#6

...Pahlawan Kesiangan...

.......

.......

Aku mengangguk "laki-laki tadi pacar saya, dan wanita itu mantannya. ya kaya difilm-film gitu lah jadinya karena ketahuan berdua-duaan gitu."

Ustadz Sakha diam sejenak lalu dia menarik nafasnya dengan pelan.

"pilihan antum sudah benar untuk memutuskannya " ucapnya singkat membuat aku menjadi mikir dengan maksud dari ucapannya.

"karena dia selingkuh?" tanyaku tapi ustadz Sakha menggeleng

"tapi karena memang pacaran sebelum halal itu diharamkan" sahutnya dan aku hanya ber oh ria.

"terus kenapa antum nangis?" ucapnya kali ini sambil menatapku. mata kami bertemu,

aduh perasaan apa ini?.

"emh gue eh maksudnya saya itu paling anti di khianati. bukan cuma pacar, bahkan sahabat-sahabat saya jika mereka berkhianat pun saya akan marah besar dan ujung-ujungnya nangis. cengeng banget ya " ucapku sambil tertawa kecil.

"eh tapi, makasih ya ustadz" tambahku lagi

"makasih? untuk apa?"

"untuk semua, terutama karena ustadz sudah membawa saya pergi dari pengkhianat itu"

"sudah tugas ana sebagai seorang laki-laki"

"ha? maksudnya?"

"eh itu, maksudnya sebagai seorang muslim. antum setelah ini mau kemana?"

"ah iya gue kan mau bimbingan , astaga... maaf ni ustadz saya pergi deluan, mau balik ke kam---" ucapku terpotong

"biar ana antar"

"tap-------"

"ana antar, duduk dulu.. makanannya sudah datang"

****

Sakha POV

Setelah mengantar mereka sebenarnya aku ingin kembali pulang tapi niatku terhenti saat melihat wanita yang sudah membuat aku mengaguminya itu sedang bertengkar dengan sepasang kekasih.

Aku melihat Shazfa menampar kedua orang yang sedang ada didepannya, hatiku bertanya-tanya siapa mereka? kenapa Shazfa bisa semarah itu?

Aku terus memperhatikan mereka sambil melindungi Shazfa jika mereka melakukan sesuatu padanya. Semakin lama langkah Shazfa semakin mendekat ke arahku, apa dia akan naik? aku terus menunggu dan benar saja dia naik ke dalam mobilku.

kenapa dia menangis? kata batinku .

Aku mengajaknya makan dan menanyakan sebabnya , betapa kagetnya aku ternyata dia adalah pacarnya Shazfa.

'ternyata dia sudah memiliki pacar' batinku meringis.

Namun beberapa saat aku langsung kembali bahagia karena mengetahui Shazfa sudah putus dengannya.

Sakha POV end.

****

Aku sampai di parkiran kampus, namun setelah aku turun dari mobil ustadz Sakha tiba-tiba ada yang memanggilku, siapa lagi kalau bukan si pengkhianat.

"Shazfa!!" panggilnya namun aku tidak menggubris

Namun saat aku berjalan ada tangan yang menghalangiku "sayang, dengarkan dulu" ucapnya

Aku menepis tangannya "semua sudah selesai Uqi, jauhkan tangan kotormu itu"

"Shazfa, aku khilaf. tolong maafkan aku."

"enyahlah dari hadapan gue Uqi"

"enggak, sebelum kamu maafkan aku"

Aku membuang nafasku dengan kasar "sudah dimaafkan, sekarang minggir..."

"kita balikan kan" tanyanya dengan percaya dirinya

"enggak!"

"kenapa? plis balikan dengan aku ya"

"semua sudah selesai, cepat minggir"

Namun Uqi tetap kekeuh untuk menggangguku, tangannya yang memegang pergelangan tanganku tak kunjung dilepasnya.

"Lepaskan tangan anda!" ucap seseorang baru saja datang.

Aku dan Uqi menoleh ke arahnya

Deg!

dia adalah Ustadz Sakha, apa dia datang untuk melindungi ku? ah kenapa aku jadi senang gini.

"siapa loe?" tanya Uqi

"saya bilang lepaskan tangan anda dari wanita ini"

"bukan urusan loe ya"

"tentu saja urusan saya, dia calon istri saya!"

Degggggg

apa katanya? calon istri? astaga, harus di aamiin in gak ini?.

"loe dengar kan Syauqi Abrar apa yang dibilang sama calon imam gue? lepasin tangan gue!"

"beneran calon suami kamu? gak mungkin" tanya nya sambil melepaskan tangannya

"ga ada yang gak mungkin Syauqi Abrar, pergi sana.."

