KENCAN

Irdina sangat bahagia bisa menginap di rumah orangtuanya, Irdina tidak menyangka bahwa Ia akan membawa laki-laki ke kamar tidurnya yang dulu Ia tempati dan laki-laki itu adalah suaminya Musa.

"Mas Musa bangun, kan Mas harus ke kantor"

"Iya sayang, ya udah Mas siap-siap dulu ya sayang"

"Iya Mas, Dina mau buat sarapan ya di bawah, nanti kalau Mas sudah selesai Mas langsung ke bawah aja ya?"

"Iya sayang"

Irdina dan Mamahnya membuat sarapan.

"Dina kamu udah telat belum nak?"

"Maksud Mamah telat datang bulan?"

"Iya telat datang bulan, gimana udah ada tanda-tanda belum?"

"Belum Mah, lagian Dina sama Mas Musa juga kan nikahnya masih baru Mah"

"Iya ya tapi Mamah benar-benar gak sabar deh ingin segera menimang cucu"

"Sabar ya Mah, semoga Dina bisa secepatnya di kasih momongan"

Musa dan Papah Irdina pun turun.

"Loh Musa mau kemana?"

"Mau ke kantor Pah"

"Lah bukannya ini hari minggu, ko kamu ke kantor?"

"Musa kira ini hari senin, Dina juga gak bilang kalau ini hari minggu"

"Loh Dina nih gimana sih, kasian tuh Musa masa Dina ngerjain Musa kayak gitu"

"Hahaha maaf Mas, Pah, aku lupa kalau hari ini hari minggu. Mas Musa juga kenapa bisa lupa"

"Dina nih, ya kan Mas baru bangun tidur jadi gak mikirin hari, pantesan Mas ngerasa males banget bangun untuk ke kantor, eh ternyata benar kan libur"

"Hehehe maaf ya Mas Dina beneran lupa Mas, Dina gak maksud ko buat kerjain Mas Musa"

"Iya ya udah gak apa-apa, nanti Mas ganti baju lagi"

"Mas kita keluar yuk"

"Mau kemana sayang?"

"Dina mau ajak Mas Musa kencan"

"Kencan kemana?"

"Pokonya ada deh, nanti juga Mas Musa tahu ko"

"Udah-udah sekarang ayo kalian sarapan dulu"

"Iya Mah"

Seusai sarapan.

"Sayang Mas mau ganti baju dulu ya"

"Iya ya udah Mas"

Musa pergi ke atas untuk ganti baju.

"Dina nih gimana sih masa suaminya dijahili gitu"

"Beneran Pah Dina lupa, gak sengaja ko beneran deh"

"Hehehe kalian nih emang pasangan yang lucu, ya udah sana temani suamimu"

"Iya Mah, Dina ke atas dulu ya"

Irdina pun menyusul Musa.

"Mas...udah belum ganti bajunya"

"Udah ko sayang"

"Mas, ko malah ganti pakai kaos gitu sih"

"Emang kenapa sayang?"

"Ya kayak yang mau tidur gitu"

"Lah emang Mas mau tidur, habis capek"

"Ih Mas nih jangan tidur dong"

"Terus apa dong?"

"Kan kita mau kencan"

"Ya udah kita kencannya di kamar aja ya"

"Ih Mas Musa nih, ya udah terserah lah kalau Mas mau tidur, biar Dina pergi sendiri aja"

"Ih ko Dina cemberut sih, iya deh iya ok Mas ganti lagi bajunya, emang kita mau kemana sih sayang"

"Tapi Mas gak merasa kepaksa kan?"

"Enggak ko sayang beneran deh, ya udah emang kita mau kemana?"

"Ada deh Mas, nanti juga Mas tahu ko"

"Dina nih bikin Mas penasaran tahu"

"Kalau penasaran ayo Kita berangkat sekarang nanti kalau siang panas Mas"

"Ya udah deh ayo, tapi Mas pakai baju yang mana?"

"Dina lupa Mas kan gak bawa baju santai ya?Ya udah Mas kita pulang dulu aja ke rumah untuk ganti baju"

"Ya udah kalau gitu, kita siap-siap yuk pulang dan pamit ke Papah sama Mamah"

"Iya Mas"

Musa dan Irdina pamit kepada orangtua Irdina, Mereka pun pulang ke rumah untuk berganti pakaian.

Sesampainya di rumah.

