya. apa iya?
"Sekali lagi maafin teman ana ya Gus" ucap Lila setelah melihat temannya menjauh.
"Ah iya dak apa-apa Ning. teman antum Ning?
"Iya Gus teman kuliah ana, namanya Shazfa. Dia kelihatannya saja seperti itu tapi aslinya baik kok Gus." ujar Ning Lila memberikan informasi yang ingin aku tahu namun aku malu untuk menanyakannya
Tanpa sadar aku tersenyum sambil menatap punggung wanita yang sudah mulai tak nampak lagi "Hmm cantik" gumamku.
ekhemmm
Deheman Ning Lila membuat aku tersadar.
"Eh maaf maksudnya bajunya yang cantik, iya baju kalian semua cantik-cantik Ning" ucapku salah tingkah.
Ning Lila tersenyum sambil menggodaku "Halalin dulu Gus baru ditatap"
Kata-kata itu membuat aku semakin salah tingkah.
"Ah iya Abah ada di rumah?" tanyaku menghentikan keheningan
"Ada Gus, yaudah ana deluan ya... Assalamu'alaikum" ujarnya
"Waalaikumussalam" sambil mengangguk.
'Hmm Shazfa? nama yang bagus' gumamku sambil tersenyum.
Shaka POV end .
*******
back to Shazfa POV
Aku dan yang lainnya pun kembali ke rumahnya Patul, badanku disini namun pikiran melayang entah kemana mungkin ke mushola tadi, ah iya mungkin saja.
"Sasa marisa hei hei" panggil Pipa
"Sa? oh Sa? woy" panggil Sapi
"Shazfaaa!!!!" panggil Patul juga sementara aku masih belum menyahuti.
"Sasa miciiiiiinnnnn!!!" teriak mereka dengan kesal, dengan spontan aku langsung tersadar dalam lamunanku .
"Ah iya mas nama saya Shazfa" ucapku tanpa dosa.
"Pffttttt hahahhahahahahhaha" tawa mereka pecah bahkan sangat pecah.
"Ngelamun anak ini bah" celetuk sapi
"Kalau nama mas itu Shaka dek, hahahhaha" ledek Pipa
"Oh jadi ada yang kepikiran toh? eumh butuh biro jodoh gak? sok atuh, neng siap ngebantuin" goda Patul
"Ih apaan sih, gak ada tuh ya ga ada, jangan ngade-ngade lu pade!!" ucapku lalu meninggalkan mereka dan mendekati ummahnya Patul
"Ummah!!!" rengekku
"Anak gadis ummah kenapa ? Hem?" tanya Ummah. Ya, ummah Patul sudah seperti ibu kedua bagi kami, apalagi disini aku Pipa dan Sapi adalah anak kos yang tak punya kerabat di kota ini.
"Mereka ledekin Shazfa" ucapku jujur
Ummah tersenyum "ya sudah neng bantuin ummah saja, gimana?"
"Eumh iya deh " ucapku pasrah.
Lalu aku meletakkan semua makanan ke meja makan, menghidangkan nasi di tempatnya dan juga piring dan gelas.
Lima menit kemudian kami sudah berada dimeja makan, Abah kyai memimpin doa makan lalu kami menyantap nya.
tok tok tok
Saat asyik makan terdengar suara ketukan pintu, Ummah hendak membukanya lalu kedeluan oleh bik asih yang membantu dirumah Abah kyai.
Tak lama kemudian seseorang itu bergabung bersama kami dan ternyata dia berada tepat di belakangku.
"Assalamu'alaikum" ucapnya.
"Waalaikumussalam" jawab kami serempak, semua orang melihat siapa yang datang kecuali aku.
"Eh nak Shaka sudah datang, sok atuh makan dulu" pinta Ummah sambil senyum.
Mendengar nama itu spontan aku langsung terbatuk-batuk "uhuk uhuk uhukkkkkk"
Ummah dan Abah kyai langsung panik kecuali ketiga sahabatku yang pasti tahu apa penyebabku terbatuk
"Makan nya pelan-pelan saja Shazfa" ujar Ummah
"Iya Ummah, maaf"
"Pucuk di cinta Ulam pun tiba" celetuk Sapi yang langsung dapat pelototan dariku.
