CURHAT Part 2 (selesai)

Setelah Musa meninggalkan Irdina, Irdina berjalan menuju kelas, dengan wajah lesu Irdina berjalan.

Tibalah Irdina di depan pintu kelas, dan ternyata teman-teman Irdina sudah berada di dalam dan berkumpul, Irdina melangkah masuk ke dalam kelas dan menyapa teman-temannya.

"Hay semua..."

Teman-teman Irdina heran dengan sikap Irdina yang murung,

Desi melihat Irdina dan bertanya pada Irdina.

"Ada apa Dina, kok Kamu murung sih?"

Irdina menjawab lirih.

"Enggak des, gak apa-apa"

Wida yang tak percaya kembali bertanya pada Irdina.

"Jangan bohong Dina, Kami tahu pasti Kamu sedang ada masalah ya kan?"

Sami ikut bertanya pada Irdina.

"Iya Dina, Kamu kenapa sih? jangan bohong dong, Kita kan teman, apa Kamu sudah tidak menganggap Kita teman?"

Ani dan Firda menganggukan kepalannya dan menyetujui pendapat Sami.

Irdina menjawab pertanyaan Mereka.

"Maaf teman-teman, Aku anggap Kalian kok masa iya Aku gak anggap Kalian, ya sudah deh Aku cerita"

Irdina menceritakan kejadian kemarin. Kejadian antara Irdina dan Bintang, teman-teman Irdina terkejut mendengar cerita Irdina dan kesal terhadap Bintang.

Ani langsung menanggapi cerita Irdina dengan kesal.

"Dasar ya si Bintang nyebelin banget, sudah Dina biar Aku kasih pelajaran tuh si buaya darat itu"

Desi mencoba meredakan amarah Ani.

"Sudah Ani..sudah..jangan buang-buang tenaga untuk laki-laki kayak gitu, nanti Dia akan semakin menyakiti Irdina"

Ani menarik panjang nafasnya.

"Habis kesal Des, lihat Irdina dipermainkan seperti itu"

Sami, Wida dan Firda ikut menyetujui pendapat Ani, bahwa mereka ikut kesal dengan cara Bintang yang sudah mempermainkan perasaan Irdina.

Irdina kembali menjawab.

"Terimakasih ya teman-teman, Aku sudah tidak punya perasaan ke Bintang, tapi yang membuat Aku murung dan gelisah bukan Bintang, melainkan Musa"

Teman-teman Irdina heran kembali dan tak paham dengan maksud Irdina.

Wida dengan wajah polos mencoba menerka.

"Musa itu yang tunangan sama Kamu kan Dina?"

"Iya Wid, Dia pria yang tunangan denganku"

Firda yang heran kembali bertanya.

"Loh...bukannya Kamu benci kan Dina sama Musa?"

"Iya Aku memang membenci Musa awalnya, tapi setelah kejadian kemarin, tidak tahu kenapa Aku mulai melihat Musa, dan Aku mulai memikirkannya" kata Irdina dengan wajah yang tersenyum.

Sami ikut menanggapi.

"Jangan-jangan Kamu mulai jatuh cinta lagi Dina ke Musa"

"Entahlah Aku juga masih bingung dengan perasaanku, terus Aku harus bagaimana ya? Aku ingin bisa dekat sama Musa"

Firda menjawab pertanyaan Irdina.

"Gimana kalau Kamu coba kasih perhatian ke Musa Dina"

Ani ikut memberi masukan.

"Kalau menurut Aku, Kamu harus memberikan Musa kesan yang baik tentang Kamu, agar Musa bisa membuka hatinya buat Kamu"

Wida ikut memberi masukan juga untuk Irdina.

"Iya Dina, sebaiknya Kamu berdamai dulu dengan Musa"

Irdina menerima masukan dari sahabat-sahabatnya.

"Iya kalian benar, Aku akan coba berdamai dulu dengan Musa, dan Aku sebaiknya menjadi diriku apa adanya agar Musa bisa mencintai Aku apa adanya"

Saat geng bonchel sedang asik mengobrol, tiba-tiba Bintang datang, Bintang langsung masuk ke dalam kelas dan mendekati Irdina.

"Dina, kamu kok tega sih sudah bertunangan di belakang Aku, apa salah Aku Dina?"

"Kamu ngerasa tidak punya salah? benar-benar tidak tahu malu ya Kamu"

"Maksud Kamu apa sih Dina, Aku gak ngerti?"

"Sudah lah jangan pura-pura tidak mengerti, Aku tuh memang bodoh banget bisa kenal dan dekat sama Kamu"

"Kamu ko gitu Dina, Aku benar-benar sayang sama Kamu Dina, Dina kamu pasti bercanda kan, Dia bukan tunangan Kamu kan, dia hanya sepupu Kamu ya kan?"

