Kerasukan

Seperti biasa, aku pulang bersama Dinar. Kami menaiki sepeda secara beriringan, kami juga mengayuh sepeda lebih pelan dari biasanya, karena sembari melanjutkan cerita.

"Key, menurutmu itu si Diana bukan sih?" tanya Dinar.

"Aku sih mikirnya juga si Diana, yang aku bingung itu, maksudnya dia apa gitu?" jawabku.

"Kamukan gambar dia dan aku lihat ada secarik kertas dalam kantong seragamnya, apa mungkin mau kasih surat ke orang tuanya, ya?" Dinar bertanya-tanya.

"Ya kali Din, orang meninggal buat surat di kuburan. Aneh kamu hahahaha." Aku pun tertawa mendengar ucapan Dinar.

"Ya juga sih, ya. Hahaha." Dinar pun ikut tertawa terbahak-bahak.

Sebenarnya dalam hatiku pun sama, apa mungkin si Diana mau memberi surat itu untuk kedua orang tuanya?

Dengan asiknya obrolan kami sampai tidak sadar kalau sudah berada di depan rumah.

"Sejak kapan nih, rumahku jadi dekat hehehe," kataku sambil menggaruk kepala.

"Kamu asik ngobrol aja, makanya lebih terasa dekat. Masa iya, rumahmu pindah?" jawab Dinar.

"Aku masuk dulu ya, Din. Hati-hati kamu di jalan," ucapku.

Aku parkir sepedaku di garasi rumahku. Lalu berjalan menuju utama pintu rumahku.

Tok tok tok....

Aku mengetuk pintu rumahku.

"Assalamualaikum, Bu. Aku pulang." Aku memberi salam ke Ibu.

Beberapa kali aku mengetuk pintu, ibu tak kunjung membukakannya. Dan rumahku pun dikunci, itu berarti tandanya ibu tidak ada di rumah.

"ke mana ya, ini Ibu siang-siang? Apa iya, Ibu pergi ke pasar jam segini?" kataku menduga-duga.

Aku tunggu ibu duduk di kursi teras rumahku, sembari buka kembali tas dan mengambil buku gambar.

Kamu siapa sih? Apa kamu Diana? Lalu kamu mau apa? Akku masih mencoba bertanya-tanya dalam hatiku. Tak begitu lama aku lihat ibu membuka pintu gerbang rumah kami.

"Dari mana, Bu?" Tanyaku.

"Dari rumah Ibu Ningsih, Dek. Tadi Ibu di mintai tolong untuk membantu membuat kue di sana," jawab Ibu.

"Mau ada acara ya, Bu?" tanyaku lagi.

"Iya, Dek. Mau selamatan, untuk umur tujuh bulannya cucu Ibu Ningsih," jawab ibu lagi.

"Anaknya Mbak Sekar ya, Bu? Lama Mbak Sekar tidak kesini, dari sejak dia hamil lima bulan dulu," kataku.

"Tadi pagi Mbak Sekar sudah kesini kok, Dek. Kamu dicariin tuh, katanya kangen kamu," jawab ibu sambil membukakan pintu.

Aku pun langsung masuk ke rumah menuju kamarku.

"Dek, nanti selesai salat minta tolong anterin bingkisan buat Mbak Sekar, ya," teriak ibu dari luar kamarku.

"Iya, Bu. Mau salat dan makan dulu aku lapar," jawabku.

Aku taruh buku gambarku di atas meja belajar, lalu aku tinggal ganti baju kemudian segera salat. Selepas itu, aku segera keluar kamar untuk makan siang, sebab dari tadi sudah merasa lapar.

"Bu, Ibu," panggilku.

"Iya, Ibu di kamar habis salat juga," jawab ibu dari kamar.

"Aku mau makan dulu ya, Bu. Nanti baru Dedek anterin," kataku.

Aku bergegas makan karena tidak sabar mau bertemu dengan Mbak Sekar. Dia tetanggaku yang rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumahku.

Makan pun selesai, aku ambil bingkisan yang sudah di siapkan oleh Ibu yang di taruh di meja makan, agar aku tidak lupa.

"Dek, nanti kalau Ibu Ningsih tanya, bilang kalau Ibu masih mau nyuci seragam kamu dulu, ya. Nanti, baru ke sana lagi," pinta ibu berpesan kepadaku.

"Iya, Bu. Tadi seragamku kelupaan masih aku taruh di atas kasur, belum aku taruh keranjang. Aku berangkat dulu bu, Assalamualaikum." Aku berpamitan ke ibu.

