Bercerita 2

Aku pun menuruti kemauan ibu, agar cepat masuk ke dalam pasar.

"Bu, kok Kakaknya tadi terluka nggak ada yang nemenin, ya?" tanyaku.

"Nggak tahu, Dek. Mungkin Kakaknya nggak hati-hati kalau jalan, makanya terjatuh. Kamu yang hati-hati, ya," jawab ibu.

"Bu." aku memanggil ibu hendak bertanya lagi.

"Kamu, makan malam mau dimasakin apa, Dek?" tanya ibu mengalihkan pembicaraanku.

"Mau dibuatin udang goreng, Bu," jawabku.

"Oke, mau cah kangkung nggak?" tanya ibu lagi.

"Boleh-Boleh, aku mau," jawabku sembari tersenyum.

Tidak sampai disitu saja, sepulang dari pasar aku dan ibu melewati gang yang di mana ada sebuah rumah kosong di sana.

"Bu, ini mau ke mana?" tanyaku ke ibu.

"Mau mampir ke rumah teman Ibu, sebentar ya, Dek," ucap ibu.

Aku hanya mengangguk. Karena tidak seperti biasanya ibu mengajakku lewat gang ini, maka dari itu aku bertanya. Hari itu, ibu mau berkunjung ke salah satu temannya di waktu SMA. Dan di gang perumahan teman ibu, ada rumah kosong itu dan jaraknya tidak jauh dari rumah yang akan kami kunjungi.

Bisa di bilang dekat banget karena kalau dilihat dari rumah teman ibu, rumah kosong itu kelihatan dengan jelas. Aku yang merasa penasaran pun bertanya ke teman ibu.

“Tante, itu rumah siapa?” aku tanya ke teman ibu, sembari nunjuk ke arah rumah itu.

“Dulunya rumah keluarga Pak Dandi, Dek. Tetapi, semenjak ada kejadian hal-hal aneh di rumah itu, mereka memutuskan untuk dikosongkan." Teman ibu menjelaskan.

"Kejadian aneh apa, Tante?" tanyaku lagi.

Aku yang masih anak TK mungkin tak paham maksud, apa yang di ucapkan oleh teman ibu. Aku hanya mengerti di sana tidak kosong, bahkan yang aku lihat di sana sangat rame, banyak orang.

“Ibu, rumah itu ada apa kok rame?” aku bertanya ke ibu.

“Rame bagaimana, Dek? Di sana kosong, bagaimana mau rame?” jawab ibu heran.

“Itu, Bu. Banyak orangnya kok di sana, lihat itu Bu!” aku tetap kekeh dengan penglihatanku, karena aku benar-benar melihat mereka.

"Ayo, mari masuk," ucap teman ibu.

"Gak perlu deh, Say. Aku pulang dulu saja, sudah mulai senja," jawab ibu.

Dari kejadian itu, ibu langsung mengajakku pulang. Beliau berpamitan dengan temannya, kami pun pulang. Di sepanjang perjalanan aku tetap bertanya ke Ibu.

"Bu, emang rumah tadi lagi ada acara apa Bu? Ulang tahun, ya?" tanyaku.

"Tidak tahu, Nak. Bukan urusan kita," jawab ibu.

Sesampainya di rumah, ibu masih heran dengan apa yang aku lihat hari ini. Ibu pun yang mulai penasaran mencoba bertanya ke aku.

“Dek, Dedek bisa lihat mereka (Hantu)?” tanya ibu memastikan.

“Mereka siapa, Bu?” jawabku dengan polosnya.

“Dedek, bisa lihat hantu?” tanya ibu lagi.

“Hantu itu apa, Bu?” aku masih mencoba bertanya.

Ibu bingung bagaimana menjelaskan dengan aku yang masih kecil.

“Sudah mau Maghrib, Dek. Ayo, ambil wudhu, lalu salat bersama Ibu!” ibu mengalihkan pembicaraan.

“Ayo, Bu. Hore, aku salat." Aku yang masih kecil bersorak kegirangan.

Selepas salat, seperti biasa ibu mengajakku menonton televisi. Aku pun tertawa terbahak-bahak, ketika melihat tontonan film kartun yang lucu.

"Dedek, tertawanya kencang banget," ucap ibu sembari mengelus kepalaku.

"Itu lucu, Bu," jawabku.

Seperti biasa ini hari Jum'at malam, ayahku pasti pulang ke rumah. Jam sudah menunjukan pukul 20.45 WIB. Ayah pun sampai rumah, Beliau pulang lebih awal dari biasa nya.

Tok tok tok....

“Assalamualaikum." Salam Ayah dari depan rumah.

