KEKASIH HALAL

KEKASIH HALAL

TAK TERDUGA

Irdina Farzana seorang Mahasiswi tingkat pertama Ia mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Bandung, Irdina sangat periang, mudah bergaul dan disenangi semua teman-temannya.

Sedangkan Musa Raffi seorang pengusaha muda yang sukses di bidang IT untuk meneruskan perusahaan milik keluarganya. Musa dikenal sebagai sosok pria yang dingin, cuek dan sulit untuk ditebak, tetapi jika Dia sudah mencintai seseorang maka Dia akan menjaga wanita itu dengan sangat baik.

Takdir pun mempertemukan mereka dengan keadaan yang tak terduga.

"Mah, Dina pergi ke kampus dulu ya.." kata Irdina sambil mencium tangan Mamahnya. "Iya hati-hati ya nak" kata Mamah Irdina sambil mencium anaknya.

Seusai berpamitan Irdina pergi ke kampus dengan mobilnya.

Setelah sampai di kampus Irdina pun bertemu dengan teman-temannya yang diberi nama geng boncel. Geng boncel terdiri dari 6 orang anggota yang pertama tentu saja Irdina, kemudian Wida, Ani, Firda, Sami dan Desi.

Wida mempunyai karakter yang lucu, bersuara cempreng dan sangat heboh, tapi Wida adalah teman yang baik dan setia kawan. Ani seorang yang cuek, dingin dan kadang seperti tak pernah senyum, tapi Ani sangat menyayangi teman-temannya dan selalu tersenyum jika bersama dengan teman-temannya. Firda seorang yang selalu berhemat, suka berbisnis, setia kawan. Desi orangnya sangat bijak, tegas dan dewasa. sedangkan Sami orangnya lucu, ceria, humoris juga selalu semangat.

"Dina...Dina...ih si Dina selalu saja cuek dipanggil-panggil tidak dengar" kata Wida dengan suara cemprengnya dan menepuk pundak Irdina.

"Ih apa sih Wid kaget tahu" kata Irdina yg terkejut dengan Wida.

"Habis dipanggil dari tadi juga, tidak didengar gimana sih" kata Wida dengan suara cemprengnya yang tak sadar bahwa suaranya buat orang jantungan saking kencangnya.

"Ya ampun pelan dikit Wid ini kuping bukan toa" kata Irdina sambil menutup mulut Wida.

"Lagi pula bukan Aku tak dengar tapi tadi Aku lagi pakai earphone, biasalah lagi dengar lagu kesukaan Aku jadi gak tahu kalau Kamu panggil-panggil" kata Irdina yang masih memegang mulut Wida.

"Apa sih ribut-ribut, masih pagi nih" kata Ani perempuan dingin berhati baja.

"Lagi pula suara Kamu kencang sekali sih Wid, volumenya turunkan dong sedikit" kata Desi perempuan kutu buku yang pintar dan bijak.

"hallo... semua ada apa nih ribut-ribut, lagi ngomongin apa sih...gosip yah gosip..?" kata Sami si super kepo yang humoris.

"Apa sih Mi gosip..gosip...saja kerjaannya" kata Ani.

"Hey...sudah..sudah jangan ngobrol terus sini..sini...bayar uang kas..." kata Firda si mata duitan yang ngirit sekali.

"Ampun deh say...masa di kuliahan saja masih ada uang kas sih" kata Wida dengan nada alay.

"Hahahaha...apa sih Wid ngomongnya ihh gitu banget jijik tahu" kata Irdina sambil menepuk pundak Wida.

Dosen pun datang dan kelas segera dimulai, setelah kelas selesai, biasanya pulang kuliah geng boncel langsung kuliner bersama ketempat biasa mereka nongkrong yaitu warung siomay Mang Oni, yang letaknya di dekat masjid kampus.

Mereka sahabat tetapi bagaikan keluarga, disaat ada yang kesusahan Mereka saling bantu satu sama lain, meskipun Mereka penuh perbedaan tapi Mereka selalu kompak. Di warung Mang Oni tanpa sengaja Irdina bertemu dengan Musa.

"Mang biasa satu porsi, bumbunya yang banyak ya Mang, sambalnya sedikit saja" kata Irdina dengan nada santai.

"siap Neng laksanakan" seru Mang Oni yang selalu semangat dan suka bercanda.

"Mang Aku juga ya Mang pesan" kata Wida, Ani, dan Sami bersamaan.

