Apa Aku Berbeda?

Apa Aku Berbeda?

Masa Kecilku part 1

Perkenalkan namaku Ananda Keyla Anggraini. Aku adalah anak tunggal dan anak kesayangan kedua orang tuaku.

Aku termasuk anak yang manja dan lumayan bandel. Ayah dan ibuku selalu mengistimewakan aku. Entah itu hanya perasaanku saja atau bagaimana, aku juga tidak mengerti.

Selama ini, mereka selalu menuruti semua hal yang aku inginkan, bahkan mereka juga tidak pernah sekali pun memarahiku. Dengan kebaikan orang tuaku, bukan berarti aku mengambil kesempatan untuk seenaknya sendiri memperlakukan mereka.

***

Pagi itu, waktunya aku untuk bersekolah. Dan kebiasaan burukku, aku selalu tidur lagi sesaat setelah salat subuh.

“Dek, bangun sudah siang," panggil ibu.

“Dedek, bangun. Kamu sekolah tidak?“ ibu membangunkan aku lagi.

“Iya-iya, sebentar lagi,” ucapku.

Kulihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 06.15 WIB, dengan terburu-buru kuambil handuk, lalu bergegas pergi ke kamar mandi. Selesai mandi aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Aku kembali melihat jam, dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.35 WIB. Aku ambil tas di meja belajar, lalu beranjak pergi.

“Tidak sarapan dulu, Dek?" tanya ibu.

Aku tetap melangkahkan kaki untuk berangkat sekolah, sembari menjawab pertanyaan ibuku.

“Udah kesiangan, Bu. Ibu ngebanguninnya siang banget, sih," ucapku sambil cemberut.

“Ngomong bentar lagi itu kamu sampai lima belas menit baru bangun, makanya kalau habis salat tidak usah tidur lagi," omel ibuku.

“Berangkat dulu Buk, Assalamualaikum.” Kujabat tangan ibu untuk berpamitan.

“Wa’alaikum salam, hati-hati jangan ngebut," kata ibuku.

"Iya, Bu," jawabku dari luar rumah.

Kuambil sepedaku, kupacu menuju sekolahan yang jaraknya tidak jauh dari rumah.

Tidak sampai sepuluh menit, aku sudah sampai di sekolah. Aku berjalan menuju kelasku, teman-temanku sudah menunggu di sana.

“Hai, Key. Kesiangan lagi? Jam segini baru sampai?” tanya Dinar teman baikku.

Dinar adalah temanku sedari aku masih kecil. Dia selama ini selalu mendaftar sekolah yang sama denganku.

“Iya nih, apalagi masih dikasih siraman rohani tuh sama Ibuku tiap pagi, buat aku tambah bersemangat aja, hahaha." Tawaku terbahak-bahak.

Aku melihat ke arah wajah Dinar, yang berubah menjadi agak cemberut.

“Kamu aja yang suka ngebo,” gumam Dinar.

Dinar selama ini sudah tahu kebiasaanku, jadi dia tidak pernah heran dengan tingkahku selama ini.

Tet tet tet....

Suara Bel masuk pun sudah berbunyi.

Semua anak-anak yang awalnya berada di luar kelas, sekarang mulai menempati tempat duduk masing-masing.

Guru mulai masuk ke dalam kelas, pelajaran pertama pun di mulai. Ketika bel pergantian jam pelajaran, beliau menyampaikan kalau akhir semester dua ini akan di adakan camping di suatu tempat. Pelajaran pertama, kedua, ketiga selesai dan bel istirahat pun berbunyi.

Anak-anak ada yang pergi ke kantin, ada juga yang tetap di kelas. Aku dan Dinar salah satunya yang pergi ke kantin untuk membeli makan, karena dari pagi kami belum sarapan. Aku pesan makanan dan pergi duduk.

“Eh, gimana Key. Kamu ikut campingnya?” tanya Dinar.

“Ya ikutlah, kenapa? Kamu takut ya? Cemen banget sih kamu, hahaha." Aku mengejek Dinar.

“Siapa juga yang takut? Awas aja kamu kalau aneh-aneh pas camping," gerutu Dinar.

“Sssst ... bilang apa sih? Jangan keras-keras, kedengaran yang lain,” jawabku.

Aku mencoba menegur untuk menghentikan perkataan Dinar. Aku tidak ingin semua orang mendengar tentang aku. Selesainya makan, kami berdua kembali ke kelas. Tak menunggu waktu lama bel masuk kembali berbunyi. Pelajaran demi pelajaran kami lalui seperti biasa.

