DRAMA PENGANTIN BARU

Setelah menikah, Irdina dan Musa langsung memilih tinggal di rumah mereka, agar mereka mandiri dan benar-benar merasakan artinya berumah tangga.

Irdina dan Musa saat ini tengah berbulan madu menikmati keromantisan hubungan mereka.

Saat di pesawat,

"dina, sekarang kan kita sudah menikah, aku boleh kan pegang erat tangan kamu?"

"iya musa tentu saja boleh"

Musa memegang erat tangan irdina dan mencium tangannya, musa dan irdina menikmati kemesraan mereka, karena sekarang mereka telah menjadi kekasih halal.

Setibanya di Negara paling romantis Musa dan Irdina menuju ke hotel untuk menyimpan barang bawaan mereka.

Di kamar Hotel,

"Dina kenapa, ko gugup gitu sih"

"iya gugup lah, kita beneran harus tidur satu ranjang?"

"Dina gimana sih, masa pertanyaannya kaya gitu, ya iya lah kita tidur satu ranjang, masa suami istri harus tidur terpisah"

"oh gitu ya, musa aku ke toilet ya" irdina yang salah tingkah mencoba menghindari musa.

"iya ya udah, biar aku bereskan barang-barang kita ya"

Setelah beberapa menit irdina di toilet,

"Dina, kamu ngapain ko lama banget sih"

"gak ngapa-ngapain ko"

"nah, akhirnya kamu keluar juga, ya udah aku mau mandi nih, habis gerah banget"

"eeehh musa, tunggu..tunggu, buka bajunya di dalam aja sana gih" irdina menutup matanya dan menyuruh musa ke dalam kamar mandi.

"dina nih, bikin aku kaget aja, lagian kenapa sih kalau aku buka bajunya disini"

"ihhh jangan, udah sana-sana"

"dina kamu malu ya" musa menggoda irdina.

"musa apaan sih udah sana, katanya kamu mau mandi"

"sini-sini aku lihat wajah kamu, ko wajah kamu merah banget dina" musa mendekati irdina dan melihat wajahnya dari dekat.

"enggak ko, gak merah" irdina memalingkan wajahnya yang malu.

"masa sih, mana coba aku lihat" musa sengaja semakin mendekati irdina.

"ih musa apaan sih" irdina melangkah mundur dan dia terjatuh.

"tuh kan dina sih pake mundur-mundur segala, jadi jatuh"

"gara-gara musa kan, aku jatuh, ih sakit tau" irdina semakin malu.

"ya udah sini bangun, lagian kenapa sih mundur-mundur gitu, aku kan gak akan gigit"

"enggak ko gak apa-apa"

"dina kamu makin cantik deh kalau lagi malu gitu" musa ketawa.

"ih musa apaan sih, udah ah sana mandi" irdina mendorong musa.

"iya deh iya aku mandi"

"iya ya udah sana"

"dina.." musa memanggil irdina, ketika irdina membalikkan wajahnya musa mencium pipi irdina, setelah itu musa lari ke kamar mandi.

Irdina yang kaget dan malu langsung terdiam menutupi wajahnya.

Saat irdina membereskan barang bawaannya, musa telah selesai mandi,

"aaaa..musa ihhh cepetan pake baju" irdina teriak sambil menutup matanya.

"ada apa sih dina, kaget tau"

"musa kamu tuh ih cuek banget sih, emang kamu gak malu apa, kan disini ada aku, kenapa kamu gak bawa baju ganti ke kamar mandi dan ganti disana sih?" irdina yang masih menutup matanya.

"ya ampun dina, kita kan udah suami istri ngapain juga harus malu, toh nanti juga kamu akan lihat semuanya"

"musa udah...udah...stop, aku gak mau denger, kamu gak peka banget sih, aku tuh canggung tau, aku tetep aja malu, karena ini kan pertama kali aku satu kamar dengan laki-laki yang aku cintai"

"dina emang kamu pikir ini bukan yang pertama kali buat aku, ini juga yang pertama buat aku, lagian kamu harus bisa terbiasa dina, masa sih kita gak ada kemajuan"

"bukannya gitu, tapi kan ada saatnya, ya kita jalani aja perlahan-lahan musa, gak harus sekaligus kan, semuanya juga butuh proses wajar dong kalau aku malu"

"iya..iya aku ngalah deh, aku gak akan gini lagi, ya udah aku mau ambil baju dulu dan ganti di kamar mandi"

Musa memilih mengalah dan tidak melanjutkan perdebatan dengan irdina, setelah selesai ganti pakaian, giliran irdina yang mandi.