"Loh Fir kamu gak pesan?" tanya Irdina heran.

"Tidak ah Aku lagi diet nanti kiloan Aku nambah lagi" kata Firda dengan wajah lesu.

"Ah tidak usah diet diet Fir sudah lah makan saja yang penting sehat, kalau dietnya sampai tidak makan apa-apa nanti malah sakit loh" kata Wida sambil memberikan piring siomay miliknya.

"Ih Wid ini yang Kamu" kata Firda.

"Sudah makan saja Fir nanti Aku pesan lagi" kata Wida.

Kemudian Musa datang ke warung Mang Oni dan menyapa Mang Oni, semua orang yang di warung melihat ke arah Musa, seolah mereka terpesona dengan sosok Musa, kecuali satu orang yaitu Irdina.

"Hai Mang Oni apa kabar?" kata Musa sambil menyapa Mang Oni yang sedang melayani pembeli.

"Tunggu...tunggu ini siapa ya...?" kata Mang Oni mencoba mengingat.

"Saya Musa Mang, pelanggan setia Amang, masa sih lupa" kata Musa dengan senyumannya yang manis.

"Oh iya Amang ingat, ya ampun Den Musa apa kabar, sudah lama tidak kesini, mau siomay Den?" kata Mang Oni semangat.

"Boleh Mang satu ya, iya Mang maaf baru kesini lagi, soalnya akhir-akhir ini Musa sibuk sekali Mang" kata Musa sambil melangkah duduk.

"Aduh orang sukses memang beda ya pasti sibuk terus, pakaiannya juga bagus sekali Den pakai jas" kata Mang Oni dengan senyum polosnya.

"Ah si Amang bisa saja" jawab Musa sambil tersenyum.

Tak disangka ternyata Musa duduk di sebelah Irdina, kemudian Musa menyantap siomay Mang Oni dan tanpa sengaja Musa menyenggol gelas yang berisi air hangat ke Irdina.

"Aduh panas" kata Irdina yang terkejut.

"Eh maaf ya maaf tidak sengaja" kata Musa sambil membereskan gelas.

"Hati-hati dong panas tahu, yaah hp Aku jadi kena air kan" kata Irdina marah.

"Iya maaf deh maaf Aku ganti deh memang berapa sih?" jawab Musa dingin.

"Ih sombong sekali sih sudah salah, so lagi" kata Irdina makin panas menahan emosi.

"Dari tadi sudah minta maaf kali, situ yang marah-marah, menyebalkan bikin hilang selera makan saja" jawab Musa dengan nada dingin.

"Ih jadi orang nyebelin sekali ya, ya sudah cepetan ganti rugi, dasar sombong" kata Iridina dengan nada penuh emosi.

"Ya sudah Aku ganti tidak usah khawatir, nih kartu nama Aku, Kamu datang saja ke kantor, Aku akan ganti HP butut Kamu". jawab Musa sambil pergi dan pamit ke Mang Oni.

"Dasar cowok nyebelin, sombong tidak punya hati, ih sumpah nyebelin banget, amit-amit deh punya cowok kayak gitu" kata Irdina sambil teriak ke Musa.

"Sudah Din sudah, malu tahu di lihat orang" kata Desi mencoba menenangkan Irdina.

"Iya sudah Din sabar jangan emosi, Dia kan janji mau ganti" kata Ani mencoba membujuk dan menenangkan Irdina.

"Iya ya sudah Aku pulang dulu ya jadi tidak nafsu makan juga" kata Irdina yang terlihat kesal.

"Dina mau bareng tidak?" kata Wida.

"Ah tidak usah Wid, Kamu lanjut saja makan, Aku pulang sendiri saja" jawab Irdina.

Irdina pun pulang dengan hati yang kesal terhadap Musa. Di mata Irdina, Musa laki-laki yang sombong dan dingin sedangkan di mata Musa irdina adalah wanita yang tidak lemah lembut dan jauh dari kriteria wanita idaman Musa.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

سافيرا ريسكا

سافيرا ريسكا

hayy thor aku mampir nihh😍😍😍sukaa

2020-10-27

1

~Greentea~

~Greentea~

Hai Kaka aku mampir nih
Udah ku kasih like,komen,dan rate. ditambahkan juga ke favorit

Jangan lupa mampir juga ya karyaku ya
Ditunggu Feedback nya kaka

2020-05-21

0

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

next episodenya

2020-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!