*******

Jam pun menunjukan pukul 12.00 WIB, menandakan jam pelajaran telah usai.

Teeeet teeet teet ....

Bel jam pelajaran terkahir pun berbunyi.

Satu persatu anak keluar dari dalam kelas, sedangkan aku dan Dinar masih duduk di kursi kami.

“Ayo pulang bareng, Key. Aku nanti ke rumahmu, ya. Ngerjain tugas dari Bu Indah, sekalian nanti bilang ke ibumu kalau mau camping,” ajak Dinar.

“Iya, ayo pulang aku haus banget," ucapku.

Kami berdua berjalan beriringan menuju parkiran. Kami ambil sepeda, lalu pergi untuk segera pulang. Kukayuh sepedaku beriringan dengan sepeda Dinar, kita sambil bercanda-canda. Sampai tidak merasakan panasnya terik matahari. Dari kejauhan rumahku pun sudah terlihat, jarak rumahku lebih dekat dari pada Dinar.

***

Saat sudah berada tepat di depan rumahku, aku lambaikan tangan ke Dinar tanda kami berpisah. Kuparkirkan sepedaku di depan garasi, lalu kulangkahkan kaki menuju pintu rumah.

Tok tok tok....

Aku mengetuk pintu.

“Assalamu’alaikum, Bu,“ ucapku.

"Wa'alaikum salam." Terdengar suara ibu dari dalam rumah.

Ibu bergegas membukakan pintu, lalu aku menjabat tangannya.

"Ganti baju dulu ya, Dek. Setelah itu langsung makan, tidak usah pakai jawab nanti-nanti," ucap ibu sembari berlalu pergi.

"Iya, Bu," jawabku sambil melangkah menuju kamar.

Aku menaruh tas di atas meja belajar, lalu duduk sebentar di kursi samping meja. Ketika aku mengingat ucapan ibu untuk segera mengganti pakaian, aku beranjak dari tempat duduk untuk mengambil baju.

Kuganti bajuku, tidak lupa cuci tangan dan kakiku. Lalu ambil wudhu untuk menunaikan kewajibanku pada yang Maha Kuasa. Selesai salat aku bergegas keluar kamar menuju meja makan. Ternyata ibuku sudah menunggu di sana.

"Bu, sudah nunggu lama?" tanyaku.

"Belum kok, Dek. Kamu sudah salat?" tanya ibu.

"Sudah Kok, Bu," jawabku.

Ibu mengambilkan makanan ditaruh di atas piring, lalu memberikannya kepadaku. Sebelum aku makan, aku mengajak ibu mengobrol.

"Bu, minta tolong bilang ke Ayahlah, nanti kalau pulang suruh bawakan roti kesukaanku ya, hehehe," ucapku.

Ibu mengelus kepalaku.

"Jadi kurir roti itu lama-lama Ayahmu, Dek. Tiap minggu bawa pulang roti lapis kesukaanmu, hehehe," ucap ibu sambil tertawa terbahak-bahak.

"Ibu, mah gitu. Nanti Dedek bilangin ke Ayah," ucapku sembari tersenyum.

"Sudah, kamu makan dulu," ucap ibu.

Aku memutuskan untuk makan, suapan demi suapan masuk ke dalam mulutku. Aku merasa bahagia, karena selama ini ibu selalu memperhatikan aku.

Ibuku memang hanya ibu rumah tangga, yang selalu ada untuk anak semata wayangnya. Kata ibu, beliau tidak ingin melewatkan tumbuh kembangku hingga dewasa.

Itu salah satu alasan beliau, karena alasan sebenarnya beliau tidak diizinkan ayah untuk bekerja. Beliau rela resign dari pekerjaannya terlebih dahulu, hanya untuk berbakti ke ayah dan mendidikku. Walaupun selama ini mereka tak secara langsung mengungkapkan rasa sayangnya, tetapi dengan perlakuan mereka aku pun paham.

Betapa besar kasih sayang mereka terhadapku. Aku merasa menjadi anak yang beruntung, merasakan kasih sayang yang besar dari ayah dan ibu. Walaupun ayahku tak setiap hari selalu ada di dekatku, karena tugas beliau untuk menafkahi kami.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

@its meitria 🍥✮

@its meitria 🍥✮

wah bagus sekali aku suka membaca nya

2023-06-01

1

Adelia

Adelia

.

