SAATNYA PULANG

Selama bulan madu di Negeri Romantis itu, irdina dan musa sangat menikmatinya, banyak hal yang mereka lakukan bersama, mereka sadar bahwa pacaran setelah menikah lebih romantis dan tidak akan menimbulkan fitnah.

Tak terasa bulan madu yang mereka jalani harus segera berakhir, tapi keromantisan mereka takan pernah berakhir.

"Dina sayang, hari ini kita harus pulang, karena cuti aku juga sebentar lagi sudah habis"

"iya musa sama cuti kuliahku juga sudah habis, sebenarnya aku masih ingin disini, menikmati keindahan suasana disini, tapi kita harus kembali beraktifitas lagi"

"iya sayang, nanti kalau liburan kita pergi jalan-jalan lagi ya"

"yang bener? yeee asik"

"sayang ku ini masih aja seperti ini polos dan lucu"

"gak apa-apa dong"

"iya..iya gak apa-apa ko, ya udah kita beres-beres yuk, kan nanti siang kita harus sudah di bandara"

"oh iya musa nanti kita pulang ke rumah aku atau ke rumah kamu?"

"kita pulangnya ke rumah kita sendiri ya"

"maksud kamu gimana? ke rumah kita sendiri?"

"dina gimana sih, aku kan udah bilang kalau aku sudah mempersiapkan rumah untuk kita berdua, lagi pula masa kita harus tinggal dengan orangtua, aku gak mau ah, kan sekarang aku sudah menjadi suami dina dan kepala keluarga, aku harus bisa memberikan yang terbaik untuk istriku, aku juga harus bisa memberikan tempat berteduh untuk dina, aku ingin kita benar-benar merasakan kehidupan berumah tangga"

"iya sih musa benar, ya udah kalau gitu, tapi aku sedih gak bisa ketemu sama orangtua ku lagi"

"kata siapa gak bisa, masih bisa lah sayang kan kamu tinggal main aja ke rumah orangtua kamu, lagian kita kan tinggalnya gak jauh ko, bukan di luar angkasa jadi kamu bisa lah main kesana, tapi kamu harus izin dulu ke aku ya?"

"iya siap bos, tenang aja aku akan selalu minta izin ko ke musa"

"sayang, kita kan udah nikah, masa kamu masih panggil musa sih"

"ya terus aku harus panggil apa? lagian kamu juga masih panggil aku dina, kadang dina kadang sayang, huuh bingung aku"

"hehehe, aku kan masih membiasakan, ya udah kita pakai nama panggilan baru deh jangan panggil nama lagi ya?"

"apa dong panggilannya?"

"ya udah deh aku panggil kamu umi aja ya?"

"ih gak mau ah aku kan bukan nenek-nenek"

"hahaha, ih kamu ya ada-ada aja kan yang di panggil umi bukan cuma nenek-nenek, lagian kan bagus tau panggilannya umi dan abi nanti kalau kita punya anak, anak kita panggilnya umi dan abi"

"gak mau ah apa sih umi abi enggak ah, lagian kita kan belum punya anak, nanti aja panggil kaya gitunya kalau udah punya anak"

"kan biar terbiasa jadi panggil nya dari sekarang"

"tapi gak mau ih malu tau"

"ko malu sih, ya udah deh terus dina maunya panggilannya apa?"

"gak tau aku bingung, ya udah deh gimana kalau aku panggil mas musa aja"

"terus aku panggil ke kamu apa?"

"ya terserah mas musa mau panggil apa?"

"apa ya masa adik kan kamu bukan adik aku, terus apa dong?"

"ya udah mas musa panggil aku kaya biasa aja dina atau sayang ya gimana mas musa aja"

"emang dina gak mau ya kalau kita panggilannya umi abi?"

"di bahas lagi, enggak ah dina gak mau, masih susah buat ngomong nya malu tau"

"ya udah deh papah mamah aja gimana?"

"apa lagi itu gak mau, no pokonya"

"ya udah kalau gak mau, mamih papih deh gimana?"

"enggak"

"ayah bunda?"

"enggak"

"dady and mom?"

"enggak"

Irdina langsung menutup mulut musa sebelum musa mengatakan sesuatu.

"udah ya mas, jangan cari panggilan yang kaya gitu lagi, nanti aja ya mas kalau kita udah mau punya anak baru deh kita panggilannya kaya gitu ya?"

