TAMU DARI JEPANG

Irdina dan Musa masih mempersiapkan pernikahan mereka.

"Dina hari ini kita ke desainer ya untuk membicarakan konsep baju pengantin kita"

"iya musa, ya sudah aku siap-siap dulu ya musa"

"iya dina, aku tunggu di bawah ya sekalian mau tanding catur lagi sama papah kamu"

"ya ampun, iya ya udah musa, aku ke atas dulu, siap-siap"

Musa dan papah irdina tanding catur, kemudian irdina bersiap-siap untuk pergi bersama musa, tapi ketika irdina berhias, irdina mengingat kembali kejadian kemarin, tentang Ryuichi, irdina sangat gelisah.

"om, ko dina dandannya lama banget ya"

"biasa lah musa, wanita kan emang suka lama kalau dandan"

"iya om, tante juga gitu ya om" musa tersenyum.

"iya tante juga kalau dandan lama banget, mandi juga lama banget, om gak tau deh kenapa tuh tante betah banget di kamar mandi"

"Hahaha, mungkin tante ingin tampil cantik di depan om"

"iya musa, dina juga sepertinya ingin tampil cantik di depan kamu, makanya tuh dandannya lama banget"

"ah om bisa aja, saya jadi malu"

"kenapa malu-malu, sebentar lagi kan dina jadi istri kamu"

"iya om malu lah om, kan musa masih belum menjadi suami sahnya dina, baru calon suami"

"musa kalau kamu sudah menjadi suami dina, tolong jaga dina ya musa, karena dina adalah anak om satu-satunya, om sangat menyayangi dina, jangan pernah kamu sakiti hatinya ya musa, jaga baik-baik anak om"

"om musa akan selalu menjaga irdina om, musa gak akan pernah menyakiti hati irdina, musa juga gak akan membuat irdina meneteskan air mata kesedihan, om percaya ya ke musa"

"iya musa, om percaya ke kamu, om yakin kamu bisa menjadi suami yang baik untuk irdina"

"Terimakasih ya om, karena om sudah mempercayakan irdina kepada saya"

"iya musa, pokonya ingat pesan om ya, jaga irdina baik-baik, sayangi irdina dengan setulus hati ya, jangan sampai kamu merasa terpaksa menikahi irdina karena perjodohan ini"

"Musa tidak merasa terpaksa sedikitpun om, musa bahagia bisa menikah dengan irdina dan musa akan menjaga irdina dengan baik, musa akan menyangi irdina setulus hati musa"

"om percaya sama kamu musa"

Irdina pun turun dan menemui musa.

"akhirnya selesai juga, anak papah yang dandan lama banget sampai musa gak sabar tuh nunggu nya"

"ih apaan sih pah, ya namanya juga cewek pasti lama dandannya pah"

"iya..iya..anak papah udah cantik ko, gih cepetan tuh samperin calon suami kamu, yang udah nunggu lama"

"iya pah"

Musa menatap irdina,

"Musa...musa..ih ko malah melamun sih" irdina mengusap mata musa.

"ih dina, ko mataku di tutup"

"ya habis kamu ko ngeliatin aku kaya gitu banget sih sampe gak ngedip-ngedip, aku panggil juga gak jawab"

"maaf dina, aku terpesona melihat wajah kamu"

"emang ada yang salah ya sama wajah aku?"

"gak ada yang salah ko, aku cuma terpesona aja ternyata calon istriku benar-benar cantik"

"ih apaan sih musa, udah ayo kita berangkat"

"iya ayo calon istriku"

Irdina dan Musa berangkat menuju tempat perancang baju pengantin.

Setibanya di tempat perancang baju pengantin, musa mengajak irdina masuk.

"dina kita udah sampai, ayo kita masuk ke dalam" Musa menggenggam tangan irdina.