"Kebiasaan kamu, Wa'alaikumsalam," jawab ibu.

Aku berjalan kaki menuju rumah Ibu Ningsih.

"Hai, Key. Mau ke mana?" Tanya Dinar yang tidak sengaja berpapasan denganku.

"Mau ke rumah Mbak Sekar, nganterin bingkisan dari Ibu," jawabku dengan menunjukan tas yang berisi bingkisan.

"Kamu mau ke mana?" tanyaku ke Dinar.

"Ini mau ke supermarket jalan besar itu, di suruh Ibuku belanja. Aku duluan ya, Key. Soalnya sudah ditunggu Ibuku," jawab Dinar sambil berlalu pergi buru-buru.

Aku lanjutkan jalanku, akhirnya sampailah aku di rumah Ibu Ningsih. Aku pencet bel rumahnya, tidak begitu lama Mbak Sekar muncul dari balik pintu rumah.

"Keyla, ya?" tanya Mbak Sekar.

"Udah gede aja, Key. Ayo, mari masuk dulu," ucap Mbak Sekar lagi.

"Baru tidak bertemu beberapa bulan, masa iya sudah beda aku Mbak? Ada-ada saja," jawabku dengan berjalan memasuki rumah Mbak Sekar.

"Ma, dicariin si Keyla ini." Mbak Sekar memanggil Ibu Ningsih yang tengah menggendong cucunya menangis.

"Duduk dulu, Key. Tante tenangin anaknya Mbak Sekar yang rewel ini, mungkin kecapekan ini," kata Bu Ningsih.

"Iya, Tante." Aku duduk di sofa ruang tamu, dari kejauhan aku tetap melihat Bu ningsih yang lagi gendong cucunya.

Pandanganku hanya terfokus ke mereka, tiba-tiba aku di kagetkan dengan wanita yang bermuka seram yang sedari tadi berdiri membelakangi penglihatanku. Dia berdiri tepat di samping Bu Ningsih.

"Aaaaaa ...." teriakku.

Bu Ningsih pun terperanjat kaget oleh teriakanku.

"Ada apa, Key?" tanya Bu Ningsih.

"Tidak apa-apa, Tante. Ini ada kecoa, Keyla takut hehehe," aku memberi alasan.

Mbak Sekar yang tadi menyimpan bingkisannya, datang menghampiriku.

"Ada apa, Key?" tanya Mbak Sekar.

"Tidak apa-apa, Mbak. Takut kecoa, aku," jawabku.

Aku masih tetap di rumah Mbak Sekar, kami mengobrol-ngobrol. Tetapi pandanganku tetap ke arah wanita itu. Semakin aku lihat, semakin dia tersenyum dengan wajah yang mengerikan.

"Mbak Sekar, ke sini sama siapa saja, Mbak?" aku bertanya.

"Bertiga aja, Key. Aku bersama suami dan itu anak gantengku." Mbak Sekar menjawab dengan menunjuk anaknya yang masih menangis.

"Aku susuin anakku dulu ya, Key. Sejak dari perjalanan hingga sampai saat ini belum berhenti juga nangisnya." Mbak Sekar menghampiri anaknya.

"Iya, Mbak," jawabku singkat.

Aku mau memberitahu, tetapi ragu untuk ngomongnya.

"Bu Ningsih, Mbak Sekar, aku pamit pulang dulu, ya," aku berpamitan.

"Kok buru-buru, Key. Di sini aja dulu," kata Mbak Sekar.

"Di tunggu Ibu, Mbak. soalnya aku bilang sebentar. Nanti, Ibu kesini kok Mbak, beliau masih nyuci seragam, aku," jawabku.

"Terima kasih ya, bingkisannya," ucap Mbak Sekar.

"Iya, Mbak. Sama-sama," jawabku.

Aku masih melihat dari kejauhan wanita itu, dia tetap memandangku dengan senyum yang menakutkan.

Aku pergi meninggalkan rumah Bu Ningsih, lalu buru-buru pulang mau bercerita ke ibu.

Sesampainya di rumah, aku cari ibu menuju ke ruang pencucian.

"Ibu," aku memanggilnya.

"Nyuci, Dek. Di belakang," jawab ibu.

Aku berjalan menghampiri ibu.

"Bu. Ibu buruan ke rumah Mbak sekar, deh." Aku meminta ibu.