Musa melepaskan tangan irdina dari mulutnya.

"iya deh iya, aku gak akan berdebat lagi masalah panggilan" musa cemberut.

"ih masa mas musa cemberut, nanti gantengnya ilang loh" irdina mencubit pipi suaminya itu.

"dasar ya istriku paling bisa deh ngebujuknya, aku emang gak pernah bisa marah ke kamu"

"iya jangan dong, ngapain marah-marah nanti cepet tua loh"

"iya deh iya, ya udah ayo kita beres-beres"

Musa dan Irdina membereskan barang-barang mereka, kemudian merekapun pergi sarapan.

Setelah sarapan, mereka berangkat menuju bandara.

Sesampainya di bandara,

"mas, pesawat nya masih lama kan berangkat nya?"

"dua jam lagi lah sayang, emang kenapa?"

"aku bosen mas"

"kebetulan di dekat bandara ada mall, kamu mau mampir dulu kesana?"

"boleh tuh mas"

Irdina dan musa pergi ke mall untuk menghilangkan kejenuhan mereka, sekaligus membeli buah tangan untuk keluarga dan teman-teman mereka.

"mas, kita sekalian beli oleh-oleh ya mas buat teman-teman aku dan buat keluarga juga"

"iya sayang ya udah kita sekalian beli oleh-oleh"

Setelah puas berbelanja dan membeli buah tangan, mereka pun kembali ke bandara, karena sebentar lagi pesawat nya akan berangkat.

Irdina dan Musa menaiki pesawat, genggaman tangan mereka tak pernah lepas, mereka seolah tak bisa jauh satu sama lain.

"Mas aku ingin ke toilet dulu"

"ya udah ke toilet aja"

"ya lepasin dong mas tangannya, gimana aku bisa ke toilet coba"

"gak ah gak mau, aku gak mau kehilangan kamu"

"ya ampun mas, aku kan hanya ingin ke toilet aja"

"ya tapi aku tetap gak mau jauh dari kamu"

"mas please lepas dulu tangannya, aku udah kebelet nih mas"

"ya udah ayo aku antar"

"ya ampun mas, gak apa-apa gak perlu di antar"

"gak mau ah pokonya aku tetap akan mengantar kamu"

Musa menemani irdina ke toilet dan musa menunggu irdina di depan pintu toilet.

"Sayang, udah belum?"

"udah ko sebentar ya"

"nah keluar juga, ya udah sekarang kita kembali lagi yuk ke tempat duduk"

"iya ya udah ayo"

Irdina dan musa kembali ke tempat duduk mereka, genggaman tangan mereka masih sangat erat. Mereka pun tertidur, dan tak terasa mereka telah tiba di Tanah Air tercinta.

"sayang kita udah sampai nih, kita langsung ke rumah aja ya, soalnya aku capek banget ingin istirahat"

"iya mas, ya udah kita langsung pulang aja"

Musa dan irdina menuju ke rumah mereka, setibanya di rumah, musa langsung tiduran di tempat tidur, irdina pun sama ikut rebahan di tempat tidur untuk menghilangkan rasa capeknya.

Setelah istirahat sebentar, irdina ingin menyiapkan makan malam untuk dirinya dan musa, tapi di dalam kulkas tidak ada apapun, begitupun di dapur tidak ada bahan masakan yang bisa irdian masak, akhirnya irdina kembali ke kamar.

"mas...bangun dong mas"

"kenapa sih sayang"

"mas, di kulkas gak ada apa-apa, terus gimana aku bisa masak untuk makan malam mas"

"kalau gitu kita pesen makanan aja sayang, jadi gak perlu repot-repot masak deh"

"mas musa ko gitu, emang mas gak mau ya makan masakan aku" Irdina cemberut.

"bukannya gitu sayang aku hanya takut kamu lelah kan habis perjalanan jauh, lagian kita kan masih banyak waktu sayang, aku juga punya banyak waktu untuk mencicipi masakan kamu" Musa memeluk irdina dan mencium pipi irdina mesra.

