Episode 19

Benar. Seperti perkiraan rata-rata murid lainnya, jumlah murid tahun pertama justru mulai berkurang semenjak pengumuman aptitude test telah berakhir. Anggapan bahwa murid bermantel putih akan gagal cukup mempengaruhi sebuah keputusan untuk meninggalkan akademi, terlebih tekanan akan standar dan ekspektasi dari profesor dan sesama murid juga tidak dapat terhindarkan.

Sans, Beatrice, Yudai, dan Neu juga mengamati berkurangnya jumlah murid berseragam tanpa mantel di kelas mereka. Hal yang paling menjadi perhatian adalah kosongnya beberapa bangku setelah hari libur selesai.

Kepergian beberapa murid bermantel putih menjadi perbincangan hangat bagi para murid tahun pertama. Tentu kebanyakan tidak menyangka bahwa Akademi Lorelei memiliki standar yang cukup tinggi. Tidak heran, alih-alih dipermalukan dengan cara dikeluarkan dari akademi setelah performa buruk beberapa kali, mereka berinisiatif sendiri untuk meninggalkan akademi.

Sans cukup tegang ketika mendapati dirinya sebagai satu-satunya murid bermantel putih di kelas. Jika melihat murid-murid lain seperti ketiga temannya itu, ia menyimpulkan kelas telah penuh dengan mereka yang lolos. Tidak heran, semua murid diwajibkan untuk mengenakan mantel masing-masing setelah tes berakhir.

Sans menundukkan kepala ketika dirinya menjadi satu-satunya murid paling menonjol di kelas. Ia mengenakan mantel tanpa warna yang menyelimuti seragam kemeja lengan pendek putih  berdasi dengan sebuah armband di tangan kirinya.

Beatrice membujuk Sans, “Te-tenang, Sans. Meski kamu satu-satunya murid yang tidak lolos di kelas, setidaknya kamu masih punya harapan. Ka-kamu sudah cukup berani untuk tinggal.”

Sans membalas, “Aku hanya ingin fokus dengan tujuanku.”

“Selamat pagi.” Hunt memasuki kelas menginterupsi perbincangan hangat antar murid. “Bisa minta perhatiannya?”

Ia pun berbalik ketika mencapai mejanya, menghadap para murid, terutama di barisan terdepan. Seetelah itu menempatkan kedua tangan pada meja kayu tersebut.

“Pertama, kuucapkan selamat pada kalian semua telah berjuang sebaik mungkin dalam aptitude test untuk menemukan sebuah potensi terpendam. Tidak peduli kalian mendapat mantel dengan warna apapun... itulah job kalian saat ini, bukan?”

“Kalau begitu, saya akan membagikan lembaran pilihan job setelah kelas ini selesai. Kalian akan memilihnya sendiri sesuai dengan minat dan juga kalian tetap harus mendatangi kelas umum untuk semua tipe. Lembaran akan saya bagi menjadi tiga tipe untuk kelas ini, support, attacker, defender. Khusus song mage dan white (mantel putih), kalian tidak usah mengisi karena kalian diwajibkan untuk mengikuti semua kelas sesuai dengan tipe.”

Neu berbicara pada Beatrice, “Berarti, kamu wajib untuk mengikuti kelas khusus song mage.”

Mendengar penjelasan Hunt, Sans tentu tidak memiliki pilihan untuk mengambil job tertentu sesuai dengan minat dan keinginannya. Waktu luangnya akan lebih banyak daripada kebanyakan murid yang memiliki job.

“Itu adalah aktivitas yang akan kalian lakukan selama berada di sini. Selama kalian memiliki waktu luang, kalian bisa pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi, pergi ke ruang latihan untuk berlatih, atau bahkan hutan untuk dijadikan tempat berlatih. Asal, hal yang patut kalian ingat, begitu malam sudah mulai larut, kalian harus segera kembali ke akademi secepat mungkin. Kalian tidak boleh keluar dari akademi saat jam malam tengah berlangsung. Jika demikian, kalian akan mendapat hukuman,” lanjutnya.

“Hu-hu-hukuman?” ceketuj Beatrice.

“Tentu kalian ingin sekali keluar, kan? Oleh karena itu, Akademi Lorelei juga sering mengadakan field trip sesuai dengan kurikulum untuk melatih kalian sebagai seorang petualang dan pilihan job masing-masing. Saya harap kalian juga tidak menyelinap selama kegiatan itu berlangsung, jika tidak, kalian akan mendapat hukuman begitu kembali ke akademi”

“Baiklah. Sebelum kalian memilih job masing-masing sesuai dengan hasil yang telah kalian dapatkan, alangkah baiknya kita bahas kembali keunggulan masing-masing job. Lebih baik lagi, kalian sudah membaca di perpustakaan. Kita mulai saja, ada yang ingin mencoba menjelaskannya terlebih dahulu?”