"Ada apa lagi, Dek? Pasti ada hal anehkan?" jawab ibu menduga-duga.

"Iya, Bu. Aku tadi lihat wanita bermuka seram di rumah Mbak Sekar, Bu. Ibu ngomong ke Ibu Ningsih, ya. Keyla takut hehehe." Aku menjelaskan.

"Nanti, Ibu belum selesai ini nyucinya," jawab ibu sembari mengeringkan bajuku di mesin cuci.

Aku masih menunggu ibu di ruang cuci. Aku duduk di sana, tidak begitu lama ibu pun selesai.

"Kamu ikut ke sana lagi nanti, Dek?" tanya ibu.

"Enggaklah, Bu. Dedek takut diapa-apain, nanti," kataku.

"Bagaimana Ibu mau bicara, sedangkan Ibu saja tidak melihatnya. Kalau kamu ikutkan tau, di mana posisinya, Dek." Ibu mengajakku.

Aku pun ikut kembali ke rumah Bu Ningsih.

Di sana wanita itu tetap mengikuti anak Mbak Sekar.

"Maaf, Bu Ningsih. Keyla katanya lihat ada wanita yang mengikuti Cucu, Ibu." Ibu memberitahu Ibu Ningsih.

"Sebelah mana, Key?" tanya Mbak Sekar.

"Di sana, Mbak," aku menunjuk arah wanita itu.

Kata ibu, aku tiba-tiba kerasukan. Aku berteriak marah-marah, kadang menangis sambil mengucapkan, "Ini anakku, aku mau ambil anakku."

Kata ibu aku mengucapkan itu berulang-ulang dengan suara yang menggema. Seisi rumah Bu Ningsih sontak panik terutama Ibuku.

Suami Mbak Sekar, mencoba membantu ibu memegangi aku yang meronta-ronta. Sedangkan ayah Mbak Sekar, bergegas memanggil kyai yang berada di sekitar perumahanku.

Tidak begitu lama, Pak kyai datang mencoba menyembuhkanku. Namun aku tetap berteriak, marah-marah lalu menangis. Mereka mencoba mengajakku untuk berinteraksi.

"Kamu siapa? Ini anak dari Mbak Sekar, bukan anak kamu?" pak kyai berinteraksi.

"Anakku dibunuh, anakku diambil," jawabku saat kerasukan kata ibu.

"Siapa yang bunuh? Lalu mengapa kamu bisa sampai di sini?" pak kyai bertanya lagi.

"Aku tidak tahu, aku juga di bunuh bersama anakku. Kami di buang," jawabku dengan tangis sesegukan.

"Aku lihat anak ini, aku mau membawanya. Ini anak ku!" jawab aku lagi.

"Jangan. Aku mohon, kasihanilah aku," mohon Mbak Sekar, sambil menangis sesegukan juga.

"Aku enggak mau tahu, aku mau anak ini," jawabku sambil marah-marah.

Pak kyai mencoba menyembuhkan aku, dengan susah payah akhirnya aku pun mulai tersadar.

"Ada apa, Bu? Kok Mbak Sekar nangis? Apa aku menyinggung perasaannya?" tanyaku.

Aku masih bingung melihat Mbak Sekar menangis, aku pun juga bingung melihat ada pak kyai di sana.

"Bu Ningsih, Mbak Sekar, saya ajak Keyla pulang terlebih dahulu, ya." Ibu berpamitan sambil menggandeng tanganku.

"Iya Tante, terima kasih ya Key," jawab Mbak Sekar.

Aku yang sedari tadi bingung tidak meresponnya. Di dalam hatiku bertanya, ini ada apa? Aku kok tidak paham? Dan sejak kapan Pak kyai di rumah Mbak Sekar?

Sesampainya di rumah ibu membaringkan tubuhku, Ibu menyuruhku untuk beristirahat.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Mursidahamien

