Pernikahan

Suasana ceria menemani hari penuh makna, hari yang membahagiakan tiba dengan senyum menghiasi setiap insan.

Telah banyak yang dilalui oleh Irdina dan Musa, tibalah hari pernikahan, setelah satu bulan lamanya dipersiapkan, akhirnya hari pernikahan pun tiba, melukiskan semua senyuman, mengucapkan janji di atas ikatan suci pernikahan adalah impian yang selama ini Musa dan Irdina dambakan, akhirnya hari pernikahan telah tiba.

Beberapa jam sebelum acara dimulai...

Irdina terlihat sangat cantik dengan gaun ala putri salju, dengan sentuhan islami, gaun berwarna putih dipadu dengan warna pink, dengan ornamen sakura yang indah.

"Dina..wah anak papah cantik sekali"

"Ah papah bisa saja" Irdina tersenyum manis dengan memandang wajahnya melalui cermin.

"Ternyata anak papah sudah dewasa, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, Irdina yang papah timang, dengan tersenyum manis meminta papah bermain dan bermanja pada papah, kini akan meninggalkan papah dan memulai keluarga baru sendiri" Papah irdina sedih.

"Pah jangan sedih, dina gak akan ninggalin papah ko, dina akan tetap menjadi anak kesayangan papah yang selalu ingin di manja sama papah" irdina ikut terharu.

"Iya sayang, papah akan mendoakan dina, semoga dina dan musa bisa bahagia"

"Terimakasih pah" Irdina memeluk papahnya.

Terdengar suara mamah irdina yang memanggil irdina,

"Dina..sayang..sudah selesai belum?"

"Iya mah sudah selesai ko"

"Loh papah ada di sini juga"

"Iya mah, papah ingin melihat putri kita berhias"

"Iya mah papah dari tadi disini nemenin dina yang sedang di make up oleh tante perias pengantin"

"Wah anak mamh cantik banget, terimakasih ya mbak sudah dandani anak saya"

"Sama-sama bu, lagi pula memang dasarnya neng irdina sudah cantik ko"

"Dina kalau sudah selesai kita keluar yuk, musa sudah menunggu tuh"

"Iya mah, dina deg-degan banget"

"Sudah biasa ko, nanti juga gak akan deg-degan, mamah juga sama dulu deg-degan saat menikah dengan papah"

"Ya udah mah, yuk kita keluar"

Irdina yang di dampingi oleh kedua orangtuanya menuju keluar, ke tempat acara di laksanakan. Di luar sudah ada musa yang duduk berhadapan dengan penghulu, musa memakai jas putih yang serasi dengan gaun irdina. Papah Irdina duduk berhadapan dengan musa, dan irdina duduk agak jauh dengan musa. Musa berjabat tangan dengan papah irdina, kemudian musa mengucapkan ijab kabul, setelah disetujui oleh saksi, akhirnya irdina dan musa resmi menjadi suami istri yang sah, di mata hukum negara dan agama.

Semua tamu undangan dan keluarga terharu dan mengucapkan Alhamdulillah atas sah nya pasangan irdina dan musa.

Musa menghampiri irdina yang telah resmi menjadi istrinya, musa mengecup kening istrinya itu dan memberikan mahar untuk irdina, mas kawin seperangkat perhiasan yang dilapisi emas dan berlian, menjadi mahar untuk irdina, selain itu musa memberikan satu unit mobil untuk irdina, mobil itu di desain khusus dengan tingkat keamanan yang sangat baik, mobil yang di desain dengan warna pink sakura kesukaan irdina.

"Dina aku memberikan, mahar ini untuk kamu semoga kamu suka dan mau menerimanya"

"Terimakasih Musa aku sungguh menyukainya"

"Irdina istriku, ayo sini ikut aku"

"mau kemana?"

Musa mengajak irdina ke arah mobil yang menjadi mahar untuk irdina.

"Dina silahkan kamu buka kain penutupnya"

"Ini apa musa?"

"Ini hadiah yang aku siapkan untuk kamu dina"

Irdina membuka kain penutupnya, dan melihat sebuah mobil yang sangat indah, dengan warna dan motif kesukaan irdina, irdina sangat senang mendapat hadiah dari musa.