"iya musa ayo"

"Selamat datang" (satpam menyapa irdina dan musa, kemudian membukakan pintu untuk musa dan irdina)

Musa dan Irdina pun masuk,

"Silahkan ada yang bisa dibantu" (resepsionis)

"iya mbak kami ingin membuat baju pengantin" (musa)

"sebelumnya sudah punya janji dengan ibu Aisyah" (resepsionis)

"sudah, kebetulan saya adalah keponakan tante aisyah" (Musa)

"oh ini mas Musa ya, bu Aisyah sudah menunggu mas musa di ruangannya" (resepsionis)

"iya saya musa, oh kalau begitu ruangan tante Aisyah dimana ya?" (Musa)

"Mari mas musa saya antar" (Resepsionis)

Musa dan Irdina tiba di depan ruangan tante Aisyah,

"tok..tok..tok.., bu ada mas musa dan mbak irdina" (resepsionis)

"silahkan masuk" (tante Aisyah)

"Assalamualaikum tante, apa kabar?" (musa)

"Waalaikumsalam musa, sudah lama sekali kita tidak berjumpa ya, Alhamdulillah tante baik"

"tante perkenalkan ini irdina calon istri musa"

"wah..irdina cantik ya, ternyata musa pintar mencari istri, musa beruntung nih punya istri seperti irdina, udah cantik, sholehah lagi"

"Ah tante bisa aja, dina masih banyak kekurangan ko tante" (Irdina)

"dina, tante Aisyah ini desainer terkenal loh, banyak yang sudah dia rancang, tante aisyah juga telah menjadi desainer internasional dina"

"waah keren banget, beruntung sekali aku bisa dibuatkan baju pengantin oleh tante Aisyah"

"Ah kalian ini terlalu memuji, nah jadi kalian konsepnya ingin seperti apa?"

"Kalau musa menyesuaikan saja dengan konsep gaun irdina tante"

"nah, kalau dina gimana, maunya gaun pengantinnya kaya gimana?"

"kalau dina gaunnya ingin tetap sopan dan pastinya berhijab tante, tapi kalau konsepnya dina ingin gaunnya seperti putri dongeng tapi cocok juga dengan tema pesta pernikahan kita, karena kita temanya kan pesta kebun tante"

"oh, ok tante udah catat konsep yang dina mau, nanti tante akan tunjukan rancangan tante yang sesuai dengan konsep dina, tante akan buat beberapa rancangan, agar dina nanti bisa memilih yang cocok dengan gambaran dina"

"iya tante, dina gak sabar ingin segera melihat hasil rancangan tante"

"dina tenang aja, tante sekarang lagi mulai menggambar untuk konsep baju pengantin yang dina mau"

"wah tante benar-benar hebat, udah mulai mendesain, padahal dina baru aja bilang tentang konsepnya"

"ya, karena konsep yang dina gambarkan sudah tergambar di pikiran tante, dan semoga dina suka dengan hasil rancangan tante"

"tentu saja tante, dina benar-benar gak sabar ingin melihat gambarnya"

"kalian silahkan nikmati dulu cemilannya dan kalau mau lihat-lihat hasil karya tante juga boleh, sambil menunggu gambarnya selesai"

"iya tante kalau gitu dina sama musa, mau melihat-lihat karya tante ya"

Irdina dan musa keluar ruangan tante Aisya dan irdina melihat-lihat baju hasil karya tante Aisyah.

"wah..musa lihat deh cantik-cantik ya gaunnya"

"dina suka? kalau dina mau kita beli aja ya?"

"enggak ah musa gak enak, takutnya itu sudah ada yang pesan"

"kalau yang di pajang disini belum ada yang pesan kok, karena ini sengaja di pajang untuk menarik pembeli, ini juga butik dina, jadi memang ini untuk di jual"

"oh gitu, aku pikir semua baju ini sudah ada yang pesan"

"kalau baju yang di pesan khusus itu pasti tidak akan mungkin di pajang, karena banyak customer yang tidak ingin baju hasil konsepnya di samakan dengan yang lain, makanya untuk baju pesanan itu tidak di pajang, baju tersebut khusus di rancang untuk orang yang memesan dan tidak ada yang bisa menyamai hasil rancangan tersebut"

"wah keren, tapi ko musa baru kali ini sih perkenalkan tante Aisyah ke aku?"

"iya maaf, soalnya waktu itu tante Aisyah sibuk sering bulak balik ke luar negeri untuk urusan bisnisnya, nah baru hari ini tante Aisyah ada waktu luang, itu pun aku mintanya udah dari jauh-jauh hari dina, karena saking sibuknya"

"tante Aisyah hebat ya, tante Aisyah udah menikah belum?"

"Dina nih pertanyaannya ada-ada aja deh, ya udah lah dina bahkan tante Aisyah udah punya anak"

"Anak? tapi ko kelihatannya masih muda banget"

"tante Aisyah emang terlihat awet muda"

"suami dan anaknya sekarang dimana?"

