POV Dinar

Hallo perkenalan, namaku Dinar Maharani. Aku sekarang duduk di kelas dua SMP ternama di kotaku. Aku mempunyai seorang teman Bernama Ananda Keyla Anggraini.

Aku kenal dia dari masih duduk di bangku SD dan ternyata kebetulan dia juga merupakan tetanggaku. Aku merupakan anak pindahan baru di perumahan ini. Dulu waktu masih belom pindah ke sini, aku tinggal di kota tempat ayahku bekerja.

Tetapi karena suatu hal yang mengharuskan aku dan orang tuaku pindah, tetapi ayahku tetap bekerja di sana. Orang yang pertama kali aku kenal di sini yaitu si Keyla. Dia anak yang baik. Sedari aku masih kelas satu, aku selalu ingin duduk bersamanya.

Keyla anak yang cerdas dan mudah akrab ke siapa pun. Si Keyla juga, merupakan salah satu anak yang memiliki kemampuan lebih, bisa dibilang dia anak indigo. Tetapi anehnya, dia tidak mau kalau sampai orang-orang tahu akan kelebihannya.

Dia takut orang-orang menjauhinya, ketika mereka mengetahui kelebihannya itu. Pernah ada kejadian waktu kami masih SD, namanya kita anak kecil, Keyla termasuk anak yang suka bicara ceplas ceplos. Dia bicara apa saja yang dia ketahui dan tidak pernah berpikir dahulu kalau temannya bakal tahu apa yang dilihat atau tidak.

_________________

Waktu kita bermain di taman dekat perumahan, kita bersama teman-teman ada satu kejadian.

"Merlin." Panggil Keyla ke salah satu teman kami.

Merlin menoleh.

"Tadi kamu diantar, siapa?" tanya Keyla.

"Diantar Mamaku," jawab Merlin.

"Sama siapa lagi? Kok ada anak kecil seumuran kita, sepupu, ya?" tanya Keyla.

"Nggak ada, aku cuma sama Mamaku," jawab Merlin lagi.

"Ada kok, aku lihat dia dibonceng juga sama Mamamu," keyla mengeyel.

"Aku nggak maulah temenan sama, keyla. kerjaannya nakut-nakutin terus, aku mau pulang," Merlin berlalu pergi.

"Hayo loh, Keyla. Merlin marah," jawab salah satu teman kami juga.

Teman-teman yang lain pun menyusul Merlin pulang. Sedangkan di taman ini, tinggal aku sama si Keyla.

"Kamu lihat apa, Key?" tanyaku.

"Aku tadi lihat anak kecil seumuran kita, dibonceng Mamanya merlin. Awalnya pas dia datang anak yg dibonceng itu memang nggak ada, tetapi pas waktu Merlin turun, anak itu ada diboncengan kok," jelas Keyla.

"Barang kali itu hantu, Key," jawabku.

"Aku salah ya, Din?" tanya Keyla.

"Lain kali, ngomong sama aku dulu. Kalau aku nggak lihat, berarti itu bukan orang. Kamu tau sendiri, kamu nggak sama kaya yang lain," ucapku.

Keyla pun hanya mengangguk. Aku sengaja mengajaknya pulang ke rumah.

_______________

Sebab itu, mulai dari kecil dia dibilang anak yang aneh, anak yang sok tau, anak yang hanya suka nakut-nakutin.

Banyak anak yang sengaja menjauhi Keyla, entah sebab apa. Yang pasti, aku juga tidak mengerti, mungkin juga sebab Keyla anak indigo.

Pernah suatu kejadian waktu berangkat study tour kami waktu kelas enam SD, Keyla tiba-tiba menangis sejadi-jadinya.

"Ada apa, Key?" tanya salah satu guru.

Dia tidak menjawab, dia hanya bisa menangis.

"Dinar, coba kamu yang tanya," suruh ibu guru.

"Key, kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanyaku.

"Aku takut! Aku tidak mau mati, Din," ucapnya.

Dengan ucapan keyla, membuat guru-guru dan teman-teman di dalam bus ikut panik. Tiba-tiba, Keyla menyuruh sopir bus untuk menghentikan kendaraannya selama sepuluh menit.

“Stop! Berhenti Pak Sopir, berhenti!” ucap Keyla dengan nada tinggi dan menangis sesegukan.

Pak sopir tidak menghiraukannya. Lama-kelamaan Keyla berteriak lalu menangis lagi.

“Aku bilang stop! Bu Guru, Pak Guru, aku mohon berhenti, hiks-hiks!” Keyla menghimbau sambil menangis.