"Dia tunangan Aku ko, buat apa Aku bercanda"

"Dina Aku mohon, kamu putuskan pertunangan Kamu dan kembali ke Aku"

"Bintang mau Kamu apa sih, Kamu kurang puas menyakiti hati Aku?"

"Aku tidak pernah menyakiti hati Kamu Dina"

"Sudah lah tidak usah bohong lagi, Aku tahu Kamu hanya memanfaatkan Aku, Aku tahu Aku hanya dijadikan kartu kredit berjalan Kamu saja, dan Aku tahu kalau Kamu selama ini sering menggoda banyak perempuan, tapi maaf ya Bintang, Aku sudah tidak suka ke Kamu dan Aku tidak mau jadi orang bodoh lagi yang suka ke pria macam Kamu"

"Dina itu semua bohong, Aku tidak seperti itu"

"Bohong kata Kamu? Aku memang lugu banget waktu itu, padahal bukti-bukti sudah jelas dan banyak yang memperingati Aku, tapi Aku gak percaya sama Mereka semua dan tetap menganggap Kamu tuh baik, tapi kemarin Aku sadar, bahwa Kamu tuh ternyata pria yang tidak punya hati, Kamu senang ya mempermainkan wanita, Kamu anggap Aku apa sih boneka Kamu? yang bisa seenaknya Kamu suruh-suruh dan bisa seenaknya Kamu injak gitu?"

"Dina Aku mohon percaya padaku, Aku benar-benar sayang sama Kamu, Aku sadar Aku sudah menggoda banyak perempuan tapi setelah Aku tahu bahwa Kamu telah bertunangan Aku merasa sangat kehilangan Kamu, Aku tidak ingin kehilangan Kamu Dina, Irdina ayo ikut Aku Kita bicarakan ini diluar ya"

Bintang menarik tangan Irdina dan membawa Irdina keluar, Irdina mencoba melepaskan tangannya dari tangan Bintang, tapi Irdina tidak bisa, teman-teman Irdina menghalangi pintu agar Bintang tidak membawa Irdina keluar, ada juga yang menginjak kaki Bintang, kemudian Irdina menggigit tangan Bintang, dan Bintang melepaskan tangan Irdina lalu pergi keluar.

"Irdina Aku tidak akan pernah melepaskan Kamu, siapapun tidak boleh memiliki Kamu kecuali Aku, Kamu harus ingat itu Irdina"

"Pergi Kamu Bintang Aku tidak ingin melihat Kamu lagi, jangan pernah Kamu muncul dihadapan Aku lagi, Aku benci sama Kamu"

Irdina menangis, teman-teman Irdina memeluk Irdina untuk menenangkan hati Irdina. Kemudian dosen datang dan memberikan pembelajaran hari itu.

Setelah kelas selesai teman-teman Irdina mendampingi Irdina hingga Musa datang menjemput Irdina.

Wida melihat kesekeliling untuk memastikan Bintang tidak datang menghampiri.

"Dina aman..aman, Bintang tidak ada, Kita tunggu Musa di siomay mang Oni saja yuk?"

Ani melangkah maju lebih awal, kemudian Ani berhenti.

"Eh jangan...jangan..Kita disini saja, Aku lihat ada Bintang dan teman-temannya di siomay mang Oni"

Irdina dan teman-temannya menunggu Musa di dekat perpustakaan yang tidak jauh dari parkiran, kemudian Musa datang.

Mobil Musa berhenti tepat di depan perpustakaan, lalu Musa turun dari mobilnya dan menyapa teman-teman Irdina.

"Hay, Dina ayo Kita pulang"

Irdina mengenalkan teman-temannya.

"Iya Musa ayo, tapi perkenalankan dulu ini teman-teman terbaikku"

Wida langsung maju dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Musa.

"Wida, teman Irdina yang paling imut dan cantik"🤝🏻

"Oh hay, Musa" kata Musa sambil mengulurkan tangannya.🤝🏻

Ani juga mengulurkan tangannya.

"Ani"🤝🏻

"Musa"🤝🏻

Desi memperkenalkan dirinya.

"Desi 🤝🏻salam kenal"

"Oh iya salam kenal juga, Musa"🤝🏻

Firda dan Sami ikut memperkenalkan diri mereka.

"Firda"🤝🏻

"Sami"🤝🏻

"Oh iya salam kenal semuanya, senang berkenalan dengan Kalian"

Irdina pamit kepada teman-temannya.

"Teman-teman Aku dan Musa pulang dulu ya, terimakasih sudah mau menemaniku sampai Musa datang"

Mereka menjawab bersamaan.

"Iya Dina sama-sama"

Wida menyampaikan sesuatu pada Musa.

"Musa tolong jaga Irdina ya"

"Iya, tenang saja Aku akan jaga Irdina"

Akhirnya Irdina dan Musa masuk ke dalam mobil.

🚘"Ada apa ko teman-teman Kamu menemani Kamu?"