"anak tante Aisyah itu Ryuichi dina, dan suami tante Aisyah tinggal disini mengurusi bisnis yang ada disini, sedangkan Ryuichi memang sengaja tinggal di Jepang untuk mengurusi bisnis disana, sebenarnya tante Aisyah dan om Ichiro Hiroshi waktu kita kecil pindah ke jepang dan mereka tinggal disana, tapi baru-baru ini mereka ternyata sudah tinggal Indonesia lagi, karena tante Aisyah harus bekerja disini, sedangkan Ryuichi tinggal di jepang untuk menggantikan Ayahnya mengurus bisnis di sana, dan adiknya Ryu yang bernama Miyuki Fajrina tinggal di Indonesia bersama kedua orangtuanya"

"oh jadi Ryu sendirian dong tinggal di Jepang"

"iya, tapi kadang tante dan om pergi mengunjungi Ryu di Jepang, lagi pula kan keluarga besar om Ichiro ada di Jepang, jadi Ryu di sana tinggal dengan nenek dan kakeknya"

"oh gitu"

Irdina sangat kaget kenapa yang merancang baju pengantinnya harus keluarga Ryu dan kenapa irdina harus terikat dengan Ryu.

"dina kamu ko kenapa tiba-tiba melamun"

"gak apa-apa musa"

Ketika Irdina dan Musa sedang melihat-lihat hasil karya tante Aisyah, datanglah seorang wanita imut, wajahnya putih bersih, dengan matanya yang sipit, rambut hitam terurai, dan bibirnya yang mungil, wanita itu menghampiri irdina dan musa.

"kak musa, apa kabar?"

"ini miyuki ya?"

"iya ka musa aku miyuki, masa ka musa lupa dengan adik sendiri"

"ya ampun miyuki udah lama kakk gak melihat kamu, sekarang kamu udah besar ya"

"iya ka, oh ini siapa ka?"

"miyuki ingat gak, ini kan ka irdina yang selalu jaga miyuki ketika miyuki kecil"

"wah ini kak irdina, miyuki senang sekali bisa bertemu kak irdina" miyuki memeluk irdina.

"iya miyuki, kaka juga senang sekali bisa bertemu miyuki" irdina memeluk miyuki.

"ka dina semakin cantik ya"

"miyuki bisa aja, miyu juga cantik ko, ternyata gadis kecil ini sudah tumbuh dewasa ya"

"Hehehe iya ka, oh iya ka dina sudah bertemu ka Ryu belum?"

"apa..ka Ryu, emang ka Ryu ada di sini?"

"kemarin sih bilangnya ka Ryu mau datang hari ini tapi mungkin ka Ryu masih di pesawat"

Irdina sangat terkejut mendengar Ryu akan datang hari ini, irdina gelisah.

"ka musa sama ka irdina ko bisa ada di kantor mamah, ayo mau apa?"

"ka musa mau buat baju pengantin miyu"

"apa..ka musa mau menikah? sama siapa?"

"ya sama ka irdina lah, kan ka musa kesininya bareng ka Irdina"

"apa..sama ka irdina..terus ka Ryu gimana?"

Musa heran mendengar ucapan Miyuki,

"maksud miyu apa?"

"eh gak apa-apa ko ka musa, maksud miyu, kalau ka musa mau nikah nanti tunggu ka Ryu datang ya, masa ka musa nikah ka Ryu gak datang"

"oh gitu, iya lah pasti kaka juga ingin semuanya bisa hadir ke acara pernikahan kaka"

"oh iya, memang ka Musa dan ka Irdina kapan nikah nya?"

"bulan depan Miyu"

"wah sebentar lagi dong"

"iya makanya ka musa dan ka irdina dari kemarin sangat sibuk mempersiapkan untuk pernikahan kami"

"semoga bisa lancar ya ka acaranya, oh iya ka musa miyu ke ruangan mamah dulu ya"

"iya miyu, bareng aja kebetulan kaka dan ka irdina juga mau ke ruangan tante Aisyah, kita mau melihat hasil rancangannya"

"oh ya udah kalau gitu, ayo ka"

Irdina terdiam dan gelisah. Miyuki, musa dan irdina pergi menuju ruangan tante Aisyah.