2022-03-06

0

Silvi viranda

Silvi viranda

blm seru

2021-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Kecilku part 1
2 Masa Kecilku part 2
3 Camping
4 Rumah warga
5 PoV Bu Salma
6 POV Bu Salma part 2
7 Kabar tentang Diana
8 PoV Mas Hendro Ayah Diana
9 Camping part 2
10 Camping ~Last episode
11 Apa Aku Berbeda?
12 Pandangan Mereka
13 Bercerita
14 Bercerita 2
15 POV Dinar
16 Teman-temanku
17 Mimpi
18 pengumuman
19 Kerasukan
20 Mimpi~2
21 Misteri Diana
22 Berkunjung ke rumah Nenek
23 Rumah nenek~2
24 Liburan semester
25 Rumah Dewi
26 Rumah Dewi~2
27 Pakde ku
28 Foto jenazah
29 Sekolah
30 Misteri Penunggu Toilet
31 Cewek Dalam Angkot
32 Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33 Baju Pengantin
34 Baju Pengantin~Part 2
35 POV Dita kakaknya Dinar
36 Part ini Tidak Ada Hantu
37 Penunggu Toilet Parkiran Mall
38 Arwah Penunggu Lukisan
39 Jin Penglaris
40 Keluarga Sasa
41 POV SASA part 1
42 POV SASA Part 2
43 POV SASA Part 3
44 POV SASA part terakhir
45 Rumah Sasa
46 Mata-mata
47 Bunga Matahari
48 Esther (Esteh)
49 POV Esther
50 Rumah Keluarga Wijaya
51 Jalan-jalan
52 Sekolahan TK
53 Berkenalan
54 Rumah Dinar
55 Teror part 1
56 Teror part 2
57 Bioskop
58 Strategi
59 Strategi (2)
60 Bercerita
61 Bercerita (2)
62 Di culik
63 Kabur
64 Cerita Kak Andre
65 Kereta
66 Sampai di Malang
67 Pengganggu
68 Misteri Gadis Kecil
69 Misteri Gadis Kecil (2)
70 Misteri Gadis Kecil (3)
71 Perjalanan
72 perjalanan (2)
73 Lift Hotel
74 Lift Hotel (2)
75 Hotel lama
76 Orang itu
77 Ketukan Tiang Listrik
78 Orang itu (2)
79 Orang itu (3)
80 Orang itu (4)
81 Pencarian
82 pencarian (2)
83 Pencarian (3)
84 Tertangkap
85 Boby
86 Sisir rambut tengah malam
87 Esther Kembali
88 Pemakaman
89 Kereta (End~season 1)
90 (S2) ~ Diriku
91 (S2) ~ Diriku 2
92 (S2) ~ Ragaku
93 (S2) ~ Terlena di dunia lain
94 (S2) ~Beda keadaan
95 (S2) ~ Rumah sakit
96 (S2) ~ Dari Nol lagi
97 (S2) ~ Seutas tali
98 (S2) ~ Seutas tali (2)
99 (S2) ~ Seutas tali (3)
100 (S2) ~ Seutas tali (4)
101 (S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102 (S2) ~ Terbangun
103 (S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104 (S2) ~ Flashback
105 (S2) ~ Flashback (2)
106 (S2) ~ Kunti merah
107 (S2) ~ Rumah itu.
108 (S2) ~ Menghilang
109 (S2) ~ Gadis Kecil
110 (S2) ~ Keluargaku
111 (S2) ~ Stevia
112 (S2) ~ Cerita Stevia
113 (S2) ~ Cerita Stevia (2)
114 (S2) ~ Cerita Stevia (3)
115 (S2) ~ Pulih
116 (S2) ~ Bersahabat
117 (S2) ~ Mimpiku
118 (S2) ~ Pulang
119 (S2) ~ Kecelakaan
120 (S2) ~ Rumah baru Kevin
121 (S2) ~ Pulang 2
122 (S2) ~ Maafkan aku
123 (S2) ~ Lentera Merah
124 (S2) ~ Salah paham berujung kematian
125 (S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126 (S2) ~ Bimbang
127 (S2) ~ Ternyata
128 (S2) ~ Mbak Rasni
129 (S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130 (S2) ~ Cerita Wulan
131 (S2) ~ Cerita Wulan (2)
132 (S2) ~ Cerita Wulan (3)
133 (S2) ~ Cerita Wulan (4)
134 (S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135 (S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136 (S2) ~ Ternyata
137 (S2) ~ Cerita Ayah
138 (S2) ~ Siapa Wanita itu?