🚘"Tidak ada apa-apa Musa, hanya teman-temanku takut kalau Bintang ganggu Aku lagi"

🚘"Lagi? memang tadi Bintang ganggu Kamu?"

🚘"Iya Musa, Dia tidak terima Aku tinggalin Dia, mungkin Dia merasa rugi kali karena kartu kredit berjalannya pergi"

🚘"Tapi Kamu tidak apa-apa kan Dina?"

🚘"Tidak, hanya Dia sempat tarik tangan Aku dan ingin membawaku entah kemana, untung ada teman-teman yang menolongku'

🚘"Ya ampun, gila banget sih si Bintang Dina, Kamu harus hati-hati Dina, jangan sampai Kamu sendirian"

🚘"Iya makasih ya Musa, oh iya Aku ingin berdamai sama Kamu, Aku tidak mau ribut terus sama Kamu"

🚘"Ada angin apa Kamu ngomong gitu Dina?"

🚘"Tuh kan Kamu suka mulai duluan deh bikin Aku kesal"

🚘"Iya deh iya Dina Aku minta maaf"

Musa kembali mendapat telepon, dan Musa menghentikan mobilnya untuk mengangkat telepon,

📞"Hallo..iya, Aku nanti makan ko, Kamu sudah makan belum? syukurlah kalau sudah, nanti ya Kita ketemu di tempat biasa, Aku masih ada urusan"

Begitulah percakapan Musa pada seseorang di telepon, Irdina melirik Musa dan menerka tentang seseorang yang menelepon Musa.

🚘"Pacar kamu ya Mus?"

Dengan tersenyum Musa menjawab.

🚘"Iya dina itu telepon dari pacar ku"

Irdina terkejut mendengarnya, padahal tadinya ia hanya menebak dan berharap tebakannya salah, tapi ternyata tebakannya benar, orang yang menelepon adalah pacar Musa.

🚘"Oh...memang Dia tidak tahu Musa Kamu sudah tunangan sama Aku?"

🚘"Dia belum tahu Dina, Aku belum bisa bilang ke Dia dan menyakiti hatinya"

🚘"Tapi kalau Kamu tidak bilang nanti Dia akan semakin sakit Musa"

🚘"Iya, Kamu benar Dina, Aku berharap ada solusi untuk Kita, agar Kita tidak perlu menikah"

🚘"Jadi Kamu tidak mau ya menikah dengan Aku?"

🚘"Ko Kamu nanya gitu Dina, bukankah Kamu juga tidak mau kan dijodohkan dengan Aku?"

Irdina terlihat sedih, tapi Ia mencoba untuk tersenyum, Ia sadar bahwa di hati Musa sudah ada seseorang, dan betapa beruntung nya wanita itu bisa mendapatkan cinta Musa.

🚘"Iya Kamu benar Musa, lagian siapa yang mau nikah sama Kamu"

Jawaban Irdina bisa berbohong tapi hatinya tidak bisa berbohong, tapi Musa tersenyum mendengar jawaban Irdina, dan Musa mengusap kepala Irdina.

🚘"Iya..iya..akhirnya Irdina kembali ceria ya, Aku juga tidak mau nikah sama Kamu, karena Aku sudah memiliki seseorang yang Aku sayang"

Irdina terdiam dan mendorong tangan Musa.

🚘"Ih apaan sih, kerudung Aku rusak nanti dasar jelek"

🚘"Dasar yah kamu Din, tapi Aku sekarang tidak membenci Kamu ko, Kita bisa menjadi teman kan Din?"

🚘"Males banget temenan sama Kamu"

🚘"Iya deh iya, memang Kamu lebih cocok kaya gini Din, ceria"

Irdina mencoba menutupi perasaannya kepada Musa dan mencoba bersikap seperti biasa, yang cuek, kasar dan tidak lembut ke Musa, tetapi di dalam hati Irdina, Irdina sangat sakit dan ingin menangis.

Akhirnya Irdina sampai di rumahnya.

🏠"Musa Aku masuk dulu ya, Kamu cepetan sana pergi nanti pacar tercinta Kamu marah lagi"

🏠"Balik lagi deh si ratu es, iya Aku pulang dulu ya Din"

Irdina langsung berlari masuk ke dalam rumah, Ia menuju ke kamar dan menangis di dalam kamarnya, Irdina benar-benar merasa sakit, orang yang Ia sukai telah memiliki seseorang dan saat Ia menyukai Bintang, Bintang tidak tulus menyukainya, malah memanfaatkan Irdina.

"Kenapa sih nasib Ku gini amat, apa Aku tidak pantas untuk dicintai" begitulah tangisan dan suara hati Irdina.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Jumarni

Jumarni

yg sabar kl jodoh gk akan kmna

2020-09-14

0

sitiazzahra

sitiazzahra

sakitnya tuh di sini

2020-06-03

0

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

si musa tega bgt yh...

2020-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!