Lalu Uqi pergi dari hadapan kami, aku langsung mendekati Ustadz Sakha untuk bilang terima kasih.

"sekali lagi Syukron Ustadz"

Ustadz Sakha tersenyum "wa iyyak. ana pamit dulu, assalamu'alaikum"

"waalaikumussalam"

****

Aku berjalan keruangan dosen pembimbingku, disana sudah ada ketiga sahabatku, mereka langsung memelukku tapi tak ku jumpai dimana dosen kami itu.

"ngomong-ngomong mana Bu Ros?" tanyaku

"belum datang, ih kesel kali aku , kalau tau gitu aku tadi ikut aja sama kau" ucap Sapi

"oh jadi kalian sengaja gak ikutin aku karena tahu mau bimbingan? hahaha rasain, terakhir jadi nunggu Bu Ros kan, enak lagi ikut gue perut jadi kenyang wleee" ledekku.

"Atuhlah Sasa, bukan gitu maksud kami mah. Kami teh tau kamu tu lagi galau makanya kami biarin pergi bareng Gus Sakha" ujar Patul

"oke oke no problem, terimakasih" ucapku sambil senyum sendiri

"tunggu, tadi loe bilang perut kenyang?" tanya pipa lagi

"iya dungs, gue diajak makan sama ustadz Sakha, uuuu kenyaang" ledekku

"loe udah gak sedih lagi sha? secepat itu? jangan-jangan........"

"hussst sembarangan..." ucapku sambil melemparkan kertas skripsiku

"awh! sakit woy" pekik Pipa.

"duduk sini micin, loe hutang penjelasan ke kita, iya gak guys" tambah pipa lagi lalu di anggukin oleh sapi dan Patul.

Aku duduk di kursi yang ditunjuknya lalu menceritakan semuanya.

"ternyata ustadz Sakha gak seburuk yang kita pikirkan tahu...." ucapku terpotong

"kau aja yang mikir buruk, kami sih enggak " celetuk sapi lalu disusul oleh ketawanya Patul dan Pipa.

"Nyamber aja lu kaya petir" sahutku.

"terus terus gimana?"

"hmm ya itu, dia ngajak ke cafe terus makan, terus aku curhat, terus diantarnya lagi ke kampus , terus----"

"kebanyakan terus loe, awas numbur" sahut Pipa

"iya emang hampir numbur loh guys, karena tangan aku dicekal si pengkhianat itu, untungnya Ustadz Sakha nolongin lagi" ucapku sambil tersenyum

ekhemmm

Deheman itu membuyarkan senyumku, astaga kenapa aku tersenyum?

"jadi udah ada yang luluh ni?" goda Patul

"luluh gimana? siapa juga yang suka sama kulkas berjalan gitu, ah apaan sih Tul kan ga boleh cinta-cintaan" kesalku

"weyyy siape juge yang bilang Cinte?" celetuk Pipa yang membuat ku semakin salah tingkah.

Gak lama kemudian doping kami yang tak lain dan tak bukan bernama Bu Ros pun datang.

"assalamu'alaikum" ucap nya yang membuat kami menjadi bubar barisan jalan.

"waalaikumussalam"

"maaf ya ibu telat"

"iya Bu"

"udah biasa Bu" celetuk Sapi membuat kami menoleh ke arahnya.

"Safia..... maksudnya apa ya?" tanya ibu Ros dengan tegas

"maksudnya itu Bu, udah biasa ya macet-macetan?" ucapnya gelagapan

"siapa yang kena macet? memangnya saya ada beritahu kalian alasan saya telat?"

"siap, salah Bu" sahut sapi sambil memberi hormat bagaikan anggota prajurit.

****

Siang berganti sore, lagi-lagi aku disuguhi dengan pemandangan yang menjijikkan. aku melihat Uqi dan Azalea sedang makan berdua, namun aku memilih untuk berpura-pura tidak mengetahui apapun.

"apa kita perlu pindah tempat? tanya Patul ragu

"ayok" sahut Sapi dan Pipa

"eitsss gak usah! gue ga apa-apa"

"beneran sha?"

Aku mengangguk "orang yang gentle itu masalahnya dihadapi, lagian gue udah pengen banget makan bakso"

Kemudian ketiga sahabatku pun mengikuti ucapanku, kami masuk ke dalam cafe dengan memilih untuk pura-pura tidak melihat apa yang ada didekat kami.