"Mas ayo sini cepetan ganti baju"

"Dina semangat banget sih, emang kita mau kemana?"

"Udah Mas jangan tanya-tanya terus ayo sini Dina pilihkan baju untuk Mas"

Irdina semangat memilih pakaian yang cocok untuk suaminya.

"Mas pakai ini ya"

"Mas harus pakai kaos ini sayang? sama celana pendek juga? terus ini kemeja buat apa?"

"Ih Mas nih, udah sana pakai aja, pokonya percaya aja ke Dina"

"Iya deh iya"

Musa mengikuti permintaan istrinya dan segera mengganti pakaiannya.

"Gimana sayang bagus gak?"

"Mas kemejanya gak usah dikacingin, biar terbuka dan kaosnya terlihat, sini Dina bantuin buka kancingnya"

"Terus udah gini gimana lagi"

"Ya udah Mas tinggal pakai sepatu"

Setelah Musa selesai berganti pakaian, Irdina pun mengganti pakaiannya agar terlihat serasi dengan Musa.

"Mas ayo kita berangkat"

"Ya udah ayo"

"Sayang ini tujuannya mau kemana"

"Udah Mas jalan aja dulu nanti arahnya Dina yang tunjukkan"

"Iya ya udah"

Musa pun mengendarai mobilnya dengan diberi arah petunjuk oleh Irdina.

"Mas stop, kita udah sampai nih"

"Dina kita kencan disini?"

"Iya Mas kita kencannya di taman hiburan ini"

"Dina kenapa ingin kencan disini?"

"Mas kenapa, gak mau ya?"

"Bukannya gak mau tapi kita kan udah dewasa ngapain ke taman hiburan gini"

"Ih Mas ko gitu, lagian kan Dina belum pernah ke taman hiburan bareng pacar atau orang yang Dina suka, terus kita kan langsung menikah gak pacaran dulu, jadi apa salahnya sih Dina ingin mengajak kekasih halal Dina kesini"

"Ya udah kalau gitu, maafin Mas ya sayang, ya udah ayo kita masuk dan menikmati kencan kita"

"beneran Mas, yeeee asik, makasih ya Mas" Irdina memeluk Musa.

"Iya sayang sama-sama, ya udah ayo masuk"

Irdina dan Musa masuk ke taman hiburan.

"Sayang kita mau naik wahana apa?"

"Mas kita kesana yuk naik roller coaster"

"Jangan ya sayang, kita cari wahana yang lain aja"

"Kenapa Mas? ah Dina tahu nih, Mas Musa takut ya" Irdina menggoda suaminya.

"Ih enggak ko Mas gak takut, masa naik wahana kayak gitu doang takut"

"Kalau gak takut buktiin dong Mas, ayo kita naik wahana itu"

"Mas malas antrinya sayang, lihat deh panjang banget antriannya"

"Ah bilang aja kalau Mas takut, huuh masa sih suami aku penakut" Irdina kembali menggoda Musa.

"Eh enak aja, ya udah ayo kita kesana" Musa menarik tangan Irdina.

"Hehehe nah gitu dong Mas"

Irdina dan Musa menunggu antrian.

"Tuh kan sayang panjang banget antriannya"

"sabar Mas nanti juga kebagian ko"

Tibalah giliran Musa dan Irdina untuk menaiki wahana roller coaster.

Musa menggenggam erat tangan Irdina, dan saat roller coaster meluncur kencang Musa dan Irdina teriak histeris.

Musa dan Irdina pun turun dari wahana roller coaster.

"Mas kenapa?"

"Dina udah ya jangan naik wahana itu lagi"

"Kenapa sih Mas, kan seru tahu"

"Iya sih seru tapi udah ya jangan naik lagi, Mas jadi keringat dingin nih"

"Hahahaha, Mas nih ada-ada aja sih"

"Ya udah deh, ayo kita naik wahana yang lain Mas"

"Kita mau kemana lagi sayang?"

"Nah kan tadi Dina udah milih wahana, sekarang giliran Mas deh mau pilih wahana mana?"

"Beneran ya?"

"Iya Mas beneran"

"Ya udah ayo kita ke wahana itu"

"Itu kan rumah hantu Mas"

"Ih jangan dong Mas, jangan kesana"

"Kenapa? takut ya? Hahaha"

"Mas nih malah ketawa, iya lah takut"

"Gak apa-apa sayang kan ada Mas"

"Ya udah deh"

Irdina dan Musa pergi menuju wahana rumah hantu.

