Musa menarik tangan Ryuichi dan membawanya pulang ke rumah, Ryuichi yang enggan mendorong musa, akhirnya ryuichi ikut pergi dengan musa meski dengan wajah penuh kesal.
Sesampainya di rumah, musa mencoba berbicara baik-baik dengan Ryu, mengenai perjanjiannya dengan Irdina dan alasannya yang ingin memiliki irdina, meski musa merasa kesal, tetapi walau bagaimanapun ryu adalah sepupunya yang sangat dekat, bahkan musa telah menganggap ryu seperti adiknya, musa ingin ryu bisa merestui musa untuk menikahi irdina.
"Ryu, sekarang aku minta kamu jelasin serinci mungkin, sebenarnya antara kamu dan irdina ada hubungan apa?"
"Untuk apa aku repot-repot menjelaskan, lagi pula aku yakin kamu gak akan pernah bisa memberikan irdina pada ku"
"Ryu kamu jangan buat aku hilang kendali ya, aku sudah berusaha berbicara baik-baik, karena aku masih menganggap kamu sebagai saudaraku, sekarang coba kamu jelaskan semuanya"
"Ok aku ceritakan semuanya sama kamu ya musa, asal kamu tahu aku sudah lama menyimpan rasa pada irdina, bahkan saat kita masih kecil aku selalu memandangnya, yang ada di mata ku hanya irdina"
"Awal mula kamu suka ke irdina kapan?"
"Saat kita berusia 9 tahun, saat itu kita bersahabat kan bertiga, saat itu aku hanya pria manja dan cengeng, irdina selalu membantuku setiap kali ada anak yang menjahiliku, irdina sangat lembut dan perhatian, itu sebabnya aku mulai menyukai irdina, kemudian ketika irdina ulangtahun, aku memberikan kado kepada irdina yaitu boneka putri salju, irdina sangat menyukainya dan irdina bertanya, apakah aku mirip dengan boneka ini? aku menjawab bahwa irdina seperti putri salju yang baik hati, dan irdina berkata ia ingin memiliki pangeran seperti putri salju, yang melindunginya dan tulus menyayanginya, saat itu aku pun berjanji pada irdina bahwa aku akan menjadi pria yang bisa melindungi irdina dan aku akan menikahi irdina jika aku sudah bisa melindungi irdina dan akan selalu membuat irdina bahagia"
"Setelah kamu membuat janji itu, irdina bilang apa?"
"Irdina hanya mengatakan, bahwa dia sangat berterimakasih pada ku karena aku akan melindunginya, dan kalau untuk menikah, irdina hanya bilang dia hanya akan menikahi laki-laki yang ia cintai, lalu akupun bertanya pada irdina, kalau seandainya aku bisa membuat irdina jatuh cinta, apakah irdina mau menikah dengan aku, irdina menjawab jika memang pria yang membuat irdina jatuh cinta itu aku, maka dia bersedia menikah denganku, tetapi jika irdina mencintai orang lain dan ternyata bukan aku yang dia cintai maka dia tidak akan pernah mau menikah denganku"
"Ryu setelah aku mendengar cerita kamu, aku harap kamu bisa mengikhlaskan irdina, karena irdina kan bilang akan menikah dengan pria yang ia cintai, sedangkan kamu bukanlah pria yang ia cintai"
"Aku tau musa yang selama ini irdina cintai itu kamu, sejak kalian kecil hingga sekarang kalian memang sudah mencintai tapi aku begitu egois aku gak rela melihat kalian bersama, musa dari dulu kamu tidak pernah di jahili, dan dari dulu kamu selalu di puji di sukai banyak orang, karena penampilan kamu yang sudah keren dari awal, sedangkan aku harus berusaha keras di sukai banyak orang, mereka selalu mengejek ku, karena aku gendut dan cengeng, hanya irdina yang mau menemaniku, bermain bersamaku, musa apakah tidak bisa untuk mu melepaskan irdina?"
"Ryu aku mengerti perasaan kamu, tapi bukan hanya irdina yang menyayangimu Ryu, aku pun menyayangi mu, aku selalu berusaha menjadi kuat untuk bisa melindungi mu dan irdina, Ryu irdina juga berhak bahagia, irdina telah memilihku untuk menjadi pendampingnya, jadi aku harap demi kebahagiaan irdina kamu bisa merelakannya melupakan semuanya dan menjadi sahabat dan saudaraku lagi, aku tau irdina pasti sangat tertekan, beberapa hari ini dia terus melamun dan banyak pikiran, itu pasti karena dia tidak ingin menyakiti hati kamu dan tidak ingin juga menyakiti hati aku, Ryu tolong jangan seperti ini kasihan irdina".