“Wa’alaikum salam, Ayah." Aku memanggil ayah sambil berlari membukakan pintu.

"Anak, Ayah," ucap ayah sembari mengangkatku ke gendongannya.

Ayah pun melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah dengan menggendongku. Saat itu, mataku tertuju di seberang jalan rumahku.

“Ayah, berhenti!” aku menghentikan langkah ayah.

Ayah pun berhenti.

“Ada apa, Dek? Ayo, masuk dulu biar Ayah bersihkan badan dulu, Dek,” kata ibu, yang sedari tadi ikut aku menyambut kedatangan ayah.

“Itu siapa, Bu?” aku menunjuk ke seberang jalan.

Ayah dan ibu melihat ke arah seberang jalan yang aku tunjuk dan mereka melihat di sana tidak ada siapa-siapa.

“Ayo, masuk dulu, Yah. Nanti ada yang mau aku ceritakan,” ajak ibu.

Ayah pun menuruti ucapan ibu, Beliau kembali melangkahkan kaki memasuki rumah dan setelah sampai di depan televisi, ayah menurunkan aku dari gendongannya. lalu, ayah beranjak pergi masuk ke dalam kamar untuk membersihkan badan.

Sedangkan aku dan ibu memakan roti lapis kesukaanku yang di bawakan oleh ayah. Tidak perlu menunggu begitu lama, ayah pun datang menghampiri kami lagi.

“Enak Dek, rotinya?” tanya ayah.

“Enak, Yah. Besok mau lagi, ya!” jawabku dengan mulut penuh roti.

"Iya, Sayang," jawab ayah.

Aku yang mendengarkan tersenyum bahagia.

“Bagaimana, Bu. Mau cerita apa, soal Keyla?” ayah bertanya ke ibu.

Ibu menceritakan apa yang aku lihat hari ini. Ayah dan ibu berbicara di sampingku, sedangkan aku yang masih kecil pun hanya sebatas mendengarkan dengan tetap lahap memakan roti.

“Si Keyla, kayanya indigo, Yah. Dia melihat apa yang tidak kita bisa lihat dan dia merasakan apa yang tidak bisa kita rasakan.” Ibu memberitahukan ke ayah.

Ayah memandangiku yang sedari tadi melahap roti.

“Mau gimana lagi, Bu? Itu salah satu anugerah dari Allah buat kita. Di beri anak yang punya kelebihan yang jarang di miliki anak lain, wajib kita syukuri," jawab ayah sambil mengelus kepalaku.

Aku yang ikut mendengarkan, ikut berbicara.

“Indigo, apa Yah?” tanyaku dengan polos.

“Nanti, kalau Dedek sudah besar pasti paham ya, Dek. Sekarang, mau seperti apa Ayah mencoba menjelaskan, mungkin Dedek belum bisa mengerti," jelas ayah dengan sabar.

“Dedek, kalau besar mau jadi, apa?” tanya ibu, mencoba mengalihkan pertanyaanku.

“Mau jadi silverqueen, Bu. Dedek, mau jadi ratu,” jawabku dengan polos.

Ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak, aku yang tidak mengerti pun ikut tertawa. Malam yang panjang kita lewati dengan candaan. Ayah dan ibu selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan dengan senyum bahagia, termasuk memiliki anak seperti aku.

Kata ayah dan ibu, mereka mendidikku dengan mempunyai kelebihan tergolong susah, karena perlu membekali mentalku, perlu mengajakku agar bisa adaptasi terhadap mereka (Hantu). Namun mereka berdua berharap jika aku besar nanti, bisa menerima kelebihan ini dan mampu adaptasi.

Mereka yakin aku anak yang tangguh dan kuat.

***

Tiga tahun berlalu dengan hal yang sama seperti biasanya. Saat itu, aku sudah masuk SD kelas dua. Dari kelas satu aku mulai kenal Dinar dan berawal dari itu, kami mulai berteman dan mulai duduk sebangku.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Cindyy

Cindyy

cek cek telat mampir kk tapi keren ni semangat terus biar bisa baca karya nya yg banyk..........