Mursidahamien

merinding 😂😂😂

2022-05-20

0

Zaitun

Zaitun

lanjut

2021-02-15

0

pipit

pipit

ngebayangin gmna seremnya tuh hantu 🙈😱

2020-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Kecilku part 1
2 Masa Kecilku part 2
3 Camping
4 Rumah warga
5 PoV Bu Salma
6 POV Bu Salma part 2
7 Kabar tentang Diana
8 PoV Mas Hendro Ayah Diana
9 Camping part 2
10 Camping ~Last episode
11 Apa Aku Berbeda?
12 Pandangan Mereka
13 Bercerita
14 Bercerita 2
15 POV Dinar
16 Teman-temanku
17 Mimpi
18 pengumuman
19 Kerasukan
20 Mimpi~2
21 Misteri Diana
22 Berkunjung ke rumah Nenek
23 Rumah nenek~2
24 Liburan semester
25 Rumah Dewi
26 Rumah Dewi~2
27 Pakde ku
28 Foto jenazah
29 Sekolah
30 Misteri Penunggu Toilet
31 Cewek Dalam Angkot
32 Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33 Baju Pengantin
34 Baju Pengantin~Part 2
35 POV Dita kakaknya Dinar
36 Part ini Tidak Ada Hantu
37 Penunggu Toilet Parkiran Mall
38 Arwah Penunggu Lukisan
39 Jin Penglaris
40 Keluarga Sasa
41 POV SASA part 1
42 POV SASA Part 2
43 POV SASA Part 3
44 POV SASA part terakhir
45 Rumah Sasa
46 Mata-mata
47 Bunga Matahari
48 Esther (Esteh)
49 POV Esther
50 Rumah Keluarga Wijaya
51 Jalan-jalan
52 Sekolahan TK
53 Berkenalan
54 Rumah Dinar
55 Teror part 1
56 Teror part 2
57 Bioskop
58 Strategi
59 Strategi (2)
60 Bercerita
61 Bercerita (2)
62 Di culik
63 Kabur
64 Cerita Kak Andre
65 Kereta
66 Sampai di Malang
67 Pengganggu
68 Misteri Gadis Kecil
69 Misteri Gadis Kecil (2)
70 Misteri Gadis Kecil (3)
71 Perjalanan
72 perjalanan (2)
73 Lift Hotel
74 Lift Hotel (2)
75 Hotel lama
76 Orang itu
77 Ketukan Tiang Listrik
78 Orang itu (2)
79 Orang itu (3)
80 Orang itu (4)
81 Pencarian
82 pencarian (2)
83 Pencarian (3)
84 Tertangkap
85 Boby
86 Sisir rambut tengah malam
87 Esther Kembali
88 Pemakaman
89 Kereta (End~season 1)
90 (S2) ~ Diriku
91 (S2) ~ Diriku 2
92 (S2) ~ Ragaku
93 (S2) ~ Terlena di dunia lain
94 (S2) ~Beda keadaan
95 (S2) ~ Rumah sakit
96 (S2) ~ Dari Nol lagi
97 (S2) ~ Seutas tali
98 (S2) ~ Seutas tali (2)
99 (S2) ~ Seutas tali (3)
100 (S2) ~ Seutas tali (4)
101 (S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102 (S2) ~ Terbangun
103 (S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104 (S2) ~ Flashback
105 (S2) ~ Flashback (2)
106 (S2) ~ Kunti merah
107 (S2) ~ Rumah itu.
108 (S2) ~ Menghilang
109 (S2) ~ Gadis Kecil
110 (S2) ~ Keluargaku
111 (S2) ~ Stevia
112 (S2) ~ Cerita Stevia
113 (S2) ~ Cerita Stevia (2)
114 (S2) ~ Cerita Stevia (3)
115 (S2) ~ Pulih
116 (S2) ~ Bersahabat
117 (S2) ~ Mimpiku
118 (S2) ~ Pulang
119 (S2) ~ Kecelakaan
120 (S2) ~ Rumah baru Kevin
121 (S2) ~ Pulang 2
122 (S2) ~ Maafkan aku
123 (S2) ~ Lentera Merah
124 (S2) ~ Salah paham berujung kematian
125 (S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126 (S2) ~ Bimbang
127 (S2) ~ Ternyata
128 (S2) ~ Mbak Rasni
129 (S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130 (S2) ~ Cerita Wulan
131 (S2) ~ Cerita Wulan (2)
132 (S2) ~ Cerita Wulan (3)
133 (S2) ~ Cerita Wulan (4)
134 (S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135 (S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136 (S2) ~ Ternyata