"Musa aku minta maaf aku benar-benar telah melakukan kesalahan sama kalian, gak seharusnya aku menyakiti hati irdina dan gak seharusnya aku melukai saudaraku sendiri, aku akan mengikhlaskan irdina, aku harap kamu bisa menjaganya dengan baik, jangan pernah meninggalkan dan membuat irdina susah, kalau kamu membuat irdina susah aku akan merebut irdina dari tangan kamu, ingat ya musa, karena meskipun aku telah merelakan irdina untuk kamu, tapi aku tetap masih mencintai irdina"
"Terimakasih Ryu, aku tidak akan pernah menyakiti irdina dan aku akan selalu membuat irdina bahagia, aku juga gak mau kalau sampai kamu merebut irdina"
Kedua saudara itu pun tertawa dan berpelukan, mereka tidak pernah bisa bermusuhan, karena ikatan di antara mereka sangat erat, Ryu tahu bahwa Musa sangat menyayangi dirinya bahkan ketika kecil Musa selalu berada di paling depan untuk membela Ryu dan Irdina, Musa berusaha menjadi lebih kuat untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.
Musa tidak akan memaksa Ryu untuk tidak mencintai Irdina, karena rasa cinta seseorang tidak bisa di salahkan, rasa cinta itu datang tanpa kita ketahui dan menghilang tanpa kita ketahui, biarkan waktu yang menghapus rasa cinta Ryu pada Irdina.
"Ryu malam ini kita ke rumah irdina lagi ya, untuk memberitahukan akan hal ini"
"iya musa, pasti sekarang dia lagi nangis dan sangat membenci ku"
"Ryu dina tidak akan pernah membenci mu, karena kamu sahabat dina, sahabat terbaiknya"
"iya semoga aja kamu benar musa"
Malamnya Musa dan Ryu pergi menemui Irdina di rumahnya.
"Dina...sini nak turun, di bawah ada Musa nih sama Ryu" (Mamah Irdina)
"Iya mah ada apa" wajah irdina terlihat lemas dan pucet.
"dina kamu sakit ya nak, ko pucet dan lemas banget, terus mata kamu juga kenapa?" Mamah irdina sangat khawatir.
"gak apa-apa mah, irdina hanya kecapean mengurus persiapan pernikahan, mungkin irdina juga telat makan"
"ya ampun dina, jangan sampai sakit dong, tuh lihat badan kamu udah kurus banget, ya udah sekarang kamu makan dulu ya sekalian ajak Musa dan Ryu makan"
"iya mah jangan khawatir, irdina gak apa-apa, irdina mau ketemu Ryu dan Musa dulu ya mah"
Irdina menemui Musa dan Ryu yang berada di ruang tamu.
"Irdina, kamu kenapa gak apa-apa kan" Musa panik melihat irdina begitu lemas dan pucet.
"Aku gak apa-apa ko Musa"
"aku bantu kamu duduk ya, dina kamu mohon jangan sakit ya?"
"iya musa, terimakasih ya"
Irdina pun duduk dan menundukan kepalanya,
"Ada apa kalian kesini, apakah kalian ingin berdebat lagi untuk memberikan aku pada siapa"
"bukan dina, aku benar-benar minta maaf dina, aku salah, aku sudah menyakiti hati kamu dan membuat kamu tertekan, aku juga sudah melukai musa, aku benar-benar minta maaf dina, aku tahu pasti kamu tidak akan memaafkan aku kan dina, aku sekarang sadar bahwa kebahagiaan kamu lebih penting dina, asalkan kamu bisa bahagia bersama musa, aku akan merelakan kamu, dan aku harap musa menepati janjinya padaku, untuk tidak pernah menyakiti kamu dan membuat kamu susah"
"Ryu, kamu serius kan dengan apa yang kamu katakan?"