Dengan cepat Neu menangkat tangan, respons cepatnya itu menjadi perhatian teman-teman sekelasnya, bahkan Hunt langsung menunjuknya tanpa ragu.

“Baik, saya mulai dari attacker. Tipe attacker umumnya memiliki keunggulan dalam penyerangan, baik dalam jarak dekat dan jarak jauh. Umumnya, archer dan mage memiliki keunggulan dalam penyerangan jarak jauh. Seperti yang kita ketahui, mage pada umumnya merupakan tipe attacker. Mage tipe ini menggunakan sihir untuk menyerang dan bertahan, maka kekuatan dari kecerdasan mereka bisa dibilang cukup tinggi. Mage juga dapat menyesuaikan elemen kelemahan musuh hingga mampu mengalahkannya dengan mudah. Sedangkan archer juga dapat menembakkan panah dari jarak jauh, termasuk dari dataran tinggi. Keunggulan archer meliputi kecepatan dan akurasi. Mereka umumnya dapat secara cepat menghindar dan membidik tembakan panah pada sasaran,” jelas Neu dengan percaya diri.

Baik Sans dan Yudai hanya termenung memperhatikannya dalam diam.

“Seorang swordsman merupakan orang yang andal dalam menggunakan pedang, baik satu tangan atau dua tangan. Mereka memiliki keuntungan dalam penyerangan jarak dekat, kekuatan tebasan pedang dapat dibilang menjadi keunggulannya dalam menyerang musuh. Defender—”

“Kurasa sudah cukup kamu menjelaskan attacker. Terima kasih, Neu. Tapi saya juga ingin mendengar yang lainnya juga berbicara,” potong Hunt. 

Ia pun beralih dari meja dan melangkah memasuki barisan murid. Kini matanya memandangi setiap murid yang menundukkan kepala. Ia pun menghela napas, berpikir bahwa mereka ragu atau tidak mengerti tentang materi tersebut.

Yudai berkomentar pada Neu, “Sebenarnya aku ingin menjelaskan tentang archer.”

Hunt menunjuk salah satu murid barisan tengah yang mengangkat tangan ingin menjelaskan. Semuanya beralih mendengarkan penjelasan tentang tipe defender.

Sebagaimana dijelaskan oleh murid perempuan berambut pendek pirang di barisan tengah, tipe defender umumnya fokus dalam pertahanan. Keunggulan tersebut terlihat pada royal guard dan knight. Keduanya juga masih tidak kalah unggul dari swordsman jika berbicara tentang penyerangan, akan tetapi, penggunaan shield dapat dikatakan lebih mahir sehingga kemampuan bertahan cukup tinggi.

Seorang murid laki-laki di barisan tengah juga menjelaskan peran seorang priest sebagai tipe support. Dia menyebutkan bahwa tipe ini memiliki banyak skill menyembuhkan dan memperkuat rekan saat bertualang. Tidak hanya itu, priest juga menjadi job yang sering dibutuhkan kebanyakan orang saat bertualang. Itu karena mereka memiliki serangan elemen holy.

Setelah mendengar penjelasan dari kedua murid itu, Hunt juga menambah penjelasannya tentang setiap job tipe support dan defender. Seluruh murid memperhatikan setiap perkataannya dengan cermat dan jernih.

“Baiklah. Beatrice,” Hunt mendekati meja Beatrice dan Neu.

“Eh?” Beatrice tercengang ketika Hunt telah berdiri di hadapannya.

“Bisakah kamu jelaskan, berhubung masih ada yang bertanya-tanya, definisi dan keunggulan dari song mage?”

Beatrice dengan terbata-bata berdiri dan mulai menjelaskan, “A-a-anu. Aku dan Neu dua hari yang lalu pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi tentang song mage—”

“Langsung saja,” bujuk Neu.

Beatrice langsung menjelaskan intinya, “Ja-jadi song mage merupakan seorang mage yang mengandalkan nyanyian sebagai mantra sihir. Kemampuan mereka adalah mengandalkan nyanyian merdu sebagai sihir untuk membantu rekan dan menyerang musuh. Um, kemampuan mereka disesuaikan dengan hasil aptitude test, yaitu dua tipe yang mereka dapatkan. Aku … dapat support dan defender.”

“Ya?” Hunt meminta Beatrice untuk meneruskan.