"Mas tuh kan serem, ayo kita keluar yuk Mas"

"Kalau kita mau keluar ya kita harus sampai ke pintu keluar dong sayang"

"ya udah ayo Mas"

Irdina memegang erat tangan musa dan bersembunyi di belakang Musa, saat ada hantu mainan yang mendekat Irdina teriak dan memeluk Musa.

"Hay sayang, gak apa-apa ayo sini buka mata, lagian ini cuma hantu bohongan ko sayang masa sih takut"

"Iya Mas Dina tahu, tapi tetap aja serem, kan dari musiknya juga udah serem Mas"

"ya ampun Dina nih, kalau Dina peluknya erat gini gimana Mas bisa jalan"

"Ya pokonya Dina gak mau buka mata, pokonya Dina takut Mas"

"Ya udah kalau gitu Mas gendong ya"

Musa menggendong Irdina hingga di pintu keluar.

"Udah sayang ayo buka mata, kita udah sampai nih di luar"

"Akhirnya udah keluar, Mas pokonya Dina gak mau masuk lagi ke rumah hantu"

"Iya deh iya kita gak akan kesana lagi"

Irdina dan Musa berjalan untuk mencari wahana selanjutnya, ketika sedang berjalan, Irdina melihat pasangan yang mengenakan pakaian couple beserta topi kelinci ya lucu.

"Mas, beli itu yuk?"

"Beli apa sayang?"

"Beli topi kelinci"

"Dina mau?"

"Iya Dina mau"

"Ya udah ayo kita kesana"

Irdina pun mencoba topi kelinci dan membeli dua topi kelinci.

"Dina mau pakai dua-duanya?"

"yang satu bukan buat Dina Mas"

"terus buat siapa?"

"Buat Mas"

"Hah buat Mas, jadi Mas harus pakai topi ini gitu?"

"Iya Mas, pakai ya lucu tahu Mas"

"Gak mau ah sayang malu"

"Mas gitu sih, pakai ya Mas ayo dong, nanti Dina kasih hadiah deh"

"Apa hadiahnya?"

"Dina kasih Mas satu ciuman"

"Emang Dina berani nyium Mas disini?"

"Berani lah, Mas kan suami Dina"

"tapi kan orang lain mana ada yang tahu kalau kita suami istri, yakin nih berani kalau Dina beneran berani, Mas akan pakai deh topi kelincinya"

"Bener ya Mas dipakai"

"Iya beneran, ya udah ayo katanya berani"

Irdina melihat sekeliling, Irdina malu karena banyak orang yang melihat, Irdina pun membatalkan niatnya.

"Gak jadi deh Mas, udah gak apa-apa ko gak dipakai juga, ayo Mas kita jalan"

Musa menarik tangan Irdina dan menutupi wajahnya dan wajah Irdina dengan topi kelinci, kemudian Musa mencium Irdina.

"Mas ih apaan sih, malu tahu di lihat banyak orang"

"Kalau Dina gak berani biar Mas aja yang maju, Hehehe"

"Mas nih apaan sih"

"Ya udah ayo kita jalan lagi" Musa memakai topi kelincinya dan menggandeng tangan Irdina.

"Mas sekarang kita mau kemana?"

"Kita ke wahana bawah laut yuk, kayanya seru"

"Boleh tuh Mas, ya udah ayo Mas"

Irdina dan Musa menikmati wahana bawah laut, mereka melihat ikan-ikan yang ada di laut melalui akuarium besar, mereka juga melihat hewan-hewan lucu lainnya.

"Mas lihat deh, lucu banget ya kura-kuranya"

"Iya sayang lucu ya"

"Mas kita pelihara kura-kura yuk"

"Dina mau kura-kura?"

"Iya Mas Dina mau banget kura-kuranya lucu"

"Ya udah nanti kita beli ya"

"yang bener Mas?"

"Makasih ya Mas, Mas baik banget"

"Sama-sama sayang"

Irdina sangat menikmati kencannya dengan Musa di taman hiburan, mereka menaiki berbagai macam wahana. Tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat, mereka pun mengakhiri kencannya di taman hiburan, dan kembali pulang ke rumah.

Setibanya di rumah.

"Sayang sini deh, Mas punya sesuatu buat Dina"

"Apa itu Mas"

"Dina tutup dulu matanya"

Irdina pun menutup matanya.