"Musa, indah sekali mobilnya, warnya lucu, aku suka sekali, motifnya juga bunga sakura lucu"

"Coba deh sekarang dina masuk ke dalam mobilnya"

Irdina membuka pintu mobil dan ternyata di dalam mobil juga bernuansa pink dengan banyak ornamen bunga sakura, mulai dari kursinya hingga terdapta bantal bunga sakura.

"Musa ini benar-benar cantik, terimakasih ya musa aku senang sekali"

"sama-sama sayang, aku akan berusaha untuk selalu membuat kamu bahagia"

Setelah membuka hadiah dari musa, irdina turun keluar dari mobil, kemudian musa memberikan bunga sakura yang sudah di rangkai kepada irdina.

Irdina sangat bahagia, dan musa juga bahagia melihat irdina tersenyum, musa dan irdina sungkem kepada kedua orangtua mereka.

Irdina sungkem ke papahnya dan musa juga sungkem ke papahnya.

"pah irdina minta maaf, jika selama ini irdina banyak merepotkan papah, irdina masih harus menyusahkan papah, dan terimakasih karena papah sudah bekerja keras untuk kebahagiaan irdina, papah sudah mendidik irdina dengan baik dan menyayangi irdina, irdina tidak pernah merasa kesusahan sedikitpun berkat papah yang sudah bekerja keras, terimakasih papah" Irdina menangis.

"Iya irdina sayang papah benar-benar bersyukur mempunyai anak seperti irdina" papah irdina mencium kening anaknya.

Musa sungkem kepada papahnya,

"Pah musa minta maaf jika selama ini musa punya banyak salah sama papah, dan terimakasih telah mengajarkan musa arti hidup, mengajarkan musa menjadi laki-laki yang tangguh, berani, mandiri, papah juga sudah mendidik musa dengan baik, terimakasih pah"

"Iya musa papah sangat bersyukur punya anak seperti musa, yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah membangkang, mempunyai hati yang tulus dan berjiwa pemberani memegang teguh keadilan"

Kemudian Irdina dan musa sungkem kepada mamah mereka masing-masing,

"Mah irdina minta maaf sama mamah, dina banyak salah sama mamah, terimakasih mamah sudah menjadi ibu terbaik untuk irdina, mamah melahirkan dan menyayangi irdina setulus hati mamah, dan mamah selalu berusaha untuk membahagiakan irdina, cinta mamah ke irdina sangat besar, terimakasih banyak mah"

"Iya dina sayang, mamah benar-benar bahagia bisa memiliki anak seperti irdina" mamah irdina memeluk dan mencium kening irdina.

Musa sungkem kepada mamahnya,

"mah, musa minta maaf sama mamah, musa juga berterima kasih sama mamah karena mamah sudah melahirkan musa, menjaga dan mendidik musa, menyayangi musa"

"iya musa sayang, musa adalah anugrah terindah yang di kirim Tuhan kepada mamah, mamah sangat bahagia bisa memiliki musa"

Setelah sungkem kepada kedua orangtua masing-masing, giliran musa yang sungkem kepada kedua orangtua irdina, begitu pun sebaliknya irdina juga sungkem kepada orangtua musa.

Irdina dan Musa sangat bahagia, hari ini merupakan hari yang bersejarah untuk mereka, setelah sekian lama mereka menanti, akhirnya mereka bisa dipersatukan melalui ikatan suci pernikahan.

Musa dan irdina memberikan salam pada tamu undangan yang datang dan mengucapkan terimakasih atas doa restu yang diberikan.

"Musa..dina..selamat ya..semoga kalian bisa bersama hingga maut memisahkan" Ryuichi mengucapkan selamat kepada Irdina dan Musa.

"Terimakasih Ryu, aku senang kamu ada disini dan memberikan restu untukku dan irdina"

"Iya musa, aku bahagia bisa melihat dina bahagia"

"Makasih ya Ryu, aku doakan semoga kamu secepatnya mendapat pendamping hidup yang tulus mencintai kamu"

"Iya dina, kamu tenang aja, oh iya aku sudah siapkan hadiah untuk kalian"

"Wah apa itu Ryu?"

