Setelah kejadian yang menjengkelkan hati Irdina, keesokan harinya irdina datang ke kantor musa untuk meminta ganti rugi atas rusaknya ponsel Irdina.
"Selamat siang Mbak ada yang bisa Saya bantu" Tanya resepsionis pada Irdina.
"Iya Mbak bisa bertemu dengan pak Musa" jawab Irdina sopan.
"Sebelumnya sudah ada janji?" kata resepsionis pada Irdina.
"Sudah Mbak, bilang saja ini dengan Irdina yang ponsel nya di rusak di warung siomay" jawab Irdina kesal.
"Baik Mbak, tunggu sebentar ya Saya hubungi sekretarisnya pak Musa terlebih dulu" kata resepsionis.
"Mbak kata pak Musa silahkan ke ruangannya pak Musa, mari Saya antar Mbak" kata resepsionis tersenyum ramah.
"Baik Mbak" jawab Irdina.
"tok...tok..., pak Musa maaf ini tamunya" kata resepsionis sambil mengetuk dan membuka pintu.
"Suruh masuk" kata Musa dingin.
"Silahkan duduk" kata Musa tanpa melihat ke arah Irdina.
"Gak perlu mana ganti rugi untuk ponsel Aku" kata Irdina dingin.
"Memang ya tidak tahu sopan santun" kata Musa menyela irdina.
"Enak saja, Kamu tuh pria tak punya hati" kata Irdina kesal.
"Kamu tuh ya ngajak ribut terus, bikin BT orang tahu gak" kata Musa kesal.
"Memang Kamu saja yang kesal, Aku juga kesal tahu" kata Irdina marah.
"Ya sudah sini nomor rekening Kamu biar langsung Aku transfer, dan Kamu tidak ganggu Aku lagi" kata Musa dingin.
"Lagi pula siapa juga yang mau lama-lama disini, ya udah nih nomor rekeningnya" kata Irdina sambil memberikan nomor rekening pada Musa.
"Nih sudah kan, sekarang silahkan Kamu pergi dan semoga kita tidak akan bertemu lagi" kata Musa dingin.
"Siapa juga yang mau ketemu Kamu lagi, amit-amit deh, tanpa disuruh juga Aku akan pergi ko" kata Irdina yang beranjak pergi dari kantor Musa.
Setelah itu Irdina membeli ponsel baru dan langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah.
"Irdina sayang, nanti malam kita makan keluarga ya, jangan lupa kamu harus dandan yang cantik" kata Mamah Irdina.
"Memang ada acara apa Mah, ko harus dandan cantik" kata Irdina heran.
"Karena nanti malam Kita akan kedatangan tamu" kata Mamah Irdina sambil mengelus kepala Irdina.
Malamnya Irdina tampil sangat cantik dan anggun, Irdina tidak tahu bahwa tamu yang akan datang adalah Musa, pertemuan tak terduga kembali terjadi.
"wah..anak Mamah cantik sekali, ya kan Pah" kata Mamah Irdina.
"Iya nih anak Papah benar-benar cantik" kata Papah Irdina memeluk putri satu-satunya itu.
"Papah sama Mamah bisa saja" kata Irdina sambil tersenyum.
Kemudian terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
Tok...tok..tok..
"Assalamualaikum...".
"Waalaikumsalam" jawab Mamah Irdina sambil membuka pintu.
"Ya ampun apa kabar, mari silahkan masuk" kata Mamah Irdina yang sangat antusias.
Kemudian Mereka masuk dan menuju ruang makan, Irdina terkejut melihat tamu yang datang ternyata Musa.
"Kamu...ko bisa ada di sini, mau apa kesini?" kata Irdina kesal.
"Eh Dina ko gitu, tidak sopan ah" kata Papah Irdina.
"Pah jadi tamunya itu Dia" kata Irdina sambil menunjuk ke arah Musa.
"Kalian sudah saling kenal?" kata kedua orangtua Musa.
"Tidak Pah, Mah, Musa tidak kenal" kata Musa dingin.
"Ya sudah silahkan duduk, ayo kita makan lalu kita ngobrol" kata Mamah Irdina sambil mengajak keluarga Musa dan Musa untuk makan malam.
Setelah selesai menikmati makan malam, mereka semua pindah ke ruang keluarga yang tak jauh dari meja makan.