"ya udah, aku mau mandi ya"

"mau ditemenin gak?"

"gak apa-apa aku bisa sendiri ko"

"kali aja mau dibantuin"

"enggak gak usah" irdina lari ke kamar mandi.

"dina..dina..takut banget sih, aku kan bukan monster"

Musa memesan makanan untuk dirinya dan irdina, setelah itu irdina selesai mandi.

"dina udah selesai"

"iya udah, setelah mandi rasanya jadi segar"

"ya udah sini makan dulu"

Musa dan irdina menikmati makan siangnya, mereka saling menatap satu sama lain, kemudian mereka saling menyuapi satu sama lain.

"Dina habis makan kita mau ngapain?"

"kita jalan-jalan aja yuk, kita ke pantai"

"panas dina, nanti aja deh sore ya"

"ih musa ayolah aku pengen jalan-jalan keluar"

"kita tidur aja deh dulu, nanti sore baru ke pantai"

"ya udah kalau mau tidur musa aja yang tidur" irdina cemberut.

"hemmm ya ampun istriku yang imut dan manja ini langsung cemberut, ya udah deh ayo kita jalan-jalan keluar" musa mencubit lembut hidung irdina dan mencium keningnya.

"hore...ayo" irdina semangat dan menarik tangan musa.

"semangat banget sih istriku ini, ok ayo"

Musa dan Irdina pergi keluar untuk berjalan-jalan.

"Dina tapi jangan ke pantai ya, soalnya masih panas, kita jalan-jalan ke tempat lain aja dulu"

"ok, ayo..eh tapi kita mau naik apa?"

"kamu maunya naik apa? mobil atau motor?"

"jangan mobil, kita naik motor aja ya, biar lebih seru, bisa menikmati suasana di sini"

"ya udah ok, kamu tunggu di sini sebentar ya"

"iya, aku tunggu, tapi jangan lama-lama ya"

"iya sayang gak akan lama ko"

Beberapa menit kemudian,

"dina ayo"

"musa tapi ini motor siapa?"

"motor aku"

"kamu beli dulu motor?"

"hahaha, kamu ada-ada aja, masa aku beli motor dulu"

"ya terus ini yang siapa, kamu gak ngambil yang orang kan"

"huus sembarangan, ya enggak lah sayang, aku nyewa ko"

"oh gitu, ya udah ayo berangkat"

"ok, tapi kamu peluk aku ya"

"iya..suamiku"

Irdina dan Musa mengelilingi kota dengan motor, kemudian mereka berhenti di sebuah jalan yang terdapat banyak orang.

"musa berhenti"

"kenapa dina?"

"musa kesana yuk"

"tapi di sana lagi ada festival gitu, kita harus jalan kaki, gak apa-apa?"

"iya gak apa-apa, ayo kesana"

"ya udah, sebentar aku titip motornya dulu"

"musa udah belum"

"iya udah"

"ya udah ayo kesana"

Musa dan Irdina berjalan bersama warga sekitar, irdina sangat senang ternyata pas sekali kedatangannya dengan acara festival yang diadakan setiap tahun di negara itu.

Musa dan Irdina bergandengan tangan, mereka sangat menikmati jalan-jalannya. Mereka berfoto, mencicipi berbagai cemilan yang di jajakan di pinggir jalan, kemudian mereka menari bersama dengan di iringi alunan musik romantis, tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat.

"musa udah sore aja ya, gak kerasa"

"iya dina, udah yuk kita pulang"

"jangan pulang dong, kan musa janji, sore kita ke pantai"

"oh iya yah, ya udah ayo kita ke pantai"

Musa dan Irdina melanjutkan perjalanan mereka dan menuju ke pantai, suasana pantai sangat romantis pada sore hari.

"musa lihat deh bagus ya pemandangannya"

"iya dina bagus banget, aku senang banget bisa kesini bareng kamu"

"ah masa sih" irdina mencubit pipi musa, kemudian irdina berlari.

"aduh sakit, awas ya dina, eh jangan lari" musa mengejar irdina.

Musa berhasil menangkap irdina,

"kena kan" musa memeluk irdina dari belakang.

"iya deh iya aku nyerah" irdina melepaskan pelukan musa, dan ia menghadap ke arah musa.

Irdina dan musa saling menatap, dengan pemandangan senja yang indah mereka mengukir kisah romantis mereka, pertama kalinya mereka sedekat itu, wajah mereka saling mendekat dan bibir mereka menyentuh satu sama lain.