“Aku mohon, Pak sopir. Aku mohon!" Keyla memohon.

Dia berdiri dan mencoba memberitahu ke kami, semua yang berada di dalam bus.

"Aku tidak mau mati saat ini. Aku tidak mau kita semua celaka, aku mohon Bu guru!” Keyla tetap dengan ocehannya.

“Stop! dulu, Pak." Wali kelas kami memberi perintah Pak sopir.

“Ada apa sih anak aneh itu? Ganggu perjalanan aja. Tidak tau apa, ini udah menjelang larut malam masih belum sampai, untung di tengah kota!” celoteh salah satu teman satu kelas kami, yang tidak pernah menyukai Keyla.

Para guru pun menghampiri Keyla yang sudah reda menangisnya.

“Ada apa, Nak? Maksud dari perkataanmu apa?” tanya salah satu guru SD kami bernama Bu Evi.

“Kita berhenti kurang lebih sepuluh menit saja, Bu. Aku takut kita akan terjadi apa-apa," ucap Keyla.

“Aku melihat di depan akan ada pohon tumbang tepat di atas bus kita, kalau kita tidak berhenti. Aku mohon Bu, dengar aku sekali ini saja.” Keyla memohon lagi.

“Bagaimana, Pak?” tanya Bu Evi ke bapak wali kelas kami.

Wali kelas kami pun mempertimbangkan ucapan Keyla.

“Tidak ada salahnya, Bu. kita mendengarkan ucapan Keyla sekali ini." Wali kelas pun mempertimbangkan.

“Baik, Pak,” ucap Bu Evi.

Bu Evi menghampiri pak sopir dan ternyata pak sopir pun mengiyakan dengan alasan beliau bisa beristirahat sejenak.

“Ganggu aja sih ni anak, kapan kita nyampainya kalau harus berhenti tiap dia menangis?" ucap teman satu kelas kami lagi.

___________

Sepuluh menit berlalu, kita melanjutkan perjalanan kembali. Bus berjalan tidak cukup jauh dari tempat kita berhenti, ada keramaian di depan.

Dan ternyata benar, ada pohon tumbang tepat di atas mobil. Seisi bus mengucapkan syukur, “Alhamdulillah."

setelah kejadian itu, semua orang seakan-akan menatap Keyla. Entah mereka mau mengucapkan terima kasih atau yang lainya. Tetapi kalau bagiku, kami harus berterima kasih kepada keyla, kami selamat berkat penglihatannya.

Dari banyak kejadian yang diucapkan Keyla, aku tidak pernah sekali pun ingin menjauhi Keyla seperti yang lainnya. Mungkin dengan itu cara Keyla melindungi kami. Tetapi aku masih tidak mengerti dengan yang lain, mereka tetap kekeh bilang kalau Keyla anak yang aneh. Banyak yang masih tidak menyukainya, padahal niat dia kan baik untuk menolong.

Pernah di satu waktu, Keyla berbicara ke aku.

"Din, aku salah ya ke mereka, mengapa teman-teman banyak yang tidak menyukaiku?" tanya Keyla.

"Kamu tidak salah, Key. Siapa sih yang bisa menghindar kalau ini memang takdir dari yang kuasa?" ucapku.

"Din, bagaimana kalau kita sudah tidak satu sekolahan lagi, siapa yang mau berteman denganku?" tanya Keyla lagi.

"Tenang saja, nanti kita satu sekolahan lagi kok, tenang saja," ucapku menenangkan Keyla.

"Kamu memang teman baikku, Din. Terima kasih!" Keyla pun menjawab sambil tersenyum.

Dari sejak itu, ke mana pun Keyla daftar sekolah, aku pun selalu ikut. Dan beruntungnya, kami bisa masuk sekolah yang sama dan tentunya bisa satu kelas lagi.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Rakha Arkananta

Rakha Arkananta

lanjutkan Thor bagus kok oh iya mau sedikit promosi nih yuk mampir Thor ke novel aku yang judulnya menuju Ujung Jalan ya mohon maaf kalau novelnya masih berantakan karena aku masih pemula jadi autor disini yuk kita saling dukung terima kasih