139 (S2) ~ Check up
140 (S2) ~ Bertemu Kevin
141 (S2) ~ Rumah Lama Kevin
142 (S2) ~Penglihatan Cincin
143 (S2) ~ Memory Card
144 (S2) ~ Rumah Kevin
145 (S2) ~ Hasil Rekaman
146 (S2) ~ Wanita Angkuh
147 (S2) ~ Dinar
148 (S2) ~ Rapuh
149 (S2) ~ Cerita Kabar Airin
150 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152 (S2) ~ Kevin
153 (S2) ~ Kehadiran Kevin
154 (S2) ~ penyelamatan Kevin
155 (S2) ~ Awal kejadian
156 (S2) ~ Bercerita
157 (S2) ~ Bercerita (2)
158 (S2) ~ Bercerita (3)
159 (S2) ~ Berisi Ancaman
160 (S2) ~ Proses penangkapan
161 (S2) ~ Mati dibalas Mati
162 (S2) ~ Apa Dia Mati?
163 (S2) ~ Firasat apa?
164 (S2) ~ Kabar buruk
165 (S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166 (S2) ~ Radar Kota
167 (S2) ~ KABAR DUKA
168 PENGUMUMAN!!
169 pengumuman! novel baru
170 (S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171 Kabar gembira
172 Open Po!!
173 Po tinggal 2 hari lagi
174 (S3) Dandi
175 (S3) Nenek Dandi
176 (S3) Cacian
177 (S3) Fitnahan apa lagi
178 (S3) Pertikaian
179 (S3) Pertikaian 2
180 (S3) Bu Sumi
181 (S3) Ego masing-masing
182 (S3) Penjelasan
183 (S3) Biar tahu rasa
184 (S3) Gaib
185 (S3) Gaib 2
186 (S3) Wanita gaun merah
187 (S3) Kematian Nenek Dandi
188 (S3) Pindah
189 (S3) Pindah 2
190 (S3) Teringat
191 (S3) Prepare
192 (S3) Pengumuman kelulusan
193 (S3) Hari terakhir di rumah itu
194 (S3) Perjalanan
195 (S3) Ninis
196 (S3) Sampai
197 (S3) Tetangga
198 (S3) Bersih-bersih
199 (S3) gotong royong
200 (S3) Hari pertama tidur di sana
201 Dinar nggak akan lanjut
202 Open Order lagi
203 Novel baru
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Masa Kecilku part 1
2
Masa Kecilku part 2
3
Camping
4
Rumah warga
5
PoV Bu Salma
6
POV Bu Salma part 2
7
Kabar tentang Diana
8
PoV Mas Hendro Ayah Diana
9
Camping part 2
10
Camping ~Last episode
11
Apa Aku Berbeda?
12
Pandangan Mereka
13
Bercerita
14
Bercerita 2
15
POV Dinar
16
Teman-temanku
17
Mimpi
18
pengumuman
19
Kerasukan
20
Mimpi~2
21
Misteri Diana
22
Berkunjung ke rumah Nenek
23
Rumah nenek~2
24
Liburan semester
25
Rumah Dewi
26
Rumah Dewi~2
27
Pakde ku
28
Foto jenazah
29
Sekolah
30
Misteri Penunggu Toilet
31
Cewek Dalam Angkot
32
Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33
Baju Pengantin
34
Baju Pengantin~Part 2
35
POV Dita kakaknya Dinar
36
Part ini Tidak Ada Hantu
37
Penunggu Toilet Parkiran Mall
38
Arwah Penunggu Lukisan
39
Jin Penglaris
40
Keluarga Sasa
41
POV SASA part 1
42
POV SASA Part 2
43
POV SASA Part 3
44
POV SASA part terakhir
45
Rumah Sasa
46
Mata-mata
47
Bunga Matahari
48
Esther (Esteh)
49
POV Esther
50
Rumah Keluarga Wijaya
51
Jalan-jalan
52
Sekolahan TK
53
Berkenalan
54
Rumah Dinar
55
Teror part 1
56
Teror part 2
57
Bioskop
58
Strategi
59
Strategi (2)
60
Bercerita
61
Bercerita (2)
62
Di culik
63
Kabur
64
Cerita Kak Andre
65
Kereta
66
Sampai di Malang
67
Pengganggu
68
Misteri Gadis Kecil
69
Misteri Gadis Kecil (2)
70
Misteri Gadis Kecil (3)
71
Perjalanan
72
perjalanan (2)
73
Lift Hotel
74
Lift Hotel (2)
75
Hotel lama
76
Orang itu
77
Ketukan Tiang Listrik
78
Orang itu (2)
79
Orang itu (3)
80
Orang itu (4)
81
Pencarian
82
pencarian (2)