2021-08-18

0

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Lanjuuuttt lagi kakak 🙌🙌🙌

2020-07-24

0

Kadek

Kadek

jangan lupa mmpir kk..smngt ya

2020-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Kecilku part 1
2 Masa Kecilku part 2
3 Camping
4 Rumah warga
5 PoV Bu Salma
6 POV Bu Salma part 2
7 Kabar tentang Diana
8 PoV Mas Hendro Ayah Diana
9 Camping part 2
10 Camping ~Last episode
11 Apa Aku Berbeda?
12 Pandangan Mereka
13 Bercerita
14 Bercerita 2
15 POV Dinar
16 Teman-temanku
17 Mimpi
18 pengumuman
19 Kerasukan
20 Mimpi~2
21 Misteri Diana
22 Berkunjung ke rumah Nenek
23 Rumah nenek~2
24 Liburan semester
25 Rumah Dewi
26 Rumah Dewi~2
27 Pakde ku
28 Foto jenazah
29 Sekolah
30 Misteri Penunggu Toilet
31 Cewek Dalam Angkot
32 Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33 Baju Pengantin
34 Baju Pengantin~Part 2
35 POV Dita kakaknya Dinar
36 Part ini Tidak Ada Hantu
37 Penunggu Toilet Parkiran Mall
38 Arwah Penunggu Lukisan
39 Jin Penglaris
40 Keluarga Sasa
41 POV SASA part 1
42 POV SASA Part 2
43 POV SASA Part 3
44 POV SASA part terakhir
45 Rumah Sasa
46 Mata-mata
47 Bunga Matahari
48 Esther (Esteh)
49 POV Esther
50 Rumah Keluarga Wijaya
51 Jalan-jalan
52 Sekolahan TK
53 Berkenalan
54 Rumah Dinar
55 Teror part 1
56 Teror part 2
57 Bioskop
58 Strategi
59 Strategi (2)
60 Bercerita
61 Bercerita (2)
62 Di culik
63 Kabur
64 Cerita Kak Andre
65 Kereta
66 Sampai di Malang
67 Pengganggu
68 Misteri Gadis Kecil
69 Misteri Gadis Kecil (2)
70 Misteri Gadis Kecil (3)
71 Perjalanan
72 perjalanan (2)
73 Lift Hotel
74 Lift Hotel (2)
75 Hotel lama
76 Orang itu
77 Ketukan Tiang Listrik
78 Orang itu (2)
79 Orang itu (3)
80 Orang itu (4)
81 Pencarian
82 pencarian (2)
83 Pencarian (3)
84 Tertangkap
85 Boby
86 Sisir rambut tengah malam
87 Esther Kembali
88 Pemakaman
89 Kereta (End~season 1)
90 (S2) ~ Diriku
91 (S2) ~ Diriku 2
92 (S2) ~ Ragaku
93 (S2) ~ Terlena di dunia lain
94 (S2) ~Beda keadaan
95 (S2) ~ Rumah sakit
96 (S2) ~ Dari Nol lagi
97 (S2) ~ Seutas tali
98 (S2) ~ Seutas tali (2)
99 (S2) ~ Seutas tali (3)
100 (S2) ~ Seutas tali (4)
101 (S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102 (S2) ~ Terbangun
103 (S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104 (S2) ~ Flashback
105 (S2) ~ Flashback (2)
106 (S2) ~ Kunti merah
107 (S2) ~ Rumah itu.
108 (S2) ~ Menghilang
109 (S2) ~ Gadis Kecil
110 (S2) ~ Keluargaku
111 (S2) ~ Stevia
112 (S2) ~ Cerita Stevia
113 (S2) ~ Cerita Stevia (2)
114 (S2) ~ Cerita Stevia (3)
115 (S2) ~ Pulih
116 (S2) ~ Bersahabat
117 (S2) ~ Mimpiku
118 (S2) ~ Pulang
119 (S2) ~ Kecelakaan
120 (S2) ~ Rumah baru Kevin
121 (S2) ~ Pulang 2
122 (S2) ~ Maafkan aku
123 (S2) ~ Lentera Merah
124 (S2) ~ Salah paham berujung kematian
125 (S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126 (S2) ~ Bimbang
127 (S2) ~ Ternyata
128 (S2) ~ Mbak Rasni
129 (S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130 (S2) ~ Cerita Wulan
131 (S2) ~ Cerita Wulan (2)
132 (S2) ~ Cerita Wulan (3)
133 (S2) ~ Cerita Wulan (4)
134 (S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135 (S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136 (S2) ~ Ternyata