"Miyu ada disini ternyata"

"iya mah, mah miyu kaget banget masa kata ka musa, ka musa mau nikah sama ka irdina bulan depan, dan kita baru diberitahu sekarang, ka musa gitu banget kan mah"

"eh miyu ko bilang gitu sih, ka mamah dan papah sudah tahu ko dari jauh-jauh hari tentang pernikahan ka musa dan ka irdina, tapi karena mamah dan papah sibuk makanya tidak sempat memberitahukan pada Miyu dan Ryu"

"iya Miyu maafin ka musa ya, baru kasih tahu kamu sekarang soalnya ka musa juga sibuk, mengurusi urusan kantor dan juga urusan pernikahan ini"

"iya gak apa-apa ka musa, tapi ka Ryu udah tahu belum?"

"kemarin ka musa udah bilang ko ke Ryu, makanya Ryu hari ini bilang mau pulang, karena Ryu sudah mendengar kabar, bahwa ka musa dan ka irdina akan menikah, mungkin Ryu juga kangen ingin bertemu kami, karena kan kami sudah lama juga gak bertemu dengan Ryu"

"iya ya sudah, dina sini coba lihat gambarnya sudah selesai tante buat, nah dina mau pilih yang mana?"

"oh iya tante"

Irdina melihat-lihat rancangan tante Aisyah,

"kayanya gambar yang ini cocok deh tante sama konsep dina"

"iya dina ini sangat bagus dan memang cocok untuk irdina"

"musa menurut kamu gimana, ini bagus gak?"

"wah bagus banget dina"

"ya sudah berarti sepakat ya gambarnya yang ini"

"iya tante yang itu aja, soalnya lucu banget ini seperti gaun putri salju tapi di modifikasi dengan hijab yang lucu, dina suka sekali tante"

"ya sudah kalau begitu kita ukur dan memilih bahannya ya, dan untuk warnanya dina ingin warna apa?"

"dina ingin warna seperti bunga sakura tante, warnanya cantik sekali dan dina juga mau di gaunnya ada bunga sakuranya juga"

"ok kalau gitu"

"makasih ya tante"

"iya sama-sama dina, nanti minggu depan kalian kesini lagi ya untuk mencoba baju pengantinnya"

"iya tante terimakasih ya, kalau gitu musa dan dina pamit ya tante"

"iya musa, hati-hati di jalan ya"

Musa dan Irdina pamit kepada tante Aisyah dan Miyuki, musa mengantar irdina pulang ke rumah, ketika irdina dan musa sampai, ada pria yang sedang menunggu di depan rumah irdina, pria itu memiliki paras yang tampan, kulit putih bersih, halis yang tebal, matanya sipit, hidungnya mancung dan bibirnya mungil. Ternyata dia adalah Ryuichi.

"Dina itu siapa ya yang lagi nunggu di depan rumah kamu"

"aku juga gak tau musa, mungkin tamu kali"

Irdina dan Musa turun dari mobil,

"Loh ini kan Ryu...kamu kapan datang" musa menghampiri Ryu dan memeluknya.

"baru aja tiba musa, aku ingin segera bertemu kalian" Ryu menatap wajah irdina.

"Ryu, udah lama nunggunya, kenapa gak tunggu di dalam aja"

"Gak apa-apa dina, lagian aku baru tiba ko"

"ya udah ayo kita masuk"

Musa dan Ryu mengobrol di ruang tamu dan irdina pergi mengambilkan minuman untuk Ryu dan musa. Kegelisahan irdina ternyata terjadi Ryu telah datang ke rumahnya, dan irdina sangat bingung.

"Ryu..musa silahkan di minum"

"Ryu ayo minum dulu, pasti kamu capek kan" kata musa.

"iya aku minum ya dina" Ryu terus menatap wajah irdina.

Irdina mencoba memalingkan wajahnya dari pandangan Ryu, irdina menghindari tatapan mata Ryu.

"dina aku numpang ke kamar mandi ya"

"oh iya musa silahkan"

Musa pergi ke kamar mandi, Ryu menghampiri irdina.