"Dina penasaran ya..?"

"Tentu saja aku sangat penasaran"

"Aku memberikan tiket bulan madu untuk kalian"

"Wah, makasih ya Ryu"

"Iya sama-sama dina"

"Yes...makasih ya Ryu tiketnya"

"sama-sama musa"

Tamu-tamu undangan yang lain juga mengucapkan selamat kepada irdina dan musa, teman-teman irdina juga datang dan sangat bahagian melihat irdina yang sudah sah menjadi istri musa.

"wah dina, kamu cantik banget"

"ah wida bisa aja, makasih ya udah datang, semoga kamu cepat menyusul ya wid"

"iya dina makasih ya, nanti kalau kamu lempar bunga, arahkan ke aku ya, biar aku cepet nyusul kamu"

"hahaha, wida nih ada-ada aja"

"Dina selamat ya, semoga kamu secepatnya di kasih momongan"

"makasih desi, tapi nanti saja lah kalau sudah selesai kuliah"

"gak apa-apa dina di kasih cepat juga kan ada bapaknya ini" desi tertawa.

"iya sih des emang ada bapaknya tapi kan aku masih kuliah"

Desi hanya tersenyum dan lanjut mengucapkan selamat kepada musa.

"Dina ku selamat yah cantik, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri, ih nanti jangan lupa ceritain ya dina pengalamannya" Sami berbisik padaku dan tersenyum.

"ih sami apaan sih, pengalaman apa nih"

"ya pengalaman kamu menjadi pengantin baru" sami tertawa.

Mendengar kata-kata sami musa pun ikut tersenyum.

"Sami nih ada-ada aja tuh musa jadi malu kan, dina selamat ya, jangan dengerin kata-kata sami, musa selamat ya, sami mah jangan di denger" ani menarik tangan sami.

"iya ani terimakasih sudah datang" irdina dan musa menjawab bersamaan.

"Dina selamat ya, akhirnya bertemu juga nih dengan jodohnya, semoga dina dan musa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah ya" firda memberi ucapan selamat kepada musa dan irdina.

"terimakasih firda, ya udah silahkan menikmati hidangannya ya fir"

"iya dina tenang aja aku akan menikmati hidangannya dengan sangat lahap, Hehehe"

"Dasar firda, Hehehe ya udah silahkan"

Musa berbisik kepada irdina,

"Dina teman-teman kamu lucu ya"

"iya musa, mereka selalu membawa keceriaan"

"Dina kamu udah siap kan?"

"Siap untuk apa?"

"untuk menjadi ibu dari anak-anak ku"

"ih musa apaan sih, ya siap gak siap memang harus siap kan, makanya kita menikah juga"

"ciye..hehehe" musa tertawa dan menyenggol pundak irdina lembut.

"ih apaan sih musa, udah ah becandanya malu tahu, masih banyak tamu"

"kalau udah gak ada tamu jadi boleh ya"

"boleh apa?"

"boleh becanda lah dina hahaha, emang dina lagi mikirin apa sih" musa sengaja menggoda irdina.

"ih musa nyebelin banget sih" irdina tersenyum.

"Irdina kamu laper gak?"

"emang musa laper?"

"iya nih, aku dari pagi belum makan, karena tegang sebelum ijab, tapi sekarang aku laper"

"ya ampun kasian banget, ya udah musa ke belakang dulu, makan dulu aja biar irdina yang menyalami tamu, nanti gantian"

"gak mau ah, aku mau bareng dina makannya"

"tapi masih ada tamu kan musa, gak enak"

"iya juga sih, ya udah deh nanti aja makannya"

"Musa, Maryam gak datang ya?"

"aku juga gak tau dina, mungkin dia masih belum bisa move on kali"

"ih musa PD banget, ya kali aja dia sibuk"

"iya biarin aja lah"

"eh musa itu kayanya Maryam deh"

"oh iya itu dia, tapi dia sama siapa ya?"