137 (S2) ~ Cerita Ayah
138 (S2) ~ Siapa Wanita itu?
139 (S2) ~ Check up
140 (S2) ~ Bertemu Kevin
141 (S2) ~ Rumah Lama Kevin
142 (S2) ~Penglihatan Cincin
143 (S2) ~ Memory Card
144 (S2) ~ Rumah Kevin
145 (S2) ~ Hasil Rekaman
146 (S2) ~ Wanita Angkuh
147 (S2) ~ Dinar
148 (S2) ~ Rapuh
149 (S2) ~ Cerita Kabar Airin
150 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151 (S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152 (S2) ~ Kevin
153 (S2) ~ Kehadiran Kevin
154 (S2) ~ penyelamatan Kevin
155 (S2) ~ Awal kejadian
156 (S2) ~ Bercerita
157 (S2) ~ Bercerita (2)
158 (S2) ~ Bercerita (3)
159 (S2) ~ Berisi Ancaman
160 (S2) ~ Proses penangkapan
161 (S2) ~ Mati dibalas Mati
162 (S2) ~ Apa Dia Mati?
163 (S2) ~ Firasat apa?
164 (S2) ~ Kabar buruk
165 (S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166 (S2) ~ Radar Kota
167 (S2) ~ KABAR DUKA
168 PENGUMUMAN!!
169 pengumuman! novel baru
170 (S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171 Kabar gembira
172 Open Po!!
173 Po tinggal 2 hari lagi
174 (S3) Dandi
175 (S3) Nenek Dandi
176 (S3) Cacian
177 (S3) Fitnahan apa lagi
178 (S3) Pertikaian
179 (S3) Pertikaian 2
180 (S3) Bu Sumi
181 (S3) Ego masing-masing
182 (S3) Penjelasan
183 (S3) Biar tahu rasa
184 (S3) Gaib
185 (S3) Gaib 2
186 (S3) Wanita gaun merah
187 (S3) Kematian Nenek Dandi
188 (S3) Pindah
189 (S3) Pindah 2
190 (S3) Teringat
191 (S3) Prepare
192 (S3) Pengumuman kelulusan
193 (S3) Hari terakhir di rumah itu
194 (S3) Perjalanan
195 (S3) Ninis
196 (S3) Sampai
197 (S3) Tetangga
198 (S3) Bersih-bersih
199 (S3) gotong royong
200 (S3) Hari pertama tidur di sana
201 Dinar nggak akan lanjut
202 Open Order lagi
203 Novel baru
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Masa Kecilku part 1
2
Masa Kecilku part 2
3
Camping
4
Rumah warga
5
PoV Bu Salma
6
POV Bu Salma part 2
7
Kabar tentang Diana
8
PoV Mas Hendro Ayah Diana
9
Camping part 2
10
Camping ~Last episode
11
Apa Aku Berbeda?
12
Pandangan Mereka
13
Bercerita
14
Bercerita 2
15
POV Dinar
16
Teman-temanku
17
Mimpi
18
pengumuman
19
Kerasukan
20
Mimpi~2
21
Misteri Diana
22
Berkunjung ke rumah Nenek
23
Rumah nenek~2
24
Liburan semester
25
Rumah Dewi
26
Rumah Dewi~2
27
Pakde ku
28
Foto jenazah
29
Sekolah
30
Misteri Penunggu Toilet
31
Cewek Dalam Angkot
32
Misteri Cewek Dalam Angkot~2
33
Baju Pengantin
34
Baju Pengantin~Part 2
35
POV Dita kakaknya Dinar
36
Part ini Tidak Ada Hantu
37
Penunggu Toilet Parkiran Mall
38
Arwah Penunggu Lukisan
39
Jin Penglaris
40
Keluarga Sasa
41
POV SASA part 1
42
POV SASA Part 2
43
POV SASA Part 3
44
POV SASA part terakhir
45
Rumah Sasa
46
Mata-mata
47
Bunga Matahari
48
Esther (Esteh)
49
POV Esther
50
Rumah Keluarga Wijaya
51
Jalan-jalan
52
Sekolahan TK
53
Berkenalan
54
Rumah Dinar
55
Teror part 1
56
Teror part 2
57
Bioskop
58
Strategi
59
Strategi (2)
60
Bercerita
61
Bercerita (2)
62
Di culik
63
Kabur
64
Cerita Kak Andre
65
Kereta
66
Sampai di Malang
67
Pengganggu
68
Misteri Gadis Kecil
69
Misteri Gadis Kecil (2)
70
Misteri Gadis Kecil (3)
71
Perjalanan
72
perjalanan (2)
73
Lift Hotel