"iya dina aku serius aku sudah merelakan kamu, aku tahu perjanjian masa kecil kita hanya aku sendiri yang berjanji, sedangkan kamu berjanji jika kamu mencintai aku baru kamu akan menikah denganku, tapi nyatanya kamu tidak pernah memiliki perasaan cinta kepada ku"
"Ryu aku juga minta maaf, aku telah membuatmu menunggu dan aku telah membuatmu berharap kepadaku, jika dari awal aku menyadari perasaan aku kepada musa, mungkin ini tidak akan terjadi dan kamu tidak perlu menunggu ku"
"sudah lah dina, tidak apa-apa aku tahu kamu dan musa saling mencintai tapi kalian berdua memang belum menyadarinya waktu itu. Sudah lah dina, yang lalu biarlah berlalu aku pun tidak merasa terbebani karena menunggu mu, harusnya aku juga bertanya langsung sama kamu dan harusnya aku datang lebih awal untuk menanyakan perasaan kamu kepadaku, tapi nyatanya aku sungguh sudah sangat terlambat, aku juga tidak bisa di samping kamu dan melindungi kamu, aku juga tidak menepati janjiku dina untuk selalu melindungi kamu, dan hanya musa yang selalu menjaga dan melindungi kamu"
"Ryu jangan bilang gitu, kamu tetap sahabat terbaikku, aku tidak akan pernah membenci kamu Ryu, karena sekarang semuanya sudah selesai dan salah paham ini sudah berakhir, aku bisa menarik nafas dengan lega"
"Syukurlah semuanya sudah selesai, dina kamu pasti belum makan kan?" musa menatapku.
"iya aku belum makan, karena tidak berselera makan"
"Dina aku suapi kamu makan ya, kan aku baru datang terus kita juga baru ketemu lagi kan" (Ryuichi)
"iya Ryu boleh"
"yes, musa jangan marah ya, aku cuma ingin menyuapi kakak iparku" Ryu tertawa.
"iya deh sana-sana ambil makanannya" musa terlihat cemburu tapi juga senang melihat Ryu sudah menganggap irdina sebagai kakak iparnya.
Ryu mengambilkan makanan untuk irdina, musa dan irdina mengobrol di ruang tamu.
"Dina, apa yang sakit?"
"gak ko musa aku gak apa-apa, hanya pusing"
Musa menarik tangan irdina dan menyandarkan kepala irdina di bahunya, kemudian musa memijat kepala irdina, agar irdina tidak merasa pusing.
Ryuichi datang dengan membawa makanan dan minum untuk irdina, ketika Ryu melihat musa memeluk irdina Ryu memang cemburu tapi Ryu menahan rasa cemburunya.
"misi-misi" Ryu duduk di tengah-tengah antara irdina dan musa.
"Ryu apa sih kan kamu bisa duduk di sebelah sana" musa terganggu dengan Ryu.
"eh musa kalian itu belum sah, jadi gak boleh dekat-dekat, lagian aku mau menyuapi irdina"
"Aku juga kan lagi pijitin kepala irdina"
"Musa kamu tuh cuma modus tau gak, masa mijitin sambil berpelukan" Ryu menggelengkan kepala nya.
"Awas aja ya Ryu kalau aku dan dina udah sah, kamu gak boleh gangguin aku dan dina"
"ih musa kelihatan banget sih kamu udah ngebet ya bang, ingin segera menikah" Ryu menggoda musa dan tertawa.
"Ryu kamu ya bener-bener" musa menepuk kepala Ryu.
"Aduh sakit, lagian harusnya kalian itu di pingit jangan ketemu-ketemu dulu sampai nanti acara pernikahan"
"Musa, Ryu udah dong jangan berantem"
"iya dina maaf, habis Ryu ngeselin"
"udah-udah, kalian kan bukan anak kecil lagi, masa masih bertengkar"
"tuh musa yang kayak anak kecil, aku kan bener bahwa musa dan irdina kan belum sah jadi gak boleh deket-deket, ya kan ka irdina"
"iya-iya Ryu emang benar ko, tapi musa engga modusin aku, musa cuma mau bantu pijitin kepala aku"
"itu cuma modus ka"
"iya deh gimana Ryu aja"
Setelah itu Ryu menyuapi irdina dan mereka bertiga mengobrol dengan asik, mereka juga mengenang kembali masa kecil mereka.
Irdina bersyukur kesalah pahaman diantara dirinya, Ryu dan Musa sudah berakhir, irdina juga senang bisa bersahabat lagi dengan Ryu, dan bisa mengenang kembali masa kecilnya.
Ryu dan Musa juga kembali akur, tidak terjadi perpecahan antar saudara, kegelisahan irdina akhirnya berakhir. Hatinya sangat lega, Ryu juga sudah menerima irdina sebagai kakak iparnya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Jumarni
syukur dah damai
2020-09-16
0
Alkha Rafasya
allhmdlllh ternyata sudah pada baikan...di kira mau ada perang...
2020-04-26
0