137 (S2) ~ Cerita Ayah
138 (S2) ~ Siapa Wanita itu?
139 (S2) ~ Check up
140 (S2) ~ Bertemu Kevin
141 (S2) ~ Rumah Lama Kevin
142 (S2) ~Penglihatan Cincin
143 (S2) ~ Memory Card
144 (S2) ~ Rumah Kevin
145 (S2) ~ Hasil Rekaman
146 (S2) ~ Wanita Angkuh
147 (S2) ~ Dinar
148 (S2) ~ Rapuh
149 (S2) ~ Cerita Kabar Airin
150 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152 (S2) ~ Kevin
153 (S2) ~ Kehadiran Kevin
154 (S2) ~ penyelamatan Kevin
155 (S2) ~ Awal kejadian
156 (S2) ~ Bercerita
157 (S2) ~ Bercerita (2)
158 (S2) ~ Bercerita (3)
159 (S2) ~ Berisi Ancaman
160 (S2) ~ Proses penangkapan
161 (S2) ~ Mati dibalas Mati
162 (S2) ~ Apa Dia Mati?
163 (S2) ~ Firasat apa?
164 (S2) ~ Kabar buruk
165 (S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166 (S2) ~ Radar Kota
167 (S2) ~ KABAR DUKA
168 PENGUMUMAN!!
169 pengumuman! novel baru
170 (S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171 Kabar gembira
172 Open Po!!
173 Po tinggal 2 hari lagi
174 (S3) Dandi
175 (S3) Nenek Dandi
176 (S3) Cacian
177 (S3) Fitnahan apa lagi
178 (S3) Pertikaian
179 (S3) Pertikaian 2
180 (S3) Bu Sumi
181 (S3) Ego masing-masing
182 (S3) Penjelasan
183 (S3) Biar tahu rasa
184 (S3) Gaib
185 (S3) Gaib 2
186 (S3) Wanita gaun merah
187 (S3) Kematian Nenek Dandi
188 (S3) Pindah
189 (S3) Pindah 2
190 (S3) Teringat
191 (S3) Prepare
192 (S3) Pengumuman kelulusan
193 (S3) Hari terakhir di rumah itu
194 (S3) Perjalanan
195 (S3) Ninis
196 (S3) Sampai
197 (S3) Tetangga
198 (S3) Bersih-bersih
199 (S3) gotong royong
200 (S3) Hari pertama tidur di sana
201 Dinar nggak akan lanjut
202 Open Order lagi
203 Novel baru
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Masa Kecilku part 1
2
Masa Kecilku part 2
3
Camping
4
Rumah warga
5
PoV Bu Salma
6
POV Bu Salma part 2
7
Kabar tentang Diana
8
PoV Mas Hendro Ayah Diana
9
Camping part 2
10
Camping ~Last episode
11
Apa Aku Berbeda?
12
Pandangan Mereka
13
Bercerita
14
Bercerita 2
15
POV Dinar
16
Teman-temanku
17
Mimpi
18
pengumuman
19
Kerasukan
20
Mimpi~2
21
Misteri Diana
22
Berkunjung ke rumah Nenek
23
Rumah nenek~2
24
Liburan semester
25
Rumah Dewi
26
Rumah Dewi~2
27
Pakde ku
28
Foto jenazah
29
Sekolah
30
Misteri Penunggu Toilet
31
Cewek Dalam Angkot
32
Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33
Baju Pengantin
34
Baju Pengantin~Part 2
35
POV Dita kakaknya Dinar
36
Part ini Tidak Ada Hantu
37
Penunggu Toilet Parkiran Mall
38
Arwah Penunggu Lukisan
39
Jin Penglaris
40
Keluarga Sasa
41
POV SASA part 1
42
POV SASA Part 2
43
POV SASA Part 3
44
POV SASA part terakhir
45
Rumah Sasa
46
Mata-mata
47
Bunga Matahari
48
Esther (Esteh)
49
POV Esther
50
Rumah Keluarga Wijaya
51
Jalan-jalan
52
Sekolahan TK
53
Berkenalan
54
Rumah Dinar
55
Teror part 1
56
Teror part 2
57
Bioskop
58
Strategi
59
Strategi (2)
60
Bercerita
61
Bercerita (2)
62
Di culik
63
Kabur
64
Cerita Kak Andre
65
Kereta
66
Sampai di Malang
67
Pengganggu
68
Misteri Gadis Kecil
69
Misteri Gadis Kecil (2)
70
Misteri Gadis Kecil (3)
71
Perjalanan
72
perjalanan (2)
73
Lift Hotel
74
Lift Hotel (2)
75
Hotel lama
76
Orang itu
77
Ketukan Tiang Listrik
78
Orang itu (2)
79
Orang itu (3)
80
Orang itu (4)