"Safia .. makan nya jangan sambil ngomong nak" tegur Abah Kiyai dengan lembut
"Ah iya maaf Abah, kelepasan hehehe" sahut Sapi
"Mampus loe" ucapku tanpa suara.
Kami pun melanjutkan makan malam kami, sesekali aku menatapnya begitupun dia dan tiba-tiba pandangan kami bertemu.
deggggg!
Ah perasaan apa ini? kenapa melihat Ustadz Shaka jantungku jadi tak karuan? sedangkan dengan Uqi malah biasa saja.
****
Mungkin untuk bertemu dengannya akan ada satu Minggu lamanya, karena kami sedang libur semester sampai seminggu. Ingin sekali pulang kerumah tapi mengingat biaya dan waktu yang tak memungkinkan akhirnya kami memutuskan untuk menginap dirumah Patul saja.
"Kamu teh kenapa melamun?" tanya Patul yang melihat ku duduk di balkon rumahnya
"Aaa Patul!! ngagetin aja loe"
Patul semakin dekat dan duduk di sebelahku "kalau ada masalah kamu teh cerita aja sama aku"
"Gu--gue rindu kampung halaman" ucapku bohong
"Masa sih? coba sini lihat wajah nya"
"Apaan sih Tul ih ngeselin loe"
Patul tersenyum " cerita aja sama aku, setidaknya bisa membuat hatimu sedikit lega"
"Tul pacaran itu dosa gak sih?"
"Enggak"
"Kok enggak?"
"Enggak kalau dengan yang halal" sambil tersenyum
"Berarti yang gue lakuin sekarang berdosa ya Tul? tapi kan gue gak ngapa-ngapain? bahkan pegangan tangan aja enggak, kalau kata anak jaman sekarang itu pacaran syar'i" sahutku sambil tertawa kecil
"Sha yang namanya pacaran sebelum halal itu dosa, sekalipun kamu tidak melakukan apa-apa. Dari hal yang kecil saja, setiap kamu chattingan dengan Uqi pasti kamu memberikannya perhatian kan? bahkan kamu teh panggil dia sayang, benar apa betul?. ah, ada lagi ini yang paling simpel tapi gak semua orang menyadari nya....."
"Apa tuh Tul?"
"Penasaran ya?"
Aku mengangguk.
"Menatap nya. kita gak boleh menatap lawan jenis yang bukan mahram kita Shazfa" ujar Patul dan aku hanya ber oh ria.
"Tul..." panggilku
"Hem?"
"Kalau kita suka sama seseorang , apa yang harus kita lakukan?"
"Mencintainya dalam diam dan menyebut namanya dalam do'a" sahut Patul lalu pergi meninggalkanku.
"Eh Tul, kok ninggalin gue sih ah gak asik lucuuuu" teriakku
"Ngantuk!!!!" sahut Patul
Malam yang indah menemani suasana hatiku ditambah lagi banyaknya bintang disana. Aku sedang jatuh hati namun bukan kepada pacarku hahaha ini aneh bukan?
dddrrrrdddd ddrrrddd
ponselku berbunyi, aku lihat nama yang tertera
📞Uqi
Dengan sangat malas aku mengangkat panggilan itu.
*call on
"Halo sayang" ucap seseorang dari seberang telepon.
"Hai " sahutku
"Kenapa? kok murung? ga senang ya aku telpon?"
"Gak mungkin dong, ah iya kamu lagi ngapain yang?"
"Mikirin kamu"
"Hahaha receh banget"
"Serius, aku mikirin kamu, kenapa ya pacar aku yang cantik ini cuekin aku akhir-akhir ini?"
"Gimana skripsinya yank?"
"Hei, kamu itu pacar aku bukan dosen pembimbing aku"
"Itu namanya aku perhatian"
"Kamu kangen aku gak?"
degggg!!!
Bagai buah simalakama, ingin jujur salah tapi kalau bohong takut dosa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments