Anak Tomboy Jatuh Cinta

Aku dan pipa segera menyusul Sapi dan Patul , disepanjang jalan aku melirik pipa yang tersenyum sendiri.

"awas dikira gila lu Pipa bambu, senyam senyum sendiri, gak jelas"

"eh apaan si lu, ngagetin aja "

"loe suka ya sama bang Fathan? hayolo ngaku"

Wajah pipa berubah menjadi merah, aku tersenyum melihatnya.

"gak kok"

"ternyata anak tomboy bisa jatuh cinta juga ya"

"eh micin gemblung, gua juga normal kali, gini-gini tuh gua juga anak perawan"

Aku manggut-manggut "oh begitu ya "

"lu jangan godain gua, kaya lu engga aja"

"husst berisik"

"Benar kan? lu suka sama bang Sakha? ngaku lu?"

"mmmmmm anu"

"am em am em, yang jelas kalau ngomong"

Namun tak lama kemudian Abah kyai datang dan menyuruh kami masuk kerumahnya, tentu saja membuatku menjadi senang karena tidak menyahuti lagi ucapan dari Pipa itu .

ceklek

"Patul, tuh lihat manusia dua biji itu udah datang, woy darimana aja kalian? jalan kaya keong gitu rasaku, lama kali" ucap sapi membuat kami menjadi kaget hingga memegang dada kami.

"ya Allah, sapi !!!! loe ya benar-benar... belum juga kami ucap salam, sudah kenak serang aja" ucapku dengan menyilangkan tangan diatas dada

"tau nih, gak senang hatinya kalau gak ngagetin orang" sahut Pipa

Patul berjalan mendekati kami sambil membawa handuk "sudah, mandi dulu sana..."

"Tul gue rasa loe salah kawan deh" ucapku sambil menerima handuknya dan ketiga sahabatku langsung melihatku karena kaget dengan ucapanku

"memangnya kenapa atuh?"

"ya dari kita semua cuma loe yang paling kalem"

"iya juga ya, betul juga yang kau bilang itu, kau kaya kawan tertukar"

Patul menutup telinganya "huussttt dah ah, Patul merajuk"

"loh merajuk bilang-bilang, dasar lu" celetuk Pipa sambil menepuk jidatnya.

***

Malam harinya seperti biasa, kami mengikuti sholat Maghrib di mushola dan menunggu Patul untuk membaca Al-Quran terlebih dahulu.

Namun, ada yang aneh bagiku dengan tidak adanya Ustadz Sakha malam ini, kemana dia? ya, ingin sekali rasanya aku mencarinya tapi aku sadar siapa aku?

"shodaqallahuladzim" ucap Patul sambil menutup Al-Qur'an.

Lalu Patul melihat sekeliling, ia melihat Pipa sedang memegang ponsel pastinya main game, Sapi yang juga megang ponsel namun dia sedang bertukar kabar dengan kekasihnya, dan aku yang hanya diam melihat kejalanan.

"ekhem, lagi mikirin Gus Sakha ya?" kata Patul yang membuatku menjadi salah tingkah

"sejak kapan disana?" tanyaku heran

"sejak tadi, kamu mah terlalu asik melamun sampai gak sadar ada bidadari dibelakang" ucap Patul yang membuatku memutar mataku dengan malas.

"belum di chat ya?" tanya Patul sambil senyum

Aku langsung menghampiri Patul dan memegang tangannya "di chat siapa?" tanyaku pelan

"Gus Sakha"

"siapa yang di chat?"

"ya kamu atuh, Shazfa Aiysha Humaira"

"kok bisa?"

"kenapa enggak?"

"darimana dia tahu?"

"dari aku" jawabnya polos.

Tak lama kemudian ponselku berdering, ah tidak bukan berdering tapi bergetar.

drrrrddddd ddrrrddd

💌08xxxx

assalamu'alaikum

Sebuah pesan masuk di ponselku, batinku bertanya-tanya siapa dia? apa mungkin itu Ustadz Sakha.

Patul menyadari kegelisahanku, ia menepuk bahuku sambil berbisik "pucuk dicinta ulam pun tiba"

"ini????" tanyaku menggantung

Patul mengangguk "iya"

"ceritain dong"

"boleh, jadi ceritanya gini-----"

Author POV

Patul dan Sapi berjalan terlebih dahulu memasuki pesantren sementara sasa dan Pipa belakangan karena pipa menunggu uang kembalian.

Tapi setelah memasuki gerbang dan tepatnya di dekat parkiran mereka berjumpa dengan Gus Sakha dan Gus Fathan dari arah berlawanan.

"assalamu'alaikum" ucap Patul dan Sapi

"waalaikumussalam" jawab Gus Fathan dan Gus Sakha

"baru pulang neng?" tanya Gus Fathan

Patul mengangguk "iya A', tadi revisian dulu."

lalu Gus Sakha melirik ke belakang Patul dan Sapi, Patul menyadari itu dan langsung tersenyum

"mereka dibelakang kami, sedang menunggu uang kembalian"

Gus Sakha yang tahu bahwa ia sedang diperhatikan pun langsung salah tingkah "ah iya makasih neng"

Patul mengangguk "oh iya kami deluan ya a', mas,"

"Gus Sakha dan Gus Fathan mengangguk, namun saat Patul berjalan beberapa langkah tiba-tiba....

"tunggu neng!" teriak Gus Sakha membuat langkah Patul terhenti.

Patul dan sapi langsung berbalik arah.

"neng tolong kirimkan nomornya Shazfa dong, Afwan"

Sapi langsung cekikikan mendengarnya, ternyata cinta Shazfa gak sebelah tangan gumamnya dalam hati.

"boleh kok mas" Patul langsung memberikan nomor Shazfa .

Patul langsung melirik A' Fathan dan berniat untuk menggodanya "A gak sekalian?"

Gus Fathan langsung tersenyum hambar "eh hehehe aa' mah orangnya gentleman, minta aja langsung sama orangnya"

"jangan nyindir dong ente "

"weyyy ente aja yang baperan"

Melihat itu sapi yang daritadi berdiam diri langsung memposisikan dirinya ditengah

"alamakjang!!!! kukira cuma kami aja yang suka berdebat, rupanya kaum ustadz juga sama, lucu kali bah!"

Seketika Gus Sakha dan Gus Fathan terdiam tanda ketakutan melihat Sapi yang kelihatanny feminim ternyata jika bersuara seperti preman, berbeda dengan Pipa yang gayanya tomboy tapi masih bisa mengatur gaya bicaranya. Bagaimana tidak? Sapi berasal dari kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Sedangkan pipa yang walaupun juga orang Batak bermarga Silaen tapi dia lahir dan besar di kota Jakarta dan lingkungannya pun sudah berubah.

"pfttt hahahhaha, eh Afwan Afwan tapi ini memang lucu hahaha" tawa Patul yang menyadari kegelisahan Abang dan teman abangnya itu.

"hmm begini ya A' , mas, maafin dan maklumin Safia karena dia memang begitu adanya hahhahaha" ucap Patul sambil tertawa renyah

"ya sudah atuh, aa' sama si Sakha pergi dulu ya, assalamu'alaikum" ucap Aa Fathan dan Gus Sakha juga ikut memberikan salam.

"waalaikumussalam"

"Ayuk" ajak Patul ke Sapi saat melihat abangnya sudah tak nampak lagi.

Author POV end

"naah jadi gitu ceritanya atuh" ucap Patul

"oh hahahha lucu juga ya Tul"

"banget sa, kamu mah kalau lihat ekspresi mas Sakha dan a' Fathan bisa ngakak tujuh keliling tuh"

"hahahah lebay banget loe, eh tapi Tul loe yakin dia suka sama gue?"

"kenapa gitu?"

"gue takut Tul, gue kan anak orang biasa saja, bukan keturunan kyai, biasanya anak kyai pasti akan dijodohkan sama kyai juga, gue takut ujungnya malah patah hati" ucapku sambil masih menatap ponselku

"sha, kalau kita mencintai seseorang itu wajar, itu hal yang lumrah tapi jangan sampai kamu teh lebih cinta sama manusia daripada sama yang menciptakannya, kamu ngerti kan?"

Aku mengangguk "makasih Patul, ah iya gue balas aja kali ya"

Patul langsung mengacungkan jempolnya

💌 **Shazfa

waalaikumussalam, siapa ya**?

Patul yang memang dari tadi melihatnya langsung menyenggol tanganku "idih pake nanya siapa segala hahah"

"husttt diem aja ih, ini namanya trik, udah ah jangan ganggu wleee"

Episodes
1 Perkenalan
2 Di Pesantren
3 Ustadz Sakha
4 Dia Lagi
5 Antara Syauqi dan Sakha
6 Jangan panggil gue Mbak!
7 #6
8 Ke Pesantren Lagi
9 Gue bukan mbak-mbak!
10 Astaga, jumpa lagi?
11 Siapa meninggal?
12 Hijrah
13 Lelaki itu...
14 Anak Tomboy Jatuh Cinta
15 Fifa Geulis ya...
16 Di Aula Pesantren
17 Jodoh sama siapa?
18 Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19 Dasar Kulkas berjalan!
20 Gara-gara salah nama
21 Membagikan Kuesioner
22 Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23 Keputusan
24 Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25 Di Warung
26 Merindukanmu
27 Jodohnya Patul
28 Reaksi Gus Sakha
29 Keputusan Gus Sakha
30 Nikah Dadakan
31 Hari Pertama Setelah Sah
32 Patul
33 Sidang Skripsi
34 Kerumah Patul
35 Benar-benar mengejutkan
36 The guys
37 Anu
38 Lamaran Pipa
39 Gus Fathan Kenapa?
40 Ternyata
41 Kembaran?
42 Gue dimana ni?
43 Cerita Pipa
44 Alasan Gus Fathan
45 Kok loe lagi sih, Bim?
46 Pria Misterius
47 Keputusan Pipa
48 Pipa...
49 Hari yang Baru
50 49
51 Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52 Kedatangan Ustadz baru
53 Ustadzah?
54 KOK BISA?
55 Akhi Fillah
56 Sampai demam
57 Ternyata...
58 Pulang kampung
59 Mengatakannya...
60 Sasa!
61 Akhirnya...
62 Khitbah Dadakan
63 Humaira
64 Kembali ke Pesantren
65 Kehebohan!
66 Menuju Halal
67 Nasihat Mama
68 SAH
69 Setelah Sah!
70 Menuju 21+
71 Gol! (area 21+)
72 Kembali Masuk
73 Kakak Ipar
74 Pamit dengan Abah
75 Pindahan campur Nasihat Papa
76 Kejutan
77 Mas keren, ya?
78 Cemburu
79 Hukuman untuk Sasa
80 Kedatangan Bima
81 Pamit dengan calon mertua gak jadi
82 Masih Pamit
83 Di Kampus
84 Menunggu suami pulang
85 Nasihat Ayah Pipa
86 Khitbah Pipa
87 Bu Nita ber aksi
88 Bu Nita vs Sasa
89 Perlawanan Sasa
90 Sikap Aneh Sasa
91 Bau, Mas!
92 Kepulangan Pipa
93 Sakit Perut
94 Sasa Hamil
95 Nemanin Suami ke Kampus
96 Dasar, Wanita Ular!
97 Merajuk!
98 Baikan
99 Sampai di Pesantren.
100 Surprise
101 Persiapan Pernikahan Pipa
102 Mommy & Daddy
103 Terungkap!
104 Firasat Sapi
105 Reaksi Sapi
106 Lima tahun kemudian
107 Kedatangan Sahabat Lama
108 Someone looking for me?
109 Kisah Sapi 1
110 Kisah Sapi 2
111 Kisah Sapi 3
112 Kisah Sapi 4
113 Kebersamaan The Guys
114 Tingkah anak-anak aneh!
115 Kebimbangan
116 Hawa!
117 Cinta
118 Kami takut di DO, Pak!
119 Jumpa Kakek
120 Di Sungai
121 Wanita berdaster
122 Masa Lalu Gus Sakhi
123 Cemburu
124 Antara Gus Sakhi dan Ratih
125 Ratih
126 Kepergian Sasa
127 Mencari Sasa
128 Keberadaan Sasa
129 Melahirkan si Kembar
130 Azma dan Azmi
131 Azma di Kampusnya
132 Azmi dan Syahla'
133 Kejanggalan
134 Mevlan dan Zahra
135 Kepulangan Fakhi
136 Sampai rumah
137 End
138 SEASON 2 Eps 1
139 Season 2 Eps 2
140 Season 2 Eps 3
141 Season 2 Eps 4
142 Season 2 Eps 5
143 Season 2 Eps 6
144 Season 2 Eps 7
145 Season 2 Eps 8
146 Season 2 Eps 9
147 Season 2 Eps 10
148 Season 2 Eps 11
149 Season 2 Eps 12
150 Season 2 Eps 13