“Oh. Satu lagi. Senjata yang digunakan song mage berupa song sphere. Song sphere berfungsi sebagai pengeras suara agar dapat mempermudah sihir dari nyanyian terdengar, maka sihir mereka akan bekerja. Begitu saja yang saya tahu.”

“Terima kasih, Beatrice.” Hunt berbalik kembali menuju mejanya. “Jadi kalian sudah mengetahui job yang kalian inginkan jika mempertimbangkan masing-masing keunggulannya. Begitu saya memberikan lembar tersebut, saya harap kalian menyerahkannya kembali sekarang juga. Kelas khusus untuk setiap job akan dimulai dalam dua hari.”

Ia juga menambahkan penjelasan tentang keunggulan dan juga kelemahannya masing-masing secara rinci, lugas serta memastikan sistem job bukan untuk diremehkan, dan dipermainkan.

Beberapa dari muridnya memahami bahwa setiap job merupakan hal serius, bukan dipakai untuk tujuan iseng. Mengingat potensi dari masing-masing berdasarkan aptitude test, diharapkan setiap murid memilih sesuai dengan keinginan dan keunggulan diri.

Setelah tidak ada lagi yang dibicarakan, Hunt mengambil beberapa lembar pilihan job dan menyerahkannya pada masing-masing murid sesuai dengan tipe job, kecuali Sans dan Beatrice yang tidak masuk ke dalam ketiga kategori tersebut.

Lembaran berupa kertas cokelat lebar tersebut bisa dikatakan sebagai lembar pendaftaran sebuah job. Terdapat beberapa pilihan sesuai dengan tipe masing-masing dan juga daftar jadwal kelas yang harus diikuti ketika telah memilih.

Kebanyakan murid tentu langsung memilihnya tanpa membaca jadwal terlebih dahulu di masing-masing bagian bawah pilihannya. Yudai dan Neu juga langsung mencontreng menggunakan pena bulu bertinta hitam pada masing-masing job pilihan mereka. Sudah jelas, Yudai memilih archer, sedangkan Neu memilih mage.

Selesai memilih masing-masing job, setiap murid menyerahkan lembar tersebut kembali pada Hunt. Profesor itu mengangguk memastikan semua muridnya telah memilih sesuai keinginan dan potensinya masing-masing.

“Baiklah, kelas saya sudahi untuk hari ini. Kalian boleh pergi. Kecuali Beatrice, ada yang ingin saya bicarakan tentang jadwal khusus song mage,” ucap Hunt tiba-tiba lalu mengakhiri pertemuan hari itu.

“Eh?” 

Hampir seluruh murid bangkit dan berbalik meninggalkan kelas terlebih dahulu. Sans, Yudai, dan Neu menjadi murid paling akhir yang meninggalkan kelas begitu Beatrice disuruh untuk tetap tinggal.

Sans kembali termenung mengetahui Beatrice, Yudai, dan Neu telah mendapat kelas khusus masing-masing. Sebagai satu-satunya murid bermantel putih di kelas, ia tidak mendapat keuntungan seperti itu. Ia wajib mempelajari segala hal dengan cara sendiri.

“Kau tidak apa-apa?” Yudai berbalik menatap Sans.

“Jadi benar. Ini penyebab mengapa murid bermantel putih memutuskan untuk keluar dengan niat sendiri atau dikeluarkan oleh profesor secara langsung. Aku tidak bisa memilih job sama sekali, berarti aku tidak ada kelas khusus seperti kalian.”

“Sans, mungkin kamu bisa belajar sendiri, berlatih dan membaca buku di perpustakaan. Kamu buktikan pada para professor kalau kamu bukanlah murid pecundang. Aku tahu, kamu tidak pantas untuk dikeluarkan dari akademi,” usul Neu.

Baru saja selesai berbicara, Neu secara tiba-tiba terdorong dari belakang. Tubuhnya tersandung hingga kedua tangan mencapai lantai. Saking tercengangnya, ia menatap sang pelaku di belakangnya.

Sans dan Neu juga ikut tertegun ketika Tay, sang pelaku, telah berada di hadapan mereka. Tatapan Tay menjorok pada Neu, memasamkan wajah penuh gejolak api.

“Itu untuk menggagalkan salah satu aptitude test! Gara-gara dirimu, aku jadi gagal!” tuduh Tay.

Neu kembali bangkit. “Kenapa? Kamu tidak puas? Aku sudah melihat kamu mendapat mantel biru gelap. Kamu sudah jadi attacker. Mengingat kamu membawa pedang waktu upacara penerimaan murid di akademi, kamu pasti sudah menjadi swordsman, bukan?”

Ketika Neu mendekati Tay seraya mengonfrontasi, Yudai langsung menengahi. “Whoa, whoa, whoa. Tenanglah. Kalian tenang dulu. Neu, jangan emosi.”