Terpopuler

Comments

shakila

shakila

gue aminin dech

2022-06-13

1

Hiatus

Hiatus

cicil baca ya ka. semangat up🤗

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Di Pesantren
3 Ustadz Sakha
4 Dia Lagi
5 Antara Syauqi dan Sakha
6 Jangan panggil gue Mbak!
7 #6
8 Ke Pesantren Lagi
9 Gue bukan mbak-mbak!
10 Astaga, jumpa lagi?
11 Siapa meninggal?
12 Hijrah
13 Lelaki itu...
14 Anak Tomboy Jatuh Cinta
15 Fifa Geulis ya...
16 Di Aula Pesantren
17 Jodoh sama siapa?
18 Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19 Dasar Kulkas berjalan!
20 Gara-gara salah nama
21 Membagikan Kuesioner
22 Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23 Keputusan
24 Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25 Di Warung
26 Merindukanmu
27 Jodohnya Patul
28 Reaksi Gus Sakha
29 Keputusan Gus Sakha
30 Nikah Dadakan
31 Hari Pertama Setelah Sah
32 Patul
33 Sidang Skripsi
34 Kerumah Patul
35 Benar-benar mengejutkan
36 The guys
37 Anu
38 Lamaran Pipa
39 Gus Fathan Kenapa?
40 Ternyata
41 Kembaran?
42 Gue dimana ni?
43 Cerita Pipa
44 Alasan Gus Fathan
45 Kok loe lagi sih, Bim?
46 Pria Misterius
47 Keputusan Pipa
48 Pipa...
49 Hari yang Baru
50 49
51 Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52 Kedatangan Ustadz baru
53 Ustadzah?
54 KOK BISA?
55 Akhi Fillah
56 Sampai demam
57 Ternyata...
58 Pulang kampung
59 Mengatakannya...
60 Sasa!
61 Akhirnya...
62 Khitbah Dadakan
63 Humaira
64 Kembali ke Pesantren
65 Kehebohan!
66 Menuju Halal
67 Nasihat Mama
68 SAH
69 Setelah Sah!
70 Menuju 21+
71 Gol! (area 21+)
72 Kembali Masuk
73 Kakak Ipar
74 Pamit dengan Abah
75 Pindahan campur Nasihat Papa
76 Kejutan
77 Mas keren, ya?
78 Cemburu
79 Hukuman untuk Sasa
80 Kedatangan Bima
81 Pamit dengan calon mertua gak jadi
82 Masih Pamit
83 Di Kampus
84 Menunggu suami pulang
85 Nasihat Ayah Pipa
86 Khitbah Pipa
87 Bu Nita ber aksi
88 Bu Nita vs Sasa
89 Perlawanan Sasa
90 Sikap Aneh Sasa
91 Bau, Mas!
92 Kepulangan Pipa
93 Sakit Perut
94 Sasa Hamil
95 Nemanin Suami ke Kampus
96 Dasar, Wanita Ular!
97 Merajuk!
98 Baikan
99 Sampai di Pesantren.
100 Surprise
101 Persiapan Pernikahan Pipa
102 Mommy & Daddy
103 Terungkap!
104 Firasat Sapi
105 Reaksi Sapi
106 Lima tahun kemudian
107 Kedatangan Sahabat Lama
108 Someone looking for me?
109 Kisah Sapi 1
110 Kisah Sapi 2
111 Kisah Sapi 3
112 Kisah Sapi 4
113 Kebersamaan The Guys
114 Tingkah anak-anak aneh!
115 Kebimbangan
116 Hawa!
117 Cinta
118 Kami takut di DO, Pak!
119 Jumpa Kakek
120 Di Sungai
121 Wanita berdaster
122 Masa Lalu Gus Sakhi
123 Cemburu
124 Antara Gus Sakhi dan Ratih
125 Ratih
126 Kepergian Sasa
127 Mencari Sasa
128 Keberadaan Sasa
129 Melahirkan si Kembar
130 Azma dan Azmi
131 Azma di Kampusnya
132 Azmi dan Syahla'
133 Kejanggalan
134 Mevlan dan Zahra
135 Kepulangan Fakhi
136 Sampai rumah
137 End
138 SEASON 2 Eps 1
139 Season 2 Eps 2
140 Season 2 Eps 3
141 Season 2 Eps 4
142 Season 2 Eps 5
143 Season 2 Eps 6
144 Season 2 Eps 7
145 Season 2 Eps 8
146 Season 2 Eps 9
147 Season 2 Eps 10
148 Season 2 Eps 11
149 Season 2 Eps 12