"Mas udah boleh buka mata belum?"

"Udah sayang, ayo buka matanya"

"Mas..lucu banget, ini kura-kura Mas?"

"Iya sayang, tadi kan Dina bilang ingin punya kura-kura"

"Ih lucu banget Mas, makasih ya Mas, ngomong-ngomong Mas kapan belinya?"

"Waktu Mas ke toilet pas di taman hiburan, Mas nanyain ke penjaga di sana, Mas bertanya apakah kura-kuranya bisa dibeli satu, kata mereka bisa jadi Mas beli aja"

"Tapi ini kura-kuranya dua Mas"

"Iya soalnya kasihan kalau sendirian makanya Mas nego minta beli dua kura-kura tapi sepasang gitu, dan mereka memberi izin, mereka juga memberikan cara-cara merawatnya, dan untuk makanannya, kura-kura suka sekali sama timun"

"Makasih ya Mas Dina suka banget sama hadiahnya, Mas baik banget sih, Mas mau di buatkan makan malam apa? nanti biar Dina masakin yang spesial buat Mas"

"Apa aja sayang, tapi untuk malam ini, Mas hanya ingin menghabiskan malam berdua dengan istri Mas"

"Mas nih apaan sih"

"Mas beneran, Dina mau kan menghabiskan malam ini sama Mas"

"Mas tiap hari juga kita selalu menghabiskan malam bersama kali Mas"

"Iya sih, tapi pokonya Dina mau gak?"

"Iya Mas iya, apa sih yang enggak buat Mas"

Irdina dan Musa menghabiskan malam bersama.

Pagi hari..

"Sayang siapa sih pagi-pagi yang nelepon kamu"

"Oh ini teman satu kelompok KKN Dina Mas"

"Ya udah angkat aja"

"Iya Mas sebentar ya"

Irdina mengangkat teleponnya.

"Assalamualaikum, hallo iya Eki ada apa?"

"Waalaikumsalam Dina maaf nih pagi-pagi nelepon kamu, oh iya kamu udah tahu kan kabar dari Rendi, katanya Rendi udah nemuin rumah untuk kita KKN"

"Iya Ki, aku udah baca ko di grup"

"Nah, sekarang kamu ke kampus kan? kita niatnya mau kesana, untuk melihat rumahnya"

"Iya Ki, aku ke kampus ko"

"Ya udah Dina sampai ketemu di kampus ya, maaf udah ganggu"

"Iya gak apa-apa"

Irdina pun menutup teleponnya dan segera bersiap untuk ke kampus.

"Sayang siapa yang nelepon?"

"Oh itu Eki Mas, ketua kelompok KKN Dina"

"Cowok?"

"Iya cowok Mas masa iya namanya Eki cewek"

"Mau apa emangnya?"

"Dia cuma kasih tahu kalau sekarang akan cek lokasi rumah untuk nanti kita KKN Mas"

"Kamu nanti kesananya sama siapa?"

"Gak tahu Mas"

"Jangan dibonceng sama cowok ya?"

"Mas nih ko gitu, iya gak akan lah Mas"

"Kalau gitu Mas tunda aja deh rapatnya dan anter Dina cek lokasi ya?"

"Jangan dong Mas, nanti kolega Mas tersinggung loh, udah Mas rapat aja, Dina gak apa-apa ko, Dina gak akan pergi sama cowok beneran deh"

"Ya udah Mas percaya deh sama Dina"

"Mas kita sarapan dulu ya, setelah itu kita berangkat"

"Iya ya udah, Mas mau mandi dulu"

Setelah selesai sarapan, Musa mengantar Irdina ke kampus, dan Musa melihat teman-teman kelompok KKN Irdina.

"Mas, Dina turun ya, soalnya teman-teman Dina udah pada kumpul"

"Iya sayang Mas berangkat ya"

"Iya Mas hati-hati ya"

Dari dalam mobil Musa melihat salah satu laki-laki anggota KKN menatap Irdina dengan tatapan terpesona, Musa merasa gelisah, karena dari tatapan laki-laki itu seperti tatapan pria yang sedang kasmaran. Tapi Musa percaya pada istrinya dan Musa pun berangkat ke kantor.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya Ibrahim

Alkha Rafasya Ibrahim

ada apa gerengan...🙄

2020-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!