"Pah ,Mah ada apa sih sebenarnya ko Irdina disuruh diam disini" tanya Irdina yang heran.
"Iya Dina maaf Papah sama Mamah belum memberi tahu Irdina bahwa kedatangan Musa dan keluarganya kemari untuk mengobrol kan tentang perjodohan antara Irdina dan Musa".
Sontak Irdina terkejut bukan main, Musa juga tak menyangka bahwa wanita yang dijodohkan dengannya adalah Irdina.
"Apa...Mamah sama Papah jangan bercanda deh, tidak lucu" kata Irdina yang tidak percaya.
"Biar Om sama Tante yang menjelaskan ya ke Irdina, kalau Musa sudah tahu karena sebelumnya Tante dan Om sudah menjelaskan pada Musa" kata Om Satya Papah Musa.
"Jadi begini Dina, Om dan Papah Kamu adalah teman baik, begitupun dengan Opah Irdina dengan kakek Musa mereka juga bersahabat, nah sebelum Kakek dan Opah Irdina meninggal, mereka membuat perjanjian perjodohan antara cucunya Irdina dengan Musa, dan surat perjanjian tersebut selalu tersimpan dengan baik agar perjodohan kalian bisa terlaksana dan menjadi wasiat terakhir dari Almarhum Kakek Musa dan Opah Irdina" kata Om Satya.
"Irdina masih kaget Om tidak menyangka, tapi kalau itu memang wasiat terakhir Opah, Irdina akan penuhi, karena Irdina sangat sayang sama Opah" kata Irdina yang masih kaget dengan perjodohan ini.
"Oh iya Om boleh tidak kalau Irdina mengajak Musa untuk ngobrol berdua" kata Irdina pada Om Satya.
"Tentu saja boleh kan kalian akan menikah jadi kalian harus saling mengenal" kata Om Satya.
Irdina mengajak Musa ke taman di depan halaman rumah Irdina.
"Eh jadi Kamu sudah tahu tentang perjodohan itu, dan Kamu pura-pura tidak kenal sama Aku" kata Irdina kesal.
"Aku juga baru tahu kalau ternyata wanita yang dijodohkan dengan Ku itu Kamu" kata Musa dingin.
"Masa sih, ih mimpi apa sih Aku ko bisa di jodohkan sama cowok super nyebelin kaya Kamu" kata Irdina sambil menutup wajahnya.
"Eh kalau dari awal Aku tahu, Kamu wanita yang dijodohkan dengan Aku, sudah Aku tolak mentah-mentah" kata Musa.
"Ih nyebelin banget sih, lagi pula Aku juga tidak mau kali dijodohkan sama Kamu" kata Irdina.
"Kalau tidak mau kenapa kamu terima, dasar wanita aneh" kata Musa dengan nada mengejek.
"Eh enak saja yah ejek aku aneh, kalau bukan karena wasiat terakhir Opah, Aku juga tidak mau kali nikah sama Kamu" jawab Irdina kesal.
"Iya Kita memang sudah terjebak perjodohan ini dari Kita masih kecil bahkan saat kita dalam kandungan kali Kita sudah di jodohkan" kata Musa sambil menundukkan kepalanya.
"terus gimana dong?" tanya Irdina kebingungan.
"Ya gimana lagi terima saja lah, lagi pula mau gimana lagi coba, terpaksa deh Aku hidup dengan wanita yang menyebalkan kaya Kamu" kata Musa sambil melangkah pergi.
"Aduh enak banget ya Kamu ngomong kaya gitu, eh harusnya Aku tahu yang rugi nikah sama pria yang super dingin dan tidak punya hati kaya Kamu" kata Irdina sambil menginjak kaki Musa.
Setelah acara makan malam kedua keluarga memberikan cincin pada Musa dan Irdina untuk pertunangan Mereka, Musa dan Irdina pun resmi menjadi tunangan, Mereka diminta untuk saling mengenal satu sama lain, dan setiap hari Musa diminta untuk mengantar jemput Irdina dan menjaga Irdina.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Rhiyanthee Cliquers
karena benxi dan cinta itu beda tipiz
2021-03-07
0
Alkha Rafasya
benci jadi cinta...hehe
2020-04-26
2
Abdul Rahman
lucu juga ceritanya 😉
2020-04-15
2