2021-02-06

1

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Lanjuuuttt 👍👍

2020-07-24

0

Kadek

Kadek

kk aku mmpir nihh

2020-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Kecilku part 1
2 Masa Kecilku part 2
3 Camping
4 Rumah warga
5 PoV Bu Salma
6 POV Bu Salma part 2
7 Kabar tentang Diana
8 PoV Mas Hendro Ayah Diana
9 Camping part 2
10 Camping ~Last episode
11 Apa Aku Berbeda?
12 Pandangan Mereka
13 Bercerita
14 Bercerita 2
15 POV Dinar
16 Teman-temanku
17 Mimpi
18 pengumuman
19 Kerasukan
20 Mimpi~2
21 Misteri Diana
22 Berkunjung ke rumah Nenek
23 Rumah nenek~2
24 Liburan semester
25 Rumah Dewi
26 Rumah Dewi~2
27 Pakde ku
28 Foto jenazah
29 Sekolah
30 Misteri Penunggu Toilet
31 Cewek Dalam Angkot
32 Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33 Baju Pengantin
34 Baju Pengantin~Part 2
35 POV Dita kakaknya Dinar
36 Part ini Tidak Ada Hantu
37 Penunggu Toilet Parkiran Mall
38 Arwah Penunggu Lukisan
39 Jin Penglaris
40 Keluarga Sasa
41 POV SASA part 1
42 POV SASA Part 2
43 POV SASA Part 3
44 POV SASA part terakhir
45 Rumah Sasa
46 Mata-mata
47 Bunga Matahari
48 Esther (Esteh)
49 POV Esther
50 Rumah Keluarga Wijaya
51 Jalan-jalan
52 Sekolahan TK
53 Berkenalan
54 Rumah Dinar
55 Teror part 1
56 Teror part 2
57 Bioskop
58 Strategi
59 Strategi (2)
60 Bercerita
61 Bercerita (2)
62 Di culik
63 Kabur
64 Cerita Kak Andre
65 Kereta
66 Sampai di Malang
67 Pengganggu
68 Misteri Gadis Kecil
69 Misteri Gadis Kecil (2)
70 Misteri Gadis Kecil (3)
71 Perjalanan
72 perjalanan (2)
73 Lift Hotel
74 Lift Hotel (2)
75 Hotel lama
76 Orang itu
77 Ketukan Tiang Listrik
78 Orang itu (2)
79 Orang itu (3)
80 Orang itu (4)
81 Pencarian
82 pencarian (2)
83 Pencarian (3)
84 Tertangkap
85 Boby
86 Sisir rambut tengah malam
87 Esther Kembali
88 Pemakaman
89 Kereta (End~season 1)
90 (S2) ~ Diriku
91 (S2) ~ Diriku 2
92 (S2) ~ Ragaku
93 (S2) ~ Terlena di dunia lain
94 (S2) ~Beda keadaan
95 (S2) ~ Rumah sakit
96 (S2) ~ Dari Nol lagi
97 (S2) ~ Seutas tali
98 (S2) ~ Seutas tali (2)
99 (S2) ~ Seutas tali (3)
100 (S2) ~ Seutas tali (4)
101 (S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102 (S2) ~ Terbangun
103 (S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104 (S2) ~ Flashback
105 (S2) ~ Flashback (2)
106 (S2) ~ Kunti merah
107 (S2) ~ Rumah itu.
108 (S2) ~ Menghilang
109 (S2) ~ Gadis Kecil
110 (S2) ~ Keluargaku
111 (S2) ~ Stevia
112 (S2) ~ Cerita Stevia
113 (S2) ~ Cerita Stevia (2)
114 (S2) ~ Cerita Stevia (3)
115 (S2) ~ Pulih
116 (S2) ~ Bersahabat
117 (S2) ~ Mimpiku
118 (S2) ~ Pulang
119 (S2) ~ Kecelakaan
120 (S2) ~ Rumah baru Kevin
121 (S2) ~ Pulang 2
122 (S2) ~ Maafkan aku
123 (S2) ~ Lentera Merah
124 (S2) ~ Salah paham berujung kematian
125 (S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126 (S2) ~ Bimbang
127 (S2) ~ Ternyata
128 (S2) ~ Mbak Rasni
129 (S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130 (S2) ~ Cerita Wulan
131 (S2) ~ Cerita Wulan (2)
132 (S2) ~ Cerita Wulan (3)
133 (S2) ~ Cerita Wulan (4)
134 (S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135 (S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136 (S2) ~ Ternyata
