Episode 10

Tepat setelah upacara penyambutan murid baru berakhir, setidaknya dua murid dari setiap tingkat atas, tahun kedua hingga keempat ditugaskan untuk mengantar murid baru menuju asrama. Keenam murid tingkat atas itu memimpin satu barisan murid baru yang telah membentuk garis lurus dan rapi, meninggalkan aula menuju ruang depan kastel utama.

Melewati berbagai tangga dan jalan berdinding penuh lukisan, mereka pun memasuki gedung asrama yang terletak di barat kastel Akademi Lorelei. Ketika masuk melalui pintu utama gedung asrama, sebuah tangga menuntun mereka turun menuju pusat yang dapat disamakan sebagai lounge room.

Seluruh murid baru langsung teralihkan ketika melihat keseluruhan lounge room gedung asrama setelah menuruni tangga. Atmosfer ruang tersebut tercium seperti rumah di kampung halaman. Dinding batu-bata, beberapa sofa merah dan meja yang menghadap perapian, karpet kotak yang hampir memenuhi lantai, dan lemari cangkir serta teh. Jauh di hadapan mereka, terdapat tangga dua arah.

“Selamat datang di gedung asrama ini,” sambut salah satu murid tingkat atas ketika hampir seluruh murid baru masih terpana memandangi sekitarnya, “di sinilah kalian akan tinggal selama semester ajaran berlangsung. Kamar khusus laki-laki tinggal melewati tangga di sebelah kanan, kamar khusus perempuan di sebelah kiri. Gedung asrama ini memiliki enam tingkat, dengan tingkat dua sampai enam merupakan kamar-kamar khusus murid, masing-masing berkapasitas dua orang, jadi kalian akan menempati lantai empat hingga enam. Patut diingat, seragam kalian sudah tersedia di kamar kalian dan wajib dipakai mulai besok. Karena jumlah murid baru cukup banyak seperti sebelumnya, kalian dibagi menjadi tiga kelas terpisah sesuai jadwal.”

Seluruh murid baru berbondong-bondong bergegas melewati tangga untuk menemukan kamar kosong yang akan mereka tempati, target utama mereka merupakan salah satu kamar di lantai empat agar lebih mudah untuk menuruni tangga.

“Hebat, seperti penginapan bintang lima saja,” komentar Beatrice, “sangat eksklusif dan seperti di rumah.”

Sans hanya terdiam dan tersesat di dalam benaknya. Ia akhirnya telah menginjakkan kaki di akademi sebagai langkah pertama untuk mencapai tujuannya. Ia menatap jendela pada bagian atas salah satu dinding, menghela napas ketika bayangan sang ibu kembali tergambar.

***

Seluruh murid tahun pertama terpisah menjadi tiga kelas masing-masing berkapasitas 24-25 orang, masing-masing memiliki jadwal yang berbeda. Sans, Beatrice, Yudai, dan Neu berada di kelas yang sama, kebetulan atau tidak, mereka senang karena dapat belajar di kelas yang sama.

Ruangan kelas pertama yang mereka datangi berdinding batu bata dan pilar polos, terdapat pula kursi dan meja khusus profesor yang menghadap barisan bangku murid. Satu bangku murid terdiri dari kursi lengkap dengan meja persegi panjang kayu cokelat tua berkapasitas dua orang.

Setiap murid telah mengenakan seragam sesuai dengan instruksi pada jadwal. Karena masih tergolong musim panas, mereka mengenakan kemeja putih lengan pendek berdasi dan sebuah gelang pada pergelangan tangan kiri.

Sans dan Yudai duduk bersebelahan di barisan depan, begitu pula dengan Beatrice dan Neu. Alasan mereka memilih tempat itu agar dapat dengan mudah mendengarkan penjelasan dari profesor yang akan mengajar.

“Selamat pagi, kelas,” sapa seorang laki-laki berambut cokelat tua pendek dan berkumis tipis melewati pintu dan menghampiri mejanya menghadap setiap murid.

“Selamat pagi, Profesor,” balas setiap murid kompak.

“Saya Profesor Hunt. Selamat datang di kelas pertama ini. Senang bertemu kalian.”