Tay kembali menunjuk Neu menggunakan telunjuk. “Gara-gara kamu, aku jadi jatuh ke dinding ilusi bersamamu! Aku jadi gagal dan harus mengulang tes bagian dalam lagi! Susah payah aku sudah mengulang, waktu sudah habis. Ini semua karena kamu!”

Neu menepuk lengan Tay ke bawah. “Itu sudah berlalu. Kalau kamu juga lolos bagian dalam, kamu mungkin akan menjadi song mage, bukan swordsman. Impianmu takkan terwujud kalau begitu. Lagipula, siapa juga yang memulai masalah duluan? Siapa juga yang mendatangi kami bertiga, lalu memukulku tepat di wajah, lalu mendorong hingga masuk ke dinding ilusi.”

 Ia pun menyadari hingga melanjutkan sebuah sindiran. “Oh, aku melihat kamu tidak di samping keempat teman setia-mu. Pasti karena kamu meninggalkan mereka saat itu untuk menemui kami agar bisa membalas dendam. Iya, kan? Pantas saja mereka tidak mau dirimu lagi sebagai pengkhianat.”

“Jangan berbicara sembarangan,” Tay secara kasar membalas sindiran, “mata empat.”

“Sudah, sudah, ini akademi,” potong Yudai kembali mengangkat kedua tangan untuk menghentikan pertengkaran Tay dan Neu, “sebaiknya jangan ungkit masalah itu terus menerus, masa lalu biarlah jadi masa lalu.”

“Baiklah. Kalau kalian bertemu diriku lagi—” Tay menunjuk kembali Neu. “—terutama kamu, mata empat, awas saja!”

Mendengar ancaman seperti itu yang didahului oleh pertengkaran, Sans sampai terdiam dan terengah-engah. Khawatir sekali lagi kekuatan fisik harus diandalkan seperti saat di kastil terbengkalai.

Neu menghela napas dan melampiaskan. “Aku tidak percaya ini! Ia orang yang buruk! Orang macam apa yang meninggalkan teman ‘setia’-nya hanya untuk membalas dendam? Tidak heran mengapa ia diabaikan oleh temannya sendiri. Setidaknya laki-laki keras kepala itu bisa berterima kasih karena sudah gagal menjadi salah satu defender.”

“Uh, Neu,” Sans mengoreksi, “sebenarnya knight dan royal guard bisa menggunakan pedang!”

“Astaga!” jerit Neu menutup muka dengan kedua tangan. “Aku jadi melantur saat emosi begini!”

Yudai menambah ketika menyaksikan Tay seorang diri berbelok mencari ruangan lain, “Kalau melihat fisiknya, ia pasti bisa mengalahkan setiap instruktur saat tes akhir. Kalau ia benar-benar menghadapi Dolce, aku tidak tahu apakah ia bisa bertahan atau tidak. Setidaknya, kalau hanya lolos bagian dalam atau bagian akhir, ia tidak akan menjadi song mage.”

“Bagus kalau dia tidak menjadi song mage,” sahut Neu lalu berbalik bersiap untuk berjalan.

“Song mage apa?” ucap Beatrice begitu menghampiri dari belakang.

“Oh, Beatrice, ternyata kamu.” Neu menoleh sejenak.

Sans menyampaikan renungannya, “Aku hanya harus berlatih sendirian. Lalu, bagaimana kalau aku terus berlatih tanpa bantuan profesor selama berada di akademi? Bagaimana kalau aku dikeluarkan seperti yang lain karena tidak melebihi kemampuan kalian?”

Yudai menepuk kedua bahunya, “Tenanglah, Sans. Tenanglah. Kamu tidak selalu butuh profesor atau seseorang yang lebih tua darimu untuk belajar, untuk berlatih. Kamu tidak sendirian kok. Aku akan senang hati membantumu.”

Neu setuju. “Benar, aku juga akan menyampaikan segala hal yang telah dipelajari begitu selesai setiap kelas. Sekalian kita mengambil pekerjaan dari quest board atau berlatih bersama di hutan.”

Beatrice mengulum senyuman. “Kami akan dengan senang hati membantumu, tapi semampu kita. Kita ini teman.”

Yudai ikut tertawa kecil. “Itu gunanya teman. Teman selalu ada mengisi kekosongan. Teman selalu ada untuk membantumu.”

Menatap senyuman dari ketiga temannya itu membuat semangat Sans kembali tercerahkan.

“Terima kasih, teman-teman. Aku senang tetap bisa bersama kalian.”

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

kekuatan persahabstan

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204 Latest Update...
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204
Latest Update...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!