Irdina membuka matanya, detak jantung musa berdegup kencang, begitupun irdina, keduanya saling gugup dan terdiam.

"dina, habis ini mau kemana lagi"

"kita duduk di pasir ini yuk musa, sambil melihat mataharinya tenggelam"

"ok"

Irdina dan musa duduk di atas pasir dengan menghadap ke arah laut.

"dina, kamu bahagia gak bersama denganku"

"ko pertanyaannya gitu, tentu saja aku sangat bahagia bersama kamu, kalau kamu gimana?"

"aku sangat bahagia dina, aku benar-benar bahagia kita bisa bersama"

"makasih ya musa, kamu sudah mengisi ruang hatiku, dan makasih kamu telah memberi kebahagiaan untukku"

"sama-sama sayang, aku bersyukur akhirnya kita bisa sah juga"

Irdina menyandarkan kepalanya di bahu musa dan musa memeluk irdina, musa menggenggam erat tangan irdina, mereka menatap matahari yang mulai tenggelam, dan langit menjadi gelap.

"Dina, udah gelap nih, kita kembali yuk"

"iya musa ayo, tapi aku laper"

"ya udah kita cari makan deh"

"eh musa di sana ada tempat makan, kita kesana aja ya"

"iya ayo kita kesana"

Musa dan irdina menikmati makan malamnya, setelah selesai makan, mereka kembali ke hotel.

"Musa aku ganti baju ya, sekalian mandi lagi soalnya tadi habis dari pantai"

"iya dina, nanti habis kamu selesai, aku juga mau mandi dan ganti baju"

Irdina keluar dengan menggunakan piyama, untuk pertama kalinya musa melihat rambut irdina yang terurai indah dengan wajah yang putih bersih, bibir yang mungil, hidung mancung dengan kulit putih bersih, musa tak berkedip sedikitpun.

"musa..musa..kenapa sih"

"eh dina, maaf..maaf aku terpesona lihat kamu"

"musa nih ada-ada aja, ya udah sana katanya mau ganti baju"

"oh iya aku ke kamar mandi dulu ya"

Musa tak bisa berhenti menatap irdina, dengan pandangan yang masih menatap irdina, musa pergi menuju kamar mandi, hingga keningnya terbentur.

"Aduh" musa memegang keningnya.

"ya ampun musa, kenapa?"

"aku gak sengaja nabrak tembok, aku kira pintu kamar mandi tau nya tembok"

"hahaha..musa ada-ada aja"

"ini gara-gara kamu sih"

"ko jadi nyalahin aku, kamunya aja gak hati-hati"

"ya habis kamu bikin jantung aku berdebar, dengan pesona kamu"

"ih apa sih, malah ngegombal"

"serius dina, kamu cantik banget, aku baru pertama kali lihat rambut kamu"

"ya iya lah, aku kan selalu pakai kerudung, tapi karena kita sudah menikah jadi gak masalah kan aku memperlihatkan rambutku ke kamu"

"iya, makanya aku sangat terpesona, sampai aku kebentur tembok"

"ya udah sini mana aku lihat" Irdina melihat kening musa.

"dina obatin dong"

"gimana ngobatinnya?"

"cium aja, pasti langsung sembuh"

"musa nih, serius dong"

"iya aku serius, kalau kamu cium, pasti gak akan sakit lagi, beneran deh"

"ya udah" irdina mencium kening musa.

"tuh kan langsung sembuh, eh dina tapi pipinya juga sakit nih"

"ih malah modus, udah ah sana gih mandi"

"yah gagal deh, ya udah deh aku mandi dulu ya"

"iya, hati-hati jangan sampai kena tembok lagi"

"siap bos, gak akan kebentur lagi"

Setelah musa selesai mandi, musa duduk di atas tempat tidur, begitupun irdina, mereka hanya terdiam dan saling canggung, kemudian musa mengajak irdina untuk sholat sunah, setelah itu mereka menyempurnakan cinta mereka dan menikmati malam bersama.

Terpopuler

Comments

Mamonto Novita

Mamonto Novita

lumayan, kedepannya kata2nya di perbaiki lagi ya thor, jangan kayak obrolan abg terus, kan ceritanya udah pada dewasa semua, jadi sedikit terkesan kaku obrolannya... maaf ya thor 😊🙏

2020-10-29

0

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

nih lanjut kan. .gak bersambung...hehe

2020-04-28

0

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

huuuuhhh kayanya mulai serius nih....hehehe

2020-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!