Hunt menatap ada setidaknya tiga meja yang kosong total, berarti enam orang belum hadir sama sekali. Tetapi, demi mempertahankan irama dalam mengajar, alih-alih mempertanyakan keenam murid yang belum hadir, dia melanjutkan percakapannya.

Yudai menatap ke belakang sebelum memberitahu Sans, “Whoa, kalau kita menjadi yang terlambat saat kelas pertama, kita akan celaka.”

“Baiklah.” Hunt mulai meninggalkan meja dan menghampiri bangku murid barisan terdepan. “Kalian di sini untuk mengetahui sistem pembelajaran yang berlaku di Akademi Lorelei. Saya yang bertanggung jawab atas kelas pertama kalian, pada hari pertama kalian belajar, untuk memperkenalkan job system terlebih dahulu. Kami sudah melihat bagian tujuan kalian pada pendaftaran. Kami juga sudah melihat beberapa dari kalian membawa senjata saat pendaftaran. Kami setidaknya mendapat gambaran awal tentang potensi job kalian berdasarkan keduanya.

“Tetapi, kalian masih harus mengikuti aptitude test untuk mengetahui potensi job kalian sesungguhnya dalam waktu dekat. Untuk itu, saya akan menjelaskannya.”

Beatrice tertegun ketika menyaksikan Hunt telah berdiri di hadapan dirinya. Kewalahan akan tatapan langsung profesor dengan tampilan klasik itu, ia tidak tahu harus bereaksi seperti bagaimana selain terdiam tegang.

“Job system ini juga menentukan masa depan kalian sebagai petualang dan petarung. Job system di akademi terbagi menjadi tiga tipe, yaitu support, defender, dan attacker,” Hunt mulai menjelaskan mengenai job system dan mengitari barisan bangku murid, di mulai dari bangku Beatrice dan Neu, “Support sejauh ini hanya memiliki satu job, yaitu priest atau priestess. Banyak orang berpikir kalau priest hanya sebagai pendukung, hanya mampu menyembuhkan—”

Penjelasan Hunt terpotong ketika pintu kelas terbuka dengan lebar menimbulkan bunyi hingga seluruh murid menatap ke belakang. Lima orang laki-laki telah memasuki kelas, tidak tepat waktu, melainkan terlambat, apalagi ketika Hunt sedang menjelaskan.

Sans, Yudai, dan Neu tercengang ketika mengenali kelima orang laki-laki yang terlambat itu, terutama laki-laki berambut hitam pendek disisir ke kanan yang berada di posisi tengah. laki-laki berambut hitam itu menganggukkan kepala dan menajamkan pandangan pada mereka bertiga.

“Kalian lagi?” Sahutan laki-laki berambut hitam pendek itu sontak membuat hampir setiap murid menatap Sans, Yudai, dan Neu.

Hunt mendatangi kelima laki-laki yang datang terlambat itu. “Masih hari pertama begini, kalian terlambat. Apa yang kalian lakukan sehingga kalian terlambat? Kesiangan? Hah?

“Ja-jadi mereka yang menghajar kalian kemarin sore?” bisik Beatrice pada Neu.

Neu membalas, “Ya, terutama laki-laki berambut hitam pendek itu.”

“Kami tersesat. Tapi setidaknya Anda baru saja memulai—” jawab laki-laki berambut hitam pendek itu.

“Terlambat satu detik saja sudah tidak bisa dimaafkan di Akademi Lorelei. Mungkin seharusnya kalian bertanya pada profesor atau staf akademi di selasar untuk membantu kalian tiba tepat waktu.” Hunt mengeluarkan catatan, botol tinta, dan pena bulu burung dari saku mantelnya menuju meja salah satu murid di samping kirinya. “Kalian sudah mulai harus dapat pembelajaran tambahan. Kamu, catat nama mereka.”

Laki-laki berambut hitam pendek itu tercengang ketika menatap sesama murid telah Hunt suruh untuk mencatat nama dirinya dan keempat temannya. Dia memasang nada seakan dirinya murid yang paling teraniaya. “Professor, apa ini benar-benar perlu?”

“Sebutkan nama kalian”

“T-Tay,” laki-laki berambut hitam pendek itu mengungkapkan namanya.

Sans, Beatrice, Yudai, dan Neu cukup kaget ketika mendengar namanya.

Belum sempat salah satu teman Tay membuka mulut untuk menyebutkan nama, satu lagi murid baru juga datang terlambat, mengagetkan hampir seluruh kelas ketika menatap ke belakang.