83
Pencarian (3)
84
Tertangkap
85
Boby
86
Sisir rambut tengah malam
87
Esther Kembali
88
Pemakaman
89
Kereta (End~season 1)
90
(S2) ~ Diriku
91
(S2) ~ Diriku 2
92
(S2) ~ Ragaku
93
(S2) ~ Terlena di dunia lain
94
(S2) ~Beda keadaan
95
(S2) ~ Rumah sakit
96
(S2) ~ Dari Nol lagi
97
(S2) ~ Seutas tali
98
(S2) ~ Seutas tali (2)
99
(S2) ~ Seutas tali (3)
100
(S2) ~ Seutas tali (4)
101
(S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102
(S2) ~ Terbangun
103
(S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104
(S2) ~ Flashback
105
(S2) ~ Flashback (2)
106
(S2) ~ Kunti merah
107
(S2) ~ Rumah itu.
108
(S2) ~ Menghilang
109
(S2) ~ Gadis Kecil
110
(S2) ~ Keluargaku
111
(S2) ~ Stevia
112
(S2) ~ Cerita Stevia
113
(S2) ~ Cerita Stevia (2)
114
(S2) ~ Cerita Stevia (3)
115
(S2) ~ Pulih
116
(S2) ~ Bersahabat
117
(S2) ~ Mimpiku
118
(S2) ~ Pulang
119
(S2) ~ Kecelakaan
120
(S2) ~ Rumah baru Kevin
121
(S2) ~ Pulang 2
122
(S2) ~ Maafkan aku
123
(S2) ~ Lentera Merah
124
(S2) ~ Salah paham berujung kematian
125
(S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126
(S2) ~ Bimbang
127
(S2) ~ Ternyata
128
(S2) ~ Mbak Rasni
129
(S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130
(S2) ~ Cerita Wulan
131
(S2) ~ Cerita Wulan (2)
132
(S2) ~ Cerita Wulan (3)
133
(S2) ~ Cerita Wulan (4)
134
(S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135
(S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136
(S2) ~ Ternyata
137
(S2) ~ Cerita Ayah
138
(S2) ~ Siapa Wanita itu?
139
(S2) ~ Check up
140
(S2) ~ Bertemu Kevin
141
(S2) ~ Rumah Lama Kevin
142
(S2) ~Penglihatan Cincin
143
(S2) ~ Memory Card
144
(S2) ~ Rumah Kevin
145
(S2) ~ Hasil Rekaman
146
(S2) ~ Wanita Angkuh
147
(S2) ~ Dinar
148
(S2) ~ Rapuh
149
(S2) ~ Cerita Kabar Airin
150
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152
(S2) ~ Kevin
153
(S2) ~ Kehadiran Kevin
154
(S2) ~ penyelamatan Kevin
155
(S2) ~ Awal kejadian
156
(S2) ~ Bercerita
157
(S2) ~ Bercerita (2)
158
(S2) ~ Bercerita (3)
159
(S2) ~ Berisi Ancaman
160
(S2) ~ Proses penangkapan
161
(S2) ~ Mati dibalas Mati
162
(S2) ~ Apa Dia Mati?
163
(S2) ~ Firasat apa?
164
(S2) ~ Kabar buruk
165
(S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166
(S2) ~ Radar Kota
167
(S2) ~ KABAR DUKA
168
PENGUMUMAN!!
169
pengumuman! novel baru
170
(S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171
Kabar gembira
172
Open Po!!
173
Po tinggal 2 hari lagi
174
(S3) Dandi
175
(S3) Nenek Dandi
176
(S3) Cacian
177
(S3) Fitnahan apa lagi
178
(S3) Pertikaian
179
(S3) Pertikaian 2
180
(S3) Bu Sumi
181
(S3) Ego masing-masing
182
(S3) Penjelasan
183
(S3) Biar tahu rasa
184
(S3) Gaib
185
(S3) Gaib 2
186
(S3) Wanita gaun merah
187
(S3) Kematian Nenek Dandi
188
(S3) Pindah
189
(S3) Pindah 2
190
(S3) Teringat
191
(S3) Prepare
192
(S3) Pengumuman kelulusan
193
(S3) Hari terakhir di rumah itu
194
(S3) Perjalanan
195
(S3) Ninis
196
(S3) Sampai
197
(S3) Tetangga
198
(S3) Bersih-bersih
199
(S3) gotong royong
200
(S3) Hari pertama tidur di sana
201
Dinar nggak akan lanjut
202
Open Order lagi
203
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!