81
Pencarian
82
pencarian (2)
83
Pencarian (3)
84
Tertangkap
85
Boby
86
Sisir rambut tengah malam
87
Esther Kembali
88
Pemakaman
89
Kereta (End~season 1)
90
(S2) ~ Diriku
91
(S2) ~ Diriku 2
92
(S2) ~ Ragaku
93
(S2) ~ Terlena di dunia lain
94
(S2) ~Beda keadaan
95
(S2) ~ Rumah sakit
96
(S2) ~ Dari Nol lagi
97
(S2) ~ Seutas tali
98
(S2) ~ Seutas tali (2)
99
(S2) ~ Seutas tali (3)
100
(S2) ~ Seutas tali (4)
101
(S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102
(S2) ~ Terbangun
103
(S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104
(S2) ~ Flashback
105
(S2) ~ Flashback (2)
106
(S2) ~ Kunti merah
107
(S2) ~ Rumah itu.
108
(S2) ~ Menghilang
109
(S2) ~ Gadis Kecil
110
(S2) ~ Keluargaku
111
(S2) ~ Stevia
112
(S2) ~ Cerita Stevia
113
(S2) ~ Cerita Stevia (2)
114
(S2) ~ Cerita Stevia (3)
115
(S2) ~ Pulih
116
(S2) ~ Bersahabat
117
(S2) ~ Mimpiku
118
(S2) ~ Pulang
119
(S2) ~ Kecelakaan
120
(S2) ~ Rumah baru Kevin
121
(S2) ~ Pulang 2
122
(S2) ~ Maafkan aku
123
(S2) ~ Lentera Merah
124
(S2) ~ Salah paham berujung kematian
125
(S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126
(S2) ~ Bimbang
127
(S2) ~ Ternyata
128
(S2) ~ Mbak Rasni
129
(S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130
(S2) ~ Cerita Wulan
131
(S2) ~ Cerita Wulan (2)
132
(S2) ~ Cerita Wulan (3)
133
(S2) ~ Cerita Wulan (4)
134
(S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135
(S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136
(S2) ~ Ternyata
137
(S2) ~ Cerita Ayah
138
(S2) ~ Siapa Wanita itu?
139
(S2) ~ Check up
140
(S2) ~ Bertemu Kevin
141
(S2) ~ Rumah Lama Kevin
142
(S2) ~Penglihatan Cincin
143
(S2) ~ Memory Card
144
(S2) ~ Rumah Kevin
145
(S2) ~ Hasil Rekaman
146
(S2) ~ Wanita Angkuh
147
(S2) ~ Dinar
148
(S2) ~ Rapuh
149
(S2) ~ Cerita Kabar Airin
150
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152
(S2) ~ Kevin
153
(S2) ~ Kehadiran Kevin
154
(S2) ~ penyelamatan Kevin
155
(S2) ~ Awal kejadian
156
(S2) ~ Bercerita
157
(S2) ~ Bercerita (2)
158
(S2) ~ Bercerita (3)
159
(S2) ~ Berisi Ancaman
160
(S2) ~ Proses penangkapan
161
(S2) ~ Mati dibalas Mati
162
(S2) ~ Apa Dia Mati?
163
(S2) ~ Firasat apa?
164
(S2) ~ Kabar buruk
165
(S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166
(S2) ~ Radar Kota
167
(S2) ~ KABAR DUKA
168
PENGUMUMAN!!
169
pengumuman! novel baru
170
(S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171
Kabar gembira
172
Open Po!!
173
Po tinggal 2 hari lagi
174
(S3) Dandi
175
(S3) Nenek Dandi
176
(S3) Cacian
177
(S3) Fitnahan apa lagi
178
(S3) Pertikaian
179
(S3) Pertikaian 2
180
(S3) Bu Sumi
181
(S3) Ego masing-masing
182
(S3) Penjelasan
183
(S3) Biar tahu rasa
184
(S3) Gaib
185
(S3) Gaib 2
186
(S3) Wanita gaun merah
187
(S3) Kematian Nenek Dandi
188
(S3) Pindah
189
(S3) Pindah 2
190
(S3) Teringat
191
(S3) Prepare
192
(S3) Pengumuman kelulusan
193
(S3) Hari terakhir di rumah itu
194
(S3) Perjalanan
195
(S3) Ninis
196
(S3) Sampai
197
(S3) Tetangga
198
(S3) Bersih-bersih
199
(S3) gotong royong
200
(S3) Hari pertama tidur di sana
201
Dinar nggak akan lanjut
202
Open Order lagi
203
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!