MITOS GONDOLA ROMANTIS

Paginya Irdina tak bisa berkata-kata ia hanya terdiam malu dengan apa yang terjadi tadi malam, Irdina pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Musa yang masih di tempat tidur membuka matanya dan mencari-cari Irdina, kemudian Irdina pun keluar dari kamar mandi.

"Dina kamu kemana sih, ko langsung pergi" Musa menarik tangan Irdina dan memeluk Irdina di pangkuannya.

"Musa lepas, sudah sana mandi" Irdina pun bangun dari pangkuan Musa.

"Dina kenapa ko cemberut gitu?"

"tidak apa-apa"

"Dina mau Aku pesankan sarapan apa?"

"tidak usah"

"Dina kenapa sih" musa menarik Irdina dan Irdina pun terjatuh di atas pelukan Musa.

"Musa lepas dong"

"Jawab dulu pertanyaan Aku, Kamu kenapa?"

"Aku tidak apa-apa Musa"

"bohong...ayo dong Dina kasih tahu, Kamu kenapa, Aku salah apa?"

"Tidak Musa Aku hanya malu" Irdina menutup wajahnya.

"Ya ampun Aku pikir Kamu kenapa" Musa mencium kening Irdina.

"Musa sudah sana Kamu tidak mau mandi apa?"

"Iya..iya Aku mandi"

Musa pergi mandi, setelah Musa selesai mandi, Musa melihat Irdina yang terbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi diri Irdina.

"Dina kenapa?" Musa panik mengecek keadaan Irdina.

"Aku tidak apa-apa Musa, Aku hanya sakit"

"Sakit...sakit apa Dina sini dong lihat Aku" Musa panik.

"Musa jangan panik" Irdina pun duduk dan melihat ke arah Musa.

"Ya bagaimana Aku tak panik Kamu terlihat kesakitan gitu, Aku panggil dokter ya?"

"Jangan Musa, Aku tidak apa-apa"

"Memang Dina sakit apa?"

"hemmmz, tidak apa-apa, sudahlah Musa tidak perlu tahu"

"Kok gitu, kasih tau dong Aku kan khawatir"

Irdina pun berbisik kepada musa tentang sakitnya dan Irdina langsung menutup wajahnya.

Musa tersenyum dan merasa malu,

"Maaf ya Dina, gara-gara Aku, Dina jadi sakit"

"Iya tidak apa-apa" Irdina terdiam dan cemberut.

"Jangan cemberut gitu dong, ya sudah deh Kamu ingin apa, Aku akan penuhi apapun yang Kamu inginkan"

"Aku tidak ingin apa-apa, Aku hanya ingin tiduran saja, siapa tahu sakitnya bisa hilang"

"Tapi Kamu harus makan, Aku suapi Kamu makan ya?"

"Iya ya sudah"

Dengan sangat telaten Musa menyuapi Irdina, Musa sangat menyayangi Irdina, setelah selesai makan Irdina pun istirahat sebentar di tempat tidur, dan Musa menemani Irdina, musa mengusap lembut kepala Irdina hingga Irdina tertidur.

Setengah jam berlalu,

"Sudah bangun nih istriKu"

"Musa dari tadi duduk di situ sambil usap rambut Aku, sampai Aku bangun?"

"iya Sayang, Aku tidak tega lihat Kamu kecapean gitu"

"Memang Kamu tidak pegal?"

"Tidak, demi Kamu Aku tidak merasa pegal"

"Makasih ya Suamiku, baik sekali"

"Sama-sama, sekarang bagaimana masih sakit tidak?"

"Sedikit sih"

"Ya sudah kita keluar yuk, jalan-jalan cari udara segar"

"Iya ayo"

Irdina dan Musa pergi jalan-jalan.

"Musa Kita mau kemana?"

"Kita naik gondola yuk"

"Wah seru tuh, ayo-ayo"

"Menaiki gondola salah satu wisata paling romantis loh, yang sering di kunjungi oleh setiap pasangan"

"Iya Aku juga pernah dengar mitosnya, katanya kalau Kita menaiki gondola bersama pasangan Kita, dan berciuman di bawah jembatan, cinta Kita akan abadi dan di berkati, tapi tidak tahu benar atau tidak, tapi yang pasti warga disini sangat mempercayainya, dan sebagai pendatang Kita harus menghormati kepercayaan Mereka"

"Kamu benar sayang, Kita harus bisa saling toleransi dan menghormati kepercayaan Mereka, ya sudah ayo kita naik"

"Musa banyak banget ya yang antrinya"

"Iya lah sayang pasti banyak, soalnya kan banyak pasangan yang ingin cintanya abadi katanya"

"Oh jadi semua pasangan itu akan ciuman gitu , di atas gondola" Irdina malu dan tersenyum.

"Iya seperti itu mungkin, makanya Mereka naik gondola juga, Kamu mau juga tidak?"

"Ih Musa nih apa sih, mau apa nih?"

"Ya mau kaya Mereka"

"Kaya mereka apa sih, yang jelas dong"

"Yakin nih harus Aku jelaskan?"

"hehehe, jangan...jangan tidak usah di jelaskan"

"lagi pula sih, Kamu menggoda Aku kaya gitu, kalau mau di jelaskan juga tidak apa-apa ko sayang"

"Ih tidak-tidak Musa Aku tidak mau dengar"

"Ciye ada yang malu nih, Dina malu ya? masa masih malu sih, Kita kan sudah sah, tadi malam juga" Irdina langsung menutup mulut Musa.

"ih apa sih, sudah deh jangan bahas tadi malam"

Musa melepaskan tangan Irdina, "iya deh iya tidak di bahas, tapi beneran berkesan loh Dina"

"Musa sudah ah, kalau Kamu bahas lagi Aku mau pulang saja" Irdina melangkah pergi.