"Dina, aku butuh penjelasan dari kamu, kenapa kamu melupakan janji kita untuk menikah dina, aku selalu setia kepada mu, aku selalu menunggu waktu yang tepat untuk bisa mewujudkan janji kita, tapi kenapa kamu tega seperti ini kepada ku dina"

"Ryu bukannya aku lupa, tapi kan yang berjanji hanya kamu, aku sama sekali tidak pernah berjanji untuk menikah dengan kamu, lagi pula aku dan musa memiliki janji juga, kami saling berjanji akan menikah, dan ternyata kedua kakek kami menjodohkan kami, sehingga kami sudah terikat pertunangan dari dulu, dan aku juga harus memenuhi permintaan terakhir opah, untuk menikah dengan musa. Aku benar-benar minta maaf Ryu, aku mohon sama kamu, tolong kamu lupakan saja aku, lupakan janji kamu padaku, karena mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama Ryu"

"Dina ko kamu malah suruh aku melupakan kamu sih, bertahun-tahun aku teguh memegang janji itu dina, hingga sekarang, dan kamu tahu hati aku hancur mendengar kamu akan menikah dengan musa"

"Ryu aku mohon, tolong kamu lupakan semuanya, aku dan musa sebentar lagi menikah, dan aku harus memenuhi keinginan terakhir opah"

"Irdina apakah kamu mencintai musa?"

"iya Ryu aku mencintai musa"

"apakah kamu bahagia bersama musa?"

"iya...aku sangat bahagia bersama musa"

"Aku tidak akan menghalangi pernikahan kalian, tapi dina jangan pernah kamu menyuruh ku untuk berhenti mencintai kamu, sampai kapanpun aku tidak akan berhenti mencintai kamu dina, hanya kamu wanita yang ada di dalam hati aku, kalau sampai musa berani menyakiti kamu dan membuat kamu menangis sekali saja, aku tidak akan segan untuk merebut kamu dari musa"

"Ryu..apakah tidak bisa kita hanya bersahabat seperti dulu"

"tidak dina tidak bisa kamu telah berubah, begitupun hatimu juga ikut berubah dina, kamu hati ku pun berubah, aku tidak mau menjadi sahabat kamu lagi, aku ingin lebih dari sekedar sahabat, dan dina kamu harus ingat kata-kata aku tadi, aku akan merebut kamu dari musa, kalau sampai musa berani menyakiti kamu"

Irdina terdiam tak bisa berkata apa-apa, musa pun kembali dari kamar mandi, dan sebenarnya musa telah mendengar pembicaraan antara Ryu dan Irdina, hanya saja musa menunggu irdina dan Ryu menjelaskan secara langsung.

"Wah kayanya kalian lagi asik ngobrol nih, emang lagi ngobrolin apa?"

"enggak ko musa aku sama Ryu gak ngobrol apa-apa"

"yang bener kalian gak ngobrolin apa-apa, gak ada yang kalian sembunyikan dari aku kan?"

"enggak ko gak ada ya kan Ryu"

Ryu terdiam kesal,

"Ryu ko diam aja kenapa, Ryu kita ini sepupu aku sudah menggap kamu seperti adikku, aku juga sangat menyayangi kamu, sebenarnya ada apa ini"

"musa kalau aku bilang apakah kamu akan mengabulkan keinginanku"

"apa itu Ryu, selama aku mampu, aku akan kabulkan"

"pasti kamu mampu ko musa, tapi kamu hanya harus ikhlas"

"sebenarnya ada apa sih"

"musa keinginan aku hanya satu, aku hanya ingin memiliki irdina, karena dari dulu hingga sekarang aku hanya mencintai irdina, dan wanita yang sangat membuat kamu penasaran dengan ceritaku itu adalah irdina"

"apa Ryu..kamu menginginkan irdina?"

"iya, apakah kamu bisa memberikannya"

"kalian keterlaluan, aku bukan barang yang bisa seenaknya di kasih ke siapa aja"

Irdina pergi meninggalkan musa dan Ryuichi. Irdina menangis di kamarnya, musa yang mendengar ucapan Ryu tentang permintaan nya sangat kesal, karena musa sangat mencintai irdina dan sebentar lagi musa dan irdina akan menikah.

Musa mengajak Ryu untuk pulang bersamanya dan membicarakan semuanya di rumah musa.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jumarni

Jumarni

ryu ikhlaskan irdina pasti km dapat gantinya

2020-09-16

0

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

ada perang dunia kayanya nih ..lanjutkan .

2020-04-26

0

Joko Jokoo

Joko Jokoo

kurang ajr ryu. musa prtahn kn ap yg ampi jdi milk mu. ryu jaht, klw mg cinta gk hrus miliki. mg dina barang dimnta2 sgla. ayo musa jlas kn sama ryu biar bisa jga sikp. jnji msa kecil az pun trus lebay ryu ny😣😣

2020-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!