"gak tau, mungkin pacarnya kali"

"tapi ko pacar Maryam, wajahnya gak asing ya musa"

"iya dina kamu bener aku kayanya gak asing sama wajahnya"

Maryam dan pacarnya semakin dekat, musa dan irdina masih bertanya-tanya siapa pacar Maryam, karena wajahnya sungguh tidak asing.

"Irdina, ka musa, selamat ya semoga kalian selalu bahagia"

"terimakasih maryam, oh iya maryam, laki-laki disebelah kamu itu siapa?"

"oh iya kenalkan ini bintang calon suami maryam"

Irdina dan musa sangat terkejut ternyata pacar maryam adalah bintang, dan irdina tidak menyangka bintang sudah berubah menjadi lebih baik, bintang sekarang menjadi pemuda yang lebih baik, pakaiannya sopan dan islami, kata-katanya pun sopan.

"Dina apa kabar, selamat ya dina untuk pernikahan kalian, semoga kalian selalu bahagia, aku tidak menyangka maryam juga kenal dengan kalian berdua"

"terimakasih bintang, sekarang kamu banyak berubah ya bintang, penampilan kamu jauh lebih baik dan lebih islami, begitupun dengan ucapan kamu"

"iya dina setelah kejadian yang menimpaku, aku benar-benar menyesal dan bertaubat, di saat aku mulai hidup di jalan yang lurus Maryam Alfatimah datang dalam hidup ku, Maryam mengajarkan aku banyak hal, sehingga aku lebih paham tentang agama dan aku jadi jauh lebih baik dina"

"Syukurlah bintang sekarang kamu sudah lebih baik, tapi Maryam sudah aku anggap sebagai adikku, kamu jangan pernah menyakiti hatinya dan mempermainkan hatinya ya"

"iya musa, aku tidak akan pernah menyakiti maryam, dan aku akan menjaga maryam dengan baik"

"baguslah kalau begitu"

"Oh iya maryam, bintang, ko kalian bisa bertemu, bukannya bintang bilang akan keluar kota"

"Iya dina aku memang sudah pindah keluar kota, nah pada saat aku memulai kehidupan ku yang baru Maryam Alfatimah menjadi narasumber di kampusku, kemudian aku sering berdiskusi masalah agama padanya, aku menceritakan dengan jujur kehidupanku sebelumnya, aku juga mengungkapkan niatku untuk berubah, maryam mendengar ceritaku dengan baik dan maryam sama sekali tidak jijik dan membenciku justru dia mendukung niatku yang mau memulai hidup yang lebih baik, maryam mendukung ku, mengajarkan aku banyak hal, hingga hatiku mulai terketuk pada maryam. Akupun mengutarakan niatku untuk menikahi maryam, dan maryam menerima pinanganku"

"wah jadi seperti itu ceritanya, luar biasa bintang, semoga kamu tetap istiqomah ya bintang"

"iya dina, musa terimakasih ya"

"sama-sama, ya udah silahkan nikmati hidangannya"

Musa dan Irdina saling menatap melihat maryam dan bintang,

"Syukurlah ya musa bintang sudah banyak berubah, dan maryam bisa melengkapi dan menutupi kekurangan bintang"

"iya dina syukurlah, semoga bintang dan maryam bisa bahagia"

"iya musa, semoga saja"

Irdina dan Musa sangat bahagia dengan pernikahannya, dan pernikahan berjalan dengan lancar, hidup baru pun di mulai.

Bagaimana ya kisah cinta irdina dan musa setelah menikah, dan bagaimana juga ya keromantisan cinta mereka, akankah ada permasalahan yang akan mereka hadapi, tunggu episode selanjutnya ya tetap setia dengan "KEKASIH HALAL"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

PNR

PNR

Maafkan Author ya readers, Author belum memperkenalkan tokoh Maryam ini sebenarnya fatimah adalah nama panjang dari Maryam, jadi namanya, Maryam Alfatimah, terkadang maryam juga suka dipanggil fatimah 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Maafkan Author membuat reader bingung 🙏🏻🙏🏻 tetap setia membaca karya author ya readers

2020-04-26

1

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

hahahah. ..mungkin author nya lagi pusing....puasa kali....

2020-04-26

0

Joko Jokoo

Joko Jokoo

fatimah atw maryam thor??

2020-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!