150 Season 2 Eps 13
151 Pengumuman
152 (Bukan Up) Tsunami Pernikahan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Perkenalan
2
Di Pesantren
3
Ustadz Sakha
4
Dia Lagi
5
Antara Syauqi dan Sakha
6
Jangan panggil gue Mbak!
7
#6
8
Ke Pesantren Lagi
9
Gue bukan mbak-mbak!
10
Astaga, jumpa lagi?
11
Siapa meninggal?
12
Hijrah
13
Lelaki itu...
14
Anak Tomboy Jatuh Cinta
15
Fifa Geulis ya...
16
Di Aula Pesantren
17
Jodoh sama siapa?
18
Ke Pesantren milik Ustadz Sakha
19
Dasar Kulkas berjalan!
20
Gara-gara salah nama
21
Membagikan Kuesioner
22
Antara Sapi, Satria, dan Ghibran
23
Keputusan
24
Rasa Bersalah Ustadz Sakha
25
Di Warung
26
Merindukanmu
27
Jodohnya Patul
28
Reaksi Gus Sakha
29
Keputusan Gus Sakha
30
Nikah Dadakan
31
Hari Pertama Setelah Sah
32
Patul
33
Sidang Skripsi
34
Kerumah Patul
35
Benar-benar mengejutkan
36
The guys
37
Anu
38
Lamaran Pipa
39
Gus Fathan Kenapa?
40
Ternyata
41
Kembaran?
42
Gue dimana ni?
43
Cerita Pipa
44
Alasan Gus Fathan
45
Kok loe lagi sih, Bim?
46
Pria Misterius
47
Keputusan Pipa
48
Pipa...
49
Hari yang Baru
50
49
51
Adam Al Dzaky dan Hawa Dzakiya
52
Kedatangan Ustadz baru
53
Ustadzah?
54
KOK BISA?
55
Akhi Fillah
56
Sampai demam
57
Ternyata...
58
Pulang kampung
59
Mengatakannya...
60
Sasa!
61
Akhirnya...
62
Khitbah Dadakan
63
Humaira
64
Kembali ke Pesantren
65
Kehebohan!
66
Menuju Halal
67
Nasihat Mama
68
SAH
69
Setelah Sah!
70
Menuju 21+
71
Gol! (area 21+)
72
Kembali Masuk
73
Kakak Ipar
74
Pamit dengan Abah
75
Pindahan campur Nasihat Papa
76
Kejutan
77
Mas keren, ya?
78
Cemburu
79
Hukuman untuk Sasa
80
Kedatangan Bima
81
Pamit dengan calon mertua gak jadi
82
Masih Pamit
83
Di Kampus
84
Menunggu suami pulang
85
Nasihat Ayah Pipa
86
Khitbah Pipa
87
Bu Nita ber aksi
88
Bu Nita vs Sasa
89
Perlawanan Sasa
90
Sikap Aneh Sasa
91
Bau, Mas!
92
Kepulangan Pipa
93
Sakit Perut
94
Sasa Hamil
95
Nemanin Suami ke Kampus
96
Dasar, Wanita Ular!
97
Merajuk!
98
Baikan
99
Sampai di Pesantren.
100
Surprise
101
Persiapan Pernikahan Pipa
102
Mommy & Daddy
103
Terungkap!
104
Firasat Sapi
105
Reaksi Sapi
106
Lima tahun kemudian
107
Kedatangan Sahabat Lama
108
Someone looking for me?
109
Kisah Sapi 1
110
Kisah Sapi 2
111
Kisah Sapi 3
112
Kisah Sapi 4
113
Kebersamaan The Guys
114
Tingkah anak-anak aneh!
115
Kebimbangan
116
Hawa!
117
Cinta
118
Kami takut di DO, Pak!
119
Jumpa Kakek
120
Di Sungai
121
Wanita berdaster
122
Masa Lalu Gus Sakhi
123
Cemburu
124
Antara Gus Sakhi dan Ratih
125
Ratih
126
Kepergian Sasa
127
Mencari Sasa
128
Keberadaan Sasa
129
Melahirkan si Kembar
130
Azma dan Azmi
131
Azma di Kampusnya
132
Azmi dan Syahla'
133
Kejanggalan
134
Mevlan dan Zahra
135
Kepulangan Fakhi
136
Sampai rumah
137
End
138
SEASON 2 Eps 1
139
Season 2 Eps 2
140
Season 2 Eps 3
141
Season 2 Eps 4
142
Season 2 Eps 5
143
Season 2 Eps 6
144
Season 2 Eps 7
145
Season 2 Eps 8
146
Season 2 Eps 9
147
Season 2 Eps 10
148
Season 2 Eps 11
149
Season 2 Eps 12
150
Season 2 Eps 13
151
Pengumuman
152
(Bukan Up) Tsunami Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!