Satu lagi murid yang terlambat itu adalah seorang gadis berambut bergelombang dan bergaun merah seperti mawar bermekaran dari bagian dada hingga paha. Pakaiannya yang bukan seragam itu justru membuat Hunt menggeleng kepala sambil mendekatinya, bahkan setelah keempat teman Tay mempersilakan.

Hunt mulai berkacak pinggang. “Kamu juga. Kenapa kamu terlambat? Dan kamu juga tidak memakai seragam seperti yang lain. Saya hargai gaun itu terlihat elegan, tapi gaun itu cocok digunakan saat pesta, bukan kelas di Akademi Lorelei seperti ini.”

Gadis bergaun merah itu menjawab, “Aku hanya merasa seragam ini tidak cocok bagiku, tidak sesuai dengan seleraku. Lagipula, mengapa kita sebagai murid disuruh memakai seragam yang tampilannya seperti itu? Tidak menunjukkan tren berpakai sama sekali. Memakai pakaian seperti ini dapat menampilkan jati diri dan identitas kita, Profesor, apalagi untuk merepresentasikan kepribadian—”

“Seragam seperti seluruh teman sekelasmu pakai juga menunjukkan identitas dirimu sebagai murid Akademi Lorelei,” bantah Hunt, “siapa namamu? Harus dicatat juga sebagai peringatan.”

“Sierra.”

“Oke, sudah cukup. Kalian boleh duduk, tidak perlu mencari tempat kosong lagi karena sudah tersedia.” Hunt menghela napas sebelum menyuruh salah satu murid yang diberi catatan, pena, dan tinta olehnya. “Tanyakan nama keempat teman Tay juga dan catat.”

“Wow,” ucap Yudai, “bisa kamu bayangkan bagaimana kalau kita terlambat di setiap kelas, apalagi jika di kelas Hunt?”

Beatrice justru tidak bisa menyembunyikan ketegangannya. “Seram! Seram! Kalau kita berada di posisi mereka, kita pasti akan dicatat!”

Hunt pun kembali menuju bangku di barisan depan, “Oke, sampai mana tadi? Saya jadi lupa setelah keenam murid tadi datang terlambat dan tidak mematuhi aturan.”

Neu mengangkat tangan untuk menjawab, “Profesor, tadi Anda menjelaskan mengenai tipe supporter, yaitu priest, satu-satunya job di tipe tersebut. Seperti yang Anda sebutkan sebelumnya, banyak orang mengganggap priest hanya sebagai pendukung dalam pertarungan. Mereka juga seringkali diidentikan dengan stereotipe hanya bisa menggunakan keterampilan untuk menyembuhkan luka rekan petarungnya. Tetapi, priest juga dapat menggunakan kemampuan untuk menambah kekuatan dirinya beserta rekan petarungnya, terutama untuk bertahan. Dengan demikian, priest dapat dikatakan sebagai salah satu job terpenting dalam pertarungan.”

“Sok tahu,” sindir Tay.

“Terima kasih. Kamu bukan hanya menjawab sampai mana penjelasanku, tetapi juga menambahnya,” jawab Hunt, “penjelasan yang cukup singkat dan bagus tentang stereotipe terhadap job ini. Sepertinya kamu membaca begitu banyak buku sebelum kemari. Siapa namamu?”

“Neu, Professor.” Neu menangguk.

“Terima kasih atas penjelasanmu, Neu, kamu sepertinya punya banyak potensi.” Hunt kembali menuju mejanya sejenak.

Beatrice bertanya pada Neu dengan berbisik kembali, “Aku tidak menyangka kamu suka baca buku, Neu”

“Hebat,” gumam Sans.

“Saya lanjutkan dari tipe Attacker.” Hunt kembali berbalik menghadapi muridnya dan melangkah mengiringi barisan bangku. “Attacker terdiri dari tiga job, yaitu swordsman, mage, dan archer. Ketiga job ini tidak diragukan lagi kalian sudah mengetahuinya, kan? Archer mengandalkan senjata panah dan busur sehingga mereka dapat keuntungan dalam jarak jauh dan akurasi. Hal itu sama dengan mage, bedanya mereka menggunakan sihir untuk menyerang, dengan menyebut sebuah mantra untuk menggunakan sihir untuk menyerang dapat menjadi rumit jika kekuatannya begitu besar. Swordsman, seperti yang kalian tahu, menggunakan pedang sebagai senjata, mereka berguna dalam penyerangan jarak dekat dan kekuatan tebasan pedang dapat dikatakan lebih unggul daripada beberapa job lain.