"Eh jangan, iya...iya..maaf deh maaf, Aku tidak bahas lagi" Musa menarik tangan Irdina dan memeluknya.

"Awas ya kalau di bahas lagi?"

"Iya sayang, sudah dong jangan ngambek, Aku tidak akan bahas lagi"

"Ini antriannya panjang sekali sih, sampai kapan coba Kita tunggunya"

"Sabar dong sayang, kamu haus tidak?"

"haus sih"

"Ya sudah Aku beli minum dulu, Kamu tunggu di sini sebentar"

"Jangan lama-lama ya"

"iya...tidak akan lama ko"

beberapa menit kemudian,

"Nih sayang minumannya"

"Makasih ya honey"

"apa..apa..tadi Kamu panggil Aku apa?"

"ih mulai deh mulai"

"ih ayo dong panggil lagi satu kali saja"

"honey"

"apa...apa..kurang jelas sayang, sekali lagi deh"

"makasih ya honey" Irdina berbisik pada Musa.

"so sweet banget sih uuuhhh sayang.." Musa mengusap lembut kepala Irdina.

"ih apa sih, tuh kan malah usil ke Aku, ah Aku tidak mau ah panggil kaya gitu lagi"

"eh jangan gitu dong sayang, iya deh iya maaf, tapi kita tuh harus punya panggilan sayang tau satu sama lain biar nanti pas punya anak tidak canggung lagi"

"ih Musa apa sih, masa sudah ngomongin anak"

"iya lah harus di omongin kan Aku memang ingin punya anak dari Kamu, Dina mau punya anak berapa?"

"gak tahu gimana di kasihnya saja, kalau Musa?"

"boleh tidak kalau Aku ingin punya anak 14"

"haah..14..yang benar saja Musa, Kamu nih bercanda ya?"

"serius lah masa bercanda, banyak anak kan banyak rejeki Dina"

"tapi kan tidak 14 juga, kenapa harus 14?"

"biar sama kaya tanggal lahir Kamu"

"ih Kamu nih ada-ada saja, terus kalau misalnya Aku lahirnya tanggal 24 Kamu juga mau punya anak 24 gitu?"

"24 boleh juga hahahaha"

"ih Musa malah ketawa lagi, tidak lucu ah"

"serius banget sih sayang, sudah ah Kita nikmati saja dulu bulan madu Kita, nanti kalau Kita pulang, Kamu kan pasti akan sibuk sama kuliah kamu, terus Aku juga sibuk dengan urusan kantor"

"iya kamu benar, tugas kuliah Aku pasti numpuk nih, ah membayangkannya saja aku sudah pusing"

"Nanti Aku bantu deh"

"yakin mau bantu, Kamu sendiri saja sibuk urus kerjaan kantor, pasti selama Kita bulan madu kerjaan kamu juga numpuk ya kan?"

"iya sih, makanya mumpung Kita masih disini, Kita nikmati saja bulan madu Kita ya"

"iya deh iya"

"sayang tuh bentar lagi giliran Kita naik gondola"

"yeeee asik.."

"seneng banget sih istriku, mau naik gondolanya apa nyobain mitosnya" Musa tertawa.

"tuh kan mulai deh mulai godainnya, tau ah"

"iya..iya..maaf, ya sudah ayo Kita naik, tuh sekarang giliran Kita"

Irdina dan Musa pun naik gondola, Mereka menikmati pemandangan yang terlihat dari atas gondola.

"Musa indah sekali ya pemandangannya"

"iya Dina, indah ya"

Irdina bersandar di bahu Musa dan Musa memeluk Irdina, Mereka menikmati keromantisan Mereka di atas gondola, tibalah Mereka di bawah jembatan penuh keromantisan, seolah terbawa dengan suasana romantis merekapun berciuman di atas gondola di bawah jembatan yang terkenal dengan mitosnya yang romantis.

Setelah melewati jembatan, Irdina dan Musa saling membalikkan arah, Mereka masih saja malu dan salah tingkah saat Mereka melakukan hal yang membuat hati Mereka berdebar tak beraturan.

Irdina terdiam dengan mengalihakan pandangannya ke arah air dan memainkan air tersebut, kemudian Irdina berpikir untuk mencairkan suasana yang canggung itu.

"Musa.." Irdina memanggil musa dan ketika Musa berbalik, Irdina memercikan air ke wajah Musa, dan Irdina tertawa.

"Dina..awas ya.." Musa membalas dengan memercikan air kembali ke wajah Irdina.

"iya..iya..ampun..ampun" Irdina menyudahi perang air tersebut dan tertawa.

"lagian jail sih nih istriku" Musa mencubit lembut hidung Irdina dan mengusap kepalanya.

"habis Kita dari tadi saling terdiam tanpa sepatah katapun, jadi aku mencoba untuk mencairkan suasana yang canggung ini"

"makasih ya sayang, ide Kamu tuh bener-bener bisa mencairkan suasana"

"habis ini Kita mau kemana?"

"Kamu maunya kemana?"

"banyak banget kota dan tempat yang ingin Aku kunjungi"

"ya sudah nanti Kita kunjungi satu-satu ya sayang?"

"serius? yeee makasih honey"

"sama-sama sayang" Musa memeluk Irdina dan mencium kening Irdina.

Mereka menikmati kencan Mereka, karena Mereka pacarannya setelah menikah, jadi Mereka benar-benar menikmati keromantisan hubungan Mereka dengan penuh canda tawa, kisa cinta Mereka yang sama-sama canggung dan setiap hal yang Mereka lakukan dan Mereka lewati merupakan moment pertama bagi Mereka berdua.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

apa yah aku masih bingung...tadi malam ngapain...

2020-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!