137 (S2) ~ Cerita Ayah
138 (S2) ~ Siapa Wanita itu?
139 (S2) ~ Check up
140 (S2) ~ Bertemu Kevin
141 (S2) ~ Rumah Lama Kevin
142 (S2) ~Penglihatan Cincin
143 (S2) ~ Memory Card
144 (S2) ~ Rumah Kevin
145 (S2) ~ Hasil Rekaman
146 (S2) ~ Wanita Angkuh
147 (S2) ~ Dinar
148 (S2) ~ Rapuh
149 (S2) ~ Cerita Kabar Airin
150 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152 (S2) ~ Kevin
153 (S2) ~ Kehadiran Kevin
154 (S2) ~ penyelamatan Kevin
155 (S2) ~ Awal kejadian
156 (S2) ~ Bercerita
157 (S2) ~ Bercerita (2)
158 (S2) ~ Bercerita (3)
159 (S2) ~ Berisi Ancaman
160 (S2) ~ Proses penangkapan
161 (S2) ~ Mati dibalas Mati
162 (S2) ~ Apa Dia Mati?
163 (S2) ~ Firasat apa?
164 (S2) ~ Kabar buruk
165 (S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166 (S2) ~ Radar Kota
167 (S2) ~ KABAR DUKA
168 PENGUMUMAN!!
169 pengumuman! novel baru
170 (S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171 Kabar gembira
172 Open Po!!
173 Po tinggal 2 hari lagi
174 (S3) Dandi
175 (S3) Nenek Dandi
176 (S3) Cacian
177 (S3) Fitnahan apa lagi
178 (S3) Pertikaian
179 (S3) Pertikaian 2
180 (S3) Bu Sumi
181 (S3) Ego masing-masing
182 (S3) Penjelasan
183 (S3) Biar tahu rasa
184 (S3) Gaib
185 (S3) Gaib 2
186 (S3) Wanita gaun merah
187 (S3) Kematian Nenek Dandi
188 (S3) Pindah
189 (S3) Pindah 2
190 (S3) Teringat
191 (S3) Prepare
192 (S3) Pengumuman kelulusan
193 (S3) Hari terakhir di rumah itu
194 (S3) Perjalanan
195 (S3) Ninis
196 (S3) Sampai
197 (S3) Tetangga
198 (S3) Bersih-bersih
199 (S3) gotong royong
200 (S3) Hari pertama tidur di sana
201 Dinar nggak akan lanjut
202 Open Order lagi
203 Novel baru
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Masa Kecilku part 1
2
Masa Kecilku part 2
3
Camping
4
Rumah warga
5
PoV Bu Salma
6
POV Bu Salma part 2
7
Kabar tentang Diana
8
PoV Mas Hendro Ayah Diana
9
Camping part 2
10
Camping ~Last episode
11
Apa Aku Berbeda?
12
Pandangan Mereka
13
Bercerita
14
Bercerita 2
15
POV Dinar
16
Teman-temanku
17
Mimpi
18
pengumuman
19
Kerasukan
20
Mimpi~2
21
Misteri Diana
22
Berkunjung ke rumah Nenek
23
Rumah nenek~2
24
Liburan semester
25
Rumah Dewi
26
Rumah Dewi~2
27
Pakde ku
28
Foto jenazah
29
Sekolah
30
Misteri Penunggu Toilet
31
Cewek Dalam Angkot
32
Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33
Baju Pengantin
34
Baju Pengantin~Part 2
35
POV Dita kakaknya Dinar
36
Part ini Tidak Ada Hantu
37
Penunggu Toilet Parkiran Mall
38
Arwah Penunggu Lukisan
39
Jin Penglaris
40
Keluarga Sasa
41
POV SASA part 1
42
POV SASA Part 2
43
POV SASA Part 3
44
POV SASA part terakhir
45
Rumah Sasa
46
Mata-mata
47
Bunga Matahari
48
Esther (Esteh)
49
POV Esther
50
Rumah Keluarga Wijaya
51
Jalan-jalan
52
Sekolahan TK
53
Berkenalan
54
Rumah Dinar
55
Teror part 1
56
Teror part 2
57
Bioskop
58
Strategi
59
Strategi (2)
60
Bercerita
61
Bercerita (2)
62
Di culik
63
Kabur
64
Cerita Kak Andre
65
Kereta
66
Sampai di Malang
67
Pengganggu
68
Misteri Gadis Kecil
69
Misteri Gadis Kecil (2)
70
Misteri Gadis Kecil (3)
71
Perjalanan
72
perjalanan (2)
73
Lift Hotel
74
Lift Hotel (2)
75
Hotel lama
76
Orang itu
77
Ketukan Tiang Listrik
78
Orang itu (2)
79
Orang itu (3)
80
Orang itu (4)