“Sementara tipe defender mengandalkan pertahanan, tidak seperti tipe attacker. Terdapat tiga job di tipe defender, yaitu knight, monk, dan royal guard. Knight sebenarnya sama seperti swordsman, akan tetapi mereka juga menggunakan perisai untuk bertahan dan bahkan menangkis lawan. Monk mengandalkan kekuatan fisik untuk bertahan, mereka menggunakan senjata berupa mulai dari claws, knuckles, hingga tangan kosong. Royal guard, salah satu job paling bergengsi di Akademi Lorelei, sama seperti knight, tetapi mereka tidak hanya bisa menggunakan pedang, tetapi juga tombak dan halbert. Kebanyakan orang mengincar job royal guard karena pada dasarnya mereka dapat secara langsung melayani kerajaan untuk bertahan dari ancaman teror yang didapat. Job royal guard juga dapat menguntungkan dirinya secara nama dan finansial karena dapat berhubungan langsung dengan kerajaan.

“Aptitude test akan menentukan tipe job kalian sesuai dengan keterampilan masing-masing, baik itu support, defender, atau attacker. Begitu kalian mendapat tipe yang kalian inginkan, sisanya adalah menentukan job yang paling cocok.”

Neu kembali mengangkat tangan untuk bertanya, “Professor, saya juga pernah membaca kalau tidak semua mage merupakan tipe attacker. Mage juga ada yang masuk tipe support dan defender. Juga, kalau tidak salah ada dua job di luar ketiga tipe dalam job system, yaitu song mage dan battle mage.”

Hunt kembali menjelaskan, “Itu dia. Secara teknis, mage merupakan tipe attacker. Tetapi, akhir-akhir ini kebanyakan mage merupakan tipe support dan defender. Akhir-akhir ini, mage tipe attacker sangat cukup langka. Itulah mengapa ada dua job di luar tiga tipe job system. Cukup jarang yang mendapat kedua job tersebut karena tuntutannya lebih tinggi daripada seluruh job dari ketiga tipe, dengan kata lain, sangat langka. 

“Song mage dapat memiliki keterampilan yang dimiliki oleh supporter, defender, atau attacker, biasanya dari dua tipe. Song mage mengandalkan nyanyian sebagai mantra untuk menggunakan sihir, baik itu memberi kekuatan pertahanan atau penyerangan, atau bahkan mereka dapat menyanyi untuk menyerang, tetapi itu sangat jarang.

“Sementara battle mage memiliki seluruh keterampilan dari ketiga tipe. Dia dapat bertahan, membantu rekannya, dan menyerang sekaligus. Battle mage dapat dikatakan sebagai job tertinggi dalam seluruh job system di Akademi Lorelei. Tetapi, battle mage jumlahnya sangat kecil dan  langka, sulit untuk mencari battle mage. Pada akhirnya, secara teknis, mage merupakan tipe attacker.”

Neu menyimpulkan, “Berarti, persentase untuk mendapatkan job ini sangat sulit, ‘kah?”

Hunt mengangguk. “Tepat. Terakhir kali akademi ini mendapat alumni song mage pada lima tahun yang lalu, sementara battle mage lebih lama, dua belas tahun yang lalu. Cukup sulit untuk menemukan orang dengan keterampilan yang dimiliki oleh dua atau tiga tipe job sekaligus. Oleh karena itu, manfaatkan aptitude test sebagai pencarian potensi kalian, bagaimana keterampilan kalian, dan apa job yang paling cocok untuk kalian, sesuai dengan tujuan yang kalian tulis pada lembar pendaftaran.”

Yudai terpana dengan kemampuan kritis Neu. “Hebat, Neu. Tak kusangka kamu begitu pintar.”

Neu hanya menjawab, “Aku hanya membaca banyak buku, itu saja.”

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

masalah di hari pertama saat profesor hunt mengajar

2021-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204 Latest Update...
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204
Latest Update...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!