74
Lift Hotel (2)
75
Hotel lama
76
Orang itu
77
Ketukan Tiang Listrik
78
Orang itu (2)
79
Orang itu (3)
80
Orang itu (4)
81
Pencarian
82
pencarian (2)
83
Pencarian (3)
84
Tertangkap
85
Boby
86
Sisir rambut tengah malam
87
Esther Kembali
88
Pemakaman
89
Kereta (End~season 1)
90
(S2) ~ Diriku
91
(S2) ~ Diriku 2
92
(S2) ~ Ragaku
93
(S2) ~ Terlena di dunia lain
94
(S2) ~Beda keadaan
95
(S2) ~ Rumah sakit
96
(S2) ~ Dari Nol lagi
97
(S2) ~ Seutas tali
98
(S2) ~ Seutas tali (2)
99
(S2) ~ Seutas tali (3)
100
(S2) ~ Seutas tali (4)
101
(S2) ~ Seutas tali (penyelesaian)
102
(S2) ~ Terbangun
103
(S2) ~ Proses yang membuat jenuh
104
(S2) ~ Flashback
105
(S2) ~ Flashback (2)
106
(S2) ~ Kunti merah
107
(S2) ~ Rumah itu.
108
(S2) ~ Menghilang
109
(S2) ~ Gadis Kecil
110
(S2) ~ Keluargaku
111
(S2) ~ Stevia
112
(S2) ~ Cerita Stevia
113
(S2) ~ Cerita Stevia (2)
114
(S2) ~ Cerita Stevia (3)
115
(S2) ~ Pulih
116
(S2) ~ Bersahabat
117
(S2) ~ Mimpiku
118
(S2) ~ Pulang
119
(S2) ~ Kecelakaan
120
(S2) ~ Rumah baru Kevin
121
(S2) ~ Pulang 2
122
(S2) ~ Maafkan aku
123
(S2) ~ Lentera Merah
124
(S2) ~ Salah paham berujung kematian
125
(S2) ~ Berita Pembunuhan Ken
126
(S2) ~ Bimbang
127
(S2) ~ Ternyata
128
(S2) ~ Mbak Rasni
129
(S2) ~ Rumah Mbak Rasni
130
(S2) ~ Cerita Wulan
131
(S2) ~ Cerita Wulan (2)
132
(S2) ~ Cerita Wulan (3)
133
(S2) ~ Cerita Wulan (4)
134
(S2) ~ Rumah Tante Rasni (2)
135
(S2) ~ Apa Ini Reinkarnasi?
136
(S2) ~ Ternyata
137
(S2) ~ Cerita Ayah
138
(S2) ~ Siapa Wanita itu?
139
(S2) ~ Check up
140
(S2) ~ Bertemu Kevin
141
(S2) ~ Rumah Lama Kevin
142
(S2) ~Penglihatan Cincin
143
(S2) ~ Memory Card
144
(S2) ~ Rumah Kevin
145
(S2) ~ Hasil Rekaman
146
(S2) ~ Wanita Angkuh
147
(S2) ~ Dinar
148
(S2) ~ Rapuh
149
(S2) ~ Cerita Kabar Airin
150
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (2)
151
(S2) ~ Cerita Kabar Airin (3)
152
(S2) ~ Kevin
153
(S2) ~ Kehadiran Kevin
154
(S2) ~ penyelamatan Kevin
155
(S2) ~ Awal kejadian
156
(S2) ~ Bercerita
157
(S2) ~ Bercerita (2)
158
(S2) ~ Bercerita (3)
159
(S2) ~ Berisi Ancaman
160
(S2) ~ Proses penangkapan
161
(S2) ~ Mati dibalas Mati
162
(S2) ~ Apa Dia Mati?
163
(S2) ~ Firasat apa?
164
(S2) ~ Kabar buruk
165
(S2) ~ Akhir dari semuanya (Ending)
166
(S2) ~ Radar Kota
167
(S2) ~ KABAR DUKA
168
PENGUMUMAN!!
169
pengumuman! novel baru
170
(S3) Kehidupan paska meninggalnya Keyla
171
Kabar gembira
172
Open Po!!
173
Po tinggal 2 hari lagi
174
(S3) Dandi
175
(S3) Nenek Dandi
176
(S3) Cacian
177
(S3) Fitnahan apa lagi
178
(S3) Pertikaian
179
(S3) Pertikaian 2
180
(S3) Bu Sumi
181
(S3) Ego masing-masing
182
(S3) Penjelasan
183
(S3) Biar tahu rasa
184
(S3) Gaib
185
(S3) Gaib 2
186
(S3) Wanita gaun merah
187
(S3) Kematian Nenek Dandi
188
(S3) Pindah
189
(S3) Pindah 2
190
(S3) Teringat
191
(S3) Prepare
192
(S3) Pengumuman kelulusan
193
(S3) Hari terakhir di rumah itu
194
(S3) Perjalanan
195
(S3) Ninis
196
(S3) Sampai
197
(S3) Tetangga
198
(S3) Bersih-bersih
199
(S3) gotong royong
200
(S3) Hari pertama tidur di sana
201
Dinar nggak akan lanjut
202
Open Order lagi
203
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!