151 Pengumuman
152 (Bukan Up) Tsunami Pernikahan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Perkenalan
2
Di Pesantren
3
Ustadz Sakha
4
Dia Lagi
5
Antara Syauqi dan Sakha
6
Jangan panggil gue Mbak!
7
#6
8
Ke Pesantren Lagi
9
Gue bukan mbak-mbak!
10
Astaga, jumpa lagi?
11
Siapa meninggal?
12
Hijrah
13
Lelaki itu...
14
Anak Tomboy Jatuh Cinta
15
Fifa Geulis ya...
16
Di Aula Pesantren
17
Jodoh sama siapa?
18
Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19
Dasar Kulkas berjalan!
20
Gara-gara salah nama
21
Membagikan Kuesioner
22
Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23
Keputusan
24
Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25
Di Warung
26
Merindukanmu
27
Jodohnya Patul
28
Reaksi Gus Sakha
29
Keputusan Gus Sakha
30
Nikah Dadakan
31
Hari Pertama Setelah Sah
32
Patul
33
Sidang Skripsi
34
Kerumah Patul
35
Benar-benar mengejutkan
36
The guys
37
Anu
38
Lamaran Pipa
39
Gus Fathan Kenapa?
40
Ternyata
41
Kembaran?
42
Gue dimana ni?
43
Cerita Pipa
44
Alasan Gus Fathan
45
Kok loe lagi sih, Bim?
46
Pria Misterius
47
Keputusan Pipa
48
Pipa...
49
Hari yang Baru
50
49
51
Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52
Kedatangan Ustadz baru
53
Ustadzah?
54
KOK BISA?
55
Akhi Fillah
56
Sampai demam
57
Ternyata...
58
Pulang kampung
59
Mengatakannya...
60
Sasa!
61
Akhirnya...
62
Khitbah Dadakan
63
Humaira
64
Kembali ke Pesantren
65
Kehebohan!
66
Menuju Halal
67
Nasihat Mama
68
SAH
69
Setelah Sah!
70
Menuju 21+
71
Gol! (area 21+)
72
Kembali Masuk
73
Kakak Ipar
74
Pamit dengan Abah
75
Pindahan campur Nasihat Papa
76
Kejutan
77
Mas keren, ya?
78
Cemburu
79
Hukuman untuk Sasa
80
Kedatangan Bima
81
Pamit dengan calon mertua gak jadi
82
Masih Pamit
83
Di Kampus
84
Menunggu suami pulang
85
Nasihat Ayah Pipa
86
Khitbah Pipa
87
Bu Nita ber aksi
88
Bu Nita vs Sasa
89
Perlawanan Sasa
90
Sikap Aneh Sasa
91
Bau, Mas!
92
Kepulangan Pipa
93
Sakit Perut
94
Sasa Hamil
95
Nemanin Suami ke Kampus
96
Dasar, Wanita Ular!
97
Merajuk!
98
Baikan
99
Sampai di Pesantren.
100
Surprise
101
Persiapan Pernikahan Pipa
102
Mommy & Daddy
103
Terungkap!
104
Firasat Sapi
105
Reaksi Sapi
106
Lima tahun kemudian
107
Kedatangan Sahabat Lama
108
Someone looking for me?
109
Kisah Sapi 1
110
Kisah Sapi 2
111
Kisah Sapi 3
112
Kisah Sapi 4
113
Kebersamaan The Guys
114
Tingkah anak-anak aneh!
115
Kebimbangan
116
Hawa!
117
Cinta
118
Kami takut di DO, Pak!
119
Jumpa Kakek
120
Di Sungai
121
Wanita berdaster
122
Masa Lalu Gus Sakhi
123
Cemburu
124
Antara Gus Sakhi dan Ratih
125
Ratih
126
Kepergian Sasa
127
Mencari Sasa
128
Keberadaan Sasa
129
Melahirkan si Kembar
130
Azma dan Azmi
131
Azma di Kampusnya
132
Azmi dan Syahla'
133
Kejanggalan
134
Mevlan dan Zahra
135
Kepulangan Fakhi
136
Sampai rumah
137
End
138
SEASON 2 Eps 1
139
Season 2 Eps 2
140
Season 2 Eps 3
141
Season 2 Eps 4
142
Season 2 Eps 5
143
Season 2 Eps 6
144
Season 2 Eps 7
145
Season 2 Eps 8
146
Season 2 Eps 9
147
Season 2 Eps 10
148
Season 2 Eps 11
149
Season 2 Eps 12
150
Season 2 Eps 13
151
Pengumuman
152
(Bukan Up) Tsunami Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!