"mas musa nih paling bisa ya buat aku gak bisa marah ke mas musa, udah gak apa-apa ko mas aku gak capek ko mas, aku ingin menyiapkan makan malam untuk mas musa, ya udah kita beli bahan masakan dulu ya mas"

"iya dong sayang aku gak akan pernah mau buat kamu cemberut apalagi marah, makasih ya sayang sudah mau masak untuk mas, ya udah kalau gitu mas siap-siap dulu ya sayang, mas mau mandi dulu ya"

"iya mas ya udah, dina juga mau mandi dulu"

"dina juga mau mandi? mau barengan gak?"

"ih mas apaan sih enggak ah gak mau, udah sana mas musa mandi duluan"

"siapa tau gitu dina mau barengan"

"mas musa nih, udah sana-sana" irdina mendorong musa.

Setelah Irdina dan Musa selesai mandi, mereka siap-siap untuk berangkat belanja bahan makanan.

Irdina dan musa mampir ke super market untuk membeli bahan masakan.

"sayang kita belanjanya disini aja ya"

"iya mas disini aja mas"

"ya udah sayang ayo kita masuk ke dalam"

"iya mas"

Irdina dan musa menuju ke dalam super market.

"sayang, emang mau masak apa?"

"mas musa mau di masakin apa?"

"apa aja deh, apa pun yang kamu masak aku makan ko"

"mas musa nih, dina kan jadi bingung"

"ya udah sayang beli aja dulu bahan masakannya semua, biar nanti pas sampai rumah tinggal di pilih deh mau masak apa"

"ya udah deh mas, sekarang kita ke tempat daging ya mas, kita beli daging dulu"

"iya sayang"

Irdina dan Musa memilih-milih bahan masakan, mereka membeli semua bahan masakan, mulai dari daging, sayur, buah, dan bumbu dapur.

Setelah selesai belanja irdina dan musa kembali ke rumah. Irdina memasak untuk musa.

"Mas gimana nih mau makan apa?"

"ya udah sayang buat beef teriyaki aja ya, jangan lupa pakai salad sayur sayang"

"ok mas, tunggu sebentar ya mas aku masak dulu"

"aku bantuin ya sayang"

"gak usah mas, mas musa tunggu aja di meja makan"

"gak mau ah nunggu sendiri, mas bantuin dina masak aja"

"ya udah kalau gitu"

Irdina dan Musa memasak bersama, dengan riang dan penuh canda tawa mereka menikmati waktu mereka berdua.

"mas irisin dagingnya ya, dina mau siapkan bumbunya"

"ini diirisnya gimana sayang"

"diiris tipis-tipis aja mas, gini dina contohin" Irdina mengajarkan musa mengiris daging.

"ternyata istriku pintar masak ya" musa bermanja pada irdina, musa bersandar di pundak istrinya sambil memeluk erat istrinya.

"mas musa nih, lepasin dong mas nanti gak selesai-selesai nih masaknya"

"iya deh iya, ya udah sini biar mas yang iris dagingnya"

"ya udah nih"

"sayang ini udah selesai terus aku ngapain lagi"

"ya udah mas, sekarang dina mau masak dulu beef teriyakinya, mas musa siapkan sayuran untuk salad ya"

"ok siap bos"

Setelah selesai masak, irdina dan musa menikmati makan malam mereka dengan suasana penuh romantis.

"mas gimana masakan dina?"

"mantap sayang enak banget"

"masa sih mas, syukurlah kalau mas suka"

"iya sayang, terimakasih ya sudah masakin buat mas"

"iya mas sama-sama"

"Mas kalau udah selesai makannya simpan aja ya piring bekasnya, biar nanti dina cuci"

"enggak sayang biar nanti mas bantuin dina cuci piring ya"

Setelah selesai makan mereka pun mengobrol di ruang tv,

"mas besok kerja?"

"iya sayang besok mas kerja, dina juga ke kampus kan besok?"

"iya mas dina juga ke kampus, mas sudah menyiapkan baju untuk kerja besok belum?"

"belum"

"ya udah biar dina siapkan ya, jadi besok mas tinggal pakai"

"iya sayang terimakasih ya" musa mencium kening irdina.

Obrolan malam mereka pun berakhir, irdina menyiapkan pakaian kerja untuk musa, kemudian merekapun pergi ke tempat tidur untuk istirahat, karena besok mereka masih ada kegiatan.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya Ibrahim

Alkha Rafasya Ibrahim

jadi romantis yah...he

2020-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!