81
Pencarian
82
pencarian (2)
83
Pencarian (3)
84
Tertangkap
85
Boby
86
Sisir rambut tengah malam
87
Esther Kembali
88
Pemakaman
89
Kereta (End~season 1)
90
(S2) ~ Diriku
91
(S2) ~ Diriku 2
92
(S2) ~ Ragaku
93
(S2) ~ Terlena di dunia lain
94
(S2) ~Beda keadaan
95
(S2) ~ Rumah sakit
96
(S2) ~ Dari Nol lagi
97
(S2) ~ Seutas tali
98
(S2) ~ Seutas tali (2)
99
(S2) ~ Seutas tali (3)
100
(S2) ~ Seutas tali (4)
101
(S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102
(S2) ~ Terbangun
103
(S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104
(S2) ~ Flashback
105
(S2) ~ Flashback (2)
106
(S2) ~ Kunti merah
107
(S2) ~ Rumah itu.
108
(S2) ~ Menghilang
109
(S2) ~ Gadis Kecil
110
(S2) ~ Keluargaku
111
(S2) ~ Stevia
112
(S2) ~ Cerita Stevia
113
(S2) ~ Cerita Stevia (2)
114
(S2) ~ Cerita Stevia (3)
115
(S2) ~ Pulih
116
(S2) ~ Bersahabat
117
(S2) ~ Mimpiku
118
(S2) ~ Pulang
119
(S2) ~ Kecelakaan
120
(S2) ~ Rumah baru Kevin
121
(S2) ~ Pulang 2
122
(S2) ~ Maafkan aku
123
(S2) ~ Lentera Merah
124
(S2) ~ Salah paham berujung kematian
125
(S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126
(S2) ~ Bimbang
127
(S2) ~ Ternyata
128
(S2) ~ Mbak Rasni
129
(S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130
(S2) ~ Cerita Wulan
131
(S2) ~ Cerita Wulan (2)
132
(S2) ~ Cerita Wulan (3)
133
(S2) ~ Cerita Wulan (4)
134
(S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135
(S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136
(S2) ~ Ternyata
137
(S2) ~ Cerita Ayah
138
(S2) ~ Siapa Wanita itu?
139
(S2) ~ Check up
140
(S2) ~ Bertemu Kevin
141
(S2) ~ Rumah Lama Kevin
142
(S2) ~Penglihatan Cincin
143
(S2) ~ Memory Card
144
(S2) ~ Rumah Kevin
145
(S2) ~ Hasil Rekaman
146
(S2) ~ Wanita Angkuh
147
(S2) ~ Dinar
148
(S2) ~ Rapuh
149
(S2) ~ Cerita Kabar Airin
150
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152
(S2) ~ Kevin
153
(S2) ~ Kehadiran Kevin
154
(S2) ~ penyelamatan Kevin
155
(S2) ~ Awal kejadian
156
(S2) ~ Bercerita
157
(S2) ~ Bercerita (2)
158
(S2) ~ Bercerita (3)
159
(S2) ~ Berisi Ancaman
160
(S2) ~ Proses penangkapan
161
(S2) ~ Mati dibalas Mati
162
(S2) ~ Apa Dia Mati?
163
(S2) ~ Firasat apa?
164
(S2) ~ Kabar buruk
165
(S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166
(S2) ~ Radar Kota
167
(S2) ~ KABAR DUKA
168
PENGUMUMAN!!
169
pengumuman! novel baru
170
(S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171
Kabar gembira
172
Open Po!!
173
Po tinggal 2 hari lagi
174
(S3) Dandi
175
(S3) Nenek Dandi
176
(S3) Cacian
177
(S3) Fitnahan apa lagi
178
(S3) Pertikaian
179
(S3) Pertikaian 2
180
(S3) Bu Sumi
181
(S3) Ego masing-masing
182
(S3) Penjelasan
183
(S3) Biar tahu rasa
184
(S3) Gaib
185
(S3) Gaib 2
186
(S3) Wanita gaun merah
187
(S3) Kematian Nenek Dandi
188
(S3) Pindah
189
(S3) Pindah 2
190
(S3) Teringat
191
(S3) Prepare
192
(S3) Pengumuman kelulusan
193
(S3) Hari terakhir di rumah itu
194
(S3) Perjalanan
195
(S3) Ninis
196
(S3) Sampai
197
(S3) Tetangga
198
(S3) Bersih-bersih
199
(S3) gotong royong
200
(S3) Hari pertama tidur di sana
201
Dinar nggak akan lanjut
202
Open Order lagi
203
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!